AS berencana mundur dari perjanjian nuklir INF.
CB,
MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengkhawatirkan potensi
terjadinya perlombaan senjata nuklir baru. Hal itu diungkapkan setelah
Amerika Serikat (AS) menyampaikan secara resmi rencananya mundur dari
perjanjian Intermediate-range Nuclear Treaty (INF).
"Bahaya dari situasi yang meningkat sedang diremehkan," kata Putin
ketika ditanya tentang kekhwatiran terjadinya perang nuklir dalam sebuah
konferensi pers di Moskow, Kamis (20/12), dikutip laman
CNN.
Selain
kemungkinan bubarnya perjanjian INF, Putin menyinggung kesepakatan
persenjataan nuklir lainnya yang dijalin Rusia dengan AS, yakni New
Strategic Arms Reduction Treaty (START). Perjanjian tersebut
ditandatangani kedua negara pada April 2010 dan berlaku Februari 2011.
Perjanjian
New START mengatur tentang pembatasan jumlah hulu ledak nuklir yang
dikerahkan AS dan Rusia. Perjanjian itu akan kedaluwarsa atau berakhir
pada Februari 2021.
Menurut Putin, hingga kini AS belum
membicarakan tentang kemungkinan memperpanjang masa aktif perjanjian New
START. "Tidak ada negosiasi untuk memperpanjangnya. Itu tidak menarik
atau tidak diperlukan, baiklah kalau begitu," ujarnya, dikutip laman
The Washington Post.
Putin
mengatakan, menjelang berakhirnya perjanjian New START, ditambah
rencana AS meninggalkan INF, mendorong Rusia meningkatkan kemampuan
pertahanannya. "Kami akan memastikan kemanan kami, kami tahu cara
melakukannya," ucapnya.
Kendati demikian, Putin menilai
bila kedua perjanjian yang mengatur tentang pembatasan kepemilikan
senjata nuklir lenyap, hal itu akan berdampak buruk bagi kemanusiaan.
"Ini sangat buruk bagi kemanusiaan karena hal itu membawa kita ke garis
yang sangat berbahaya," ujar Putin.
INF ditandatangani AS
dan Uni Soviet pada 1987. Perjanjian tersebut melarang kedua belah pihak
memproduksi atau memiliki rudal nuklir dengan daya jangkau 500-5.500
kilometer.
Sejak 2014, AS kerap menuding Rusia melanggar
INF. Namun tudingan itu selalu dibantah oleh Moskow. Kemudian pada
Oktober lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencananya menarik AS
dari INF. Rencana tersebut juga telah disampaikan secara resmi kepada
Rusia bulan ini.
Rencana mundurnya AS dari INF memicu
kekhawatiran, terutama dari Eropa. Benua Biru telah menganggap INF
sebagai fondasi keamanannya. Dengan hengkangnya AS, potensi terjadinya
perlombaan senjata baru seperti era Perang Dingin terbuka lebar dan akan
menempatkan Eropa dalam bahaya.