TEL AVIV
- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menuturkan, penguasa Oman
telah memberikan lampu hijau bagi pesawat komersial Israel untuk terbang
di atas wilayah udara negara Teluk itu.
"Sultan Oman, Qaboos, telah mengizinkan penerbangan El Al atas Oman," kata Neyanyahu saat berbicara dalam pertemuan dengan para Duta Besar Israel di Asia, Eropa dan Amerika Utara, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (10/12).
Dia mengatakan keputusan untuk mengizinkan penerbangan Israel untuk terbang di atas wilayah udara Oman adalah bagian dari perubahan yang lebih luas dalam posisi Israel secara global. "Peta diplomatik kami telah berubah secara dramatis, mengikuti upaya diplomatik oleh Israel," ucapnya.
Netanyahu, kemudian mengatakan, sampai saat ini Israel masih mencari persetujuan dari Arab Saudi untuk mempersingkat penerbangan Israel ke India dan Asia Tenggara. Riyadh menolak untuk mengizinkan penerbangan Israel untuk terbang melalui wilayah udaranya.
"Sultan Oman, Qaboos, telah mengizinkan penerbangan El Al atas Oman," kata Neyanyahu saat berbicara dalam pertemuan dengan para Duta Besar Israel di Asia, Eropa dan Amerika Utara, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (10/12).
Dia mengatakan keputusan untuk mengizinkan penerbangan Israel untuk terbang di atas wilayah udara Oman adalah bagian dari perubahan yang lebih luas dalam posisi Israel secara global. "Peta diplomatik kami telah berubah secara dramatis, mengikuti upaya diplomatik oleh Israel," ucapnya.
Netanyahu, kemudian mengatakan, sampai saat ini Israel masih mencari persetujuan dari Arab Saudi untuk mempersingkat penerbangan Israel ke India dan Asia Tenggara. Riyadh menolak untuk mengizinkan penerbangan Israel untuk terbang melalui wilayah udaranya.
Oman
sendiri sejauh ini belum memberikan komentar apapun mengenai pernyataan
Netanyahu tersebut. Sama halnya dengan Saudi dan kebanyakan mayoritas
negara berpenduduk mayoritas Muslim, Oman juga tidak memiliki hubungan
diplomatik dengan Israel.
Credit sindonews.com