Selasa, 18 Desember 2018

Israel Kembangkan Rudal Canggih, Seluruh Timur Tengah Tak Bisa Lolos


Israel Kembangkan Rudal Canggih, Seluruh Timur Tengah Tak Bisa Lolos
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memeriksa rudal canggih di Israel Aerospace Industries, Senin (17/12/2018). Foto/Twitter @IsraeliPM

TEL AVIV - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel telah mengembangkan rudal ofensif yang bisa menghantam target di negara mana saja di seluruh wilayah Timur Tengah. Dia mengklaim, negaranya adalah satu-satunya yang mengembangkan rudal seperti itu.

Pengembangan senjata canggih itu disampaikan Netanyahu saat pidato tentang kemajuan negaranya dalam teknologi militer dan kedirgantaraan pada hari Senin di Israel Aerospace Industries (IAI).

"Perusahaan ini secara aktif mengembangkan rudal ofensif," kata Netanyahu. "Serta persenjataan dengan kemampuan khusus yang tidak dimiliki negara lain," katanya lagi, seperti dikutip Times of Israel, Selasa (18/12/2018).

"Rudal-rudal itu bisa mencapai di mana saja di kawasan ini dan target apa pun. Ini adalah kekuatan ofensif Israel yang sangat penting bagi kami di semua sektor," ujar Netanyahu.

Selain itu, kata Netanyahu, negaranya juga berusaha memperluas pijakannya di ruang angkasa dengan meluncurkan satelit mikro. "Ruang angkasa adalah lingkup besar yang negara Israel masuk," katanya.

Pernyataan PM Israel ini muncul di saat situasi di kawasan Timur Tengah masih tegang. Selama setahun terakhir, Israel telah berulang kali menyerang tetangganya, Suriah, dengan dalih menghilangkan kehadiran milisi pro-Iran dan pasukan Iran di negeri Bashar al-Assad tersebut.

Suriah sendiri telah berulang kali mengecam serangan tersebut sebagai agresi terbuka terhadap sebuah negara yang berdaulat.

Salah satu serangan Israel telah memicu serangan balasan oleh sistem rudal S-200 Suriah yang secara tak sengaja menjatuhkan pesawat pengintai Rusia Il-20. Insiden itu telah menewaskan sekitar 15 awak militer Moskow.

Moskow menyalahkan Tel Aviv atas insiden itu. Sejak itu, Rusia memasok pemerintah Suriah dengan sistem rudal anti-pesawat S-300 modern yang dikecam Israel dan Amerika Serikat.




Credit  sindonews.com