Selasa, 18 Desember 2018

Israel Bakal Daratkan Pesawat di Bulan


Israel Bakal Daratkan Pesawat di Bulan
Pesawat luar angkasa Israel yang akan didaratkan di bulan (REUTERS/Amir Cohen)


Jakarta, CB -- Ilmuwan Israel melakukan persiapan akhir untuk meluncurkan pesawat luar angkasa pertama ke Bulan. Pesawat dengan berat 585 kilogram ini akan meluncur dalam beberapa bulan mendatang. Belum ada tanggal yang pasti, namun penyelenggara berharap peluncuran akan dilakukan pada Februari.

Pesawat ini akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Diperkirakan pesawat yang dinamakan Baresheet ini akan tiba ke bulan dalam waktu 1,5 bulan. Baresheet sendiri diambil dari bahasa Yahudi yang artinya asal muasal. Peluncuran akan dilakukan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.

Pesawat ini akan mengukur medan magnet bulan untuk menyelidiki bagaimana bulan terbentuk. Data ini nantinya akan dibagi dengan NASA.


Proyek ini menelan dana Rp1,3 triliun (US$95 juta) dengan dana yang didapat dari para filantropis. SpaceIL, organisasi nonprofit yang mengerjakan proyek ini, telah bekerjasama dengan Israel Aerospace Industries, perusahaan pertahanan terbesar milik negara.

Mereka menyebut pesawat ini juga akan membawa bawaan khusus. Dalam pesawat itu mereka memuat kapsul waktu yang berisi tiga disket digital berisi ribuan file. Disket ini diletakan di ruangan di dalam pesawat oleh seorang petugas di lokasi perakitan pesawat.

File tersebut termasuk gambar oleh anak-anak, gambar simbol-simbol Israel, seperti bendera, lagu dan buku kecil soal Holocaust.

Israel Bakal Daratkan Pesawat di Bulan
Disket yang akan dibawa pesawat luar angkasa Israel (REUTERS/Amir Cohen)



"Hari ini kami menempatkan semua mimpi itu di pesawat luar angkasa seperti para pendoa menempatkan tulisan harapan mereka di Kotel (Tembok Ratapan Tepi Barat), berharap masa depan yang lebih cerah," jelas Yonatan Winetraub, salah satu founder SpaceIL.

Jika pendaratan ini berhasil, pesawat itu akan menjadi pesawat Israel pertama yang mendarat di bulan. Ini juga akan menjadi pesawat swasta pertama yang mendarat di bulan. Israel menjadi negara keempat yang mendarat di bulan.

Proyek ini dimulai sebagai bagian dari Google Lunar XPrize yang digelar pada 2010. Peneliti yang memenangkan kompetisi ini akan mendapat Rp436,5 miliar (US$30 juta). Kompetisi ini dilakukan untuk menggelitik para ilmuwan dan entrepreneur untuk membuat misi ke bulan dengan biaya rendah.

Meski hadiah ini telah kedaluwarsa Maret lalu dan pemenangnya tak mencapai bulan, tapi tim Israel meneruskan usaha mereka.

"Saat kami memulai proyek ini kami memperkirakan bahwa ini akan jadi proyek dua tahun dan menghabiskan dana kurang dari Rp145,5 miliar (US$10 juta) dengan berat pesawat kurang dari 5 kilogram," jelas co-founder SpaceIL Yariv Bash.

"Dan inilah kami delapan tahun kemudan dengan proyek beranggaran hampir Rp1,4 triliun (US$100 juta)," tambahnya.



Credit  cnnindonesia.com