Banyak keluarga tidak melaporkan kehilangan kerabatnya yang bermigrasi secara ilegal
CB,
SAN PEDRO SULA — Haydee Posadas menunggu delapan tahun menunggu
kepulangan putranya, Wilmer Gerardo Nunez. Putranya melarikan diri dari
Honduras ke AS pada 2010 karena ancaman geng.
Hal yang sama dilakukan ribuan orang lainnya menuju wilayah Amerika
Utara. “Saya berada di antara batu karang dan tempat yang keras. Aku
tidak tahu apa-apa tentang putraku, apakah dia hidup atau mati,” kata
Posadas.
Kisah Nunez adalah bagian kecil dari keberadaan
migrasi yang tersembunyi ke AS melalui Meksiko. Dalam empat tahun
terakhir, hampir 4.000 migran meninggal atau hilang di sepanjang rute
itu.
The Associated Press (AP) menghitung, ada
jumlah 1.573 orang lebih banyak dari data Perserikatan Bangsa-bangsa
(PBB). Sebab, AP memperkirakan banyak keluarga tidak melaporkan
kehilangan atas orang-orang yang bermigrasi secara ilegal.
Pendatang
Amerika Latin berjumlah sekitar 56.800 orang dari seluruh dunia yang
meninggal atau hilang selama periode yang sama. Di mana-mana, migran
menghadapi risiko. Rute Meksiko contohnya, memiliki bahaya tambahan
perdagangan narkoba dan kekerasan geng.
Lebih dari 37 ribu
orang dilaporkan hilang di seluruh Meksiko karena kekerasan geng
narkoba. Jumlah orang menghilang paling tinggi berada di perbatasan
Tamaulipas, lokasi penyeberangan yang dilalui banyak migran.
Ciudad
Planeta di San Pedro Sula tampak seperti lingkungan kelas pekerja
biasa. Banyak rumah beton satu lantai dengan atap logam. Namun, jeruji
yang tampak di hampir setiap serambi menunjukkan bahwa daerah itu salah
satu lingkungan paling berbahaya.
Itu adalah lingkungan yang ditinggalkan Nunez untuk pertama kalinya pada 1990an. Saat berusia 16 tahun, Nunez pergi menuju AS.
“Dia tidak mengatakan apa-apa kepada saya. Suatu hari dia pergi begitu saja,” ujar Posadas.
Nunez bukan anak tertua dari 10 anak dalam keluarga itu. Namun, dia adalah anak yang perhatian dengan keluarga lainnya.
Nunez mengirim uang ke rumahnya. Dia juga menelepon ibunya hampir setiap hari.
Nunez
dideportasi dua kali, tetapi kembali ke AS setiap kali. Pada 2007, dia
jatuh cinta dengan seorang wanita Meksiko, Maria Esther Lozano yang saat
ini berusia 38 tahun. Saat itu, mereka memiliki seorang anak, Dachell.
Ketika Lozano hendak melahirkan anak lagi pada Juli 2010, Nunez dideportasi untuk ketiga kalinya.
Lingkungan
itu lebih berbahaya karena kejahatan yang terorganisasi. Bahkan,
penjahat kerap melakukan penggerebekan berdarah. Salah satu cucu Posadas
tewas ditembak orang bersenjata yang menuding adanya keterlibatan
dengan geng.
Pada beberapa malam, terjadi aksi saling
tembah di jalanan. Terkadang, Posadas terbangun karena suara langkah
kaki dari seseorang yang melarikan diri lewat atap rumahnya.
Posadas
memiliki mantra untuk bertahan hidup di Planeta, “Jika anda melihatnya,
anda tidak melihatnya. Jika anda mendengarnya, anda tidak mendengarnya.
Dan, semua orang diam saja.”