CB, Washington – Isu
pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, muncul lagi
setelah Partai Demokrat memenangkan mayoritas kursi di DPR AS pada
pemilu sela November 2018.
DPR
AS bakal mulai bersidang pada 3 Januari 2018 dan Demokrat bakal mengisi
sejumlah posisi penting sebagai ketua seperti Komisi Intelijen dan
Komisi Hukum.
Kedua tokoh mengaitkan kemungkinan ini dengan kasus pembayaran uang tutup mulut oleh bekas pengacara Trump, Michael Cohen, kepada dua perempuan yaitu pemain film dewasa Stormy Daniels, dan bekas model Playboy Karen McDougal pada 2016.
Pembayaran dilakukan agar keduanya tutup mulut dan tidak mengungkap hubungan intim mereka dengan Trump menjelang pencoblosan pilpres 2016.
Berikut ini sejumlah tokoh yang lantang bersuara mengenai pelanggaran hukum yang dilakukan Trump dan bisa berujung pada pemakzulan:
“Presiden berada di tengah penipuan masif – sejumlah penipuan masif terhadap rakyat Amerika,” kata dia. Kesalahan ini bisa berujung pemakzulan. Dia meminta penasehat khusus Robert Mueller mengungkap kasus ini hingga tuntas.
“Apakah pelanggaran – pelanggaran itu cukup untuk menjustifikasi sebuah pemakzulan itu merupakan pertanyaan berbeda,” kata Nadler seperti dilansir NBC News pada Senin, 10 Desember 2018 waktu setempat.
“Presiden seorang kriminal. Presiden bekerja sama dengan Cohen, menginstruksikannya untuk pergi dan membayar kedua perempuan untuk tutup mulut,” kata wakil rakyat asal California ini kepada MSNBC.
“Presiden bukan hanya terlibat dalam semua ini tapi juga menginisiasinya dengan pengacaranya. Kriminal ini harus dibawa ke Kongres AS untuk pemakzulan. Dan jika kita tidak lakukan, maka kita mengabaikan tugas kita,” kata wakil rakyat berkulit hitam ini seperti dikutip Washington Examiner pada Ahad, 9 Desember 2018.
“Itu sepertinya pelanggaran-pelanggaran hukum yang bisa berujung pada rapat pemakzulan di DPR terkait perilaku Presiden AS,” kata Bernstein kepada CNN seperti dilansir Newsweek pada Ahad, 9 Desember 2018.
“Ada yang lebih penting dari sekadar isu pemakzulan yaitu untuk pertama kalinya Donald Trump merasa terpojok,” kata Bernstein, yang bekerja bersama Bob Woodward pada era 1970an mengungkap Skandal Watergate.
Kedua tokoh mengaitkan kemungkinan ini dengan kasus pembayaran uang tutup mulut oleh bekas pengacara Trump, Michael Cohen, kepada dua perempuan yaitu pemain film dewasa Stormy Daniels, dan bekas model Playboy Karen McDougal pada 2016.
Pembayaran dilakukan agar keduanya tutup mulut dan tidak mengungkap hubungan intim mereka dengan Trump menjelang pencoblosan pilpres 2016.
Berikut ini sejumlah tokoh yang lantang bersuara mengenai pelanggaran hukum yang dilakukan Trump dan bisa berujung pada pemakzulan:
- Jerrold Nadler
“Presiden berada di tengah penipuan masif – sejumlah penipuan masif terhadap rakyat Amerika,” kata dia. Kesalahan ini bisa berujung pemakzulan. Dia meminta penasehat khusus Robert Mueller mengungkap kasus ini hingga tuntas.
“Apakah pelanggaran – pelanggaran itu cukup untuk menjustifikasi sebuah pemakzulan itu merupakan pertanyaan berbeda,” kata Nadler seperti dilansir NBC News pada Senin, 10 Desember 2018 waktu setempat.
- Maxine Waters
“Presiden seorang kriminal. Presiden bekerja sama dengan Cohen, menginstruksikannya untuk pergi dan membayar kedua perempuan untuk tutup mulut,” kata wakil rakyat asal California ini kepada MSNBC.
“Presiden bukan hanya terlibat dalam semua ini tapi juga menginisiasinya dengan pengacaranya. Kriminal ini harus dibawa ke Kongres AS untuk pemakzulan. Dan jika kita tidak lakukan, maka kita mengabaikan tugas kita,” kata wakil rakyat berkulit hitam ini seperti dikutip Washington Examiner pada Ahad, 9 Desember 2018.
- Carl Bernstein
“Itu sepertinya pelanggaran-pelanggaran hukum yang bisa berujung pada rapat pemakzulan di DPR terkait perilaku Presiden AS,” kata Bernstein kepada CNN seperti dilansir Newsweek pada Ahad, 9 Desember 2018.
“Ada yang lebih penting dari sekadar isu pemakzulan yaitu untuk pertama kalinya Donald Trump merasa terpojok,” kata Bernstein, yang bekerja bersama Bob Woodward pada era 1970an mengungkap Skandal Watergate.
Credit tempo.co