Koran Turki Hurriyet, dalam lamannya, tidak memberikan keterangan lebih jauh mengenai kedelapan tersangka itu.
Pada 1 Januaria dini hari seorang pria bersenjata membabibuta menembaki para peraya Tahun Baru di kelab malam Reina di tepi Selat Bosporus di Istanbul.
Dia membunuh paling sedikit 39 orang, termasuk 25 warga asing, dan melukai 65 lainnya, sebelum melarikan diri.
ISIS kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan keji yang mereka sampaikan 2 Januari ini.
Credit antaranews.com
28 warga asing tewas dalam serangan Tahun Baru di Istanbul
NTV melaporkan sejauh ini 35 mayat telah diidentifikasi, dan 20 dikonfirmasi sebagai warga asing, termasuk tujuh warga Arab Saudi, empat warga Irak, dua warga Tunisia, satu warga Suriah, satu warga Kanada, satu warga Israel, satu warga Lebanon dan satu warga Kuwait.
Dari 11 warga Turki yang tewas dalam serangan tersebut, satu di antaranya keturunan Belgia menurut laporan NTV.
Seorang pria bersenjata menyerbu kelab malam yang dikenal dengan nama Reina di Distrik Besiktas, dan menembaki ratusan orang yang berkumpul di sana untuk merayakan Tahun Baru, menewaskan 39 orang tewas dan melukai 69 orang, empat di antaranya kritis, menurut otoritas Turki.
Polisi memburu militan yang lari setelah menyelinap keluar dari kekacauan di kelab malam itu menurut warta kantor berita Xinhua.
Credit antaranews.com
Pelaku Serangan Istanbul mungkin dari Uzbekistan atau Kyrgyzstan
Polisi sudah merilis cuplikan video pertama penyerang kelab malam Reina yang membunuh 39 orang dan melukai 65 lainnya.
Para penyidik juga tengah menyelidiki kemungkinan penyerang berasal dari Provinsi Xinjiang, China, yang berusia sekitar 25 tahun, tulis Harian Turki, Haberturk.
Sementara itu, seorang pria yang fotonya tersebar luas di media sosial sebagai terduga pelaku Serangan Istanbul, mendatangi sebuah kantor polisi bersama pengacaranya untuk mengajukan gugatan terhadap situs-situs online yang menyebarluaskan fotonya.
Ramazan Isan, asli Kazakhstan, menyatakan dia tiba di Istanbul untuk bekerja dan tidak ada kaitan apa pun dengan serangan itu.
Credit antaranews.com
ISIS mengaku bertanggung jawab atas Serangan Istanbul
Klaim ISIS itu disampaikan lewat salah satu saluran Telegram-nya yang sebelumnya juga kerap dipakai ISIS. Belum ada komentar dari pihak berwenang Turki atas klaim ISIS ini.
ISIS menyebut serangan itu dilancarkan oleh serdadunya terhadap salah satu klub malam paling terkenal di mana tahun baru dirayakan.
Turki yang merupakan anggota NATO adalah bagian dari koalisi anti-ISIS pimpinan AS yang Agustus silam melancarkan serangan ke Suriah untuk mengusir ISIS dari perbatasan Turki-Suriah.
Si penembak massal diyakini berasal dari Asia Tengah dan memiliki kaitan dengan ISIS, lapor surat kabar Turki, Hurriyet.
Polisi Turki menyebarluaskan foto hitam putih yang sudah buram mengenai terduga pelaku yang diambil dari rekaman CCTV.
Penembakan di klub malam Reina di pantai Selat Bosphorus, Istanbul, itu makin mengguncang Turki yang sebelumnya diguncang kudeta gagal Juli lalu dan berbagai pembomban maut di berbagai kota, termasuk Istanbul, serta ibu kota Ankara, yang beberapa di antaranya dilakukan ISIS dan lainnya dilakukan militan Kurdi.
Beberapa orang mencebur ke Selat Bosphorus untuk menyelamatkan diri dari penembak massal itu saat secara acak dia memuntahkan peluru dari senapannya, sekitar satu jam setelah tahun baru berganti. Para saksi mata menyebutkan pelaku dengan bebas berjalan sambil memuntahkan peluru dari senapan otomatisnya.
Warga negara Arab Saudi, Maroko, Lebanon, Libya, Israel, India, Belgia dan Prancis ada di antara korban tewas akibat serangan ini, demikian Reuters.
Credit antaranews.com