Penjelasan kertas putih tersebut akan dilakukan, sebagaimana dinyatakan Wakil Menteri Luar Negeri China, Liu Zhenmin, dan juru bicara Kantor Informasi Dewan Negara China, Hu Kaihong, di Beijing, Rabu petang.
Kawasan Asia Pasifik Akan terus menjadi fokus perhatian dunia. Klaim tumpang tindih kawasan perairan hingga batas udara telah meningkatkan tensi ketegangan antarnegara di kawasan tersebut.
Bergesernya pendulum geopolitik dan geoekonomi dalam satu dekade lebih ke kawasan Asia, pun telah memaksa Amerika Serikat untuk menggeser kekuatannya ke kawasan dengan wilayah terluas dan berpenduduk terbanyak di dunia, sekaligus untuk menahan laju kekuatan militer China.
Kehadiran kapal selam China tiba di Kota Kinabalu, Malaysia, pada 3 Januari silam, sebagai bentuk "port visit" setelah melakukan misi di Teluk Aden dan Somalia, pun ditengarai terkait situasi di Laut China Selatan yang diklaim oleh beberapa negara ASEAN dan Tiongkok.
Lu menegaskan persoalan di Laut China Selatan tidak akan pernah menjadi hambatan hubungan baik China dan ASEAN.
Lu menegaskan isu Laut China Selatan, adalah persoalan antara Tiongkok Dan beberapa negara ASEAN, bukan persoalan antara China dan ASEAN. "China akan tetap komitmen menyelesaikan persoalan di Laut China Selatan secara bilateral, dan bersama-sama ASEAN menjaga stabilitas keamanan serta perdamaian di kawasan.
China, lanjut dia, lebih mengedepankan pembangunan dan kerja sama dengan ASEAN serta tetap menyelesaikan beragam isu secara baik dan tepat, mendorong hubungan serta kerja sama yang lebih maju dengan ASEAN pun kerja sama Asia Timur.
Credit antaranews.com