Jumat, 20 Januari 2017
ISIS Penggal 12 Orang di Kota Kuno Palmyra, Termasuk Guru
PALMYRA - Kelompok Islamic State atau ISIS mengeksekusi penggal 12 orang di kota kuno Palmyra, Suriah. Dari 12 korban yang dieksekusi, empat di antaranya guru pegawai negeri di Suriah.
Pembunuhan ini mengingatkan pada eksekusi massal terhadap 25 tentara Suriah oleh ISIS pada Mei 2015 di wilayah yang sama.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia melaporkan ke-12 korban yang dieksekusi penggal oleh ISIS antara lain empat guru pegawai negeri, empat tentara rezim Suriah dan empat anggota pasukan oposisi Suriah yang ditangkap di Qalamon.
Eksekusi, seperti dilaporkan IB Times, Jumat (20/1/2017), berlangsung di museum Palmyra. Pembunuhan oleh ISIS di kota kuno Suriah ini sebagai upaya propaganda untuk menegaskan bahwa ISIS kembali mendominasi wilayah Palmyra.
Situs kuno Palmyra yang menyisakan reruntuhan bangunan berumur 2.000 tahun telah menjadi simbol khas di Suriah. Kota kuno ini ikut terkena dampak dari perang sipil Suriah yang sudah berlangsung lebih dari lima tahun.
Pada Mei 2016, Rusia menggelar konser di reruntuhan bangunan Romawi di Palmyra sebagai simbol kemenangan terhadap ISIS. Konser itu menyusul keputusan Kremlin untuk menarik pasukan Rusia di Suriah dalam skala besar dengan alasan misi militer Moskow di negara itu sudah tercapai.
Meskipun rezim Suriah yang dipimpin Presiden Bashar al-Assad meraih sejumlah kemenangan dalam perang berkat bantuan Rusia, namun ISIS masih mampu merebut kembali Kota Palmyra.
Kelompok radikal ini kembali memasuki wilayah Palmyra pada bulan Desember 2016, di mana para militannya merebut 30 tank, sebagian peluncur rudal Grad, amunisi dan kendaraan peran lain milik Rusia.
Credit sindonews.com