China tegaskan terus berusaha
memastikan denuklirisasi Semenanjung Korea tercapai usai dianggap tidak
cukup membantu AS kendalikan nuklir Korut. (Reuters/Kim Hong-Ji)
"Kami menjunjung tinggi denuklirisasi Semenanjung Korea, memelihara perdamaian dan stabilitas, serta menyelesaikan isu yang bersangkutan memalui dialog dan konsultasi. Usaha China terkait isu ini sangat jelas," tutur juru bicara kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, dikutip Reuters, Selasa (3/1).
"Kami berharap seluruh pihak bisa menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan dan bersama-sama mendorong isu denuklirisasi Semenanjung Korea kembali pada jalur dialog sesegera mungkin," ucapnya lagi.
Dalam pidatonya, Kim menekankan bahwa negaranya akan terus meningkatkan kekuatan militer untuk mempertahankan diri selama AS dan pendukungnya tidak menghentikan ancaman nuklir dan latihan perang yang dipersiapkan untuk melawan Pyongyang.
Namun, Trump menganggap rudal ICBM yang tengah dikembangkan Korut ini tidak dapat menjangkau wilayah Amerika.
"Korea Utara baru saja menyatakan bahwa mereka sudah memasuki tahap akhir pembuatan senjata nuklir yang dapat mencapai wilayah AS. Itu tidak akan terjadi!" kata Trump melalui akun Twitter pribadinya, Senin (2/1).
Selama ini, Trump dan sejumlah pejabat AS meragukan kemampuan Korut dalam mengembangkan senjata nuklir.
Namun, kepala Komando Pasifik AS, Harry Haris, menganggap ancaman Kim kali ini patut ditanggapi serius. Pasalnya, pada 2016, Korea Utara melakukan dua uji coba senjata nuklir.
Diberitakan AFP, AS akan membutuhkan bantuan China untuk meredam ancaman Korut. China dikenal sebagai negara sekutu terkuat bagi Korut. Trump pun mengkritik China karena tidak menunjukkan gelagat akan membantu AS.
"China sudah mendapatkan sejumlah besar uang dan kekayaan AS dari perdagangan satu pihak, tapi tidak mau membantu masalah dengan Korea Utara ini. Bagus!" kata Trump.
Credit cnnindonesia.com