Selasa, 15 Maret 2016

Htin Kyaw Terpilih Jadi Presiden Baru Myanmar

Htin Kyaw Terpilih Jadi Presiden Baru Myanmar  

Htin Kyaw. irrawaddy.com
CBYangon - Parlemen Myanmar telah memilih Htin Kyaw, orang kepercayaan Aung San Suu Kyi, sebagai presiden baru Myanmar. Dia menjadi kepala negara pertama yang tidak berlatar belakang militer sejak 1960.

Pemilihan dilakukan pada 15 Maret 2016. Parlemen menetapkan tiga kandidat yang masing-masing diajukan oleh majelis tinggi parlemen, majelis rendah parlemen, dan militer.

Kandidat pertama adalah Htin Kyaw dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), yang dicalonkan majelis rendah parlemen. Htin adalah seorang penulis 70 tahun dan merupakan teman dekat Aung San Suu Kyi.

Berikutnya adalah Henry Van Thio, juga dari NLD, yang dicalonkan oleh majelis tinggi parlemen. Pria yang berasal dari minoritas etnis Chin ini juga sekutu dekat Suu Kyi.


Terakhir, Myint Swe yang dicalonkan oleh militer. Dia adalah seorang pensiunan jenderal berusia 64 tahun yang dianggap dekat dengan mantan pemimpin militer Than Shwe.

NLD berhak mengusung dua calon setelah memiliki mayoritas kursi di dua majelis parlemen. Sedangkan militer, sesuai konstitusi, berhak mengusung satu calon setelah otomatis memiliki 25 persen kursi.

Seperti dilansir dari laman Reuters, Htin Kyaw mendapatkan 360 suara dari 652 pemilih. Lima anggota parlemen tidak hadir saat pemilihan. Presiden baru diharapkan mulai berkantor pada 1 April 2016.

Belfast Telegraph dalam laporannya menyebutkan hasil pemilihan terbaru telah menjadi kemenangan kedua Suu Kyi. Kemenangan pertama terjadi saat partainya, NLD, memenangi pemilu November lalu. Hasil ini menjadi refleksi perjuangan panjang rakyat mewujudkan demokrasi di Myanmar.

Credit  TEMPO.CO





Gagal Mencalonkan Diri, Aung Suu Kyi Siap Menjadi Menteri  

Gagal Mencalonkan Diri, Aung Suu Kyi Siap Menjadi Menteri  

Pimpinan partai Liga Nasional Demokrasi (NLD), Aung San Suu Kyi mengumpulkan sampah dalam acara bersih-bersih yang langsung dipimpinnya di Kawhmu, Myanmar, 13 Desember 2015. AP/Gemunu Amarasinghe
CBYangon - Pemimpin demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, diperkirakan siap menjabat sebagai menteri. Militer memblokir upayanya mencalonkan diri sebagai Presiden Myanmar.

Wanita pemenang Nobel ini sebelumnya telah bernegosiasi dengan militer agar menangguhkan klausul konstitusi yang mencegah dia menjadi presiden. Namun ia gagal.

Seperti dilansir dari laman Brisbanetimes.com, memegang jabatan menteri utama atau menteri senior akan memungkinkan Suu Kyi menghadiri pertemuan militer yang diadakan oleh Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional. Lembaga itu memiliki kewenangan menyatakan keadaan darurat. Selain itu, Suu Kyi mungkin menjabat menteri luar negeri.

Partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), memenangi pemilihan umum November tahun lalu. Partai akan mencalonkan Htin Kyaw, lulusan Oxford dan eksekutif dari lembaga amal non-profit, sebagai presiden.


Htin Kyaw, 70 tahun, adalah orang kepercayaan Suu Kyi dan salah satu anggota senior partai. Anak salah satu penyair terkenal Myanmar itu dikenal memiliki reputasi di partai karena kejujurannya. Istrinya, Su Su Lwin, adalah anggota parlemen NLD yang mengepalai komite hubungan internasional.

Kandidat potensial lain untuk presiden adalah mantan pemimpin umum dan sesama rekan pendiri partai, Tin Oo. Namun usianya hampir 90 dan rapuh.

Nama-nama calon presiden akan diajukan pada Kamis, 10 Maret 2016.

NLD, yang menduduki 80 persen kursi di parlemen, diyakini mutlak memenangi pemilihan. Partai ini pun akan secara resmi mengambil alih pemerintah pada 1 April 2016.

NLD belum mengumumkan rencana pemerintahan baru. Myanmar menghadapi tantangan besar setelah puluhan tahun kekuasaan militer, termasuk membangun perdamaian dengan kelompok-kelompok etnis yang masih menguasai sebagian besar negara. "Kami tidak ingin ada kontroversi karena prediksi dan pernyataan kami," kata Win Htein, anggota senior partai.



Credit  TEMPO.CO