Senin, 31 Oktober 2016

Muhammadiyah Minta Muslim Tenang Sikapi Serangan Rudal ke Makkah


Rudal scud (ilustrasi)
Rudal scud (ilustrasi)
CB, JAKARTA -- Tudingan Iran membantu Houthi untuk menyerang Makkah dinilai merupakan propaganda Arab Saudi. Umat Islam diminta menyikapi hal ini dengan tenang.

Sekretaris Jenderal Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyatakan tudingan itu adalah buatan Saudi. Tidak mungkin ada negara yang berani menyerang Makkah karena pasti akan mendapat perlawanan umat di seluruh dunia. Ia meminta umat menyikapi ini dengan tenang.
"Ini propaganda Saudi," kata Mu'ti, Senin (31/10).

Ketegangan politik antara Iran dengan Saudi memang tinggi. Apalagi Iran berhasil memperbaiki hubungan politik dengan sekutu Saudi terutama AS dan Uni Eropa yang membuat posisi politik Iran di Timur Tengah dan internasional juga menguat dan ini membuat Saudi khawatir.

Selain itu, sebagian besar wilayah Houthi dihuni pengikut syiah. Saudi khawatir karena Houthi berbatasan dengan wilayah mereka, Daman, di bagian Timur.

"Tapi Iran akan menyerang Makkah, rasanya tidak mungkin. Paling, mereka akan menguasai kota itu. Tapi potensi itu pun kecil karena Makkah jauh dari Houthi karena letak Makkah di jantung Saudi dan akan ada upaya mencegah itu," kata Mu'ti.

Sebelumnya, Ahli Militer Mesir Hisham al-Halabi mengungkapkan jenis rudal yang dipakai Houthi untuk menyerang Makkah adalah rudal balistik Scud permukaan-ke-permukaan. Rudal jenis ini banyak digunakan militer Rusia sebelum disita oleh Houthi.

Menurut Halabi, kendaraan yang digunakan untuk meluncurkan rudal itu memerlukan teknologi khusus yang tidak mungkin dimiliki milisi Houthi. Penjelasan itu seolah menegaskan rudal benar diluncurkan militer Iran.

Negara-negara yang bergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) menyatakan kecaman atas serangan Houthi ke Makkah yang dianggap didukung Iran. Menurut GCC, serangan tersebut telah melanggar kesucian dan melampaui batas.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID



Serangan Rudal Houthi ke Makkah, MUI: Umat Harus Hati-Hati Menyikapi

Militer Arab Saudi siap melawan pemberontak Houthi.
Militer Arab Saudi siap melawan pemberontak Houthi.
 
CB, JAKARTA -- Arab Saudi menuding Iran membantu serangan rudal yang dilancarkan Houthi dari Yaman ke arah Makkah, Arab Saudi pada Kamis (27/10) lalu. Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai, umat harus berhati-hati menyikapi hal ini. MUI berpesan agar umat Islam jangan mau diadu domba.

Ketua MUI Bidang Kerja Sama dan Hubungan Internasional Muhyidin Junaidi mengatakan, berdasarkan info dan berita yang dia kumpulkan, rudal balistik scud yang diluncurkan Houthi adalah rudal buatan Rusia bukan buatan Iran dan diarahkan ke Bandara King Abdul Azis di Jeddah. Ini balasan atas serangan yang dipimpinan Saudi terhadap kerumunan pemakanan pimpinan Houthi.

Muhyiddin mengatakan ini reaksi atau balas dendam dari pihak Houthi. "Di Islam dalam perang, tempat ibadah tidak boleh diserang, tapi saat ini hal itu tidak diindahkan. Bahkan bom bunuh diri pun dalam masjid," kata Muhyiddin, Ahad (30/10).

Karena ini peperangan, ia menilai, perlu dipastikan apakah tudingan Saudi itu benar bahwa rudal balistik scud Houthi ditujukan ke Makkah. "Kalau Muslim, tidak mungkin akan mengarahkan seragan ke Makkah. Kalau tetap dilakukan, mereka akan dapat kutukan dari seluruh Muslim di dunia," kata dia.

Menyikapi hal itu, Muhyiddin mengatakan, umat Islam perlu hati-hati. Yang jelas, MUI berharap, peperangan di Yaman segera berakhir dan konflik antar umat segera berhenti karena perang tidak menghasilkan apa-apa.

"Umat Islam di Indonesia tampaknya tidak jadi fokus pada serangan itu dan lebih fokus ke kasus Ahok. Tapi nampaknya serangan itu tidak mungkin diarahkan ke Kabah, meski beritanya menyebutkan rudal jatuh 65 kilometer dari Makkah," tutur Muhyiddin.

Indonesia sebagai inisiator gerakan nonblok, tentu ingin Saudi dan Iran menghentikan perang. Semua tahu Saudi adalah perpanjangan tangan AS, dan Iran didukung Rusia. Di peperangan Suriah yang sibuk adalah Rusia dan AS dan makin terasa bahwa mereka yang memainkan ini semua. "Kompleks kalau membicarakan ini. Tapi umat Islam jangan mau diadu domba," tegas Muhyiddin.

Kalau mau melontarkan kritik atau kutukan, harus paham dulu sebabnya. Agar jangan sampai mengkritik, nyatanya salah. MUI mengumpulkan berita perkembangan kondisi Timur Tengah dan rudal balistik Houthi kabarnya akan diluncurkan ke Bandara Jeddah.

Sebelumnya, Ahli Militer Mesir, Hisham al-Halabi, mengungkapkan, jenis rudal yang dipakai Houthi untuk menyerang Makkah adalah rudal balistik Scud surface-to-surface. Rudal jenis ini banyak digunakan milter Rusia sebelum disita oleh Houthi.

Menurut Halabi, kendaraan yang digunakan untuk meluncurkan rudal itu memerlukan teknologi khusus yang tidak mungkin dimiliki oleh milisi Houthi. Penjelasan itu seolah menegaskan bahwa rudal benar diluncurkan oleh militer Iran.

Negara-negara yang bergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC) menyatakan, kecaman atas serangan Houthi ke Makkah yang dianggap didukung oleh Iran. Menurut GCC, serangan tersebut telah melanggar kesucian dan melampaui batas.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID






1,5 Miliar Muslim Tersinggung karena Makkah Jadi Target Rudal

 Rudal Balistik Islam 5
Rudal Balistik Islam 5
CB, MAKKAH -- Sebanyak 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia akan tersinggung karena Makkah menjadi target rudal balistik. Pihak yang menargetkan Makkah pun mendapat kecaman dari banyak pimpinan umat Muslim di berbagai daerah di penjuru dunia.

Presiden dari Kepresidenan Urusan Dua Masjid Suci, Syeikh Abdurrahman Al Sudais mengatakan wilayah Makkah menjadi target rudal balistik militansi Houthi. Hal tersebut merupakan provokasi dan pelanggaran. Menurutnya, tindakan tersebut juga dinilai telah menyinggung perasaan 1,5 miliar umat Islam di seluruh dunia.

Dalam pernyataan pers yang dikeluarkan pada Sabtu (29/10), Syeikh Sudais menegaskan pihak mana pun yang melakukan agresi terhadap Masjidil Haram akan menghadapi kehancuran. Selain itu, mereka juga akan mendapat hukuman dari Allah.

"Tindakan keji ini akan memperkuat keberanian prajurit kami yang akan melindungi agama dan bangsa," kata Syeikh Sudais, dilansir dari Saudi Gazette, Ahad (30/10).

Ia berdoa kepada Allah untuk menjaga keamanan dan kedamaian di Makkah. Sebagai salah satu pimpinan Muslim, menurut dia, kata-katanya akan didengar ke seluruh penjuru dunia.


Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Iran Diduga Bantu Houthi Tembakan Rudal Balistik ke Makkah

Rudal balistik (ilustrasi)
Rudal balistik (ilustrasi)
CB, MAKKAH -- Ahli Militer Mesir, Hisham al-Halabi, mengungkapkan, jenis rudal yang dipakai Houthi untuk menyerang Makkah adalah rudal balistik Scud surface-to-surface. Rudal jenis ini banyak digunakan milter Rusia sebelum disita oleh Houthi.

Menurut Halabi, kendaraan yang digunakan untuk meluncurkan rudal itu memerlukan teknologi khusus yang tidak mungkin dimiliki oleh milisi Houthi. Penjelasan itu seolah menegaskan bahwa rudal benar diluncurkan oleh Militer Iran.

Rudal ini, tambah dia, memiliki jangkauan lebih dari 300 km. Namun, Arab Saudi memiliki sistem pertahanan antirudal yang tak kalah canggih sehingga rudal dapat dihancurkan sebelum mencapai target. "Presiden Irak Saddam Hussein juga menggunakan jenis rudal ini dalam perang melawan Iran di perang Teluk pertama," jelasnya.

Negara-negara yang bergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC) menyatakan kecaman atas serangan Houthi ke Makkah yang dianggap didukung oleh Iran. Serangan itu dianggap sebagai bukti penolakan Iran untuk mematuhi keputusan internasional.

"Rezim Iran mendukung kelompok teroris yang menembakkan rudal ke Makkah. Apakah mereka mengklaim sebagai rezim Islam?" ujar Sekretaris Jenderal GCC dan Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab, Sheikh Abdullah Bin Zayed, dikutip dari Saudi Gazette, Sabtu (29/10).

Menurutnya, serangan tersebut telah melanggar kesucian dan melampaui batas. Serangan bisa memprovokasi 1,5 miliar umat Islam di dunia yang selama ini berkiblat ke Makkah. Sheik Abdullah juga menyerukan kepada negara-negara GCC untuk bersatu memerangi musuh yang mencoba menjadikan kota suci Islam sebagai target penghancuran rudal.

Pencarian "Al-Houthi menargetkan Ka'bah umat Muslim" masih menjadi tren di negara-negara mayoritas Muslim, seperti Pakistan, Malaysia, dan Albania. Pengamat politik asal Bahrain, Sawsan al-Shaer mengatakan, hal itu karena serangan tidak hanya mengancam Arab Saudi, tetapi juga mengancam seluruh umat Muslim.

"Arab Saudi pasti memperkirakan akan ada banyak serangan dari Houthi yang didukung Iran. Tapi menyerang kota suci milik umat Islam adalah hal baru yang mengejutkan, bahkan bagi penganut agama lain," kata dia.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID

Ada Misil Menuju Makkah Sebelum Digagalkan

 
Salah satu pesawat tempur angkatan udara Arab Saudi.
Salah satu pesawat tempur angkatan udara Arab Saudi.
CB, SANAA -- Koalisi Arab di Yaman mengaku telah mencegat misil balistik yang jatuh 65 kilometer dari Kota Suci Makkah, Kamis (27/10). Misil tersebut ditembakan oleh milisi di Yaman.

Misil itu, kata koalisi, ditembakkan dari Provinsi Saada menyasar Kota Makkah. Belum ada laporan kerusakan akibat misil itu.

Yamah telan dilanda konflik sejak 2014 lalu. Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi yang digulingkan Houthi mendapat bantuan dari Saudi dan koalisi Arab. Sementara Houthi mendapat dukungan dari Iran.

Pada Kamis, Laksamana AS mengatakan, kapal Angkatan Laut AS dan aliansi berhasil menegah empat pengiriman senjata dari Iran sejak April 2015.

"Baik kapal AS atau koalisi berhasil mencegah empat pengiriman senjata dari Iran ke Yaman," ujar Wakil Laksamana Kevin  Donegan seperti dilansir Al-Arabiya.   "Kami tahu barang ini dari Iran dan kami tahu tujuannya."

Donegan mengungkapkan, paket senjata itu antara lain berisi senapan serbu AK-47 dan misil antitank. Iran membantah memasok senjata ke milis Houthi.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Koalisi Saudi Hancurkan Rudal yang Mengarah ke Mekkah


Koalisi Saudi Hancurkan Rudal yang Mengarah ke Mekkah Ilustrasi rudal (Reuters/Mahmood Hosseini)
 
Jakarta, CB -- Koalisi Arab Saudi mengumumkan pasukannya berhasil mengintersepsi rudal balistik yang diluncurkan dari wilayah Yaman dan menargetkan kota suci Mekkah pada pekan ini. Serangan ini merupakan salah satu yang berhasil digagalkan Saudi di tengah konflik di Yaman yang berkepanjangan.

Kantor berita Arab Saudi, SPA, melaporkan bahwa rudal itu berhasil dihancurkan pada Kamis (27/10) sekitar 65 kilometer menuju kota tersuci bagi umat Muslim. Aksi ini tidak menimbulkan kerusakan atau korban jiwa.

Menurut laporan SPA, rudal itu diluncurkan dari Saada, wilayah yang dikuasai pemberontak Houthi di Yaman.

Kelompok Houthi mengonfirmasi peluncuran rudal balistik Burkan-1 ke Saudi melalui pernyataan resmi yang dirilis kantor berita mereka pada Jumat (28/10). Meski demikian, menurut laporan Reuters, Houthi mengklaim bahwa serangan itu menargetkan Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, salah satu bandara tersibuk di Saudi.

Kelompok Houthi, yang dibekingi Iran dan pendukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh, memang menargetkan sejumlah kota perbatasan Saudi, sejak negara kerajaan itu memimpin koalisi serangan udara di Yaman pada Maret 2015 untuk mendukung Presiden Rabbu Mansour Hadi menghadapi pemberontakan.

Kelompok bersenjata Syiah ini masih menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, termasuk ibu kota Sanaa.

PBB memperkirakan konflik berkepanjangan di Yaman telah menewaskan 10 ribu orang, terdiri dari warga sipil dan kelompok bersenjata.

Krisis pangan turut membayangi konflik di salah satu negara Arab termiskin itu. Sekitar 14 juta dari 26 juta warga Yaman yang terjebak dalam pertempuran butuh bantuan makanan, dan 7 juta di antaranya terancam krisis pangan.


Credit  CNN Indonesia




Al Azhar Kutuk Serangan Rudal Houthi ke Makkah

Imam Besar Universitas Al Azhar di Kairo Muhammad Ahmad Al Thayyib.
Imam Besar Universitas Al Azhar di Kairo Muhammad Ahmad Al Thayyib.
CB, KAIRO -- Institut Al-Azhar, lembaga tinggi dunia bagi pendidikan Islam di Mesir pada Sabtu (29/10) mengutuk dugaan serangan rudal gerilyawan Al Houthi yang ditujukan ke Kota Suci Makkah di Arab Saudi.
"Ini adalah tindakan keji, pelanggaran serius yang tak pernah terjadi sebelumnya dan tantangan yang membuat geram oleh mereka yang memiliki agenda sektarian dan berusaha menguasai Dunia Arab," kata Imam Besar Al-Azhar Ahmed At-Tayyib di dalam satu pernyataan.
Ia menggambarkan penembakan rudal balistik ke arah Makkah, kota paling suci buat umat Muslim, sebagai agresi terhadap semua prinsip agama, moral dan kemanusiaan. Koalisi pimpinan Arab Saudi pada Kamis (27/10) menyatakan pasukannya mencegat satu rudal balistik yang terbang ke arah Makkah dari Yaman, dan menuduh petempur Houthi menembakkan rudal itu.

Namun juru bicara militer Al-Houthi membantah tuduhan tersebut pada Jumat, dan mengatakan rudal itu ditujukan ke satu pelabuhan Arab Saudi di Kota Laut Tengah, Jeddah. Situasi di Yaman telah memburuk sejak Maret 2015, ketika perang meletus antara anggota kelompok Syiah Al Houthi yang didukung mantan presiden Ali Abdullah Saleh dan pemerintah, yang didukung oleh koalisi militer Arab pimpinan Arab Saudi.
Pasukan Saleh dan Al-Houthi menguasai sebagian besar wilayah Yaman Utara, sedangkan pasukan pemerintah menguasai sisa wilayah negeri tersebut, termasuk tujuh provinsi di Yaman Selatan. Berbagai lembaga kemanusiaan menyatakan perang saudara itu sejauh ini telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang, melukai 35 ribu orang lagi dan membuat dua juta orang kehilangan tempat tinggal.
Gencatan senjata 72 jam yang diperantarai PBB antara Houthi dan koalisi pimpinan Arab Saudi diberlakukan dua pekan lalu, tapi koalisi tersebut menuduh anggota Houthi melanggarnya tak lama setelah gencatan senjata itu diberlakukan.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID










Kamis, 27 Oktober 2016

Kapal Selam Kelas Virginia Siap Hadapi Kekuatan Bawah Laut Rusia

 Kapal Selam Kelas Virginia Siap Hadapi Kekuatan Bawah Laut Rusia
Amerika Serikat terus membangun dan meningkatkan kemampuan kapal selam serang tenaga nuklir kelas Virginia. Kapal selam kelas Virginia akan menggantikan kelas Los Angeles yang akan dipensiunkan dan sudah 12 unit memasuki pelayanan Angkatan Laut Amerika Serikat. Sebelumnya, Amerika berencana mengganti kelas Los Angeles dengan kelas Seawolf, namun biaya yang mahal membuat Amerika membangun kelas Virginia. General Dynamics Electric Boat Public Affairs


 Kapal Selam Kelas Virginia Siap Hadapi Kekuatan Bawah Laut Rusia
Meski pun biaya pembuatan kelas Virginia lebih rendah dibanding kelas Seawolf, kecanggihannya ini tidaklah kalah. Kapal selam kelas Virginia ini merupakan kapal selam serang tenaga nuklir paling maju yang dimiliki Amerika Serikat. Kelas Virginia disebut-sebut sebagai kapal selam tenaga nuklir yang senyap yang mampu melakukan misi perang bawah laut di laut dalam dan melakukan operasi di laut dangkal. wikipedia.org


 Kapal Selam Kelas Virginia Siap Hadapi Kekuatan Bawah Laut Rusia
Kapal selam kelas Virginia Blok I dibangun oleh Electric Boat, divisi dari General Dynamics, mulai tahun 1999 dan resmi beroperasi, pada 2004. Empat Virginia Blok I dibangun, setelah itu Electric Boat (EB) membangun enam Blok II dengan kemampuan yang telah ditingkatkan. Peningkatan kemampuan kelas Virginia terus dilakukan untuk menghadapi kapal selam Rusia yang semakin canggih. Saat ini EB sedang membangun Virginia Blok III. Empat dari delapan Blok III telah selesai dan beroperasi. navaltoday.com

 Kapal Selam Kelas Virginia Siap Hadapi Kekuatan Bawah Laut Rusia
Kapal selam kelas Virginia Blok III mengalami desain ulang sekitar 20 persen, sebagian besar di haluan kapal. Virginia Blok III menggunakan Large Aperture Bow (LAB) untuk menekan biaya. 12 tabung peluncur rudal (VLS) diganti dengan dua tabung 87 inci Virginia Payload Tubes (VPTs). Satu VPTs dapat memuat enam rudal Tomahawk. US Navy/Newport News Shipbuilding

 Kapal Selam Kelas Virginia Siap Hadapi Kekuatan Bawah Laut Rusia
Kapal selam kelas Virginia dibangun dengan sistem modulra sehinga peningktan kemampuan dan desai ulang dapat dilakukan untuk menghadapi tuntutan zaman, seperti yang dilakukan pada Blok III. Kelas Virginia juga dilengkapi dengan exit trunk, sebuah alat yang digunakan untuk mendukung operasi operasi infiltasi pasukan khusus Navy Seal. nns.huntingtoningalls.com


 Kapal Selam Kelas Virginia Siap Hadapi Kekuatan Bawah Laut Rusia
Sepuluh Kapal selam kelas Virginia Blok IV dibangun, pada tahun fiskal 2014-2018, dengan mengurangi biaya. Perubahan desain skala kecil dilakukan untuk memperpanjang siklus pemakaian komponen kapal. Saat ini sedang dikembangkan kelas Virginia Blok V, yang akan menggunakan Virginia Payload Module (VPM). Empat VPM akan ditempatkan pada Virginia Blok V, masing-masing VPM dapat memuat tujuh rudal jelajah Tomahawk. U.S. Navy/General Dynamics







Credit  Tempo.co


Helikopter Mi-28 NM, Versi Upgrade yang Semakin Mematikan

 Helikopter Mi-28 NM, Versi Upgrade yang Semakin Mematikan
Kantor berita Rusia, TASS menulis bahwa helikopter tempur Mi-28 Night Hunter akan menjalani modernisasi. Informasi ini diberikan oleh Valery Kashin, perancang umum dari Machine-Building Design Bureau. Setelah diupgrade, Mi-28 Night Hunter akan mampu menembakan rudal sepanjang waktu dan dalam cuaca apa pun, termasuk pada saat jarak pandang yang sangat pendek. ITAR-TASS/Marina Lystseva


 Helikopter Mi-28 NM, Versi Upgrade yang Semakin Mematikan
Valery Kashin mengatakan bahwa Biro Desain sedang melakukan upgrade rudal Ataka dan Khrizantema yang dibawa oleh helikopter Mi-28, sehingga rudal mampu mengidentifikasi, melacak, dan menghancurkan target pada jarak yang lebih jauh. Rudal Ataka akan meningkat jangkauannya dari enam menjadi delapan kilometer, sedangkan rudal Khrizantema tidak disebutkan peningkatannya. Alexandr Ryumin/TASS


 Helikopter Mi-28 NM, Versi Upgrade yang Semakin Mematikan
Peningkatan rudal Ataka dan Khrizantema diikuti dengan peningkatan sistem kontrol rudal helikopter Mi-28 Night Hunter. Konfigurasi baru ini membuat helikopter Mi-28, dinamakan Havoc oleh NATO, semakin menakutkan, karena mampu menembak secara presisi dalam segala cuaca. sputniknews.com

 Helikopter Mi-28 NM, Versi Upgrade yang Semakin Mematikan
Pengerjaan Mi-28 Night Hunter versi upgrade ini dimulai, pada 2009. Helikopter versi upgrade atau disebut Mi-28NM ini telah uji coba terbang, pada awal Oktober 2016, dan pengiriman batch pertama, pada 2018. Mi-28NM dirancang untuk menghancurkan kendaraan tempur yang terbuat dari bahan yang tahan rudal, target udara yang terbang rendah, dan pasukan musuh, pada siang mau pun malam hari. Bradva.BG

 Helikopter Mi-28 NM, Versi Upgrade yang Semakin Mematikan
Helikopter Mi-28NM menggunakan radar panorama 360 derajat, N025. Penggunaan radar baru ini membuat Havoc dapat medeteksi dan melacak target dideklilingnya. Helikopter ini juga menggunakan baling-baling yang lebih canggih sehingga dapat meningkatkan kecepatan maksimum Mi-28NM. Selain itu Night Hunter baru ini akan membawa meriam otomatis yang telah ditingkatkan, Shipunov 2A42 30 mm. lecourrierderussie.com

 Helikopter Mi-28 NM, Versi Upgrade yang Semakin Mematikan
Mi-28NM dilaporkan akan menggunakan sistem dua kontrol. KRET, anak perusahaan Rostec, mengembangkan sistem stasiun laser yang melindungi Mi-28NM dari ancaman rudal dipandu. Uji coba helmet yang mengintegrasikan penglihatan dengan sistem kontrol, untuk meningkatkan kemampuan helikopter, selesai pada akhir tahun. cont.ws






Credit  Tempo.co



Mengenal UMTAS, Rudal Anti Tank Presisi Buatan Turki

 Mengenal UMTAS, Rudal Anti Tank Presisi Buatan Turki
Rudal UMTAS (Uzun Menzilli Tanksavar Sistemi) adalah sistem rudal anti-tank jarak jauh yang dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan senjata dan sistem pertahanan udara Turki Roketsan. UMTAS dipandu oleh pencitraan inframerah atau dipandu laser. Versi rudal dipandu laser disebut L-UMTAS. defence.pk


 Mengenal UMTAS, Rudal Anti Tank Presisi Buatan Turki
Rudal anti tank UMTAS utamanya dirancang sebagai senjata andalan helikopter serang Turki, T129 ATAK dan AH-1W Cobra. Namun, UMTAS juga dapat digunakan oleh platform udara lainnya, seperti helikopter maritim Sikorsky SH-60B, pesawat serbu ringan, drone, atau dipasang pada kendaraan tempur. wikipedia.org


 Mengenal UMTAS, Rudal Anti Tank Presisi Buatan Turki
Rudal anti tank jarak jauh UMTAS dirancang untuk menghancurkan kendaraan lapis baja berat. Rudal ini mulai dikembangkan, pada 2005. Varian rudal dipandu laser, L-UMTAS, memasuki fase kualifikasi dan pengembangan, pada 2015. Uji coba berhasil, ditembakan dari helikopter T129 ATAK dan SH-60 Sea Hawk. army-technology.com


 Mengenal UMTAS, Rudal Anti Tank Presisi Buatan Turki
Rudal presisi UMTAS memiliki panjang 1,8 m, diameter 16 Cm, dan berat 37,5 kg. Rudal ini memiliki empat sayap pendek di bagian tengah dan empat sirip kontrol aerodinamis di bagian belakang sebagai pengontrol terbang. Sensor pencari target dengan dipandu pencitraan infra merah atau laser dibenamkan dihidung rudal. youtube.com

 Mengenal UMTAS, Rudal Anti Tank Presisi Buatan Turki
Rudal UMTAS dapat ditembakan dengan menggunakan dua mode, yaitu tembak dan lupakan (fire and forget) dan mode tembak dan perbarui (fire and update). Mode fire and update membuat operator dapat memperbarui informasi target setelah rudal ditembakan. Pembaruan informasi penting agar rudal UMTAS dapat menghancurkan target bergerak. defence24.com

 Mengenal UMTAS, Rudal Anti Tank Presisi Buatan Turki
Didukung mesin berbahan bakar propelant padat hydroxyl-terminated polybutadiene (HTPB) tanpa asap , rudal anti tank UMTAS memiliki jarak tembak efektif 0,5 hingga 8 km. Rudal ini mampu menghancurkan kendaraan lapis baja dan unit mekanik musuh dalam segala cuaca, siang mau pun malam. defence.pk






Credit  Tempo.co



Bangun Kapal Selam, Kemhan Kirim 300 Insinyur Belajar ke Korsel

 
Bangun Kapal Selam, Kemhan Kirim 300 Insinyur Belajar ke Korsel
Ilustrasi. (Ist)
 
JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus berupaya mencapai kemandirian dalam membangun industri pertahanan. Salah satu langkah kongkrit yang dilakukan yakni mengirim 300 insinyur ke Korea Selatan (Korsel) untuk belajar membangun kapal selam.

Direktur Teknologi Industri Pertahanan Ditjen Pothan Kementerian Pertahanan (Kemhan), Brigjen TNI Jan Pieter Ate mengatakan, pengiriman 300 insinyur tersebut merupakan bagian dari kontrak pembelian kapal selam antara Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan.

"Tugas mereka belajar bagaimana membuat kapal selam," ujar Pieter di Kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu 26 Oktober 2016.

Pieter menjelaskan, pemerintah tengah mencanangkan pembangunan kapal selam secara mandiri di dalam negeri. Dalam rencana strategis postur pertahanan tercatat, hingga 2029 Indonesia akan memiliki 12 unit kapal selam.

Pengiriman 300 insinyur Indonesia ke Korea Selatan, kata Pieter, merupakan bagian dari transfer teknologi antara dua negara. Harapannya, ke depan pembuatan kapal selam bisa dilakukan di dalam negeri oleh tenaga-tenaga terampil yang dimiliki Indonesia.

"Satu unit kapal selam akan dibuat di Korsel. Unit kedua, ketiga, harapannya bisa dibangun sendiri di dalam negeri oleh insinyur kita," ucap Pieter.


Credit  Sindonews








Kementerian Pertahanan Luncurkan Kendaraan Tempur Tank Boat

 
Kementerian Pertahanan Luncurkan Kendaraan Tempur Tank Boat
Kendaraan tempur Tank Boat. Foto/militerone.com
 
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) kembali menggelar pameran industri pertahanan berskala internasional, Indo Defence 2016 Expo & Forum.

Akan ada berbagai suguhan spesial yang disajikan dalam pameran yang digelar tanggal 2 hingga 5 November 2016 itu. Salah satunya peluncuran Tank Boat.

Ditilik dari namanya, Tank Boat merupakan kendaraan tempur yang memadukan kapabilitas darat seperti yang dimiliki tank dan kemampuan manuver di perairan yang dimiliki kapal.

Dengan menggabungkan kemampuan manuver darat dan laut, kendaraan tempur ini menjadi yang pertama di dunia.

"Ini teknologi pertama di dunia jika berhasil," kata Direktur Teknologi Industri Pertahanan, Ditjen Pothan, Brigjen Jan Pieter Ate di Kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).

Pieter menjelaskan, Tank Boat merupakan kendaraan tempur produksi Indonesia, hasil kerjasama PT Pindad dan PT Lundin asal Swedia.

Tank Boat memiliki spesifikasi panjang 18 meter dan dioperasikan oleh 12 orang awak. Kendaraan tempur ini juga disebut mampu beroperasi di perairan dangkal di kedalaman hingga 90 cm.

"Bisa beroperasi di pinggir pantai, bersembunyi di antara pohon bakau," ucap Pieter.

Karenanya, kendaraan tempur yang memadukan kemampuan darat dan manuver di perairan ini disebut Pieter cocok untuk negara kepulauan seperti Indonesia. "(Industri) ini harus didukung," ucap Pieter.



Credit  Sindonews






Kemenhan Akan Gelar Pameran Industri Pertahanan Berskala Internasional

 
Kemenhan Akan Gelar Pameran Industri Pertahanan Berskala Internasional
Indo Defence Expo 2014 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta. Foto/Dok/SINDOnews.
 
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) kembali menggelar pameran industri pertahanan berskala internasional, Indo Defence 2016 Expo & Forum. Pameran bertema Blostering Defence Industri Cooperation: Archieving a Global Maritime Fulcrum and Secure World ini digelar tanggal 2-5 November 2016 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Direktur Teknologi Industri Pertahanan, Ditjen Pothan sekaligus ketua penyelenggara Indo Defence 2016, Brigjen Jan Pieter Ate mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan membuka pameran tersebut. Dia menambahkan pameran industri pertahanan tahun 2016 akan diikuti 844 perusahaan luar negeri maupun dalam negeri.

Dia menyebutkan jumlah perusahaan peserta pameran meningkat drastis dari Indo Defence 2014 sebanyak 672 perusahaan. Menurutnya Indo Defence merupakan ajang pameran industri pertahanan terbesar di Asia dan Asia Tenggara.

"Tahun ini ada 573 perusahaan luar negeri dan 271 perusahaan dalam negeri siap memamerkan produk peralatan pertahanan dengan teknologi terkini," ujar Pieter dalam konferensi pers di Kantor Kemenhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).

Indo Defence 2016, kata dia dihadiri delegasi resmi negara sahabat. Dia menyebutkan, Pakistan, Laos, Swedia, Malaysia, Perancis, Singapura, Rusia, Timor Leste, Filipina, Turki, Jepang, Australia, Brazil, Belarusia, Vietnam, Iran, Polandia, Inggris, Korea Selatan, Yunani, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab dan Italia.

"Ada enam menteri pertahanan negara sahabat yang sudah konfirmasi hadir," ucapnya.

Selain menggelar pameran produk, akan diadakan pula seminar internasional bertema Acheiving Comorehensive Maritime Surveillane and Scurity hrough Technology Innovation and Partnerships. Menteri BUMN dijadwalkan sebagai pembicara utama dalam acara tersebut. 

Dia menambahkan, seminar akan membahas isu-isu kerja sama internasional melalui inovasi teknologi dalam rangka keamanan maritim di kawasan. "Ada pula live demo dari industri pertahanan baik dalam negeri maupun luar negeri serta TNI," katanya.



Credit  Sindonews







Rusia Kirim Kapal Perang Berpeluru Kendali ke Laut Baltik

 
Rusia Kirim Kapal Perang Berpeluru Kendali ke Laut Baltik
Rusia dilaporkan mengirimkan dua kapal perang bersenjata peluru kendali ke Laut Baltik. Foto/Istimewa
 
LONDON - Rusia dilaporkan mengirimkan dua kapal perang berpeluru kendali mematikan yang mempunyai kemampuan mencapai Eropa ke Laut Baltik. Pengiriman dua kapal perang ini dilakukan ditengah persiapan NATO mengirimkan ribuan pasukan ke perbatasan Rusia.

Dua kapal perang tersebut awalnya adalah bagian dari armada kapal perang yang dikirimkan ke Laut Mediterania. Mereka berencana mengisi bahan bakar di Spanyol sebelum melanjutkan perjalanan menuju Suriah. Namun kapal itu malah bergerak ke Laut Utara,melewati Great Belt sekitar Denmark dan ke Laut Baltik.

Diyakini kapal-kapal itu sedang dalam perjalanan ke kantong Rusia di Baltik, Kaliningrad, yang baru-baru ini memiliki sejumlah rudal mematikan. "Dengan munculnya dua kapal kecil yang dipersenjatai dengan rudal jelajah Kalibr, Armada kapal itu berpotensi menargetkan basis militer Eropa di utara," ucap sebuah sumber seperti dikutip dari Express, Kamis (27/10/2016)

Dylan White, yang bertindak sebagai juru bicara NATO mengatakan: "Angkatan Laut NATO sedang memantau kegiatan ini di dekat perbatasan kita."

Sedangkan seorang analis pertahanan dari Atlantic Council Digital Forensik Research Lab, menambahkan: "Penambahan rudal Kalibr akan meningkatkan jangkauan serangan bukan hanya dari Armada Baltik, tapi pasukan Rusia di kawasan Baltik, lima kali lipat. Dua korvet kecil, dengan kemampuan rudal nuklir modern mereka, mungkin belum memberikan dampak yang luar biasa untuk ukuran mereka di Baltik."

Armada ini menjadi berbahaya setelah diatur untuk menerima lebih lanjut tiga kapal perang bersenjata dengan rudal yang sama pada akhir 2020.

Hubungan Rusia dengan sejumlah negara Baltik menjadi lebih dan lebih menegangkan dalam beberapa bulan terakhir karena Rusia mencoba untuk memamerkan kekuatan militernya.

Credit  Sindonews






Giliran Inggris Unjuk Kekuatan, Kirim Tentara ke Perbatasan Rusia

 
Giliran Inggris Unjuk Kekuatan, Kirim Tentara ke Perbatasan Rusia
Inggris akan mengirim tentara ke Estonia yang berdekatan dengan perbatasan Rusia. Foto/Istimewa
 
LONDON - Unjuk kekuatan dilakukan Inggris hanya beberapa hari setelah armada kapal perang Rusia melewati garis pantai negara itu. Tentara Inggris akan melakukan perjalanan ke Estonia. Penempatan ini disebut sebagai salah satu penempatan tentara asing terbesar di perbatasan Rusia sejak perang dingin.

Langkah ini akan berlangsung pada musim semi berikutnya, dengan Denmark dan Prancis juga akan ambil bagian dalam latihan militer terbesar. Proyek ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Michael Fallon yang mengatakan pasukan Inggris tetap dalam kesiapan tempur.

"Batalion itu akan bersifat defensif, namun akan tetap mempunyai kemampuan tempur. Ini adalah tentang dua hal: jaminan keamanan, dan untuk melakukan itu diperlukan kehadiran militer yang tangguh, dan pencegahan. Ini bukan hanya perjalanan biasa. Ini adalah kehadiran militer yang cukup serius," katanya seperti dikutip dari Express, Kamis (27/10/2016).

Sebelumnya, armada kapal perang Rusia yang terdiri dari kapal induk Admiral Kuznetsov dan tujuh kapal lainnya memicu ketegangan dengan Inggris saat melakukan pelayaran menuju Suriah.

Kapal perang Inggris, HMS Richmond, mengawal armada kapal Rusia tersebut mulai dari Laut Norwegia. Sementara HMS Duncan, kapal perusak Tipe 34, berangkat dari Portsmouth pada 18 Oktober untuk mengawasi armada kapal perang tersebut.

Meskipun menyebabkan kegemparan di antara beberapa negara NATO, sekretaris jenderal aliansi Jens Stoltenberg mengatakan bahwa Angkatan Laut Rusia bebas untuk beroperasi di perairan internasional.




Credit Sindonews










Enam Negara NATO Bakal Kirim Angkatan Laut ke Laut Hitam

 
Enam Negara NATO Bakal Kirim Angkatan Laut ke Laut Hitam
NATO akan meningkatkan kehadirannya di Laut Hitam. Foto/Istimewa

BRUSSELS - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg menyatakan enam negara anggota organisasi itu siap mengirimkan unit angkatan laut mereka ke Laut Hitam pada 2017 mendatang. Enam negara itu diantaranya adalah Amerika Serikat (AS), Turki, dan Polandia.

Stoltenberg mencatat kemajuan dalam memperkuat kehadiran NATO di wilayah Laut Hitam. "Dengan kerangka brigadi multinasional yang dipimpin Rumania di darat dan kami sedang bekerja pada langkah-langkah di udara dan laut," seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (27/10/2016).

Stoltenberg mengatakan beberapa negara anggota menunjukkan kesediannya untuk berkontribusi menunjukkan kehadiran NATO di wilayah Laut Hitam di darat, laut, dan di udara termasuk Kanada, Jerman, Belanda, Polandia, Turki dan Amerika Serikat. "Sekutu lain juga melihat bagaimana mereka bisa berkontribusi," tambahnya.

Rencana pada peningkatan kehadiran Laut Hitam akan diselesaikan selama pertemuan lain pada menteri NATO pada bulan Februari. Berikut reunifikasi Crimea dengan Rusia, NATO telah semakin khawatir tentang Laut Hitam berubah menjadi "danau Rusia."

Stoltenberg juga mengatakan bahwa 17 negara NATO akan mendelegasikan unit mereka untuk bergabung dengan empat batalyon multinasional di darat untuk dikerahkan di Polandia dan Negara Baltik awal tahun depan. Batalyon akan dipimpin oleh AS, Inggris, Kanada dan Jerman, sedangkan negara-negara pengirim pasukan mereka termasuk Perancis, Polandia, Albania, Rumania, Kroasia dan lain-lain.

Stoltenberg menekankan bahwa NATO sedang memantau pergerakan kapal Rusia di Laut Baltik. "Saya dapat mengkonfirmasikan bahwa dua kapal perang Rusia baru-baru ini memasuki Laut Baltik, dan NATO memantau gerakan ini dengan cara yang selalu kita lakukan," katanya.

Namun Stoltenberg menekankan bahwa, meskipun terjadi penumpukan pasukan di Eropa Timur, aliansi siap berdialog dengan Moskow. "Kami prihatin tentang perilaku Rusia. Dialog Bur bahkan lebih penting ketika ketegangan semakin tinggi. Dan NATO siap untuk mengadakan pertemuan duta besar dari Dewan NATO-Rusia dalam waktu dekat," katanya.


Credit  Sindonews







Seorang Tentara AS Dilaporkan Tewas di Mosul

 
Seorang Tentara AS Dilaporkan Tewas di Mosul
Seorang anggota militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan turut menjadi korban tewas dalam operasi pembebasan Mosul. Foto/Istimewa
 
ERBIL - Seorang anggota militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan turut menjadi korban tewas dalam operasi pembebasan Mosul. Tentara AS yang diketahui bernama Jason Finan tewas saat terjadi pertempuran antara pasukan Kurdi dengan ISIS di pinggiran Mosul.

Menurut pusat komando pasukan gabungan Irak, Finan adalah salah satu penasihat AS yang bertugas melatih tentara Kurdi. Perwira tinggi Angkatan Laut AS itu tewas saat pasukan Kurdi terdesak oleh serangan yang dilancarkan ISIS di dekat Mosul.

"Finan berada di belakang garis depan untuk memberikan nasihat kepada pasukan Kurdi, saat mereka melakukan seragan di Mosul, sebelum akhirnya pasukan Kurdi mendapat serangan bertubi-tubi (dari ISIS)," kata pusat komando, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (26/10).

Kabar kematian Finan dibenarkan oleh Kementerian Pertahanan AS, dan mengatakan Finan tewas dalam pertempuran yang berlangsung pada Jumat pekan lalu.

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Josh Earnest mengatakan Finan telah berada di Irak selama beberapa waktu untuk memberikan dukungan teknis kepada pasukan Kurdi yang tengah berjuang membebaskan Mosul.

Para pejabat AS sendiri telah berulang kali menekankan bahwa tidak ada anggota militer AS yang berada di garis depan operasi koalisi. Pasukan AS hanya bertugas untuk memberikan nasihat dan pelatihan, baik kepada pasukan Irak ataupun Kurdi.



Credit  Sindonews











Dituding Rusia Serang Warga Mosul, Ini Respon AS

 
Dituding Rusia Serang Warga Mosul, Ini Respon AS
AS mengatakan akan melakukan investigasi jika Rusia memberikan rincian mengenai serangan tersebut. Foto/Reuters
 
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memberikan respon atas tudingan Rusia terkait operasi yang dilakukan koalisi internasional di Mosul. Rusia menyebut serangan koalisi pimpinan AS itu menghantam pemukiman sipil di Mosul, dan menewaskan puluhan orang.

Pusat komando koalisi internasional mengaku akan melakukan investigasi secara mendalam mengenai hal ini, jika Rusia mau memberikan rincian mengenai serangan tersebut kepada pihak koalisi.

"Kami akan membutuhkan informasi yang lebih spesifik untuk menentukan apakah pesawat koalisi terlibat dalam insiden ini," kata juru bicara pusat komando, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (26/10).

"Jika Pemerintah Rusia memiliki informasi lebih lanjut tentang dugaan ini, kami mendorong mereka untuk berbagi dengan kami agar bisa memulai penyeldikan. Koalisi menanggapi dengan serius setiap laporan yang menyebutkan serangan kami memakan korban warga sipil," sambungnya.

Kepala Staf Umum militer Rusia, Jenderal Sergey Rudskoy menyatakan, setidaknya 60 orang tewas dalam serangan itu, dan lebih dari 200 orang lainnya menderita luka-luka. Dia menyebut serangan terhadap pemukiman sipil sudah berlangsung selama tiga hari.


Credit  Sindonews









Rusia Dinilai Bisa Tembak Jatuh Jet AS di Suriah

 
Rusia Dinilai Bisa Tembak Jatuh Jet AS di Suriah
Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS), James Clapper menyatakan, Rusia mungkin saja menembak jatuh jet tempur AS yang beroperasi di Suriah. Foto/Istimewa
 
WASHINGTON - Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS), James Clapper menyatakan, Rusia mungkin saja menembak jatuh jet tempur AS yang beroperasi di Suriah. Ini mungkin akan terjadi jika Moskow merasa jet Washington menimbulkan ancaman pada operasi mereka di Suriah.

Berbicara saat melakukan wawancara dengan CBS, Clapper mengatakan, ia tidak pernah menutup adanya kemungkingkan Rusia menembak jatuh jet AS yang beroperasi di Suriah. Kemungkinan ini semakin besar setelah Rusia mengerahkan sistem pertahanan udara S-300 ke Suriah.

"Saya tidak pernah menutup kemungkinan mereka (Rusia) menembak jatuh sebuah pesawat Amerika, jika mereka merasa bahwa hal itu mengancam pasukan mereka di darat," kata Clapper, seperti dilansir Times of Israel pada Rabu (26/10).

"Rusia telah mengerahkan sistem pertahanan udara yang sangat canggih dan mampu di Suriah dan tidak akan mengerahkannya jika mereka tidak berniat untuk menggunakannya," sambungnya.

Pemerintahan Barack Obama sendiri sejauh ini telah menahan diri dari mendirikan sebuah zona larangan terbang, atau aman, di Suriah. Ini dikarenakan situasi yang sangat kompleks di Suriah, dan AS enggan terlibat konflik langsung dengan Rusia.


Credit  Sindonews










Rencana revisi PP Minerba dikajiulang

 
Rencana revisi PP Minerba dikajiulang
Jakarta. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) timbang ulang penerbitan revisi Peraturan Pemerintah (PP) No. 01/2014 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Mineral dan Batubara (Minerba).
Saat ini Menteri ESDM, Ignasius Jonan dan Wakilnya Arcandra Tahar masih menimbang payung hukum yang ideal untuk meloloskan relaksasi ekspor mineral dengan kondisi Undang-Undang No. 04/2009 Tentang Minerba.
Arcandra menyatakan peraturan yang sudah dibuat sekarang ini masih dalam pengkajian, termasuk minggu depan Kementerian ESDM akan melakukan Forum Group Discusion (FGD) untuk melihat solusi terbaiknya.
"Kalau perpu (peraturan pengganti undang-undang) yang diterbitkan akan memberatkan Presiden (Joko Widodo)," ungkapnya usai diskusi bersama wartawan, di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (26/10).
Asal tahu saja, rencana merevisi PP 01/2014 ini adalah wacana dari Luhut Binsar Pandjaitan sewaktu masih menjabat sebagai Pelaksan tugas (Plt) Menteri ESDM.
Terkait itu Arcandra mengatakan bahwa hilirisasi mineral masih harus dijalankan. Hanya saja dilihat dari kondisi yang ideal dari situasi dilapangan. "Karena kondisi di lapangan tidak semua mengikuti atau melaksanakan hilirisasi lewat pembangunan smelter. Itu kenyataannya. Nah bagaimana menyikapi ini?" ungkapnya.
Ia mengisahkan tahun 2014 sampai 2017, untuk mineral diperbolehkan mengekspor dengan syarat yang sudah ditetapkan. Salah satunya, bagi yang sudah bangun smelter maka akan dikenakan biaya keluar.
"2017 ini perlu kita kaji kembali apa solusinya. Salah satunya apa mungkin kita revisi UU Minerbanya, atau ada sasaran antara kita revisi PP 01/2014 nya. Hal ini yg kita kaji sehingga beri solusi bermanfaat baik bagi smelter juga bagi penambang maupun juga untuk menstabilkan harga," tandasnya.
Sementara Ketua Panja Minerba Komisi VII DPR, Syaikul Islam Ali menolak pemerintah apabila menerbitkan Perppu maupun RPP 01/2014. Pasalnya, hal itu tidak etis karena saat ini UU Minerba sedang dibahas di DPR.
"Tidak etis karena UU sedang dibahas, selain itu tidak ada keadaan luar biasa dimana biasa Perppu dikeluarkan. Yang paling bijak bersama DPR menyelesaikan UU secepatnya," tandasnya.
Pasalnya kedua aturan yang rencana akan diterbitkan, kata Syaikul, justru menciptakan ketidakpastian hukum. Sebab, belum ada yang mengetahui isi UU Minerba yang akan direvisi seperti apa.




Credit  Kontan.co.id





Saat Singapura kehilangan mahkotanya


 
Saat Singapura kehilangan mahkotanya

SINGAPURA. Posisi Singapura sebagai negara yang paling mudah melakukan bisnis di dunia selama bertahun-tahun tergeser. Saat ini, predikat tersebut disematkan kepada Selandia Baru. Hal ini  tertuang dalam hasil kajian Bank Dunia terbaru yang dirilis hari ini.
Menurut laporan tersebut, di Negara Kiwi ini, pemohon aplikasi hanya butuh melalui satu prosedur yang prosesnya memakan waktu setengah hari saja untuk mendirikan sebuah perusahaan. Sebagai perbandingan, waktu rata-rata global pengajuan aplikasi ini mencapai 21 hari.
Selandia Baru juga menduduki posisi teratas untuk kategori pemberian izin konstruksi, pendaftaran properti, mendapatkan kredit, dan perlindungan terhadap investor minoritas.
Menurut hasil temuan Bank Dunia, Selandia Baru berhasil naik satu peringkat dari tahun lalu ke posisi teratas seiring diberlakukannya program pembebasan retribusi pajak.
"Peraturan yang sederhana yang mudah diikuti menjadi pertanda bahwa pemerintah memberlakukan warga negaranya dengan rasa hormat. Hal ini berdampak positif bagi ekonomi, seperti lebih banyak muncul pengusaha, lebih banyak kesempatan berusaha untuk perempuan, dan lebih banyak yang menjalankan peraturan yang ditetapkan," jelas Paul Romer, World Bank chief economist and senior vice president Bank Dunia.
Laporan tahunan ini menilai sejumlah regulasi yang berkaitan dengan peluncuran, operasi, dan ekspansi bisnis sektor swasta di 190 negara. Misalnya saja dalam mendapatkan listrul, ketepatan kontrak, memecahkan masalah, dan peraturan pasar tenaga kerja.
Sementara, untuk pertama kalinya tahun ini, Bank Dunia ikut memasukkan komponen gender sebagai metodologi. Termasuk di dalamnya kemampuan perempuan untuk memiliki, menggunakan, dan menyerahterimakan properti.
Bagaimana dengan Singapura? Saat ini, Singapura menduduki posisi kedua, diikuti dengan Denmark, Hong Kong, Korea Selatan, Norwegia, Inggris, Amerika Serikat, Swedia, dan Macedonia. Sedangkan posisi terbawah dihuni oleh Venezuela, Libya, Eritrea, dan Somalia.
Secara keseluruhan, Bank Dunia mengatakan, emerging market membuat progres signifikan dalam hal penegakan reformasi.
Brunei (posisi 72), Kazakhstan (posisi 35), Kenya (posisi 92), Belarus (posisi 37), dan Indonesia (posisi 91) merupakan beberapa di antara sepuluh negara yang melakukan perbaikan yang sangat signifikan.
Brunei, contohnya, menaikkan kemampuan dalam menyuplai energi, memulai distribusi data konsumen dari perusahaan utiliti untuk memperbaiki akses ke kredit, dan memberlakukan peraturan baru yang menawarkan proteksi bagi kreditur.




Credit  Kontan.co.id













Mengintip Rencana Prioritas Jonan-Arcandra Kelola Energi Hingga Akhir Tahun


Mengintip Rencana Prioritas Jonan-Arcandra Kelola Energi Hingga Akhir Tahun
Foto: Ardan Adhi Chandra


Jakarta - Duet Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar belum genap sebulan memimpin Kementerian ESDM. Keduanya membeberkan beberapa rencana kerja prioritas di sektor energi dan sumber daya mineral, hingga akhir tahun ini.

Salah satunya adalah dengan kewajiban membangun smelter di Indonesia. selain itu duet Jonan dan Arcandra juga akan mempercepat revisi PP Nomor 79 Tahun 2010, tentang biaya operasi yang dikembalikan dan pajak penghasilan di hulu migas.

Dengan selesainya revisi PP tersebut, investor lebih mudah dan murah dalam melakukan eksplorasi migas di Indonesia.

"Pertama itu kami akan meyelesaikan masalah hilirisasi minerba. Kedua itu selesaikan PP revisi 79 Tahun 2010 masalah cost recovery," ujar Jonan, dalam jumpa pers di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).

Selain itu, beberapa blok migas di Indonesia juga ingin ditingkatkan lagi produktivitasnya. Beberapa di antaranya adalah Blok Mahakam yang akan dikelola Pertamina di 2018 dan pengembangan Blok East Natuna.

"Blok Mahakam selesai dan nanti ada Natuna Timur. Ini prioritas arahan Presiden," kata Jonan.

Amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menetapkan harga BBM satu harga di Indonesia juga akan terus dilakukan. Begitu juga dengan upaya menurunkan harga gas industri di Indonesia, yang masih terbilang tinggi.

"Pengelolaan harga gas sampai di konsumen supaya kompetitif dibandingkan negara ASEAN lainnya, terutama sama negara yang tidak punya gas," tutur Jonan.

Penambahan jumlah kilang minyak di Indonesia juga akan terus dilakukan. Bahkan, Kementerian ESDM dapat menunjuk swasta agar cadangan BBM di dalam negeri aman.

"Kalau Pertamina belum cukup, kita cari swasta juga boleh," ucap Jonan.






Credit  detikFinance




Peringkat Kemudahan Bisnis RI Naik Jadi 91, Jokowi Belum Puas




Peringkat Kemudahan Bisnis RI Naik Jadi 91, Jokowi Belum Puas

Foto: Maikel Jefriando-detikFinance



Jakarta - Bank Dunia mencatat peringkat kemudahan memulai bisnis atau ease of doing business Indonesia di 2017 meningkat. Menurut data Bank Dunia, peringkat kemudahan memulai bisnis di Indonesia untuk 2017 naik 15 poin ke level 91 dari posisi 106 tahun ini.

Tapi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum puas atas hasil tersebut. Sebelumnya, Jokowi menargetkan peringkat kemudahan memulai bisnis di Indonesia pada 2017 nanti berada di posisi 40.

Demikianlah disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

"Di 2016 ini kenaikannya sangat signifikan dibanding seluruh negara yang ada. Kita dianggap sebagai negara yang cepat karena peringkatnya tertinggi. Tapi sekali lagi bapak presiden tetap belum puas," jelas Pramono.

Pemerintah, kata Pramono akan terus mengejar agar peringkat kemudahan berbisnis di dalam negeri mencapai level yang lebih baik.

"Pada prinsipnya, Presiden masih terus mengejar kepada Menko perekonomian, Menkeu, BKPM dan menteri terkait untuk lebih memperbaiki hal ini. Karena belum mencapai sesuai arget yang diinginkan Presiden," paparnya.



Credit  detikFinance

Jokowi Belum Puas Soal Peringkat Kemudahan Bisnis RI, Ini Respons Kepala BKPM


Jokowi Belum Puas Soal Peringkat Kemudahan Bisnis RI, Ini Respons Kepala BKPM
Foto: Agung Pambudhy

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum puas dengan ranking kemudahan berusaha atau ease of doing business yang dirilis oleh Bank Dunia. Walaupun sudah ada peningkatan peringkat yang cukup signifikan, dari peringkat 106 ke 91.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, memaklumi ketidakpuasan Presiden Jokowi, karena target yang ditetapkan sebelumnya adalah peringkat 40.

"Kita memang masih jauh sekali. Saya kira saat ini kita baru 5-10% dari yang seharusnya kita kerjakan," ujar Thomas di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Menurut Thomas, melakukan perubahan dari sebuah tatanan yang sudah lama berjalan itu memang sulit. Maka dari itu, Bank Dunia sekalipun menempatkan Indonesia sebagai negara dengan perubahan paling besar di antara banyak negara lainnya.

"Ini lonjakan terbanyak dalam sejarah indeks EoDB (Ease of Doing Business) itu. Nggak pernah ada lonjakan 15 peringkat dalam 1 tahun, saya kira ini mencerminkan kerja nyata dan upaya-upaya deregulasi dari pemerintah," paparnya.

Terkait dengan target peringkat ke 40, Thomas menilai seluruh lini pemerintahan harus mampu bekerja lebih keras lagi dan terkoordinasi. Baik sesama Kementerian Lembaga maupun dengan pemerintah dan daerah.

"Ya kita harus genjot habis-habisan untuk mengejar ke situ," tegas Thomas.

Credit  detikFinance

Peringkat Kemudahan Bisnis RI Naik, Darmin: Negara Lain Lebih Cepat

Peringkat Kemudahan Bisnis RI Naik, Darmin: Negara Lain Lebih Cepat
Foto: Maikel Jefriando-detikFinance

Jakarta - Kemudahan berusaha atau ease of doing business di Indonesia mengalami perbaikan yang cukup signifikan dalam setahun terakhir. Namun Bank Dunia mencatat Indonesia hanya mampu naik 15 peringkat dari sebelumnya.

Alasannya memang karena negara lain juga melakukan perbaikan yang lebih cepat.

"Karena kita membaik, orang (negara) lain membaiknya lebih cepat lagi," kata Menko Perekonomian, Darmin Nasution, dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Menurut data Bank Dunia, peringkat kemudahan untuk memulai bisnis di Indonesia pada 2017 berada di level 91. Naik 15 poin dari sebelumnya 106 di 2016.

Darmin menuturkan bahwa Indonesia masuk ke dalam 10 negara dengan perbaikan terbesar.

"Ada sejumlah negara yang mereka sebut sebagai top reformer, yang melakukan reform atau perbaikan yang paling tinggi. Itu mereka me-list ada 10 negara. Kita termasuk di antara yang paling tinggi diantara top reformer tersebut," terang Darmin.

Perbaikan yang dilakukan terjadi pada 7 indikator utama dari total 10 indikator. Sebanyak 3 indikator lainnya mengalami penurunan, yaitu permohonan izin konstruksi, perlindungan investor minoritas dan penyelesaian kepailitan.

"Indonesia berhasil melakukan perbaikan dari 7 dari total 10 indikator yang ada. Walaupun kenaikannya masing-masing-masing beda. Bahkan ada yang sedikit turun," pungkasnya.

Darmin menekankan, perbaikan tersebut membuktikan bahwa komitmen Pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang lebih kondusif.

"Kemajuan yang dicapai saat ini merupakan cerminan komitmen pemerintah Indonesia untuk menciptakan iklim usaha lebih kompetitif dengan mempermudah memulai dan menjalankan usaha," tandasnya.


Credit  detikFinance

Peringkat Kemudahan Berusaha RI Naik, Sri Mulyani: Karena Penyederhanaan Izin

Peringkat Kemudahan Berusaha RI Naik, Sri Mulyani: Karena Penyederhanaan Izin
Foto: Ari Saputra


Jakarta - Bank Dunia mencatat peringkat kemudahan berbisnis atau ease of doing business Indonesia di 2017 meningkat. Menurut data Bank Dunia, peringkat kemudahan memulai bisnis di Indonesia untuk 2017 naik 15 tingkat ke posisi 91 dari sebelumnya di posisi 106.

Menteri Keuangan Sri Mulyani pun menanggapi positif hal tersebut. Menurutnya hal ini karena berbagai upaya penyederhanaan izin yang dilakukan pemerintah.

"Bagus karena berbagai perizinan dan berbagai reformasi yang dibuat pemerintah," ujar Sri Mulyani, usai rapat paripurna, di DPR, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).

Dengan semakin mudahnya perizinan, diharapkan banyak investor yang percaya dan berminat untuk berinvestasi di Indonesia.

"Insya Allah itu akan memberikan confidence dan menarik lebih banyak kepercayaan," kata Sri.

"Seperti hari ini tingkat kemudahan berbisnis kita positif kan bisa berharap bahwa sektor swasta melakukan peranan yang positif (investasi) menjadi pertumbuhan ekonomi. Jadi seimbang antara fiskal dengan non fiskal kalau dari sisi pertumbuhannya," imbuhnya.

Saat ini pemerintah sedang berupaya melakukan beberapa penyederhanaan izin dan regulasi. Salah satunya mengatur untuk kemudahan berinvestasi bagi pengusaha.


Credit  detikFinance




Ketegangan Meningkat, NATO Tambah Pasukan di Perbatasan Rusia

 
Ketegangan Meningkat, NATO Tambah Pasukan di Perbatasan Rusia  
NATO mendesak negara sekutu meningkatkan kontribusi militer di sekitar perbatasan Rusia guna membendung kekuatan Moskow di kawasan. (Reuters/Ints Kalnins)
 
Jakarta, CB -- Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO, mendesak negara sekutu meningkatkan kontribusi militer di sekitar perbatasan Rusia guna membendung kekuatan Moskow di kawasan. Desakan ini diluncurkan NATO seiring meningkatnya ketegangan antara Barat dan Rusia terkait Krisis Crimea dan konflik Suriah.

Peningkatan pasukan NATO di perbatasan Rusia dianggap penting menyusul keputusan Rusia untuk mengirimkan kapal induknya ke perairan Eropa untuk menuju Suriah. Menteri pertahanan negara sekutu NATO pun berencana mengirimkan pasukan ke wilayah Baltik dan timur Polandia pada awal 2017, untuk mencegah adanya potensi ancaman.

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, menyatakan peningkatan kontribusi militer negara sekutu dilakukan sebagai salah satu komitmen ikatan pertahanan negara transatlantik. Selain itu, hal ini juga berguna untuk menjaga kepentingan dan keamanan negara-negara NATO dalam mencegah timbulnya konflik di kawasan.

"(Peningkatan kontribusi militer) ini merupakan pencegahan kredibel. Bukan untuk memprovokasi tapi justru mencegah terjadinya konflik," ujar Stoltenberg seperti dikutip Reuters, Selasa (25/10).

Amerika Serikat sebagai anggota NATO juga berharap dapat mengikatkan komitmennya bersama negara Eropa lain untuk menambah sekitar 4.000 tentara yang akan ditempatkan di empat kelompok tempur. Langkah ini merupakan bagian dari respons tegas NATO terhadap aneksasi Crimea oleh Rusia pada 2014 lalu dan pencegahan hal serupa terjadi pada negara eks-Soviet lainnya.

Negara seperti Perancis, Denmark, dan Italia juga diharapkan bersedia bergabung dengan empat kelompok tempur yang dipimpin AS, Jerman, Inggris, dan Kanada. Keempat kelompok ini akan mengerahkan pasukan militer ke wilayah Eropa Timur seperti Polandia, Lithuania, Estonia, dan Latvia.

Keempat kelompok tempur akan didukung oleh sekitar 40 ribu pasukan cepat tanggap NATO yang dapat dirotasi ke negara Baltik dan Polandia untuk menangani berbagai potensi konflik dengan cepat.

Peningkatan kontribusi militer ini merupakan bagian dari strategi pencegahan baru yang diharapkan dapat dikombinasikan dengan pasukan patroli udara, pertahanan rudal, dan pertahanan terhadap serangan siber.

NATO juga berharap, negara seperti Bulgaria, Romania, dan Turki dapat turut segera meningkatkan patroli angkatan laut dan udara bersama di kawasan, walaupun strategi peningkatan militer NATO di Laut Hitam masih terhambat akibat adanya kehadiran militer Moskow di sana.

Ketegangan antara Negara Barat dan Rusia meningkat sejak Crimea dianeksasi Rusia. Hubungan keduanya terus memburuk sejak Rusia membantu pasukan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad memerangi pemberontak, terutama di Aleppo dalam beberapa bulan terakhir. Pasalnya, AS mendukung kelompok pemberontak untuk membantu menggulingkan Assad.

Dalam beberapa pekan terakhir, pemerintah AS juga menuding Rusia berada di balik serangkaian serangan siber yang menimpa pejabat Partai Demokrat AS. AS menuduh Rusia berupaya mempengaruhi pemilu presiden AS, yang akan digelar pada 8 November mendatang.




Credit  CNN Indonesia







Produsen Jet Tempur Berebut Tender Rp156 Triliun dari India

 
Produsen Jet Tempur Berebut Tender Rp156 Triliun dari India  
India membuka tender global untuk pengadaan ratusan jet tempur baru, yang langsung menjadi rebutan produsen-produsen senjata kelas dunia. (Reuters/Vijay Mathur)
 
Jakarta, CB -- Produsen-produsen jet tempur dari seluruh dunia berebut proyek pengadaan armada udara baru India yang nilainya fantastis. Namun ada satu syarat yang memberatkan perusahaan-perusahaan tersebut, yaitu proses produksi yang sebagiannya harus dilakukan di dalam negeri.

Ben Moores, ahli pertahanan dan penerbangan di lembaga IHS Jane's mengatakan India telah menyebarkan pengumuman tender ke beberapa perusahaan senjata di seluruh dunia. Menurut Moores, nilai tender tersebut mencapai US$12 miliar atau lebih dari Rp156 triliun.

"India siap membayar US$56 hingga US$80 juta per pesawat untuk 150 jet tempur," kata Moores, dikutip dari CNN, Selasa (25/10).

Namun Perdana Menteri India Narendra Modi menginginkan sebagian produksi dilakukan di dalam negeri, sebagai bagian dari program "Make in India". Syarat ini dianggap ganjalan bagi mulusnya proses tender pengadaan senjata.

Syarat inilah yang membuat perusahaan jet tempur Perancis, Dassault, harus melalui negosiasi panjang dengan India untuk pembelian 126 jet tempur Rafale. Akhirnya, Dassault hanya menyanggupi pengadaan 36 jet tempur karena harus melibatkan unsur dalam negeri dalam produksinya.

Produsen jet dari Swedia, Saab, mengaku siap memenuhi persyaratan India tersebut dalam tender kali ini.

"Kami siap memberikan solusi di bawah program 'Make in India'," kata juru bicara Saab, Sebastian Carlsson, yang mengaku telah menerima surat tender dari pemerintah India.

Carlsson mengatakan perusahaannya telah berhasil mengirim jet tempur Gripen ke Brasil. Dalam kerja sama dengan Brasil, Saab mentransfer teknologi ke perusahaan lokal termasuk memberi pelatihan kepada para teknisi dalam negeri. Cetak biru kerja sama ini juga bisa diterapkan dengan India.

"Itu adalah contoh cara kami berbisnis," kata Carlsson.

Perusahaan senjata Lockheed Martin malah lebih agresif lagi berebut tender ini. Perusahaan asal Amerika Serikat ini mengaku siap menjadikan India sebagai pabrik global pembuatan jet tempur F-16.

"Produksi F-16 di India akan menjadikan negara itu sebagai fasilitas pembuat F-16 satu-satunya di dunia. Tidak ada pesaing kami yang bisa menawarkan hal itu," kata Abhay Paranjape, direktur pengembakan bisnis Lockheed di India.

Modernisasi persenjataan India menjadi salah satu program unggulan Modi, terutama karena negara itu tengah bersitegang dengan tetangganya, Pakistan. Kedua negara pemilik senjata nuklir ini terlibat seteru berdarah di Kashmir, wilayah sengketa sejak puluhan tahun.





Credit  CNN Indonesia