Pekan lalu Trup bertemu Kim untuk membahas mengenai denuklirisasi.
CB,
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merasa kecewa
jika benar Korea Utara (Korut) memulihkan situs peluncuran roketnya.
Meski, dia mengatakan masih terlalu dini untuk memastikan informasi
tersebut benar adanya atau tidak.
"Saya akan sangat kecewa jika itu benar terjadi," ujar Trump
menanggapi laporan soal situs peluncuran itu pada Rabu (6/3) waktu
setempat seperti dikutip BBC, Kamis.
"Ini laporan
yang sangat awal. Saya akan sangat, sangat kecewa dengan Ketua Kim
Jong-un, jika benar, dan kita lihat apa yang terjadi saja nanti. Kita
akan memeriksanya sehingga nantinya akan diselesaikan," Trump
menambahkan.
Pakar asing dan anggota parlemen Korea Selatan
(Korsel), mengungkapkan, Korut sedang memulihkan fasilitas di lokasi
peluncuran roket jarak jauh. Fasilitas di lokasi tersebut merupakan
lokasi peluncuran roket jarak jauh yang dijanjikan dihapus oleh Korut.
Pekerjaan membongkar situs peluncuran satelit Sohae itu dimulai tahun
lalu, dan dinilai sebagai konsesi oleh Pyongyang.
Badan
Intelejen Korsel (NIS) memberikan penilaian terkait tempat peluncuran
Tongcang-ri Korut kepada anggota parlemen dalam suatu pengarahan
pribadi. Namun Korut tidak segera menanggapi hal ini.
Sebelumnya
Korut telah melakukan peluncuran satelit di situs itu dalam beberapa
tahun terakhir. Sehingga Korut menerima sanksi PBB lantara uji coba
rudalnya. Fasilitas peluncuran Sohae di situs Tongchang-ri telah
digunakan untuk peluncuran satelit dan pengujian mesin tetapi tidak
pernah untuk peluncuran rudal balistik.
Penasihat Keamanan
Nasional AS John Bolton sebelumnya mengatakan Korut masih dapat
menghadapi lebih banyak sanksi jika tidak ada kemajuan dalam
denuklirisasi.
Temuan situs ini pun muncul setelah pekan
lalu pertemuan antara Pemimpin Korut, Kim Jong-un dan Presiden AS,
Donald Trump yang berakhir tanpa adanya kesepakatan. Pertemuan
bersejarah pertama antara keduanya pada tahun 2018 di Singapura
menghasilkan kesepakatan yang tidak jelas soal denuklirisasi.
Duta Besar Korea Selatan untuk RI, Kim Chang-beom. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CB -- Korea Selatan menyatakan laporan yang menyebut Korea Utara diduga mengaktifkan kembali situs peluncuran rudal
bisa merusak dialog yang tengah berjalan dengan Amerika Serikat. Mereka
berharap hal ini tidak berdampak luas terhadap proses itu.
"Tentu
laporan itu akan berpengaruh tapi saya tidak yakin seberapa besar
pengaruhnya (terhadap dialog AS-Korut) karena laporan itu belum
terverifikasi," ucap Duta Besar Korsel untuk Indonesia, Kim Chang-beom,
dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (6/3).
Pernyataan itu diutarakan Kim Chang-beom menanggapi laporan Badan
Intelijen Nasional Korsel (NIS) yang mendeteksi indikasi Korut berupaya
mengaktifkan kembali situs peluncuran rudal Tongchang-ri.
Indikasi
itu didapat karena Korut terpantau membuka atap dan pintu situs
tersebut, meski laporan itu tak menjelaskan waktu pasti pergerakan itu
terjadi.
"Saya pikir hal pertama yang harus kita lakukan
adalah memverifikasi laporan tersebut lalu memutuskan responsnya. Tapi
menurut saya tidak ada alasan bagi Korut untuk melakukan tindakan
provokatif seperti itu dalam situasi saat ini. Itu yang kami harapkan,"
ucap Kim Chang-beom.
Laporan itu muncul kurang dari sepekan
setelah pertemuan kedua antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan
Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un di Hanoi, Vietnam, berlangsung
tanpa menghasilkan kesepakatan terkait denuklirisasi.
Meski begitu, Kim Chang-beom menganggap pertemuan di Hanoi, walau gagal
menghasilkan kesepakatan, merupakan sebuah kemajuan dalam proses
perdamaian di Semenanjung Korea. Terutama dalam hal perbaikan hubungan
AS dan Korut.
"Walaupun kami (Korsel) sedikit kecewa dengan hasil
pertemuan, tapi kami melihat pertemuan di Hanoi kemarin produktif,
setidaknya kedua pemimpin (Trump dan Kim Jong-un) tetap membiarkan meja
perundingan terbuka," paparnya.
Selain itu, Kim Chang-beom juga menilai Trump dan Kim Jong-un lebih terbuka dan transparan dalam pertemuan kemarin.
"Setelah
pertemuan kemarin, kita semua tahu apa yang diinginkan AS yakni
pelucutan sejumlah situs rudal termasuk kompleks Yongbyon dan Korut
mengatakan mau melakukannya hanya mereka merasa cukup sulit dalam
tahapan ini," ujar Kim Chang-beom.
Korut
dilaporkan sudah sempat menutup Tongchang-ri setelah bertemu dengan
Trump untuk pertama kalinya di Singapura pada 12 Juni 2018 lalu.
Dalam
pertemuan itu, Korut dan AS menghasilkan kesepakatan, salah satunya
mengenai denuklirisasi di Semenanjung Korea. Namun, definisi
denuklirisasi itu masih belum jelas.
Para pengunjuk rasa Palestina di dekat perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Saif Abu Zaied meninggal saat terjadi bentrokan di perbatasan Gaza.
REPUBLIKA.CO.ID,
GAZA CITY -- Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan, seorang warga
Palestina berusia 15 tahun tewas akibat tembakan tentara Israel selama
bentrokan pada malam hari di sepanjang perbatasan Gaza-Israel. Korban
diketahui bernama Saif Abu Zaied.
"Abu Zaied terluka di kepala pada hari Rabu (6/3) dan meninggal di
rumah sakit, kata kementerian itu Kamis (7/3) pagi seperti dilansir dari
Time.
Insiden itu terjadi ketika belasan pemuda terlibat
dalam bentrokan pada malam hari. Bentrokan melibatkan bom molotov dan
lampu laser yang diarahkan pada pasukan Israel di sepanjang pagar
perbatasan.
Bentrokan pada malam itu merupakan kelanjutan
dari protes pada siang harinya yang digelar aktivis Hamas di Gaza,
selama setahun. Hamas ingin blokade Israel-Mesir yang melumpuhkan di
daerah kantong Palestina diakhiri.
Pada Rabu, militer
Israel mengatakan sebuah proyektil ditembakkan dari Gaza dan
mengaktifkan sirene peringatan di Israel selatan.
Nasser
Al-Laham, jurnalis Palestina yang memprediksi Israel akan dibom nuklir
oleh seseorang yang marah terhadap kesombongan negara itu. Foto/JNS.org
RAMALLAH
- Seorang jurnalis senior Otoritas Palestina (PA) memprediksi suatu
hari nanti Israel akan dibom nuklir oleh seseorang yang marah karena
kesombongan negara Yahudi tersebut. Dia tidak akan peduli jika hal itu
benar-benar terjadi pada Israel.
"Saya percaya bahwa kegemaran
sayap kanan telah menyebabkan Israel kehilangan akal, dan itu akan
membayar harga untuk semua yang terjadi. Saya percaya bahwa ini tidak
tergantung pada rudal Iran," kata jurnalis bernama Nasser Al-Laham itu
dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Maan yang videonya diunggah di YouTube.
"Lebih
jauh, tampaknya Israel ingin dimusnahkan oleh rudal nuklir. Mereka
dapat terus menganggap diri mereka orang terkuat, tetapi suatu hari,
seseorang yang marah akan datang dan menjatuhkan bom nuklir pada mereka,
dan kita akan bangun dan tidak menemukan orang yang akan mengatakan 'Boker tov'," ujarnya, yang dilansir Israel National News, Selasa (5/3/2019). Boker tov adalah ucapan selamat pagi dalam bahasa Ibrani.
Alih-alih peduli jika Israel dibom nuklir, jurnalis itu justru akan menulis artikel tetang ketidakpeduliannya.
"Pada hari itu saya akan menulis artikel berjudul 'Lo Ichpat Li'. (Israel) telah menjadi begitu sombong dengan kekuatannya sehingga hari ini semua orang adalah musuhnya," ujarnya. Lo Ichpat Li adalah kalimat dalam bahasa Ibrani yang berarti "Saya tidak peduli".
Komentar jurnalis Palestina itu sebenarnya sudah diunggah ke saluran YouTube kantor berita Maan
pada 16 Januari 2019. Namun, baru diterjemahkan oleh Middle East Media
Research Institute (MEMRI) beberapa hari lalu dan jadi pemberitaan
media-media Israel hari ini.
Pada
2016, seorang ulama Arab Palestina dari Masjid Al-Aqsa juga mendesak
umat Islam untuk menggunakan senjata nuklir untuk melenyapkan Israel
dalam satu atau dua serangan.
Pejabat senior Palestina Jibril
Rajoub juga pernah menyampaikan niatnya untuk membom Israel jika
negaranya memiliki senjata nuklir.
Israel sendiri diyakini
memiliki senjata nuklir, namun tak pernah bersedia mengonfirmasi. Pada
tahun 2008, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Jimmy Carter
memperkirakan bahwa Israel memiliki setidaknya 150 senjata nuklir di
gudang senjatanya.
“AS memiliki lebih dari 12.000 senjata nuklir; Uni Soviet (Rusia) hampir
sama; Inggris dan Prancis memiliki beberapa ratus, dan Israel memiliki
150 atau lebih," kata Carter.
Pada tahun 2014, Carter
mempertimbangkan kembali perkiraannya. "Israel memiliki 300 atau lebih,
tidak ada yang tahu persis berapa banyak," katanya mengacu pada jumlah
stok senjata nuklir Israel.
Dalam pesan email pribadi,
yang ditulis beberapa bulan sebelum kesepakatan nuklir Iran 2015
ditandatangani, dan bocor pada September 2016, mantan Menteri Luar
Negeri AS Colin Powell mengungkap jumlah sebenarnya hulu ledak nuklir
Israel pada saat itu.
"Anak-anak di Teheran tahu Israel memiliki 200, semua ditargetkan di Teheran, dan kami memiliki ribuan," bunyi bocoran email Powell.
Selama
pembicaraan program nuklir antara Iran dengan enam negara kekuatan
dunia (AS, Rusia, Inggris, Prancis, Jerman dan China), Menteri Luar
Negeri Iran Javad Zarif mengatakan kepada wartawan di PBB bahwa Israel
memiliki sekitar 400 hulu ledak nuklir.
Universitas Ibrani Yerusalem menerbitkan manuskrip Albert Einstein.
CB,
YERUSALEM -- Universitas Ibrani Yerusalem di Israel merilis manuskrip
ilmuwan Albert Einstein. Total ada 110 tulisan yang diperoleh
universitas bersama Crown-Goodman Family Foundation of Chicago. Semuanya
baru diterbitkan untuk pertama kali dalam rangka menandai hari lahir
Einstein yang ke-140 pada 14 Maret.
Seperti dilansir dari media Israel, Haaretz, Kamis (7/3),
Einstein pada 12 Desember 1951 pernah menulis surat yang isinya
pengakuan bahwa dia masih belum berhasil memahami sifat kuantum cahaya
selama 50 tahun mencurahkan pemikiran fisikanya.
"Lima
puluh tahun mencurahkan pemikiran belum membawa saya untuk lebih dekat
pada pertanyaan apa itu partikel cahaya. Hari ini setiap orang bodoh
berpikir dia tahu jawabannya, tetapi dia sebetulnya membodohi dirinya
sendiri," tulis Einstein dalam surat itu.
Jauh sebelum
menulis itu, sejak 1916 Einstein juga telah membuat tiga karya ilmiah
mengenai penyerapan dan emisi cahaya oleh atom. Karya-karya ilmiah ini
menjadi konsep dasar teknologi laser.
Einstein juga pernah
menulis surat untuk sahabat karibnya, Michele Angelo Besso. Dalam surat,
dia menulis soal dirinya yang tidak bisa berbahasa Ibrani, bahasa nenek
moyang Yahudi. Ia merasa malu karena tidak tahu bahasa Ibrani. Namun,
peraih Nobel Fisika 1921 itu lebih suka dipermalukan ketimbang
memelajari bahasa tersebut.
"Sebagai seorang goy
(non-Yahudi), Anda tak wajib memelajari bahasa nenek moyang kita.
Sementara saya sebagai santo Yahudi, harus malu pada kenyataan bahwa
saya hampir tidak tahu apa-apa, tetapi saya lebih suka dipermalukan
daripada memelajarinya," tulis Einstein dalam surat.
Surat
Einstein kepada Besso, yang menjadi salah satu dari 110 manuskrip itu,
ditulis dalam bahasa Jerman. Surat ini diperoleh Universitas Ibrani
Yerusalem dari seorang kolektor pribadi asal North Carolina, AS.
Besso
meninggal dunia pada 1955. Saat itu Einstein menyatakan, "Sekarang dia
(Besso) telah meninggalkan dunia yang aneh ini sedikit di depan saya.
Ini tidak berarti apa-apa. Orang-orang seperti kita, yang percaya pada
fisika, tahu bahwa perbedaan antara masa lalu, sekarang dan masa depan
hanya ilusi yang keras kepala."
Demonstran anti-kudeta memakai topeng kertas dengan tulisan
kebebasan dan pemilu sambil mengangkat tiga jari saat protes di pusat
perbelanjaan di Bangkok, Thailand (1/6). Sekitar 30 orang lakukan protes
di dalam mal di daerah Asoke. REUTERS/Damir Sagolj
CB, Jakarta - Mahkamah
Konstitusi memerintahkan pembubaran partai Thai Raksa Chart (TRC) karena
mencalonkan Putri Ubolratana sebagai perdana menteri dalam pemilu Thailand.
MK
memutuskan dengan suara 6 berbanding 3 untuk melarang 14 eksekutif TRC
pada 8 Februari untuk mencalonkan diri dalam pemilihan selama 10 tahun.
Dengan suara bulat, MK juga melarang eksekutif TRC mendirikan partai,
menurut laporan Bangkok Post, 7 Maret 2019.
Sebelumnya KPU
menyatakan partai Thai Raksa Chart melanggar UU pemilu dengan pasal
membahayakan keberlangsungan monarki, karena mencalonkan Putri
Ubolratana, kakak Raja Thailand Maha Vajiralongkorn. KPU kemudian
melimpahkan kasus ini ke Mahkamah Konstitusi.
Menurut Mahkamah Konstitusi, semua pasal konstitusi menyebut bahwa raja dan keluarga kerajaan setingkat mom chao atau lebih tinggi harus netral politik.
"Jika (keluarga kerajaan) memasuki politik, maka akan melanggar konstitusi," kata MK.
Tindakan
TRC dapat merusak institusi itu karena sang putri adalah anak tertua
dari mendiang Raja Bhumibol Adulyadej dan saudara perempuan dari Yang
Mulia Raja.
"Meskipun TRC memiliki hak dan kebebasan untuk
melakukannya, tindakan mereka tidak boleh memiliki efek buruk atau
merusak aturan monarki konstitusional atau membahayakan netralitas
politik monarki," lanjut MK.
Komisi
Pemilihan Umum Thailand memutuskan mendiskualifikasi Ubolratana Rajaka,
67 tahun sebagai calon Perdana Menteri Thailand. Sumber: Otago Daily
Times
Keputusan ini final dan mengikat, ketika diumumkan
di gedung MK di Chaeng Wattana, Bangkok, pada Kamis sore dengan keamanan
tingkat tinggi. Sebanyak 1.000 personel keamanan berjaga di radius 500
meter.
South China Morning Post melaporkan, keputusan
kontroversial ini diumumkan di depan 30 perwakilan partai dan anggota
Komisi Pemilihan Umum.
Komisi
Pemilihan Umum mengajukan permohonan pembubaran partai kuat pesaing pro
junta militer ke Mahkamah Konstitusi pada 13 Februari setelah TRC
menominasikan sang putri pada 8 Februari.
Pejabat tinggi KPU
sebelumnya mengatakan jika partai TRC dibubarkan, pencalonan semua dari
282 kandidat anggota parlemen-nya akan secara otomatis dibatalkan dalam
pemilu 24 Maret mendatang dan semua suara yang mereka peroleh akan
dianggap tidak sah.
Putusan ini secara efektif mendiskualifikasi
Chart Raksa Thailand dan para kandidatnya untuk bertarung dalam
pemilihan umum pada 24 Maret, memberikan pukulan telak bagi kubu
keluarga Shinawatra karena tanpa dukungan partai, tidak mungkin dapat
membentuk pemerintahan.
Thai
Raksa Chart bukan yang terbesar dari partai-partai yang setia pada
Shinawatra, tetapi banyak dari konstituennya yang diyakini akan menang,
dan ini menjadi modal untuk melawan koalisi pro junta militer Thailand,
termasuk partai Palang Pracharat, yang telah mencalonkan Perdana Menteri
Prayuth Chan-ocha sebagai kandidat perdana menteri di pemilu Thailand.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berpidato State of
the Union di hadapan sesi gabungan Kongres pada Selasa, 5 Februari 2019.
USA Today
CB, Jakarta - Kekayaan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump sepanjang 2018 lalu tak berkurang
maupun bertambah dan Majalah Forbes tetap memasukkannya dalam daftar orang terkaya dunia bersama teman-teman borjuisnya yang lain.
Forbes
mencatat kekayaan bersih Trump pada tahun lalu sebesar US$ 3.1 miliar
atau Rp 44 triliun. Jumlah itu tak berubah dari tahun sebelumnya.
Kekayaan sebesar itu menempatkannya dalam posisi orang terkaya nomor 715
dari 2.153 miliarder dipenjuru dunia.
Perusahaan real estate
miliknya menjadi faktor terbesar penyumbang kekayaan pada Trump. Real
estate juga menjadi asset berharga bagi banyak miliarder lainnya di
dunia.
"Posisi Trump dalam daftar orang terkaya naik naik 51
tingkat dari sebelumnya karena banyak miliarder di dunia yang turun
peringkatnya. Kekayaan Trump tidak mengalami peningkatan, tetapi
peringkatnya naik," kata Luisa Kroll, Asisten Editor Majalah Forbes.
Kendall dan Kyle Jenner. (twitter.com)
Dikutip
dari asiaone.com, Kamis, 7 Maret 2019, Kylie Jenner, 21 tahun, mencuri
perhatian karena menjadi miliarder termuda di dunia. Dia sukses
mengembangkan perusahaan kosmetiknya yang didirikan sejak tiga tahun
lalu dengan modal Rp 3,5 miliar yang diperolehnya dari modeling.
Sedangkan orang terkaya
nomor satu di dunia adalah Jeff Bezos, pendiri dan CEO Amazon.com Inc.
Jumlah kekayaan bersihnya US$ 131 miliar atau Rp 1.860 triliun.
Foto satelit yang diambil, pada 8 Januari 2016, ini
memperlihatkan tanggul dan dermaga yang telah selesai dibangun di Pulau
Subi Reef, Kepulauan Spratly, Laut Cina Selatan. Tiongkok terus
membangun infrastruktur di pulau yang masih menjadi sengketa tersebut.
REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe
CB, Manila – Menteri Pertahanan Filipina,
Delfin Lorenzana, mempertanyakan perjanjian pertahanan dengan Amerika
Serikat. Dia mengatakan perjanjian itu bisa menyeret Filipina terlibat
dalam perang menyusul terbangnya pesawat pengebom B-52 terbang di atas
kepulauan yang dipersengketakan pada awal pekan ini.
Delfin menyebut perjanjian itu berisiko menimbulkan kebingungan dan kekacauan saat krisis terjadi.
“Filipina
tidak sedang berkonflik dengan siapapun dan tidak akan terlibat perang
dengan siapapun di masa depan,” kata Lorenzana kepada media seperti
dilansir CNN pada Rabu, 6 Maret 2019.
Lorenzana melanjutkan kapal perang AS semakin sering terlihat
berlayar di Laut Filipina Barat. “Ini memungkinkan terjadinya perang.
Dalam kasus itu dan berdasarkan perjanjian pertahanan, Filipina bakal
otomatis terlibat,” kata Lorenzana. AS dan Filipina menandatangani Mutual Defense Treaty.
Laut
Filipina Barat merupakan nama lokal untuk Laut Cina Selatan, yang
menjadi area maritim tempat kapal perang Amerika Serikat melakukan
berbagai navigasi untuk menjaga kebebasan kegiatan pelayaran.
Aktivitas
kapal perang AS ini menimbulkan kecaman dari Cina, yang mengklaim
seluruh wilayah LCS sebagai wilayahnya. Cina juga membangun pangkalan
militer di kepulauan di LCS dan dilengkapi dengan landasan pesawat dan
rudal presisi terpandu.
Pada Senin kemarin, sebuah pesawat
pengebom AS B-52 terbang di dekat kepuluan yang dipersengkatan di LCS.
Ini merupakan penerbangan pertama pesawat dengan kemampuan membawa rudal
berhulu ledak nuklir sejak November 2018.
Lorenzana memerintahkan tim kajian untuk mengkaji ulang apakah perjanjian dengan AS itu masih layak dan relevan pada hari ini.
“Itu
perjanjian berusia 67 tahun, apakah masih relevan untuk kepentingan
nasional kita?” kata dia. “Apakah akan mempertahankannya, memperkuatnya
atau mengakhirinya.”
Media Philstar melansir Lorenzana mengatakan ada klausul dalam perjanjian itu yang memiliki ambiguitas sehingga membingungkan Filipina.
“Saya tidak percaya ambiguitas atau ketidakjelasan bakal bisa berfungsi
sebagai alat pencegah. Faktanya, itu bisa menimbulkan kebingungan dan
kekacauan saat krisis terjadi,” kata Lorenzana.
Kapal selam INS Kalvari dari India buatan Prancis. Zeenews/Twitter Indian Navy
CB, New Delhi – Pemerintahan Perdana Menteri India,
Narendra Modi, telah memerintahkan produksi kapal selam kelas Scorpene
bernama INS Kalvari pada 2017. Modi menyebut ini merupakan sebagai
proyek “Made in India” atau “Buat di India”, yang menjadi program
pemerintah untuk meningkatkan pertahanan tanpa menggantungkan diri pada
suplai senjata dari negara lain.
Baru-baru ini, seperti dilansir CNN,
pemerintah Paksitan menyebut telah mencegat salah satu kapal selam
India, yang mencoba masuk ke dalam wilayahnya. Pakistan juga menampilkan
sejumlah gambar di permukaan laut dari kapal selam itu.
Berikut ini beberapa hal mengenai salah satu kapal selam INS Kalvari,
yang diandalkan New Delhi, untuk memperkuat barisan pertahanannya
seperti dilansir Economic Times:
Mesin
Kapal
selam ini bermesin diesel listrikdan dibuat oleh perusahaan Prancis
DCNS. Kapal memiliki bobot sekitar 1.565 ton, yang namanya mengacu pada
hewan predator di laut India. Kapal Selam INS Kalvari dari India buatan Prancis. Youtube
Siluman
Kapal
selam ini memiliki fitur siluman yang membuatnya sulit terdeteksi oleh
kapal selam musuh. Ini karena konstruksinya dilengkapi dengan teknologi
akustik sehingga aktivitas kapal tidak menghasilkan banyak bunyi.
Bentuknya juga dibaut hydro-dynamic agar mudah bermanuver di dalam air.
Kapal ini juga dilengkapi dengan rudal terpandu presisi, yang membuatnya
berbahaya bagi kapal selam atau kapal laut musuh.
Kecepatan
Kapal selam India ini
memiliki kecepatan 20 knot dan dilengkapi dengan rudal SM-39 Exocet dan
torpedo permukaan dan bawah laut. Kapal selam ini menjalani uji coba
selama 120 hari sebelum mulai beroperasi. India memesan 6 kapal selam
kelas scorpene dari Prancis. Kapal selam lama India berasal dari Rusia
sebanyak 13 unit, yang mulai beroperasi pada 1967.
Militer Pakistan mempublikasikan rekaman video yang disebut
sebagai kapal selam India muncul ke permukaan mendekati wilayah perairan
Pakistan pada Senin, 4 Maret 2019. Press TV
CB, New Delhi - Otoritas India membantah klaim otoritas Pakistan
bahwa kapal selamnya dicegat saat berlayar hendak memasuki perairan
Pakistan. Kedua negara bertetangga ini besitegang baru-baru ini mengenai
Kashmir.
Militer Pakistan merilis rekaman video yang menunjukkan kapal selam
India itu muncul ke permukaan. Rekaman video ini menunjukkan pukul 8.35
Senin malam waktu setempat.
“Angkatan Laut India tidak mengakui
propaganda seperti itu dan tetap beroperasi seperti yang dibutuhkan
untuk melindungi kawasan laut nasional. Pengerahan di lapangan tidak
berubah,” kata Kapten D. K. Sharma, juru bicara Angkatan Laut, seperti
dilansir Times of India pada Rabu, 6 Maret 2019.
Sumber
di militer India menuding video itu adalah rekaman yang telah diubah
dari peristiwa pada November 2016 dengan waktu dan tanggalnya diganti
untuk menunjukkan seakan-akan rekaman itu dibuat pada Senin, 4 Maret
2019.
Sumber itu menyebut kapal selama INS Kalvari, yang dibeli
dari perusahaan DNS Prancis, beroperasi sekitar 200 kilometer dari Kota
Karachi. “Ini menunjukkan lokasinya berada di perairan internasional
karena batas wilayah laut sebuah negara hanya 12 mil dari garis pantai,”
kata pejabat itu.
Seorang sumber lainnya, seperti dilansir CNN,
mengatakan,”Pemerintah India membantah keaslian video yang beredar,
kapal selamnya tidak mungkin muncul di permukaan, apalagi kalau memasuki
perairan Pakistan.”
Mengenai ini, pejabat direktur jenderal
Hubungan Masyarakat Angkatan Laut Pakistan mengatakan kapal selam itu
bisa dihancurkan dengan mudah. Namun kebijakan Pakistan adalah menahan
diri dalam menghadapi agresi India untuk memberikan kesempatan berdamai.
Pada
pekan lalu, jet tempur India dan Pakistan terlibat perang udara dengan
satu jet tempur India MIG-21 Bison jatuh di wilayah Kashmir, yang
dikontrol Pakistan. Awalnya, militer India membantah jet tempurnya jatuh
tertembak.
Namun, militer Pakistan mempublikasikan rekaman
penangkapan pilot Wing Commander Abhinandan Varthaman, yang wajahnya
terluka karena terkena lemparan penduduk di lokasi jatuhnya pesawat.
Militer
India lalu meminta militer Pakistan agar segera mengembalikan
Abhinandan, yang kemudian dilepas pada akhir pekan lalu sebagai bentuk
sinyal perdamaian dari Islamabad.
PM India,
Narendra Modi, menyalahkan jatuhnya jet tempur MIG-21 Bison itu kepada
oposisi India di Kongres, yang dinilai menghambat proses pembelian jet
tempur baru Rafale buatan Prancis. Ini membuat tokoh oposisi Rahul
Gandhi menuding Modi telah korupsi dan berpura-pura karena tindakannya
justru membuat proses pengiriman jet tempur itu terhambat.
Banguna-bangunan
madrasah di Pakistan yang didirikan kelompok Jaish-e-Mohammed masih
utuh. Padahal, India mengklaim telah menghancurkannya dengan serangan
bom 1.000 kg. Foto/Planet Labs Inc/Handout via REUTERS
ISLAMABAD
- Sebuah citra satelit menunjukkan enam bangunan madrasah yang
didirikan kelompok Jaish-e-Mohammed di Pakistan masih berdiri utuh.
Gambar satelit itu mematahkan klaim militer India bahwa 12 jet Mirage
2000 dengan 1.000 kg bom telah menghancurkan bangunan madrasah tersebut.
Citra
satelit itu dihasilkan oleh Planet Labs Inc, operator satelit swasta
yang berbasis di San Francisco. Gambar satelit diambil pada 4 Maret 2019
atau enam hari setelah serangan. Gambar menunjukkan tidak ada
tanda-tanda kerusakan pada enam bangunan madrasah.
Gambar-gambar
itu hampir tidak berubah dari foto satelit yang diambil April 2018.
Tidak ada lubang yang terlihat di atap-atap bangunan, tidak ada
tanda-tanda hangus, tak ada dinding pecah, juga tak ada pepohonan
telantar di sekitar madrasah atau tanda-tanda lain dari dampak serangan
udara.
Pemerintah
Perdana Menteri India Narendra Modi sebelumnya mengatakan serangan pada
26 Februari telah mengenai semua sasaran yang dimaksudkan di situs
madrasah di wilayah Balakat, Pakistan utara. Namun, bukti foto satelit
ini akan mempermalukan pemerintah Modi.
Kementerian Luar Negeri
dan Kementerian Pertahanan India, pada Rabu (6/3/2019), belum bersedia
menjawab pertanyaan yang dikirim melalui email oleh Reuters tentang gambar satelit tersebut.
Jeffrey
Lewis, direktur Proyek Nonproliferasi Asia Timur di Middlebury
Institute of International Studies, membenarkan bahwa foto-foto satelit
itu memperlihatkan struktur bangunan masih berdiri utuh.
"Gambar-gambar beresolusi tinggi tidak menunjukkan bukti kerusakan bom," katanya.
Sumber pemerintah India pada pekan lalu mengatakan 12 jet tempur Mirage 2000 menjatuhkan bom 1.000 kg dalam serangan tersebut.
Lewis
dan Dave Schmerler, peneliti senior di James Martin Center untuk studi
nonproliferasi yang juga menganalisis citra satelit, mengatakan senjata
yang besar pasti akan menyebabkan kerusakan yang jelas pada struktur
bangunan.
Jakarta, CB -- Yayasan pengelola kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, Waqf, menentang peraturan Israel yang melarang umat Muslim beribadah di Gerbang Emas (Golden Gate), salah satu bangunan di masjid tersebut.
Penentangan
terjadi menyusul insiden bentrokan antara jamaah masjid dan polisi
Israel belakangan ini terkait penggunaan Gerbang Emas yang ditutup
negara zionis tersebut sejak 2003 lalu.
Dalam sebuah video yang
dirilis Selasa (5/3), Pemimpin Dewan Waqf, Sheikh Abdel Azim Salhab,
penutupan gedung hanya akan menyebabkan "reaksi keras terhadap polisi"
di kompleks suci yang dikenal dengan nama Haram Al-Sharif itu.
"Keputusan
pengadilan tidak berlaku untuk Masjid Al Aqsa. Adalah hak kita secara
agama dan perjanjian untuk mengakses Gerbang Emas dan menjaga pintu ini
terbuka bagi umat Islam yang ingin beribadah," kata Pemimpin Dewan Waqf,
Sheikh Abdel Azim Salhab,
Kelompok pemantau dari Israel, Ir Amim, menyatakan pengadilan Israel di
Yerusalem memberikan tenggat waktu bagi Waqf hingga 10 Maret mendatang
untuk menjelaskan mengapa perintah penutupan gerbang itu harus dicabut.
Waqf berencana tak merespons secara formal permintaan pengadilan tersebut.
"Karena
Waqf tidak secara formal mengakui sistem peradilan Israel, kemungkinan
kami tidak akan mengeluarkan tanggapan formal di mana dalam kasus ini
pengadilan berharap bangunan itu ditutup," bunyi pernyataan Ir Amin
seperti dikutip AFP.
"Diperkirakan bahwa penutupan
bangunan secara paksa oleh polisi hanya akan memicu sejumlah besar warga
Palestina melakukan aksi unjuk rasa atau melanggar aturan penutupan."
Pejabat Palestina menganggap tidak ada lagi alasan untuk menutup gedung
tersebut sehingga mereka membuka kembali area itu pada Februari lalu.
Sejak itu, kerumunan orang, terutama warga Palestina, terus berdatangan
ke Gerbang Emas untuk beribadah meski dilarang oleh Israel.
Salhab
dan asistennya sempat ditahan otoritas Israel pada pekan lalu karena
dianggap melanggar perintah dengan menerobos masuk Gerbang Emas.
Keduanya
dibebaskan di hari yang sama setelah Israel mendapat kecaman dari
Yordania selaku penjaga Masjid Al Aqsa, salah satu masjid suci yang
pernah dijadikan kiblat umat Muslim seluruh dunia.
Juru bicara Waqf, Firas al-Dibs, mengatakan Israel telah menangkap
sedikitnya 130 warga Palestina di Yerusalem, termasuk pejabat senior
Muslim, sejak pertikaian terakhir di area tu. Dibs menuturkan Israel
untuk sementara waktu melarang lebih dari 60 orang masuk kompleks itu.
Akses
ke Golden Gate ditutup oleh pengadilan Israel pada 2003 lalu ketika
intifada kedua meletus. Tel Aviv menduga aktivitas militan banyak
terjadi di sana sehingga memutuskan untuk menutupnya.
Selain umat
Islam, situs itu juga disucikan oleh umat Yahudi. Orang-orang Yahudi
dilaporkan masih diizinkan memasuki kompleks itu, tapi tidak bisa
beribadah di sana.
Kedua belah pihak tak jarang terlibat konflik
di kompleks itu, di wilayah Palestina yang masih diduduki Israel sejak
Perang Enam Hari 1967 lalu.
Para warga Muslim Palestina saat salat Jumat di luar gerbang Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Foto/REUTERS/Ammar Awad
YERUSALEM
- Dewan Wakaf yang mengawasi situs-situs suci Muslim di Yerusalem
menolak perintah pengadilan Israel untuk menutup aula di kompleks Masjid
Al-Aqsa. Perintah yang dianggap menghalangi jamaah Muslim untuk salat
itu telah memicu ketegangan antara umat Islam Palestina dan polisi
Israel dalam beberapa pekan terakhir.
Dewan Wakaf dibentuk atas
izin Yordania sebagai otoritas yang berhak atas situs suci Al-Aqsa.
Kepala Dewan Wakaf, Sheikh Abdel Azeem Salhab, mengatakan bahwa situs
Bab al-Rahma atau dikenal sebagai "Gerbang Belaskasih" akan tetap
terbuka bagi umat Islam untuk salat, terlepas dari ultimatum Israel
untuk menutup situs pada Senin pekan depan.
"Kami tidak akan
menanggapi pengadilan pendudukan terkait masalah Bab al-Rahma dan Masjid
Al-Aqsa dan itu (tidak memiliki wewenang atas masalah ini)," kata Dewan
Wakaf dalam sebuah pernyataan setelah mereka mengadakan pertemuan
darurat hari Selasa, yang dilansir Al Jazeera, Rabu (6/3/2019).
Salhab
menuntut agar Israel mengizinkan Dewan Wakaf untuk merenovasi gedung
dan mencabut perintah pengadilan yang melarang lusinan pejabat Dewan
Wakaf, penjaga dan jamaah masuk ke kompleks suci Al-Aqsa.
Menurut
laporan Pusat Informasi Wadi Hilweh yang berbasis di Yerusalem otoritas
Israel melarang 133 warga Palestina memasuki Masjid Al-Aqsa pada
Februari. Di antara mereka yang dilarang adalah Salhab. Larangan
memasuki kompleks suci itu selama 40 hari, sebuah langkah yang belum
pernah terjadi sebelumnya oleh otoritas Israel.
Menurut laporan itu, sekitar 229 orang juga ditangkap pada Februari.
Ketegangan
meningkat di Yerusalem sejak warga Palestina membuka Bab al-Rahma bulan
lalu, yang terletak di halaman dekat tembok timur Kota Tua Yerusalem.
Para jamaah Muslim salat di situs tersebut sejak saat itu.
Israel
sejatinya telah menutup struktur itu pada tahun 2003 dengan klaim
bangunan itu digunakan untuk kegiatan politik oleh kelompok terlarang.
Dewan Wakaf baru-baru ini menentang penutupan dan mengklaim bahwa mereka
memiliki otoritas administratif atas semua struktur di dalam kompleks
suci.
Dibangun Sinagog
Ketegangan semakin
memanas setelah para aktivis dari sayap kanan Israel meminta pemerintah
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk membangun sebuah sinagog di Bab
al-Rahma. Permintaan itu dilansir surat kabar The Jerusalem Post.
Menurut
surat kabar itu para aktivis telah mendesak pemerintah untuk mendirikan
sinagog untuk ibadah umat Yahudi. Permintaan muncul selama pertemuan
yang dihadiri oleh sejumlah aktivis sayap kanan pada hari Minggu.
Pada akhir pertemuan tersebut, para aktivis menyerukan agar warga Israel
naik ke kompleks suci secara massal pada hari Kamis untuk memperkuat
cengkeraman Yahudi di situs suci.
Bagi umat Islam, Al-Aqsa
merupakan situs tersuci ketiga di dunia setelah Makkah dan Madinah.
Orang-orang Yahudi menyebut daerah itu sebagai "Temple Mount" yang
diklaim sebagai situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Israel
menduduki Yerusalem Timur, tempat Masjid Al-Aqsa berada, selama Perang
Arab-Israel 1967. Pemerintah Zionis itu menganeksasi seluruh kota
Yerusalem pada tahun 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui
oleh komunitas internasional.
CB, Jakarta - Paus
Fransiskus mengatakan Gereja tidak takut pada sejarah saat mengumumkan
rencana Vatikan membuka arsip rahasia pada masa Paus Pius XII yang
selama beberapa dekade dicari oleh orang Yahudi.
Paus Fransiskus
mengumumkan keputusannya untuk membuka arsip rahasia itu pada 2 Maret
2020 sehubungan untuk mempercepat proses pemberian gelar orang suci
kepada Pius XII, seperti dilansir dari Reuters, Senin, 4 Maret 2019.
Menurut Paus Fransiskus, warisan Pius XII telah diperlakukan dengan prasangka dan berlebihan.
Orang Yahudi mengatakan, Pius XII yang menjabat sebagai paus dari
tahun 1939 hingga 1958 tidak cukup membantu mereka yang menghadapi
persekusi oleh pasukan Nazi dari Jerman.
Vatikan berpendapat Pius
memilih bekerja di belakang layar. Dia khawatir intervensi publik akan
memperburuk situasi bagi orang Yahudi dan Katolik di Eropa di masa
perang yang dikuasai oleh Hitler.
Menurut Paus Fransiskus, Pius XII memimpin Gereja pada periode abad 20 yang paling menyedihkan dan paling gelap.
Pemimpin
umat Katolik sedunia ini mengatakan, dia yakni bahwa penelitian sejarah
yang objektif dan serius akan memungkinkan evaluasi dilakukan dalam
cahaya yang benar termasuk kritik yang pantas.
Akan tetapi,
menurut Paus Fransiskus catatan itu juga akan menunjukkan saat-saat
sulit, keputusan-keputusan yang menekan, kehati-hatian manusia dan
Kristen, yang bagi sebagian orang bisa dianggap sebagai keengganan
tetapi hal itu sebagai upaya Pius XII untuk menjaga nyala api harapan
tetap hidup.
Kontroversi atas tindakan Paus Pius XII selama perang
pecah pada tahun 1963 terjadi ketika penulis drama Jerman Rolf Hpchhuth
menulis drama kontroversi bertajuk The Deputy, a Christian Tragedy,
yang menuding Pius bungkam menghadapi Holocaust.
Keputusan Paus Fransiskus membuka arsip rahasia di masa Paus Pius XII disambut oleh sejumlah organisasi Yahudi dan Israel.
Komite
Yahudi Amerika atau AJC yang sudah lebih dari 30 tahun mencari cara
untuk membuka arsip itu mengatakan, keputusan Paus Fransiskus sangat
signifikan.
"Para ahli sekarang dapat secara objektif mengevaluasi
catatan sejarah dari masa paling mengerikan untuk mengakui kegagalan
maupun upaya gagah berani yang dilakukan semasa periode Shoah," kata
Rabbi David Rosen, Direktur Urusan Antaragam AJC kepada Reuters.
Shoah
merupakan kata dalam bahasa Ibrani untuk Holocaust. Tragedi Holocaust
untuk mengenang sekitar 6 juta orang Yahudi dibunuh oleh pasukan Nazi
yang dipimpin Adolf Hitler.
"Kami gembira dengan keputusan ini dan
berharap akan diberi akses secara bebas untuk semua arsip yang
relevan," kata Duta Besar Israel untuk Vatikan, Oren David.
Penasihat Keamanan Nasional AS, John Bolton,
mengatakan negaranya bakal meningkatkan sanksi terhadap Korea Utara jika
Pyongyang tidak menghentikan program nuklirnya. (Reuters/Joshua
Roberts/File Photo)
Jakarta, CB -- Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Bolton, mengatakan bahwa negaranya bakal meningkatkan sanksi terhadap Korea Utara jika Pyongyang tidak menghentikan program nuklirnya.
"Jika
mereka tidak mau melakukannya, maka saya pikir Presiden [Donald] Trump
sudah sangat jelas mengatakan bahwa mereka tidak akan mendapat
keringanan atas sanksi yang diberikan kepadanya dan kami bahkan
mempertimbangkan memperkuat sanksi itu," ujar Bolton, Selasa (5/3).
Namun, dalam wawancara dengan Fox Business Network yang dikutip Reuters
tersebut, Bolton mengatakan bahwa AS akan memantau terlebih dulu
komitmen Korut setelah pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Kim
Jong-un di Vietnam pekan lalu tak membuahkan hasil.
Dalam
konferensi pers setelah pertemuan di Hanoi tersebut, Trump membeberkan
bahwa AS sebenarnya sudah menyiapkan satu dokumen kesepakatan yang dapat
ditandatangani usai konferensi tingkat tinggi dengan Kim.
Di akhir pertemuan, Trump memilih untuk tak meneken dokumen apa pun karena tidak mencapai kesepakatan mengenai denuklirisasi.
Menurut Trump, Kim menawarkan menutup sejumlah situs peluncuran rudal
dan kompleks nuklir dengan timbal balik AS mencabut sanksi atas Korut.
Sementara
itu, Trump ingin Korut melucuti senjata nuklirnya secara keseluruhan,
baru AS dapat mencabut sanksi atas negara pimpinan Kim tersebut.
Beberapa
hari setelah pertemuan tersebut, sejumlah laporan mengungkap bahwa
Korut mulai berupaya mengaktifkan kembali situs rudal dan nuklirnya,
seperti Sohae dan Tongchang-ri.
Para peserta didik kamp pendidikan vokasi etnis
Uighur di Kota Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang, Cina, berolahraga di
lapangan voli pelataran asrama, Jumat (3/1/2019).
Foto: ANTARA FOTO/M. Irfan Ilmie
Pakar HAM PBB mengutarakan kecemasannya tentang kamp di Xinjiang.
CB,
JENEWA -- Pelapor khusus PBB untuk kebebasan beragama telah meminta
Cina mengizinkannya mengunjungi Provinsi Xinjiang. Kunjungan itu dinilai
penting untuk mengetahui situasi di sana, khususnya yang menyangkut
keadaan Muslim Uighur.
"Saya telah meminta kunjungan untuk pergi ke sana (Xinjiang), karena
ini merupakan prioritas bagi saya dalam hal melihat apa yang terjadi di
sana. Ada alasan untuk sangat khawatir tentang laporan yang keluar dari
wilayah Xinjiang," kata pelapor khusus PBB Ahmed Shaheed pada Selasa
(5/3).
Shaheed mengaku menjadi salah satu pakar hak asasi
manusia (HAM) di PBB yang telah menulis surat kepada otoritas Cina pada
November tahun lalu. Dalam suratnya, dia mengutarakan kecemasan tentang
program anti-ekstremisme Cina yang diterapkan di Xinjiang.
"Saya
menulis kepada Cina bersama dengan beberapa pelapor lain tentang hukum
'de-ekstremifikasi' yang mereka laksanakan yang menghasilkan, dengan
beberapa laporan, jutaan orang interniran," kata Shaheed.
Dia
mengatakan telah beredar banyak kabar bahwa kamp interniran di Xinjiang
tak manusiawi. "Ada dugaan kematian dalam tahanan, penganiayaan,
penyiksaan fisik serta psikologis, dan kurangnya akses ke perawatan
medis," ucapnya.
Di sisi lain, Shaheed menilai hukum yang
diimplementasikan Cina di Xinjiang terlalu melebar dan membidik kegiatan
yang pada dasarnya dilindungi masyarakat. Dalam konteks ini adalah cara
berpikir, hati nurani, dan keyakinan. "Jadi berbagai macam pelanggaran
terjadi di komunitas-komunitas ini," ujarnya.
Shaheed mengatakan Cina belum merespons permintaannya terkait kunjungan ke Xinjiang. Dia berharap Beijing mengabulkannya.
Cina
telah dituding membangun kamp-kamp interniran di Xinjiang dan menahan
lebih dari 1 juta Muslim Uighur di dalamnya. Beijing menyangkal tuduhan
tersebut. Mereka menyatakan bangunan-bangunan itu sebagai kamp
reedukasi.
Menurut Pemerintah Cina di dalam kamp
reedukasi, para Muslim Uighur diajarkan berbagai keterampilan, seperti
menjahit dan lainnya. Otoritas Cina mengatakan kehadiran pusat pelatihan
kejuruan tersebut penting guna menghapus kemiskinan di Xinjiang. Mereka
mengklaim bahwa para peserta telah menandatangani perjanjian untuk
menerima pelatihan kejuruan.
Namun banyak pihak meragukan
klaim Cina. Hal itu terutama disebabkan keengganan Cina memberi
kemudahan akses bagi dunia internasional untuk berkunjung ke Xinjiang.
Ilustrasi benteng terakhir ISIS di Suriah. (Reuters/Rodi Said)
Jakarta, CB -- Sekitar 500 militan ISIS menyerah kepada Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dalam gempuran di benteng terakhir kelompok tersebut di Suriah pada Selasa (5/3).
Para militan itu termasuk dalam gelombang orang yang melarikan diri dari pertempuran di desa dekat perbatasan Irak itu.
Dalam
kicauannya di Twitter, juru bicara SDF, Mustafa Bali, mengatakan bahwa
ada 3.500 orang yang telah dievakuasi dari Baghouz di hari Selasa saja.
Adnan Arifin, komandan SDF, mengatakan kepada CNN bahwa secara keseluruhan ada lebih dari 6.000 orang yang melarikan diri atau meningalkan Baghouz dalam 48 jam terakhir.
Sebelum serangan dimulai pada bulan lalu, para pejabat SDF memperkirakan
ada sekitar 1.500 warga sipil dan 500 militam ISIS di Baghouz. Namun,
ketika serangan itu terjadi, jumlah yang sebenarnya rupanya jauh lebih
tinggi.
Komandan SDF mengatakan kepada CNN bahwa ISIS
melakukan perlawanan sengit dalam upayanya untuk mempertahankan wilayah
terakhir mereka, dengan mengerahkan peluru kendali dan menggunakan
jaringan terowongan untuk meluncurkan serangan.
Para militan yang
tersisa itu termasuk personel paling tangguh dan berpengalaman.
Beberapa dari mereka yang istri dan anak-anak para militan ISIS sebagai
tameng agar tak diserang SDF.
Perebutan kembali wilayah Baghouz menandai akhir kontrol ISIS yang atas daerah kekhalifahan mereka di Irak dan Suriah.
Menurut
Operation Inherent Resolve (CJTF-OIR), pada puncak kejayaan ISIS, ada
7,7 juta orang diperkirakan hidup di bawah kekuasaan mereka.
Sebuah
laporan pusat internasional untuk studi radikalisasi dan kekerasan
politik di King's College London mengungkap bahwa pendapatan ISIS
menurun dari US$1,9 miliar pada masa kejayaannya tahun 2014 menjadi
US$870 tahun 2016.
Komite pemantauan PBB memperkirakan bahwa
meski kehilangan wilayah dan pendapatan, anggora ISIS masih berkisar
antara 20.000 dan 30.000 orang.
Pesawat jet tempur siluman F-35 produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat. Foto/REUTERS
WASHINGTON
- Seorang jenderal top Amerika Serikat (AS) merekomendasikan agar
penjualan pesawat jet tempur siluman F-35 Lockheed Martin kepada Turki
tidak dilanjutkan jika Ankara menerima pengiriman sistem rudal S-400
Rusia. Menurut jenderal tersebut, konsekuensi yang harus diterima Ankara
adalah tidak memperoleh jet tempur canggih itu karena menggunakan
senjata Rusia.
Rekomendasi itu disampaikan Kepala Komando Eropa
AS, Jenderal Curtis Scaparrotti, kepada anggota Komite Angkatan
Bersenjata Senat pada hari Selasa.
"Saran militer terbaik saya
adalah agar kita tidak menindaklanjuti dengan F-35, menerbangkannya atau
bekerja dengan sekutu yang bekerja dengan sistem Rusia, terutama sistem
pertahanan udara," kata Jenderal Scaparrotti, yang dikutip CNBC, Rabu (6/3/2019).
"Saya
berharap mereka (Turki) akan mempertimbangkan kembali keputusan yang
satu ini pada S-400," lanjut Scaparrotti. Dia menegaskan bahwa
kemungkinan ada konsekuensi potensial, yaitu tidak ada penjualan militer
asing di masa depan antara Washington dan Ankara.
Pada 2017,
Ankara menandatangani perjanjian dengan Moskow untuk membeli sistem
pertahanan rudal S-400. Nilai kesepakatan itu mencapai USD2,5 miliar.
Sementara itu, Turki juga telah membantu membiayai program jet tempur
termahal di Amerika, F-35 Joint Strike Fighter (JSF).
Ankara
ingin menggunakan sistem rudal S-400 Rusia dan jet tempur F-35 Lockheed
Martin secara bersamaan. Langkah itu membuat negara-negara NATO resah,
terutama AS, karena takut rahasia kelemahan jet tempur siluman itu bisa
jatuh ke tangan Rusia.
Sistem
rudal S-400 Rusia, yang dilengkapi dengan delapan peluncur dan 32
rudal, mampu menargetkan pesawat tempur siluman seperti pesawat tempur
F-35.
Pada bulan September, CNBC dalam laporannya
mengatakan bahwa Turki memulai pembangunan situs untuk sistem rudal
S-400 Rusia meskipun ada peringatan dari Amerika Serikat untuk tidak
membeli platform tersebut. Laporan itu bersumber dari intelijen Amerika.
Menurut sumber yang dikutip CNBC,
penilaian intelijen yang diterbitkan pada bulan Agustus disertai dengan
citra satelit dari fasilitas peluncuran serta bunker di Turki.
Konstruksi baru itu sesuai dengan pola untuk sistem rudal S-400 Rusia.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS telah membahas peluang bagi
Ankara untuk membeli sistem pertahanan rudal buatan AS. Pada bulan
Desember, departemen itu menyetujui penjualan sistem rudal Patriot
buatan Raytheon kepada Ankara senilai USD3,5 miliar.
"Jika Turki
mengakuisisi S-400, (negara) itu tidak akan menerima Patriot," kata
seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS, yang berbicara dengan
syarat anonim, kepada CNBC.
“Kami telah dengan jelas
memperingatkan Turki bahwa potensi akuisisi S-400 akan menghasilkan
penilaian ulang partisipasi Turki dalam program F-35, dan risiko
transfer senjata potensial lainnya di masa depan ke Turki, serta
mengarah pada sanksi di bawah undang-undang bernama Countering America’s
Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA)," lanjut juru bicara itu.
Ankara
sendiri dijadwalkan akan menerima pasokan sistem rudal S-400 akhir
tahun ini dari Rusia dan diharapkan bisa menggunakannya pada tahun 2020.
Pesawat-pesawat jet tempur F/A-18 Hornet Amerika Serikat saat menjalani pelatihan. Foto/Staff Sgt. Kowshon Ye/Marine Corps
CALIFORNIA
- Dua pesawat jet tempur F/A 18 bertabrakan di pangkalan Korps Marinir
Amerika Serikat (AS) di California. Insiden ini telah dikonfirmasi juru
bicara Sayap Pesawat Marinir ke-3, Letnan Satu Fredric Walker.
Walker mengatakan kepada Marine Times
pada hari Selasa bahwa para pilot mengeluarkan diri dari pesawat mereka
dan mendarat dengan selamat setelah "insiden udara" atas Pusat
Pertempuran Korps Marinir Twentynine Palms di California selatan selama
pelatihan pada 28 Februari.
"Tidak ada personel yang terluka," kata Walker, yang dilansir Sputnik, Rabu (6/3/2019).
Kedua
pesawat yang terlibat dalam kecelakaan tersebut ditugaskan ke Sayap
Pesawat Marinir ke-3. Pejabat militer setempat tidak memberikan rincian
tentang kerusakan akibat tabrakan dua jet tempur tersebut.
Namun,
kecelakaan itu diklasifikasikan sebagai insiden Kelas A, yang berarti
bahwa pesawat tersebut mengalami masalah signifikan yang akan
membutuhkan biaya lebih dari USD2 juta untuk memperbaikinya.
Insiden
ini adalah kecelakaan penerbangan besar kedua bagi Korps Marinir
sepanjang tahun ini. Pada 5 Januari lalu, sebuah pesawat Harrier AV-8B
rusak setelah terkena tali pengikat bahan bakar.
Pada awal
Desember 2018, kecelakaan mematikan terjadi di lepas pantai Jepang, di
mana enam marinir AS tewas setelah pesawat KC-130 bertabrakan dengan
F/A-18.
Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge
Arreaza memperlihatkan foto sambil berbicara saat pertemuan Dewan
Keamanan PBB tentang situasi di Venezuela di New York, Amerika Serikat,
Selasa (26/2/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton/cfo
Washington, (CB) - Penasihat keamanan nasional John Bolton pada
Selasa mengatakan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan sanksi baru
untuk Venezuela.
Menurutnya, langkah tersebut dilakukan guna menekan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro agar menyerahkan kekuasaan.
"Kami sedang mempertimbangkan sanksi baru, langkah-langkah baru untuk
memperkuat cengkeraman kami terhadap sumber keuangan Maduro, guna
menghentikan aliran dana yang dibutuhkan oleh rezimnya untuk tetap
berkuasa," kata Bolton kepada Fox Business Network yang disiarkan
Reuters
Washington menganggap pemimpin oposisi Juan Guaido sebagai pemimpin
Venezuela yang sah dan memberlakukan sanksi pada sektor perminyakan
negara Venezuela. Tidak hanya itu, pihaknya juga telah mengumumkan
pembekuan aset serta pencekalan perjalanan yang menargetkan pejabat
tinggi pemerintah.
Sebelumnya pada Selasa, utusan Washington untuk Venezuela, Elliot Abrams
mengatakan penerapan sanksi baru AS terhadap warga negara atau entitas
non-AS yang terikat pada pemerintahan Maduro merupakan "kemungkinan yang
jelas", meskipun katanya belum ada keputusan untuk mengambil langkah
tersebut.