Rabu, 06 Maret 2019

Madrasah Pakistan yang Diklaim Dibom India Ternyata Masih Utuh



Madrasah Pakistan yang Diklaim Dibom India Ternyata Masih Utuh
Banguna-bangunan madrasah di Pakistan yang didirikan kelompok Jaish-e-Mohammed masih utuh. Padahal, India mengklaim telah menghancurkannya dengan serangan bom 1.000 kg. Foto/Planet Labs Inc/Handout via REUTERS


ISLAMABAD - Sebuah citra satelit menunjukkan enam bangunan madrasah yang didirikan kelompok Jaish-e-Mohammed di Pakistan masih berdiri utuh. Gambar satelit itu mematahkan klaim militer India bahwa 12 jet Mirage 2000 dengan 1.000 kg bom telah menghancurkan bangunan madrasah tersebut.

Citra satelit itu dihasilkan oleh Planet Labs Inc, operator satelit swasta yang berbasis di San Francisco. Gambar satelit diambil pada 4 Maret 2019 atau enam hari setelah serangan. Gambar menunjukkan tidak ada tanda-tanda kerusakan pada enam bangunan madrasah.

Gambar-gambar itu hampir tidak berubah dari foto satelit yang diambil April 2018. Tidak ada lubang yang terlihat di atap-atap bangunan, tidak ada tanda-tanda hangus, tak ada dinding pecah, juga tak ada pepohonan telantar di sekitar madrasah atau tanda-tanda lain dari dampak serangan udara.

Pemerintah Perdana Menteri India Narendra Modi sebelumnya mengatakan serangan pada 26 Februari telah mengenai semua sasaran yang dimaksudkan di situs madrasah di wilayah Balakat, Pakistan utara. Namun, bukti foto satelit ini akan mempermalukan pemerintah Modi.

Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan India, pada Rabu (6/3/2019), belum bersedia menjawab pertanyaan yang dikirim melalui email oleh Reuters tentang gambar satelit tersebut.

Jeffrey Lewis, direktur Proyek Nonproliferasi Asia Timur di Middlebury Institute of International Studies, membenarkan bahwa foto-foto satelit itu memperlihatkan struktur bangunan masih berdiri utuh.

"Gambar-gambar beresolusi tinggi tidak menunjukkan bukti kerusakan bom," katanya.

Sumber pemerintah India pada pekan lalu mengatakan 12 jet tempur Mirage 2000 menjatuhkan bom 1.000 kg dalam serangan tersebut.

Lewis dan Dave Schmerler, peneliti senior di James Martin Center untuk studi nonproliferasi yang juga menganalisis citra satelit, mengatakan senjata yang besar pasti akan menyebabkan kerusakan yang jelas pada struktur bangunan. 





Credit  sindonews.com