Selasa, 05 September 2017

Korut Diduga Bersiap Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua


Korut Diduga Bersiap Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua 
Ilustrasi ICBM Korut. (KCNA via Reuters)


Jakarta, CB -- Korea Utara dilaporkan tengah mempersiapkan peluncuran peluru kendali yang bisa jadi merupakan rudal balistik antarbenua (ICBM).

“Kami terus melihat ada pertanda kemungkinan peluncuran rudal balistik. Kami juga memperkirakan Kourt dapat menembakkan rudal balistik antarbenua,” ujar seorang pejabat Kementerian Pertahanan Korsel, Chang Kyung-soo, sebagaimana dilansir The Independent.

Chang melaporkan hal ini di hadapan parlemen. Dalam sesi tersebut, parlemen meminta keterangan pemerintah Korsel mengenai sejumlah isu terkait uji coba bom hidrogen yang dilakukan Korut pada Minggu (3/9).

Peledakan bom hidrogen Korut itu disebut-sebut sebagai uji coba nuklir terbesar yang dilakukan Pyongyang. Berselang sehari, Korsel pun melakukan latihan simulasi untuk menyerang situs uji coba nuklir Korut.

Kantor kepala staf gabungan militer Korsel (JCS) mengatakan latihan yang digelar di sekitar pantai timur Korsel itu merupakan simulasi untuk menyerang situs uji coba nuklir Punggye-ri, 280 kilometer dari Sokcho--kota di Provinsi Gangwon.

Diberitakan Reuters, latihan tersebut melibatkan pasukan jet tempur F-15K, serta sistem rudal darat jarak jauh Hyunmoo dan rudal balisitik. Sistem rudal Hyunmoo-2A dilaporkan mampu terbang dengan jarak tempuh sekitar 300 kilometer.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Korsel menyebutkan tengah mempersiapkan opsi lainnya bersama militer Amerika Serikat untuk membendung provokasi terbaru Korut tersebut.

Melalui sambungan telepon, Kepala Staf Gabungan Militer AS, Joseph Dunford, dan Kepala Staf Gabungan Militer Korsel, Jeong Kyeong-doo, sepakat mengambil "langkah militer yang efektif" guna merespons uji coba nuklir terbaru Korut. 





Credit  cnnindonesia.com










Waspada Ancaman Korut, Korsel Didesak Bangun Senjata Nuklir



Waspada Ancaman Korut, Korsel Didesak Bangun Senjata Nuklir 
Ilustrasi senjata nuklir. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)


Jakarta, CB -- Sejumlah media Korea Selatan mendesak pemerintah untuk mengembangkan senjata nuklir sendiri setelah Korea Utara kembali meluncurkan provokasi terbarunya dengan meledakkan bom hidrogen pada Minggu (3/9).

Desakan ini muncul di tengah kekhawatiran jika pakta pertahanan antara Korsel dan Amerika Serikat selama ini tidak cukup melindungi Negeri Ginseng tersebut dari ancaman nuklir dan rudal Pyongyang.

"Ancaman senjata nuklir sedang bergejolak di atas negara kita. Karena itu, kita tidak bisa selalu mengandalkan payung nuklir AS dan tidak sama sekali melakukan pencegahan lainnya," bunyi editorial koran Donga Ilbo seperti dikutip AFP, Senin (4/9).

Di bawah kesepakatan 1974 bersama AS, Korsel tidak diperkenankan membangun senjata nuklir sendiri. Sebagai gantinya, Washington menawarkan Seoul payung nuklir.

Dengan payung nuklir tersebut, AS bisa menggunakan senjata nuklirnya untuk menangkal setiap ancaman yang menargetkan Korsel.

Selama perang Korea bergulir pada 1950-1953 lalu, Washington pernah menempatkan sejumlah senjata nuklirnya di Korsel, yang kemudian ditarik kembali pada 1991. Saat itu, Seoul dan Pyongyang sepakat membebaskan Semenanjung Korea dari senjata nuklir.

Namun, menurut Donga Ilbo, pakta tersebut sudah tidak berlaku lagi karena Pyongyang telah melanggar kesepakatan itu dengan terus mengembangkan program rudal dan nuklirnya.

"Tidak ada alasan bagi kita untuk terus bertumpu pada kesepakatan itu ketika hanya menjadikan 'perlucutan senjata nuklir Korsel' bukan 'perlucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea,'" tulis Donga Ilbo.

Koran itu juga mendorong Presiden Moon Jae-in untuk tidak bimbang menempatkan kembali senjata nuklir taktis AS meski aksi tersebut bisa memicu amarah Korut.




Credit  cnnindonesia.com







Tutupi Pembantaian, Warga Sipil Myanmar Bakar Jasad Rohingya


Tutupi Pembantaian, Warga Sipil Myanmar Bakar Jasad Rohingya 
Tentara dan warga sipil Myanmar dilaporkan kerap membakar jasad Rohingya untuk menutupi pembunuhan massal terhadap etnis minoritas Muslim itu. (Reuters/Mohammad Ponir Hossain)



Jakarta, CB -- Tentara dan warga sipil Myanmar dilaporkan kerap membakar jasad Rohingya untuk menutupi pembunuhan massal terhadap etnis minoritas Muslim tersebut.

Hal ini terungkap dalam laporan Proyek Arakan, lembaga yang memantau kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar. Hingga saat ini, lembaga itu mengklaim sudah menemukan setidaknya 130 kasus.

Direktur Proyek Arakan, Chris Lewa, mengatakan bahwa awalnya, aparat keamanan akan mengepung desa-desa Rohingya dan menembak mereka secara membabi buta.

"Yang kami temukan, sekarang ini, setelah pembunuhan itu, militer dan warga sipil lain mengumpulkan dan membakar jasad-jasad itu agar tidak ada bukti," ujar Lewa kepada Independent.

Proyek Arakan memastikan, praktik ini masih terus terjadi di Myanmar, meski pun mereka belum mewawancarai korban selamat yang diduga sudah kabur ke Bangladesh.

Di perbatasan Bangladesh sendiri kini diperkirakan ada 73 ribu orang Rohingya yang berupaya masuk ke negara itu sejak bentrokan terakhir pecah pada 25 Agustus lalu.

Bentrokan antara militer Myanmar ini bermula ketika kelompok bersenjata Pasukan Penyelamat Arakan Rohingya (ARSA) menyerang sejumlah pos polisi dan satu pangkalan militer di Rakhine.

ARSA sudah melancarkan serangkaian aksi sejak tahun lalu untuk menuntut perlakuan adil terhadap Rohingya. Kaum minoritas tersebut memang kerap menjadi korban kekerasan dan diskriminasi, bahkan tidak pernah diberi kewarganegaraan.

Bentrokan terakhir ini kembali membuat mata internasional tertuju ke Myanmar. Perserikatan Bangsa-Bangsa pun turut angkat bicara dan meminta pemerintah Myanmar untuk menghentikan pembantaian terhadap Rohingya.




Credit  cnnindonesia.com






Menlu RI Desak Suu Kyi Tak Pakai Kekerasan di Rakhine


Menlu RI Desak Suu Kyi Tak Pakai Kekerasan di Rakhine 
Desakan disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, saat bertemu dengan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, di Naypyidaw pada Senin (4/9). (Dok. Kementerian Luar Negeri RI)


Jakarta, CB -- Indonesia mendesak Myanmar untuk tidak menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan di negara bagian Rakhine, pusat bentrokan antara aparat keamanan dan etnis minoritas Rohingya.

Desakan itu disampaikan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, saat bertemu dengan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, di Naypyidaw pada Senin (4/9).

"Kami meminta seluruh pihak di Myanmar menahan diri dan menghindari penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan situasi di Rakhine," tutur Retno melalui sambungan telepon kepada CNN Indonesia TV usai bertemu dengan Suu Kyi.

Dalam pertemuan itu, Retno mengatakan, Indonesia juga mengusulkan empat formula lain untuk merespons konflik berkepanjangan di Rakhine. 


Pertama, Indonesia mendorong Myanmar untuk segera memulihkan stabilitas dan keamanan di Rakhine. Kedua, Jakarta meminta otoritas Myanmar melindungi seluruh warganya tanpa memandang ras dan agama.

Selain itu, Retno mengatakan, Indonesia juga meminta Myanmar membuka akses kemanusiaan ke Rakhine bagi sejumlah negara dan organisasi internasional, termasuk Indonesia dan ASEAN.

Akses ini, tuturnya, sangat penting guna menyalurkan bantuan bagi warga terdampak konflik di Rakhine.

"Pembahasan akses kemanusiaan memakan waktu cukup panjang. Kami meminta usulan Indonesia soal pembukaan akses kemanusiaan bagi ASEAN dan sejumlah organisasi internasional seperti palang merah dipenuhi Myanmar," kata Retno.

Terakhir, paparnya, Indonesia juga meminta Myanmar segera melaksanakan seluruh rekomendasi Ketua Komisi Hak Asasi Manusia Rakhine, Kofi Annan, yang telah dikeluarkan sekitar Maret lalu.



Credit  cnnindonesia.com







AS sebut Korea Utara mengemis-ngemis perang


AS sebut Korea Utara mengemis-ngemis perang
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley berbicara dalam sebuah pertemuan oleh Dewan Keamanan PBB tentang Korea Utara di markas besar PBB di New York City, Amerika Serikat, Selasa (29/8/2017). (REUTERS/Andrew Kelly )


PBB (CB) - Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley menyebut pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sedang mengemis-ngemis perang. Oleh karena itu Haley mendesak 15 anggota Dewan Keamanan PBB untuk menerapkan sanksi sekeras mungkin untuk mencegah keinginan Kim Jong-un itu.

"Perang bukan hal yang diinginkan Amerika Serikat. Kami sedang tak ingin perang. Tetapi kesabaran negara kami ada batasnya. Kami akan melindungi sekutu-sekutu dan wilayah kami," kata Haley seperti dikutip Reuters.

"Amerika Serikat akan menganggap semua negara yang menjalin bisnis dengan Korea Utara sebagai negara yang memberikan bantuan kepada hasrat nuklir mereka yang sembrono dan berbahaya," kata Haley.

Haley menyatakan AS akan membagikan resolusi baru Dewan Keamanan menyangkut Korea Utara pekan ini dan ingin pemungutan suara digelar Senin pekan depan.

Sebaliknya China yang merupakan mitra dagang utama Korea Utara, dan Rusia, menyerukan resolusi damai untuk krisis Korea Utara ini.

"Sanksi saja tidak akan membantu mengatasi masalah ini," kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia seperti dikutip Reuters.

Korea Utara sudah dikenai sanksi PBB sejak 2006 menyangkut program peluru kendali balistik dan nuklirnya. 




Credit  antaranews.com



Merkel dan Trump kompak ingin sanksi lebih keras kepada Korut


Merkel dan Trump kompak ingin sanksi lebih keras kepada Korut
Kanselir Jerman Angela Merkel bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pertemuan di Gedung Putih, Washington, AS, Jumat (17/3/2017). (Reuters)


Berlin (CB) - Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump  mengutuk uji coba senjata nuklir Korea Utara dan mendesak PBB secepatnya menyepakati sanksi yang lebih keras kepada Pyongyang.

"Keduanya sepakat bahwa uji coba bom hidrogen diartikan sebagai eskalasi baru tak bisa diterima oleh rezim Korea Utara," kata juru bicara pemerintah Jerman Steffen Seibert seperti dikutip Reuters.

"Kanselir Jerman dan Presiden Amerika mengutarakan pandangan bahwa komunitas internasional harus terus meluaskan tekanan kepada rezim Korea Utara dan bahwa Dewan Keamanan PBB mesti secepatnya mengadopsi sanksi yang lebih jauh dan lebih ketat," sambung Seibert.

Merkel berkata kepadaTrump bahwa Jerman akan mendorong sanksi yang lebih keras kepada Korea Utara lewat Uni Eropa, kata Seibert.

Dia menambahkan, "Tujuannya adalah mencegah Korea Utara tidak melakukan pelanggaran hukum internasional dan untuk mencapai solusi damai demi konflik ini."




Credit  antaranews.com








Malala Yousafzai kritik Aung San Suu Kyi soal krisis Rohingya


Malala Yousafzai kritik Aung San Suu Kyi soal krisis Rohingya
Malala Yousafzai. (REUTERS/Hoda Emam )
Dunia menunggu dan muslim Rohingya juga menunggu,

Jakarta (CB) - Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai bergabung dengan para aktivis HAM untuk mengkritik pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi mengenai perlakuan terhadap minoritas Rohingya di Myanmar.

Sudah sekitar 73.000 warga Rohingya menyeberangi Bangladesh dari Myanmar sejak operasi militer besar-besaran Myanmar menyusul serangan terkoordinasi Rohingya ke pos-pos keamanan 25 Agustus lalu.

Perlakuan brutal terhadap Rohingya sudah lama terjadi di Myanmar sampai-sampai mereka disebut sebagai kelompok minoritas paling menderita di Bumi.

Malala yang aktivis pendidikan asal Pakistan dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian itu tumpah ke Twitter untuk mengkritik Aung San Suu Kyi yang seperti dirinya adalah juga peraih Nobel Perdamaian.

"Selama beberapa tahun terakhir ini, saya sudah berulang kali mengutuk perlakuan tragis dan memalukan ini. Saya masih menunggu rekan saya sesama peraih Nobel Aung San Suu Kyi untuk berbuat yang sama. Dunia menunggu dan muslim Rohingya juga menunggu," kata Malala dalam laman National Public Radio.

Malala juga menyeru Myanmar untuk "menghentikan kekerasan" dan mendesak negara-negara lain untuk menampung pengungsi Rohingya dan memberinya makanan.

Desember tahun lalu, Malala turut menandatangani sebuah surat bersama para peraih Nobel lainnya yang menyerukan "komunitas internasional untuk berbicara lebih lantang karena tragedi kemanusiaan yang memuncak menjadi pembersihan etnis dan kejahatan terhadap kemanusiaan tengah terjadi di Myanmar."



Credit  antaranews.com






Menlu Retno bertemu Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar


Menlu Retno bertemu Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menunjukkan gambar tampak depan Rumah Sakit Indonesia di Myanmar. (ANTARA News/ Dokumentasi Kementerian Luar Negeri)


Jakarta (CB) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertemua Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior U Min Aung Hlaing. Dalam pertemuan itu, Retno menyampaikan bahwa penurunan ketegangan di Rakhine State harus menjadi prioritas pemerintah Myanmar.

"Upaya untuk de-eskalasi situasi di Rakhine State harus menjadi prioritas utama bagi otoritas keamanan di Myanmar," kata Menlu RI, Retno Marsudi dalam pertemuan tersebut di Naypyidaw, Myanmar, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Senin.

Pertemuan Menlu Retno dengan Jenderal Hlaing berlangsung lebih dari satu jam. Pertemuan tersebut merupakan agenda pertama dari rangkaian Pertemuan Menlu RI dengan otoritas Myanmar guna membahas krisis keamanan dan kemanusiaan yang kembali melanda Rakhine State.

Menlu RI menekankan bahwa Indonesia dan dunia internasional sangat mengkhawatirkan perkembangan situasi di Rakhine State. Kekerasan yang terjadi di Rakhine telah menyebabkan krisis kemanusiaan yang memakan banyak korban meninggal, luka-luka dan kehilangan tempat tinggal.

"Otoritas keamanan Myanmar perlu segera menghentikan segala bentuk kekerasan yang terjadi di Rakhine State dan memberi perlindungan kepada seluruh masyarakat termasuk masyarakat Muslim, ujar Menlu Retno.

Dalam pertemuan itu, Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar U Min Aung Hlaing menyampaikan perkembangan situasi keamanan di bagian utara Rakhine State. Dia menyampaikan bahwa otoritas keamanan Myanmar terus berupaya untuk memulihkan keamanan dan stabilitas di Rakhine State.

Menanggapi hal itu, Menlu RI mengharapkan agar otoritas keamanan Myanmar dapat segera mengembalikan keamanan dan stabilitas di Rakhine State.

Menlu Retno menekankan bahwa keamanan dan stabilitas di Rakhine state sangat diperlukan agar bantuan kemanusiaan dan proses rehabilitasi serta pembangunan inklusif yang selama ini berlangsung dapat kembali dilanjutkan, termasuk upaya pembangunan yang sedang dilakukan oleh pemerintah Indonesia.

Pemerintah Indonesia melakukan beberapa upaya pembangunan inklusif dan rehabilitasi kondisi di Rakhine state, antara lain pembangunan rumah sakit di Marauk U; program bantuan di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi; dan peningkatan kapasitas termasuk oleh Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM).

"Para LSM Indonesia telah lama bekerja sama dengan Pemerintah dan LSM Myanmar dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan, bantuan pembangunan jangka menengah dan panjang," tutur Menlu RI.

Lebih lanjut, Menlu Retno menekankan agar akses bantuan kemanusiaan untuk mengatasi krisis kemanusiaan saat ini dapat segera dibuka, khususnya bagi LSM Indonesia yang berniat membantu kemanusiaan dapat diberikan.

"Indonesia telah siap untuk segera membantu Myanmar dalam memberikan bantuan kemanusiaan, kita menunggu akses untuk dibuka," lanjut Menlu Retno.





Credit  antaranews.com










Kanselir Merkel nyatakan Turki tidak boleh jadi anggota Uni Eropa


Kanselir Merkel nyatakan Turki tidak boleh jadi anggota Uni Eropa
Kanselir Jerman Angela Merkel dari Persatuan Demokrat Kristen Jerman (CDU) (Mediengruppe RTL Deutschland (MG RTL D)/Handout via REUTERS)


Berlin (CB) - Kanselir Jerman Angela Merkel pada Minggu waktu setempat mengatakan dirinya akan berupaya menghentikan perundingan masuknya Turki menjadi anggota Uni Eropa.

Pedapat yang disampaikan dalam debat menjelang pemilihan umum Jerman itu merupakan perubahan sikap Merkel terhadap kemungkinan masuknya Ankara ke blok Eropa.

"Faktanya jelas bahwa Turki tidak seharusnya menjadi anggata dari Uni Eropa," kata Merkel yang saat itu harus menghadapi debat dengan penantang dari Partai Sosial Demokrat (SPD), Martin Schulz.

"Saya akan berbicara dengan para pemimpin negara anggota, untuk melihat apakah kami bisa bersama-sama mengakhiri perundingan aksesi ini," kata Merkel.

Komentar Merkel nampaknya akan semakin memperburuk hubungan kedua negara yang sama-sama menjadi anggota NATO tersebut.

Hubungan Turki dan Jerman mulai memanas sejak Presiden Tayyip Erdogan menangkapi para musuh politiknya usai terjadinya kudeta gagal pada Juli tahun lalu.

Hingga kini belum ada respons dari Turki yang tengah menjalani liburan panjang nasional Idul Adha.

Merkel mengutarakan pendapat itu setelah Schulz juga mengatakan hal yang sama jika dia terpilih sebagai kanselir dalam pemilihan umum nasional yang akan digelar pada 24 September 2017.

"Jika saya menjadi kanselir Jerman, jika rakyat di negara ini memberikan saya mandat itu, maka saya akan mengusulkan kepada Dewan Eropa untuk mengakhiri perundingan keanggotaan dengan Turki," kata Schulz.

"Saya tidak tahu apakah negara-negara anggota Uni Eropa lain akan menyetujui hal ini. Namun saya akan memperjuangkannya," kata dia.

Sebelumnya Merkel sendiri menentang usulan tersebut, karena menilainya sebagai tindakan yang tidak bertanggung jawab karena akan memperburuk hubungan dengan Turki pada saat ada beberapa warga Jerman yang ditahan oleh Ankara.

Sebanyak 12 warga Jerman kini ditahan di Turki karena alasan politis. Empat di antara mereka mempunyai status kewarganegaraan ganda.

"Saya tidak berniat untuk memutus hubungan diplomatik dengan Turki hanya karena kita tengah menjalani masa kampanye pemilu dan ingin menunjukkan siapa yang paling tegas," kata dia.

Namun setelah moderator mulai berpindah ke topik lain dan menanyai kedua kandidat terkait Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Merkel kembali ke persoalan Turki dan secara mengejutkan menyampaikan persoalan negosiasi keanggotaan di Uni Eropa.

Partai asal Merkel, Uni Demokrasi Kristen (CDU), sudah sejak lama menentang keanggotaan Turki di Uni Eropa.

Perundingan itu sendiri kini tengah mengalami kebuntuan pada saat pemimpin Uni Eropa terus menghujani Erdogan dengan kritik.





Credit  antaranews.com





Habis Harvey terbitlah Irma, Puerto Rico pun dalam keadaan darurat


Habis Harvey terbitlah Irma, Puerto Rico pun dalam keadaan darurat
Badai Irma (NASA)


Jakarta (CB) - Gubernur Puerto Rico Ricardo Rossello, Senin waktu AS, mengumumkan keadaan darurat dan mengaktifkan Garda Nasional sebagai persiapan menghadapi datangnya Badai Irma yang merupakan badai berbahaya Kategori 3.

Badai Irma yang diprakirakan menguat Selasa malam waktu setempat untuk menerjang wilayah AS, Rabu, kata Pusat Badai Nasional Amerika Serikat (NHC) seperti dikutip Reuters.

"Meskipun Puerto Rico menghadapi tantangan ekonomi, sudah disetujui anggaran sebesar 15 juta dolar AS untuk dana darurat," kata Rosello.

Pulau berpenghuni 3,4 juta orang itu memiliki 456 penampungan darurat yang bisa menampung 62.100 orang.

Untuk membantu warga bersiap menghadapi gelombang itu, pemerintah Puerto Rico telah menyiapkan bantuan sembako, obat-obatan, dan listrik.

Kategori 3 dalam Skala Lima Tingkat Saffir-Simpson mengartikan kecepatan angin 178-208 km per jam yang dampaknya meluluhlantakkan, termasuk mencabut akar pohon, mengganggu pasokan air dan listrik, serta merusakkan bangunan.

Gelombang ini merupakan badai paling kuat kedua yang menerjang AS dalam beberapa pekan terakhir.

Warga negara bagian Texas dan Louisiana masih terpukul oleh dampak hebat Badai Harvey yang menerjang Texas sebagai badai Kategori 4  pada 25 Agustus untuk memicu hujan deras, menghancurkan rumah-rumah dan kegiatan usaha.

Badai Irma juga mengancam Karibia, Florida dan Pantai Timur AS, demikian Reuters.





Credit  antaranews.com




Setelah Harvey, AS khawatir Badai Irma


Setelah Harvey, AS khawatir Badai Irma
Seorang pengungsi diselamatkan helikopter Penjaga Pantai dari banjir akibat Badai Tropis Harvey di Beaumont, Texas, Amerika Serikat, Rabu (30/8/2017). (U.S. Coast Guard/Petty Officer 3rd Class Brandon Giles/Handout via REUTERS )


Washington (CB) – Hampir sepekan setelah Badai Harvey melanda wilayah luas di Teluk Amerika Serikat (AS), warga di Pantai Timur AS waspada untuk Badai Irma pada Minggu (3/9).

Untuk saat ini, kekhawatiran tersebut baru spekulasi karena badai Kategori 3 itu masih berada jauh di Atlantik, seperti dikutip dari AFP.

Rutenya, menurut perkiraan Weather Channel, "masih tidak pasti dan sulit."

Beberapa ahli cuaca memperkirakan bahwa sebuah pergerakan ke utara bisa mengenai wilayah mid-Atlantik yang padat penduduk di Pantai Timur.

Pusat Badai Nasional AS (NHC), dalam sebuah peringatan yang dikeluarkan pada pukul 11.00 pagi, mengatakan bahwa badai itu membawa angin dengan kecepatan maksimal 185 kilometer per jam), dapat menguat dalam 48 jam berikutnya.

Peringatan tersebut dikeluarkan bagi orang-orang di Kepulauan Leeward -- terletak di tempat Karibia
timur laut bertemu dengan Atlantik barat -- untuk "memantau kemajuan Irma," menambahkan bahwa
bagian dari kepulauan itu mungkin dilanda topan atau badai tropis pada malam hari.

Kepulauan tersebut, yang juga dikenal sebagai Kepulauan Society, berpenduduk lebih dari 30.000 orang.




Credit  antaranews.com









Senin, 04 September 2017

Astronot AS ini mendarat ke bumi setelah 655 hari


Astronot AS ini mendarat ke bumi setelah 655 hari


CB - Astronot NASA, Peggy Whitson, dan dua kru lainnya, mendarat di Kazakhstan pada Sabtu (2/9) lalu setelah menghabiskan 655 hari di orbit.
Whitson, 57, mengakhiri masa tinggal lebih dari sembilan bulan di Insternational Space Station, rekor terlama di Amerika Serikat, yang mengangkasa 400 kilometer di atas bumi.
"Saya merasa luar biasa. Saya suka bekerja di atas sini, salah satu pekerjaan paling menyenangkan yang pernah saya jalani," kata Whitson dalam sebuah sesi wawancara di pesawat, seperti dikutip dari Reuters, Senin (4/9).
Selama misi ketiganya di stasiun tersebut, Whitson menghabiskan banyak waktu untuk bereksperimen, termasuk studi tentang kanker jaringan paru dan sel tulang.
Dia juga melakukan empat spacewalk (aktivitas di luar pesawat antariksa), sebelumnya ia sudah mencatat enam spacewalk, membuatnya menorehkan rekor terbanyak spacewalk yang dilakukan perempuan.
Dua kru yang dikirim bersama Whitson pada November lalu kembali ke bumi tiga bulan lalu. Ia tetap berada di sana demi mengisi kekosongan karena Rusia mengurangi staf mereka dari tiga menjadi dua kosmonot.
Whitson kembali ke bumi bersama Jack Fisher dari NASA dan kosmonot Rusia Fyodor Yurchikhin, yang berada di stasiun sejak Juni.
April lalu, Whitson memecahkan rekor di AS tinggal di luar angkasa selama 534 hari. 
Sejauh ini, hanya tujuh kosmonot Rusia yang tinggal lebih lama, salah satunya adalah Gennady Padalka, yang memegang rekor untuk 878 hari di orbit.
Peggy Whitson menjadi astronot sejak 1996, perempuan pertama yang memberi komando di stasiun luar angkasa dan juga perempuan non-pilot pertama yang menjabat sebagai kepala di Corps Astronot NASA.

Ia tumbuh besar di Iowa, mendapat inspirasi dari program Apollo yang mendaratkan manusia ke bulan. Ia mantap ingin terbang ke luar angkasa ketika mengetahui ada perempuan yang menjadi astronot.




Credit  KONTAN.CO.ID




Korut, tetangga sekaligus mimpi buruk bagi China




CB - Pada Minggu (3/9) kemarin, ketenangan di kota kecil Yanji, China, terusik. Tanah tempat warga berpijak, bergoyang. Wilayah China yang penduduknya berbahasa Korea ini memang berbatasan dengan Korea Utara (Korut).
Tak lama setelah kejadian, para blogger langsung mem-posting sejumlah foto dan video di media sosial yang menggambarkan getaran yang dialami warga di kawasan ini.
Yang mereka tidak ketahui adalah gempa bumi tersebut bukan kejadian alami, melainkan buatan.
Tak jauh dari sana, pemerintah di Pyongyang langsung mengumumkan suksesnya ujicoba bom hidrogen.
Waktu pelaksanaan ujicoba ini bak tamparan keras ke wajah Beijing.
Padahal, selang beberapa jam setelah dilakukan ujicoba nuklir bawah tanah, Presiden China Xi Jinping dijadwalkan untuk mengeluarkan pernyataan sebagai kepala negara yang menjadi tuan rumah pertemuan BRICS. China akan menerima delegasi dari Brazil, Rusia, India, dan Afrika Utara ke Xiamen.
Hal ini cukup jelas bahwa Korut tidak mempertimbangkan waktu pelaksanaan ujicoba nuklir mereka dan memilih hari yang sama di mana China menjadi tuan rumah pertemuan diplomatik utama dunia. Korut juga tampak tidak khawatir kalau-kalau aksinya itu akan menyinggung China.
Dan, lebih jauh lagi, ujicoba senjata ini "secara kebetulan" sekarang mulai meningkat ketika berhadapan dengan Xi Jinping.
Sebelumnya pada Maret, sesaat sebelum pimpinan China bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson di Beijing, Korut mengumumkan kesuksesan ujicoba mesin roket tipe terbaru mereka.
Kemudian pada Mei, Presiden Xi tengah bersiap untuk membuka forum 'The One Belt One Road'. Puluhan pimpinan negara telah bertandang ke ibukota China untuk mendiskusikan perkembangan ekonomi dan infrastruktur transportasi di seputar inisiatif kebijakan luar negeri China yang menonjol.
Tak lama setelah itu, wuuusssssss!!
Korut kembali melakukan ujicoba rudal untuk mencuri perhatian bahkan sebelum pertemuan itu sempat berlangsung.
Nah, ujicoba bom hidrogen menjelang pertemuan BRICS sangatlah luar biasa. Xi Jinping tampak tidak senang dengan kejadian ini.
Sebaliknya, warga Korut akan sangat marah dengan tingkah sekutu Perang Dingin mereka. China tidak hanya mendukung sanksi terhadap mereka di Dewan Keamanan PBB. Sebagai mitra dagang utama rezim yang terisolasi, China juga menjadi pelaksana utama atas pemberlakuan sanksi ini, dengan mengembalikan kembali pengiriman batubara dan sejenisnya.
Langkah China
Di luar semua itu, para pengamat juga mengetahui bahwa jika memang China menginginkannya, Beijing dapat memberikan hukuman ekonomi kepada Korut. Menjelang datangnya musim dingin, China dapat membekukan suplai minyak dan gas.
Kemudian, ada juga perbankan.
Korut diyakini melakukan bisnis pencucian uang melalui lembaga keuangan China. Berbagai bisnis terdepan telah didirikan untuk memfasilitasi aliran uang dan produk masuk dan keluar Korut dengan bantuan badan-badan ini. Pemerintah China pasti mengetahui hal ini dan mereka dapat menarik dukungannya besok jika mereka menginginkannya.
Namun mereka tidak melakukan apapun karena satu alasan.
Pemerintah China tidak menyukai instabilitas regional yang diciptakan oleh pengujian nuklir negara tetangga mereka. Beijing juga mencemaskan hal yang lebih besar lagi yang mungkin terjadi.
China cemas, dengan jatuhnya rezim Kim Jong Un di Pyongyang, hal itu akan memicu bersatunya warga di Semenanjung Korea yang didominasi oleh Selatan. Hal ini dapat mendorong tentara militer AS berada di perbatasan dalam jarak dekat dari Yanji.
Menteri Lingkungan Hidup China juga telah mengumumkan bahwa mereka telah memulai pengujian radiasi darurat di kawasan perbatasan. Ketidaksenangan China akan memuncak jika ternyata wilayah mereka terkontaminasi.

Langkah apa lagi yang akan dilakukan China selanjutnya? Kita tunggu saja.




Credit  kontan.co.id







Selesai Diperbaiki, Rusia Serahkan Dua Helikopter Tempur Mi-35P Indonesia


Delegasi dari Indonesia telah melakukan tes penerbangan, mengecek keadaan helikopter, dan menandatangani dokumen yang diperlukan.

Helicóptero Mi-35 . Fuente: ITAR-TASS
Rusia akhirnya selesai memperbaiki Helikopter Mi-35P milik TNI. Sumber: ITAR-TASS


Perusahaan induk Russian Helicopters menyerahkan dua helikopter tempur Mi-35P kepada Indonesia setelah melakukan perbaikan besar-besaran. Hal ini disampaikan perwakilan perusahaan tersebut dalam jumpa pers pada Rabu (30/8), sebagaimana dilansir RIA Novosti.
Kontrak untuk perombakan mesin helikopter ini ditandatangani pada September 2016 lalu.
“Delegasi dari Indonesia telah mengunjungi Pabrik Perbaikan Aviasi (ARF) 150 untuk mengambil dua helikopter Mi-35P. Mereka juga telah melakukan tes penerbangan, mengecek keadaan helikopter, dan menandatangani dokumen yang diperlukan,” kata perwakilan dari perusahaan tersebut.

Spesifikasi teknis Mi-35P milik Indonesia

  • Kru: 2 orang (pilot, perwira senjata)
  • Kapasitas angkut: 8 personel tempur bersenjata lengkap
  • Panjang: 17,5 meter
  • Lebar: 6,5 meter
  • Tinggi: 6,5 meter
  • Diameter rotor utama: 17,3 meter
  • Mesin: 2 buah Isotov  TV3-117 yang masing-masing berdaya 2.200 hp
  • Kecepatan maksimum: 335 kilometer/jam
  • Daya jangkau maksimum: 405 kilometer
  • Ketinggian terbang maksimum: 4.500 meter


Helikopter tempur Mi-35P pertama dipasok ke Indonesia pada September 2003. Tiga helikopter tambahan kemudian dipasok pada September 2010.
Helikopter ini merupakan pengembangan dari helikopter tempur legendaris Rusia Mi-24 Hind yang mulai diproduksi di era 1970-an. Sedikit berbeda dengan helikopter tempur Barat yang memisahkan fungsi penyerang dan penyerbu, Mi-35P merupakan helikopter serang yang dilengkapi kemampuan mengangkut pasukan meskipun dalam jumlah terbatas, yakni delapan personel infanteri tempur bersenjata lengkap.
Sebagai helikopter penyerang, Mi-35P milik Indonesia dilengkapi dengan roket S-8 kaliber 80 mm, pelontar chaff/flare untuk mengecoh rudal yang hendak menyerbu, meriam GSh-30 berkaliber 30 mm, serta rudal antitank 9M120 Ataka yang mampu menghantam beragam target mulai dari tank hingga panser musuh dari jarak delapan kilometer. Rudal ini sulit dikecoh oleh gangguan radio-elektronik, sehingga memiliki tingkat akurasi tinggi.




Credit  indonesia.rbth.com








Tsar Bomba, Raja Bom yang Hasilkan Ledakan Nuklir Terdahsyat



Tsar Bomba, Raja Bom yang Hasilkan Ledakan Nuklir Terdahsyat
Uji nuklir pertama dilakukan AS di padang pasir New Meksiko pada 1945. (AFP)


Pyongyang - Bom hidrogen yang diledakkan Korea Utara di bawah tanah, Minggu (03/09), diduga sebagai ledakan nuklir terbesar sejauh ini.
Sebagian orang memperkirakan besarnya 100 kiloton, atau lima kali lebih besar dibandingkan Fat Boy, bom yang dijatuhkan di Nagasaki oleh Amerika Serikat pada 1945 dan menewaskan 70.000 orang secara langsung.

Namun kekuatan ini tak seberapa dibandingkan dengan ledakan Tsar Bomba -Raja Bom- yang dijatuhkan Uni Soviet pada 1961 di puncak perlombaan senjata nuklir.
Bom hidrogen itu memiliki kekuatan 50.000 kiloton atau 50 megaton.
Sejumlah laporan menyebutkan Tsar Bomba menghancurkan semua gedung dalam jarak 55 km di tempat ledakan di Sukhoy Nos, di kawasan Arktika Novaya Zemlya.


Gedung-gedung hancur dan kaca jendela gedung yang berjarak ratusan kilometer hancur. Sejumlah laporan menyebutkan jendela-jendela di Finlandia dan Norwegia juga pecah dan getaran gelombang akibat ledakan itu mengitari bumi tiga kali.
Bom ini memang besar dengan berat 27 ton, panjang 8 meter dan diterjunkan dengan parasut dari pesawat berawak. Awak pesawat disebutkan selamat walaupun sulit dipastikan.
AS negara yang gunakan nuklir pada perang
Bom besar ini diketahui kemudian lebih kuat dan dirancang dengan ledakan sebesar 100 megaton namun diturunkan untuk mencegah dampak nuklir yang mempengaruhi lebih banyak orang.
peta rusia
BBC

Uni Soviet melakukan beberapa kali uji coba senjata nuklir besar pada tahun 1960-an di Novaya Zemlya dengan kekuatan ledakan antara 20-24 megaton.
Namun lebih dari setengah dari 2.000 ledakan nuklir sejak dimulainya uji nuklir pada Juli 1945, dilakukan oleh Amerika Serikat, yang merupakan satu-satunya negara yang menggunakan senjata nuklir dalam perang.
Pada November 1952, Amerika meledakkan bom hidrogen -senjata nuklir yang jauh lebih kuat dibandingkan bom atom. Dengan nama sandi Ivy Mike, senjata seberat 82 ton ini diledakkan di Kepulauan Marshall di Samudra Pasifik.
bom hidrogen AS
Bom hidrogen AS pada 1952. (AFP)

Kekuatan ledakannya 10 megaton dan tayangan arsip menunjukkan para pengamat menyaksikannya dari kapal militer yang berjarak sekitar 50 km.
Harold Agnew, pakar fisika dan tokoh program nuklir AS, berada di kapal itu dan mengatakan, "Sesuatu yang tak pernah saya lupa adalah panas. Bukan ledakan... panasnya tetap dirasakan, terus dan terus. Pengalaman yang cukup menakutkan."
kepulauan Marshall
Beton penutup di Pulau Runit, Kepulauan Marshall, tempat dilakukannya tes senjata nuklir berulang kali. (AFP)

Kepulan asap akibat ledakan dengan ketinggian 50 km dan luas 100 km dan menghancurkan total pulau Elugelab.
Namun senjata nuklir terbesar yang pernah diledakkan AS adalah Castle Bravo pada 1954 di pulau karang Bikii di Kepulauan Marshall.
uji nuklir AS
Uji nuklir pada 1956, salah satu yang dilakukan di Pulau Karang Bikini pada tahun 1950an. (Science Photo Library)

Castle Bravo paling diingat karena dampaknya yang tidak diperkirakan sebelumnya. Awalnya ledakannya diperkirakan sekitar 5.000 kiloton namun para ilmuwan salah hitung dan getarannya tiga kali lipat lebih kuat.
Kepulan akibat ledakan ini lebih dari tujuh kilometer luasnya dan radiasinya menyebar 11.000 kilometer persegi.
Penduduk di seputar diungsikan dan banyak yang tak pernah kembali karena dampaknya lebih luas dari yang diperkirakan.
Pada hari-hari berikutnya, ratusan orang di seputar pulau karang terkena dampak radiasi, termasuk awak kapal ikan Jepang.
Pada 1997, Badan Atom International mengatakan Pulau Karang Bikini 'tak boleh dihuni lagi karena kondisi radiologi yang terjadi'.




Credit  detik.com









Misteri Antariksa: 3 Planet Mirip Bumi Layak Huni



Temukan Bintang dengan 7 Planet Mirip Bumi. www.gamespot.com
Temukan Bintang dengan 7 Planet Mirip Bumi. www.gamespot.com.

CB, California - Ilmuwan kembali menguak misteri antariksa. Tiga di antara tujuh planet di luar tata surya (eksoplanet) yang mengorbit pada bintang Trappist-1 yang ditemukan pada Maret 2017 layak huni lantaran memiliki kandungan gas hidrogen pada astmosfer dan air.

Ketujuh planet tersebut adalah Trappist-1 b, c, d, e, f, g, dan h. Tiga planet yang memiliki bumi ialah planet Trappist-1 e, f, dan g. Bahkan, menurut studi yang dilakukan oleh tim dari University of Birmingham itu, jumlah airnya sama dengan bumi.

"Dan mungkin saja kandungan airnya akan bertahan dalam jangka waktu hingga miliaran tahun," kata Amaury Triaud, peneliti astrofisika yang menjadi anggota studi, seperti dikutip dari laman kampus mereka, 3 September 2017.



Triaud menjelaskan, ketujuh planet ini berada di zona goldilocks alias berada di posisi yang memungkinkan suhu planet tidak terlalu panas atau dingin. Dampaknya, gas hidrogen dari dalam planet yang dimuntahkan ke lapisan atmosfer bisa menghangatkan permukaan.


Namun, untuk sementara, Triaud dan tim belum bisa mengungkap berapa jumlah kandungan gas dan air tersebut hingga benar-benar bisa mendukung kehidupan.



Selain sistem Trappist-1, ada planet mirip bumi lain. Pada Juni 2017, misalnya, ditemukan 219 eksoplanet lain yang 10 di antaranya punya ciri khas mirip bumi. Dengan ditemukannya 219 planet tersebut, total ada 4.034 eksoplanet yang siap untuk diteliti.

"Penemuan ini semakin membuat kita bertanya, benarkah kita sendirian di alam semesta ini?" kata Susan Thompson, ilmuwan Teleskop Antariksa Kepler dari SETI Institute.





Credit  tempo.co





Ilmuwan Temukan Teks Bahasa yang Sudah Punah


Dari 200.000 koleksi buku langka yang terdapat di Long Room, terdapat salah satu salinan yang tersisa dari kejadian proklamasi Republik Irlandia pada 1961, Kitab Kells. Kitab Kells yang merupakan manuskrip kuno tersebut telah berusia lebih dari 1200 tahun. boredpanda.com
Dari 200.000 koleksi buku langka yang terdapat di Long Room, terdapat salah satu salinan yang tersisa dari kejadian proklamasi Republik Irlandia pada 1961, Kitab Kells. Kitab Kells yang merupakan manuskrip kuno tersebut telah berusia lebih dari 1200 tahun. boredpanda.com.

CB, California - Ilmuwan dari Early Manuscripts Electronic Library, Amerika Serikat, menemukan beberapa teks bahasa yang telah punah di Kapel Saint Catherine, Mesir. Seperti dilansir dari laman Ancient Origins, Ahad, 3 September 2017, teks-teks tersebut ditulis dalam bahasa Arab, Yunani, Ethiopia, Koptik, Armenia, dan Siriak.

Ada juga bahasa Kaukasia Albania yang ditemukan dari ukiran-ukiran terpisah. Juga, bahasa Aram Palestina Kristen yang punah setelah abad ke-12. Selain itu, teks berbahasa Latin yang belum terungkap isinya. Tulisan ini, menurut laman Sinai Palimpset Project, termasuk ke dalam golongan tulisan Latin awal.

Tim pula menemukan tiga teks medis dari era Yunani kuno yang isinya belum pernah diungkap. Salinan tulisan Hippocrates juga ditemukan bersamaan dengan teks medis tersebut.

"Naskah-naskah kuno ini ditemukan di dalam gua dekat Kapel pada Abad ke-20, tersembunyi di bawah teks lain," kata Michael Phelps, peneliti dari Early Manuscripts Electronic Library di California. Koleksi tersebut, menurut dia, tak kalah dengan koleksi perkamen dari punya Perpustakaan Vatikan.

Ribuan teks tersebut terungkap menggunakan metode pencitraan terbaru. Cara ini bisa mengungkap teks-teks yang terhapus dan tertimpa di atas teks lain, yakni menggunakan spektrum cahaya yang berbeda. "Teks yang terhapus itu meninggalkan sisa-sisa yang jelas jika diungkap dengan teknik yang tepat," ujar Phelps.


Kapel Saint Cahtherine dibangun antara 548-565 M. Kapel ini menjadi salah satu tujuan ziarah Kristen Ortodoks. Namun, ditutup untuk umum pada 2015 atas alasan keamanan. Kini, hanya biarawan dan yang ada di sana.

Kementerian Kepurbakalaan mengumumkan temuan teks tersebut diumumkan pada Agustus lalu. Laman berita The Independent menyebut temuan ini terungkap tepat waktu, mengingat ancaman serius dari ISIS atau kelompok ekstremis sejenis lainnya yang kerap menghancurkan situs sejarah




Credit  TEMPO.CO







Rudal Hyunmoo Korsel Mulai Ditembakan


Jakarta CB - Korea Selatan menggelar latihan militer dengan menembakan rudal Hyunmoo. Langkah ini diambil setelah Korut melakukan uji coba bom nuklir.


Rudal Hyunmoo Korsel Mulai Ditembakan
Korea Selatan menembakan rudal Hyunmoo dalam latihan militer, Senin (4/9). Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS.

Rudal Hyunmoo Korsel Mulai Ditembakan
Misiil ini ditembakan ke laut timur. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS.


Rudal Hyunmoo Korsel Mulai Ditembakan
Tampak api membakar area peluncuran rudal. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS.


Rudal Hyunmoo Korsel Mulai Ditembakan
Latihan militer ini sebagai respon atas uji coba bom nuklir yang dilakukan Korea Utara. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS.

Rudal Hyunmoo Korsel Mulai Ditembakan
Sebelumnya,  Korea Utara mengklaim telah sukses menggelar uji coba bom nuklir. Uji coba ini semakin mendekatkan tujuan Korea Utara untuk mencapai tujuannya terkait rudal balistik antarbenua. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS.








Credit  detik.comn







Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut


Pyongyang CB - Bom Hidrogen Korea Utara (Korut) telah beberapa kali diuji coba dan diklaim sukses. Rencananya, bom itu akan diangkut oleh rudal ballistik antarbenua.
Foto 1 dari 6
Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut

Ini rudal Hwasong-14. Foto ini dirilis pada 4 Juli 2017. Namun tak diketahui tanggal uji coba rudal tersebut. Foto: Reuters


Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut
Hwasong-14 ini termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) Foto: KCNA/via REUTERS


Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut
Rudal ini bisa membawa bom hidrogen. Foto: KCNA/via REUTERS


Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut
Rudal ini sempat diuji coba pada 29 Agustus 2017 lalu. Uji coba rudal ini sempat membuat Jepang marah, karena jatuhnya di perairan dekat Laut Hokkaido. Foto: Reuters

Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut
Dunia tak berhenti mengecam manuver Korut menguji coba rudal dam bom nuklir. Foto: KCNA/via REUTERS


Ini Hwasong-14, Rudal yang Bisa Gendong Bom Hidrogen Korut
Ini bom hidrogen yang bisa digendong rudal Hwasong-14. Foto: KCNA via REUTERS









Credit  detik.com


Catatan Uji Coba Bom Hidrogen Korut yag Sempat Jadi Lelucon


Catatan Uji Coba Bom Hidrogen Korut yag Sempat Jadi Lelucon
Rudal Balistik Korut yang melintasi Jepang. Foto: KCNA/via REUTERS


Jakarta - Uji coba bom hidrogen yang dilakukan oleh Korea Utara pada 3 September kemarin bukanlah yang pertama. Satu setengah tahun yang lalu, Korut pertama kali menguji coba bom yang diklaim berkali-kali lebih dahsyat dari bom Hiroshima itu.

Pemerintah Korea Utara mengumumkan keberhasilan uji coba bom hidrogen pertamanya pada 6 Januari 2016 silam. Saat itu, Korut mengumumkan keberhasilannya dengan bangga.

"Uji coba bom hidrogen pertama Republik ini telah berhasil dilakukan pada pukul 10.00, 6 Januari 2016, berdasarkan tekad strategis Partai Pekerja (partai berkuasa di Korut-red). Dengan keberhasilan sempurna bom-H bersejarah kami, kami telah sejajar dengan negara-negara nuklir canggih," demikian diumumkan seorang pembaca berita di stasiun televisi pemerintah Korut seperti dilansir AFP, Rabu (6/1/2016).


Di hari yang sama Korut menegaskan akan terus mengembangkan kemampuan nuklir canggihnya. Hal tersebut dilakukan sebagai protes kepada Amerika Serikat.

"Selama kebijakan anti-Korut yang kejam dari Amerika Serikat terus berlangsung, kami tak akan pernah menghentikan pengembangan program nuklir kami," demikian disampaikan Korut.


Kim Jong-Un memantau peluncuran rudal Korut.
Kim Jong-Un memantau peluncuran rudal Korut. Foto: KCNA/via REUTERS

Uji coba pertama itu diperintahkan langsung oleh pemimpin Korut, Kim Jong-Un, dua hari sebelum ulang tahunnya. Sebelum ada pengumuman itu, ada gempa bumi yang melanda Korut dan sekitarnya pada sekitar pukul 10 pagi hari Rabu waktu setempat.


Di situs Google Maps, para penggguna memposting review perjalanan bernada satire pada titik lokasi uji coba bom hidrogen Korut, lengkap dengan peringkat bintang.
Meski tampak dahsyat, tapi klaim Korut soal kesuksesan uji coba bom hidrogen itu memicu keraguan. Bahkan klaim itu sempat menjadi bahan lelucon di media sosial.

Seperti dilansir Reuters, Kamis (7/1/2016), klaim uji coba bom hidrogen ini diragukan oleh sejumlah pakar dan juga pemerintah negara lain, termasuk Amerika Serikat. Gedung Putih bahkan menyebut analisis awal dan bukti-bukti yang ada tidak sesuai dengan klaim Korut.

Salah satunya pengguna Twitter dengan nama @PaulJElliott yang menuliskan pesan menyindir yang berbunyi: "Kim Jong Un baru saja menonton film Star Wars yang baru, dan merasa perlu menciptakan senjata mutakhir."

Sedangkan pengguna Twitter lainnya dengan nama @datfunkykream memposting foto palsu senjata Korut yang diklaim bocor ke publik, dengan menggunakan hashtag #NorthKoreaNuclearTest. Foto yang diposting ialah foto sekotak kembang api.


"Sudah ada di sini selama seminggu, belum ada pengembangan kekuatan super spider man dan incredible hulk seperti yang dijanjikan," tulis pengguna bernama David Day dengan nada menyindir. Dia memberikan satu bintang untuk lokasi di Korut itu.


Rudal Korut.
Rudal Korut. Foto: KCNA/via REUTERS

Korut kini kembali mengklaim telah melakukan uji coba bom hidrogen. Uji coba yang kembali diperintahkan oleh Kim Jong-Un itu diklaim berlangsung dengan sukses. Seperti uji coba tahun lalu, ada gempa misterius sebelum klaim uji bom hidrogen diumumkan.

Uji coba ini juga disebut sebagai langkah 'penuh makna' dalam menyempurnakan program senjata nuklir Korut. Bom buatan Korut ini dirancang untuk bisa dimasukkan ke dalam rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru milik Korut.

Beragam reaksi keras pun bermunculan usai uji coba nuklir Korut tersebut. Korea Selatan, Jepang, China hingga Prancis kompak memberikan kecaman terhadap tindakan Korut tersebut. Apalagi Korut sebelumnya menguji coba rudal ICBM itu hingga melintasi wilayah udara Jepang.





Credit  detik.com






Setelah Bom Hidrogen Korut, Apakah Urusannya Masih Seperti Biasa?



Korea Utara, Kim Jong-un

Washington - Lewat uji coba nuklir keenamnya, Kim Jong-un 'menyampaikan pesan' tidak akan menghentikan program kegiatan nuklirnya walaupun dikecam dunia internasional. (EPA)
Amerika Serikat bergabung dengan Korea Utara, Jepang, Cina, dan Rusia untuk mengecam uji coba senjata nuklir yang canggih oleh Korea Utara.
Pemerintah Pyongyang mengatakan sudah berhasil melakukan uji coba bom hidrogen yang bisa dipasangkan ke rudal jarak jauh.
Menanggapinya, Presiden Donald Trump bahwa 'kata dan tindakan' Korea Utara itu 'amat bermusuhan dan berbahaya'.

Uji coba yang diakui sebagai bom hidrogen ini tak sampai seminggu setelah Korut meluncurkan rudal yang melewati wilayah angkasa Jepang sebelum jatuh di lepas pantai Pulau Hokkaido.
Rangkaian uji coba rudal Korea Utara dalam beberapa waktu belakangan memicu kecaman dari dunia internasional, namun apakah uji coba bom hidrogen yang diumumkan ini akan memicu kecaman yang sama dengan sebelumnya atau memiliki konsekuensi yang lebih serius.
Korea Utara
Berita TV Korea Utara tentang uji coba nuklir bom hidrogen disiarkan di Tokyo, Jepang. (Reuters)


Bagaimana reaksi sejauh ini?
Dengan mengecam uji coba bom terbaru sebagai 'bermusuhan' dan 'berbahaya', Presiden Trump menyebut Korea Utara adalah 'bangsa nakal' yang menjadi 'ancaman besar dan memalukan' bagi Cina, yang merupakan sekutu utama Korea Utara.
Dia menambahkan 'pembicaraan yang menenangkan' dari Korea Selatan tidak bekerja karena negara komunis yang tertutup tersebut 'hanya mengerti satu hal'.
Gedung Putih belakangan menjelaskan Presiden Amerika Serikat akan menggelar pertemuan keamanan nasional sementara Menteri Keuangan, Steven Mnuchin. mengatakan akan mengajukan sanksi baru untuk mencegah negara apapun yang melakukan perdangan dengan Korea Utara untuk menjalin bisnis dengan AS.


Apa yang bisa dilakukan?
Jonathan Marcus - wartawan urusan pertahanan dan diplomatik BBC
Lewat uji coba nuklir-nya yang keeman, yang kemungkinan merupakan terbesar sejauh ini, Korea Utara juga mengirim pesan politik yang jelas.
Terlepas dari 'gertakan dan ancaman' yang disampaikan pemerintahan Donald Trump di Washington dan kecaman yang meluas dari dunia internasional, Pyongyang tidak akan menghentikan atau mengendalikan kegiatan nuklirnya.
Korea Selatan, militer
Tank Korea Selatan saat latihan militer di Paju, Minggu (03/09), di tengah meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea. (Getty Images)

Yang mengkawatirkan adalah bahwa program tersebut berkembang di semua sektor dengan laju yang lebih cepat dari yang diperkirakan banyak orang.
Sejauh ini semua upaya untuk menekan Korea Utara -baik itu sanksi, pengucilan, dan ancaman militer- gagal untuk menggerakkan Pyongyang.
Jadi bisakah ditempuh langkah lebih lanjut?
Jelas namun sanksi ekonomi yang lebih keras akan berpotensi melumpuhkan rezim dan mendorong ke arah bencana, yang tidak ingin dilakukan Cina.
Pengendalian dan pencegahan kini akan mengedepan karena dunia menyesuaikan kebijakannya dari upaya untuk menghentikan program nuklir Pyongyang menjadi hidup bersama Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.

Sementara Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, menyerukan tanggapan 'yang paling kuat yang memungkinkan', termasuk sanksi PBB untuk mengasingkan total pemerintah Pyongyang.
"Saya tidak bisa tidak kecewa dan marah," tegas Moon dan menambahkan program senjata Korea Utara merupakan 'ancaman atas perdamaian dunia' dan hanya akan 'mengucilkan negara itu lebih lanjut'.
Cina juga mengungkapkan 'kecaman keras' karena negara itu telah mengabaikan penentangan yang meluas atas program senjatanya oleh komunitas internasional.
Sedangkan Rusia mendesak semua pihak untuk melakukan perundingan dengan mengatakannya sebagai satu-satunya jalan untuk memecahkan masalah Semenanjung Korea.
Apa arti uji coba terbaru ini?
Korea Selatan mengatakan uji coba terbaru berlangsung di kawasan Kilju, tempat lokasi uji coba nuklir Punggye-ri. 'Gempa buatan' mencapai 9,8 kali lebih kuat dari gempa saat uji coba kelima Korea Utara pada September 2016, menurut badan meteorologi negara itu.
Walapun para ahli menyarankan untuk tidak menerima pernyataan Korea Utara begitu saja, uji coba terbaru ini merupakan yang terbesar dan yang paling berhasil sejauh ini dan pesannya jelas: Korea Utara ingin memperlihatkan mereka tahu membuat hulu ledak nuklir.

Apakah Cina akan melarang?
Robin Brant - BBC News di Shanghai, Cina
Uji coba nuklir Korea Utara yang keenam ini merupakan penolakan terang-terangan atas semua yang diminta oleh satu-satunya sekutunya.
Tanggapan Beijing bisa diduga: kecaman dan desakan untuk menghentikan provokasi serta berdialog, namun juga mendesak Korea Utara untuk menerima 'keinginan keras' dari komunitas internasional atas denuklirisasi Semenanjung Korea.
Korea Utara, Kim Jong-unUji coba nuklir terbaru Korut juga menjadi pertanda bahda Kim Jong-un mengabaikan seruan Cina, yang merupakan sekutu utamanya. (Getty Images)

Bagaimanapun tidak ada tanda bahwa Cina bersedia jika 'keinginan keras' tersebut melampaui sanksi PBB, yang baru-baru ini melarang ekspor makanan laut dan bijih besi, sebagai tambahan atas larangan sebelumnya atas batu bara dan mineral.
Perlu pula dicatat bahwa uji coba yang disebut bom hidrogen ini berlangsung pada saat Presiden Cina, Xi Jinping, akan menyambut beberapa pemimpin dunia dalam pertemuan puncak negara-negara perekonomian baru, Brics, di Xiamen, Cina timur.
Bahkan media pemerintah tidak bisa mengabaikan begitu saja bahwa pemimpin mereka diperlakukan dengan kasar -dan juga dipermalukan- oleh sekutu yang juga tetangganya yang dikucilkan oleh dunia internasional.

Seorang ahli senjata nuklir, Catherine Dill, mengatakan kepada BBC masih belum jelas persisnya senjata nuklir yang diuji coba oleh Korea Utara tersebut.
"Namun berdasarkan seismik-nya (berkenaan dengan gempa bumi), hasil uji coba ini jelas dalam urutan kekuatannya lebih tinggi dari hasil uji coba sebelumnya."
Dia menambahkan informasi yang tersedia saat ini tidak memastikan bahwa senjata thermonuclear sudah diuji-coba namun tampaknya ada kemungkinan itu.
Bom hidrogen jauh lebih kuat dari bom atom, dengan menggunakan fusi, penyatuan atom-atom, untuk melepaskan sejumlah besar energi sedangkan bom atom menggunakan fisi nuklir atau pemisahan atom.



Credit  detik.com







Bom Terbaru Korea Utara 8 Kali Lebih Besar dari Bom Hiroshima


Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbincang dengan para peneliti saat memeriksa pemuatan bom hidrogen yang akan dimuat di rudal balistik antar benua (ICBM) baru, 3 September 2017. Kim Jong Un terlihat puas dan bangga lantaran 100 persen bahan baku komponen bom hidrogen tersebut dibuat di dalam negeri (Korea Utara). KCNA via AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berbincang dengan para peneliti saat memeriksa pemuatan bom hidrogen yang akan dimuat di rudal balistik antar benua (ICBM) baru, 3 September 2017. Kim Jong Un terlihat puas dan bangga lantaran 100 persen bahan baku komponen bom hidrogen tersebut dibuat di dalam negeri (Korea Utara). KCNA via AP.

CB, Pyongyang—Korea Utara mengumumkan keberhasilan menggelar uji coba bom hidrogen pada Ahad tengah hari waktu setempat. Uji coba ini semakin mendekatkan tujuan Korea Utara untuk mencapai tujuannya terkait rudal balistik antarbenua.

Seperti dilansir CNN, Senin 4 September 2017, stasiun televisi resmi Korea Utara mengabarkan bahwa negara yang dipimpin Kim Jong-un itu telah berhasil membuat bom H (hidrogen) yang dapat dimasukkan ke dalam rudal balistik antarbenua.

Televisi Korut juga menampilkan gambar-gambar yang memperlihatkan bagaimana Kim yang memerintahkan uji coba senjata nuklir ini. Kim terlihat menandatangani langsung perintah tes senjata nuklir yang semakin meningkatkan ketegangan di kawasan Asia Timur.


Bom H merupakan senjata nuklir terkuat dan lebih mematikan yang pernah diciptakan. Bom hidrogen ini memiliki hasil yang yang jauh lebih besar dibanding dari senjata tradisional. Artinya, perangkat bisa lebih kecil namun memberikan efek kehancuran yang lebih besar.


Kekuatan ledakan belum dapat dipastikan, Namun, berdasarkan guncangan seismik yang ditimbulkan, NORSAR--kelompok dari Norwegia yang memantau uji coba nuklir--menilai uji coba kali ini menghasilkan daya ledak sekitar 120 kiloton TNT.

Angka ini delapan kali lipat dari bom atom dashyat yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, pada Perang Dunia II, yang berdaya ledak 15 kiloton TNT.

Vipin Narang, profesor ilmu politik di Massachusetts Institute of Technology (MIT), mengatakan bahwa bom dengan daya ledak 100 kiloton TNT dapat menghancurkan satu kota dalam sekejap

Penilaian berbeda diungkapkan pejabat Korea Selatan yang menyebut bom itu memiliki daya ledak 50 kiloton. Terlepas dari hal itu, uji coba kali ini disebut jauh lebih besar dari semua uji coba sebelumnya dan menunjukkan peningkatan ambisi dalam program nuklir Korea Utara.

Beragam kecaman pun muncul atas tindakan Korea Utara itu. Salah satunya dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengancam embargo negara mana pun yang melakukan bisnis perdagangan dengan negara Korea Utara menyusul uji coba nuklir.

Trump menyerukan ancaman tersebut melalui akun twitter @realDonaldTrump. Dia juga mencuitkan sejumlah poin lainnya terkait Korut.

"Amerika Serikat sedang mempertimbangkan, selain pilihan lain, menghentikan semua perdagangan dengan negara mana pun yang melakukan bisnis dengan Korea Utara.”

Uji coba yang digelar ini menunjukkan bagaimana hanya dalam waktu satu dekade Korut telah mampu meningkatkan kekuatan ledakan nuklir mereka.


Pada 2006, negara tersebut mengujicobakan bom nuklir yang menghasilkan guncangan bermagnitudo 4,3.

Kemarin, United States Geological Survey mencatat getaran seismik bermagnitudo 6.3 pada kedalaman nol kilometer di lokasi berjarak 22 kilometer dari Sungjibaegam, Korut.

Uji coba ini merupakan yang keenam bagi Korea Utara. Sebelumnya pernah dilakukan pada 2009 dan 2013 serta dua kali pada tahun lalu, yakni pada Januari dan September 2016.



Credit  tempo.co