Selasa, 19 Januari 2016

Bunga zinnia mekar di kebun antariksa


Bunga zinnia mekar di kebun antariksa
Bunga zinnia jingga yang diunggah astronot Scott Kelly di Twitter. (Scott Kelly/Twitter)
 
Jakarta (CB) - Astronot Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Komandan Stasiun Antariksa Internasional Scott Kelly memamerkan gambar bunga pertama yang tumbuh di luar angkasa: sekuntum bunga zinnia yang baru saja mekar.

"Bunga pertama yang tumbuh di luar angkasa tampil perdana!" tulis Kelly di akun Twitter resminya yang menampilkan foto bunga zinnia warna jingga di Stasiun Antariksa Internasional (International Space Station/ISS).

"Ya, ada makhluk hidup lain di luar angkasa!" tulis dia.

Setelah menumbuhkan selada merah romaine di ISS, bunga zinnia dipilih oleh fasilitas proyek NASA Veggie karena mereka bisa membantu para ilmuwan memahami bagaimana tanaman tumbuh dan berbunga di gravitasi mikro menurut laman resmi NASA.

"Zinnia sangat berbeda dari selada," kata manajer proyek Veggie Trent Smith seperti dilansir laman SpaceDaily.

"Lebih sensitif pada parameter lingkungan hidup dan karakteristik cahaya. Durasi tumbuhnya lebih lama, antara 60 dan 80 hari. Tanaman ini yang lebih sulit tumbuh, dan membuatnya berbunga, bersama dengan durasi pertumbuhan yang lama, membuatnya sebagai prekursor yang baik bagi tanaman tomat," katanya.

Para ilmuwan akan terus memantau tanaman zinnia yang diamati dan dirawat oleh Kelly itu.

NASA juga menyatakan bahwa menumbuhkan tanaman bisa memberikan manfaat psikologi di lingkungan yang terisolasi dan terbatas.

"Hasil yang tidak terduga yang dialami selama menjalankan proyek Veggie ini sebenarnya menawarkan banyak peluang untuk pembelajaran baru dan pemahaman yang lebih baik pada salah satu komponen paling penting untuk perjalanan ke Mars pada masa mendatang," kata NASA.



Credit  ANTARA News

Senin, 18 Januari 2016

Gantikan MiG-31, Rusia Rancang Pesawat Pencegat Baru MiG-41


MiG-31

MiG-31. Sumber: Marina Lystseva / TASS

Perusahaan pesawat Rusia MiG tengah merancang pesawat baru untuk menggantikan MiG-31 dalam beragam modifikasinya. Pesawat pencegat canggih, yang diberi kode MiG-41, dapat menjalankan operasi pertahanan udara dan mampu bergerak dengan kecepatan yang nyaris hipersonik. Pesawat ini akan bergabung dengan militer Rusia setelah 2020.


Pada akhir Desember 2015, Direktur Jenderal MiG Sergey Korotkov menyampaikan pada para wartawan bahwa sebuah pesawat baru yang akan menggantikan pesawat pencegat legendaris MiG-31 akan dibuat berdasarkan prinsip rekayasa modern pesawat militer dan material modern. Saat ini, desain fisik pesawat tengah dikembangkan.
Pengembangan proyek ini dimulai pada awal 2014. Di saat yang sama, Anggota Komite Pertahanan dan Wakil Majelis Rendah Parlemen Rusia (Duma) Aleksandr Tarnaev mengumumkan penandatangan dokumen untuk melakukan riset proyek MiG-41.
Hampir tak ada rincian yang dipublikasikan mengenai pesawat ini. Menurut Kepala Komando AU Rusia Viktor Bondarev, pesawat pencegat baru ini akan siap pada 2020. Pilot uji coba Anatoly Kvochur yakin bahwa pesawat ini akan mewarisi semua keunggulan pendahulunya, MiG-31, tapi akan lebih cepat, mampu mencapai Mach 4+. “Pembaruan ini seharusnya dilakukan sejak 20 tahun lalu. Namun, itu tak terwujud, sehingga standarnya kini ditingkatkan. Hal itu termasuk peningkatan kecepatan menjadi Mach 4 – 4,3 (sekitar 4.248 kilometer per jam),” kata sang pilot dalam wawancara dengan kantor berita RIA Novosti.
Pengerjaan pesawat pencegat supersonik MiG-41 melibatkan proyek nomor 301 dan 321 yang dimulai sejak 1990-an. Pesawat ini bersaing dengan proyek Biro Desain Sukhoi, yang telah mengambil inisiatif untuk menciptakan pesawat pencegat terjangkau yang mampu beroperasi dengan kecepatan 2.500 – 2.700 kilometer per jam, sehingga baik pihak industri maupun pihak militer harus menyepakati kelangsungan pengembangan kedua proyek.
Pengembangan pesawat MiG dan Sukhoi yang bersamaan ini pernah terjadi pada tahun 1970-an, saat MiG mengembangkan Tupolev Tu-22M dan Sukhoi mengembangkan T-4. Namun pada perkembangannya, T-4 tak pernah diproduksi karena tingginya biaya dan kesulitan perawatan.
MiG-31 masih menjadi fondasi pertahanan udara Rusia. Saat ini, beberapa pesawat tempur-pencegat hendak diperbaharui untuk ditingkatkan kemampuan tempurnya. Pesawat modifikasi MiG-31 (MiG-31BM) akan memiliki avionik (peralatan elektronik penerbangan) dan persenjataan baru. Hal itu membuat MiG-31BM 2,6 kali lebih efektif dari MiG-31.
Tiga pesawat modifikasi pertama MiG-31BM telah dikirim pada Desember 2015 lalu ke resimen aviasi yang berbasis di Lapangan Udara Militer Tsentralnaya Uglovaya dekat Vladivostok. Seluruh armada Sukhoi Su-27 SM dan MiG-31 akan digantikan oleh pesawat yang lebih modern pada 2016. MiG-31BM akan tetap digunakan oleh AU Rusia hingga 2028, sebelum akhirnya digantikan sepenuhnya oleh MiG-41.



Credit  RBTH Indonesia



NASA Punya Satuan Khusus Lindungi Bumi dari Asteroid


NASA Punya Satuan Khusus Lindungi Bumi dari Asteroid  
lustrasi (Thinsktock/Elena Duvernay)
 
Jakarta, CB -- Di awal tahun 2016, NASA  ingin selangkah lebih maju untuk melindungi bumi dari ancaman hantaman asteroid. Sebuah resolusi tahun baru pun dicanangkan Badan Antariksa Amerika Serikat ini.

Untuk tujuan tersebut, NASA pun secara khusus membuat kantor untuk divisi baru yang mengurusi koordinasi pertahanan planet yang diberi nama 'Planetary Defense Coordination Office' atau PDCO yang diumumkan pada Kamis (7/1) lalu.


PDCO nantinya akan menerima dana dari kantor pusat NASA untuk membiayai berbagai proyek pemantauan untuk mendeteksi benda-benda langit seperti komet dan asteroid yang melintas dekat orbit Bumi.

"Deteksi asteroid, melacak dan melindung planet kita adalah suatu hal yang menjadi fokus perhatian NASA dan serta komunitas global," kata John Grunsfeld, administrator asosiasi Science Mission Directorate NASA.

Bila nanti ada ancaman 'hantaman' yang berhasil dideteksi, maka PDCO juga akan berkoordinasi dengan NASA serta Federal Emergency Management Agency (FEMA) serta agen-agen federal Amerika Serikat lainnya.

Inisiatif NASA membangun lembaga untuk mendeteksi gerak-gerik benda langit ini didorong dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, di mana manusia perlu 'waspada' akan ancaman bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh benda-benda langit yang masuk ke Bumi.

“Ketika tidak ada yang bisa tahu kapan ancamanan tabrakan itu bisa saja terjadi, pendekatan terhadap 'bola-api' Chelyabinsk 2013 dan asteroid 'Halloween' baru-baru ini mengingatkan kita bahwa kita perlu tetap waspada dan mengarahkan mata kita ke langit,” tambahnya.

Antariksa memang dipenuhi berbagai beda-benda langit yang melayang-layang dan mungkin saja tertarik oleh gravitasi bumi atau memang secara tidak sengaja melintasi orbit Bumi.

Objek-objek ini berhasil dideteksi menggunakan teleskop dari bumi serta teleskop antariksa, seperti teleskop inframerah Neowise yang mengirimkan data ke Minor Planet Center serta Jet Propulsion Lab NASA di California.

NASA mencatat setidaknya ada lebih dari 13.500 objek dekat Bumi atau 'Near-Eart Objects (NEOs) yang berhasil disurvei NASA sejak tahun 1998. Bahkan menurut data NASA, tiap tahunnya ada sekitar 1.500 NEOs yang berhasil dideteksi NASA.

“NEOs menghantam bumi tiap harinya. Asteroid dan fragmen komet, kebanyakan dengan ukuran sebesar butiran pasir membombardir bumi dengan rata-rata lebih dari 100 tons per hari.” ungkap Kelly Fast, manajer program Near Earth Object NASA.

Meskipun kebanyakan objek-objek kecil akan hancur ketika bergesekan dengan atmosfer bumi, namun Fast menambahkan bahwa terdapat pula objek-objek yang lebih besar dengan ukuran sekitar 30 hingga 50 meter yang bisa saja tetap untuk setelah memasuki atmosfer bumi dan bahkan menimbulkan bahaya di sekitar tempat jatuhnya.

Sejauh ini, NASA mengklaim bahwa ahli astronomi setidaknya telah berhasil mendeteksi 90 persen dari objek-objek raksasa yang memiliki ukuran lebih dari 914 meter. Untuk ke depannya, kantor PDCO akan fokus untuk mendeteksi objek berukuran sedang sekitar 137 meter, namun memiki pontensi bahaya bagi Bumi.


Credit  CNN Indonesia




12 Provinsi Dilintasi Gerhana Matahari Total


 
SHUTTERSTOCK Gerhana Matahari.

JAKARTA, CB — Peneliti, masyarakat, turis, dan pemerintah mulai bersiap menyambut gerhana matahari total, 9 Maret 2016. Gerhana matahari adalah fenomena langka yang jadi buruan manusia sejak dulu. Kali ini istimewa karena wilayah daratan yang dilalui gerhana total hanya Indonesia.
Jalur totalitas gerhana membentang dari Samudra India hingga utara Kepulauan Hawaii, Amerika Serikat. Jalur gerhana itu selebar 155-160 kilometer dan terentang sejauh 1.200-1.300 kilometer, yang kali ini melintasi 12 provinsi di Indonesia.
Provinsi-provinsi itu adalah Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung. Selain itu, semua provinsi di Kalimantan (kecuali Kalimantan Utara), Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara juga dilintasi. Namun, tidak semua daerah di provinsi itu dilintasi jalur totalitas gerhana.
"Lama gerhana matahari total (GMT) di Indonesia 1,5-3 menit," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, di Jakarta, Jumat (15/1).
Di pusat jalur gerhana, gerhana total terpendek terjadi di Seai, Pulau Pagai Selatan, Sumatera Barat, selama 1 menit 54 detik dan terpanjang di Maba, Halmahera Timur, Maluku Utara, selama 3 menit 17 detik.
Totalitas gerhana terlama terjadi di satu titik di atas Samudra Pasifik di utara Papua Niugini selama 4 menit 9 detik.
Pada Rabu, 9 Maret 2016, gerhana terjadi pagi hari bersamaan dengan perayaan hari raya Nyepi. Di wilayah Indonesia barat, gerhana mulai pukul 06.20 WIB, sedangkan di Indonesia tengah dan timur pukul 07.25 Wita dan 08.35 WIT. Fase GMT rata-rata terjadi satu jam kemudian.
Selama GMT, piringan Matahari tertutup penuh oleh piringan Bulan dan hanya menyisakan cahaya korona atau bagian atas atmosfer Matahari. "Hari yang terang akan berubah seperti senja untuk sesaat," kata Thomas.
Di luar daerah yang dilintasi jalur totalitas gerhana akan mengalami gerhana matahari sebagian (GMS). Daerah yang mengalami GMS akan melihat Matahari berbentuk sabit. "Seluruh wilayah Indonesia, di luar yang mengalami GMT, akan mengalami GMS," lanjutnya.
Peneliti menyebar
Fenomena alam langka itu diburu peneliti dan wisatawan. Data sementara, peneliti Lapan serta Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (NASA) akan mengamati GMT di Maba. Tim Lapan juga akan mengamati di Ternate, Maluku Utara.
Tim Program Studi Astronomi ITB dan Observatorium Bosscha ITB tersebar di sejumlah wilayah. Sejumlah peneliti yang tergabung dalam Universe Awareness (Unawe) Indonesia akan melihat GMT di Poso, Sulawesi Tengah. Sebagian lagi akan meneliti di Tanah Grogot, Kalimantan Timur, dan Belitung, Bangka Belitung.
Adapun peneliti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), peneliti Korea Selatan, dan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta mengamati gerhana di Palu, Sulteng, dan sekitarnya. Jumlah peneliti asing bisa bertambah mengingat sebagian masih mengajukan izin penelitian.
"Tim BMKG akan meneliti variasi medan magnet Bumi dan anomali gravitasi Bumi selama gerhana," ujar Kepala Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Jaya Murjaya dalam peluncuran Hitung Mundur GMT 2016, Kamis (14/1).
Kepala Observatorium Bosscha ITB Mahasena Putra mengatakan, sejumlah peneliti yang tersebar di beberapa daerah itu berencana menyiarkan langsung GMT melalui fasilitas live streaming sehingga totalitas gerhana tetap bisa dinikmati masyarakat di daerah lain.
Selain kegiatan ilmiah, peneliti, komunikator astronomi, dan astronom amatir itu juga akan mengadakan berbagai kegiatan edukasi publik, mengajak menikmati GMT dengan aman. Lalu, menjadikannya sebagai peristiwa budaya yang menyenangkan.
"GMT adalah fenomena alam yang istimewa, belum tentu anak cucu kita akan mengalaminya," kata Premana W Premadi dari Unawe Indonesia.
Pemerintah daerah pun bersiap. Menurut Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Esthy Reko Astuti, berbagai kegiatan pendukung menjelang hingga sesudah gerhana disiapkan.


Credit  KOMPAS




Begonia Baru Ungkap Kekayaan Tersembunyi Kawasan Karst Sumatera


 
Wisnu H Ardi/LIPI Begonia olivacea
 
  CB- Temuan dua jenis begonia di Taman Nasional Gunung Leuser wilayah Sumatera Utara memberi petunjuk tentang kekayaan kawasan karst yang masih tersembunyi.

Dua begonia itu memiliki karakteristik yang khas pada daunnya. Keduanya juga merupakan spesies endemik kawasan karst Leuser, patut dilestarikan sekaligus dieksplorasi manfaatnya.

Wisnu H Ardi dari Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan dua jenis begonia itu lewat kerjasama dengan Royal Botanic Gardens Edinbrugh, Inggris.

Jenis begonia pertama yang ditemukan dinamai Begonia olivacea. "Daunnya yang kusam tetapi di antara tulang daunnya ungu," ungkap Wisnu.

B livacea merupakan bunga yang mungil. Tangkai daunnya berambut jarang. B olivacea memiliki kekerabatan dengan B nurii dari Klantan dan B droopiae dari Sumatera Barat.

Jenis kedua dinamai B simolapensis. "Kalau jenis ini daunnya mengkilap," kata Wisnu saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/1/2015).

Tangkai daun B simolapensis panjang dan berambut lebat. Jenis tersebut tumbuh pada ketinggian 250 - 600 meter di atas permukaan laut.

 
Wisnu H Ardi/LIPI Begonia simolapensis
 
Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), dua jenis begonia yang ditemukan punya risiko rendah. Wisnu mengatakan, dua jenis begonia itu bisa dimanfaatkan sebagai tanaman hias.

Begonia yang hidup di kawasan karst secara umum punya karakteristik yang unik, yaitu daun yang lebih tebal dan kemampuan melakukan dormansi pada musim kering.

Wisnu menuturkan, B olivacea dan B simolapensis merupakan tanaman yang evergreen. Namun, pada musim kering, pertumbuhan berlangsung lebih lambat. Penemuan ini dipublikasikan di jurnal European Taxonomy.


Credit  KOMPAS.com

Setelah 2016, Tak Ada Lagi Aurora Borealis?


www.nasa.gov/Sebastian Saarloos Salah satu penampakan aurora borealis di Alaska pada April 2015, sebagaimana diunggah di situs lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat.


CB
– Aurora borealis, fenomena penampakan warna eksotis di kutub utara Bumi, disebut akan menghilang pada pengujung 2016. Jangan khawatir, fenomena ini diperkirakan hanya menghilang sementara. Lagi pula, ada alternatif cara untuk tetap bisa melihatnya.

Aurora adalah fenomena cahaya eksotis di langit, yang hanya terjadi di daerah dengan medan magnet kuat, seperti di kawasan kutub Bumi. Bila penampakannya di utara disebut aurora borealis, maka di sekitar kutub selatan namanya aurora australis. Daya tarik dari aurora juga berasal dari warna yang bergerak-gerak laiknya awan.

Fenomena aurora di Bumi bermula dari kekuatan energi matahari. Sebagai salah satu bintang, matahari punya inti bersuhu tak kurang dari 14 juta derajat Kelvin dan tekanan berkekuatan lebih dari 100 miliar kali atmosfer Bumi.
Cahaya matahari merupakan hasil reaksi fusi termonuklir di intinya. Energi dari reaksi fusi ini lalu merambat ke permukaan matahari yang juga memunculkan medan magnet sangat kuat.

Daerah dengan medan magnet di matahari itu bersuhu lebih rendah dibandingkan area lain. Warna yang cenderung lebih gelap, menjadikannya jamak disebut sebagai bintik matahari alias sunspot. Bayangkan bintik ini sebagai bendungan yang menahan aliran deras arus sungai.

Ketika "bendungan" tersebut jebol, aliran energi dari inti matahari pun terlontar dan terjadilah angin matahari. Namanya menjadi badai matahari bila intensitasnya sangat tinggi. Inilah yang kemudian melahirkan fenomena aurora, termasuk di Bumi, yaitu ketika lontaran energi itu sampai bersinggungan dengan atmosfer.

Saat melewati planet yang tak punya atmosfer, angin matahari—terlebih lagi badai matahari—akan menghanguskan permukaan planet itu. Atmosfer ibarat tameng yang meredam imbas angin matahari. Meski begitu, tetap ada sebagian partikel angin matahari yang "merembes" ke lapisan atmosfer.
NASA Beragam penampakan aurora, termasuk aurora borealis di kawasan kutub utara Bumi, di situs web NASA. Gambar dicuplik pada Jumat (15/1/2016).

Pendar cahaya yang terjadi dalam proses pembentukan aurora muncul ketika partikel angin matahari bertabrakan dengan partikel di atmosfer Bumi. Adapun kesan gerakan aurora adalah pengaruh dari tarikan medan magnet yang berpusat di dua kutub Bumi.

Saat angin matahari—yang pada dasarnya berupa partikel proton dan elektron—bersinggungan dengan medan magnet bumi, alirannya pun berbelok. Purnalah proses terjadinya fenomena aurora.

Cara mata menangkap warna
Semakin besar kekuatan energi angin matahari, makin dalam pula lapisan atmosfer yang tertembus. Perbedaan kedalaman atmosfer merupakan penyebab munculnya ragam warna aurora, karena setiap lapisan atmosfer punya atom penyusun yang berbeda.

Pada ketinggian 300 kilometer, misalnya, angin matahari yang bertabrakan dengan hidrogen akan menghadirkan pendar kemerah-merahan. Adapun pada ketinggian 140 kilometer, tabrakan dengan oksigen akan memunculkan aurora bernuansa warna biru atau ungu.

Nuansa ini pun dipengaruhi kemampuan retina mata manusia mendefinisikan warna. Sel batang di retina (rods) bisa mengenali warna hitam, putih, dan abu-abu. Adapun warna lain dikenali oleh sel kerucut (cones) di retina.

Warna yang dikenali cones pada dasarnya adalah cahaya dengan rentang spektrum antara 400 nanometer hingga 700 nanometer. Spektrum di bawah maupun di atas rentang itu tak bisa ditangkap sel retina. Seperti paparan situs web colormatters.com, warna secara teknis adalah efek visual dari komposisi spektrum cahaya yang terpancar, tersalur, atau terpantul.

www.colormatters.com Ilustrasi cara mata melihat warna.

Warna biru-violet adalah spektrum terendah yang tertangkap mata, berasal dari cahaya yang lebih redup dibandingkan merah atau hijau. Itulah mengapa tingkatan cahaya biru-violet terlihat lebih gelap dibanding merah atau hijau. Namun, cahaya dengan kegelapan relatif juga dibutuhkan untuk mendapatkan warna yang semakin terang, misalnya dari kuning ke oranye.

Perpaduan cahaya yang berbeda spektrum dalam rentang itu merupakan dasar pembentukan warna lain yang akan bisa juga dikenali retina. Warna kuning dalam rentang spektrum 577 nanometer hingga 597 nanometer, misalnya, akan dikenali ketika cones hijau dan merah di retina teraktifkan.

Perpaduan semua spektrum warna dalam rentang tangkap retina akan menghasilkan warna putih. Kembali ke aurora, warna-warna eksotisnya merupakan akibat dari hamburan serangkaian spektrum cahaya dari gesekan partikel dalam jumlah besar secara bersamaan.

Sebelum redup

Merujuk Peter Delamare dari Institut Geofisika di Amerika Serikat, aurora borealis akan memasuki fase terendah dari siklus 11 tahun lintasan orbit matahari. Seperti dikutip situs web Clapway, aurora bakal meredup selewat 2016 dan diperkirakan baru muncul lagi pada 2024 atau 2026.

Kalaupun selewat 2016 masih ada pendaran terlihat di langit bagian utara Bumi, cahayanya redup dan tak secemerlang sebelumnya. Karena itu, jika punya waktu dan dana, tahun ini adalah waktu untuk menyaksikan aurora borealis sebelum meredup. Destinasi paling direkomendasikan untuk itu antara lain Alaska, Norwegia, Finlandia, Islandia, dan Skotlandia.

Namun, tak perlu khawatir juga bila jadwal kegiatan terlanjur padat atau wisata belum menjadi prioritas alokasi dana. Masih ada alternatif lain. Rekaman video, film dokumenter, dan foto aurora borealis sudah banyak bertebaran di beragam situs web, seperti milik lembaga penerbangan dan antariksa Amerika Serikat, NASA.

Meski demikian, untuk mendapati kualitas tayangan pendaran cahaya yang mendekati kondisi asli, pilihan peranti dan teknologinya merupakan penentu. Tak semua layar televisi apalagi komputer dan gadget punya teknologi yang bisa mereproduksi jutaan warna alami.

Menghadirkan keindahan fenomena alam seeksotis aurora borealis butuh layar yang bisa mereproduksi jutaan warna. Televisi Viera dari Panasonic, misalnya, yang punya teknologi hexa chroma drive.

Teknologi tersebut menggunakan enam warna dasar—merah, hijau, biru, cyan, magenta, dan kuning—untuk meracik tampilan warna senatural aslinya. Duduk manis di rumah pun, memakai teknologi semacam itu, kita tetap bisa menikmati eksotisme aurora borealis.

Credit  KOMPAS.com

Nantikan, Pagi Langka Serupa Senja pada 9 Maret 2016


AFP/Getty Images/Adek Berry Gerhana matahari total bisa disaksikan di Sulawesi pada 9 Maret 2016.
 
  CB — Nantikan, akan datang sebuah pagi yang menyerupai petang hari. Matahari akan hilang sesaat. Pagi langka itu akan terjadi pada 9 Maret 2016.

Momen langka itu bukan tanda malapetaka. Justru, itu adalah fenomena yang luar biasa indahnya, disebut gerhana matahari total.

Gerhana matahari total memang terjadi setiap tahun. Namun, gerhana kali ini istimewa karena Indonesia menjadi lokasi pengamatan terbaik sedunia.

"Indonesia akan menjadi satu-satunya daratan yang dilewati gerhana," kata Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Indonesia pernah menjadi satu-satunya daratan di dunia yang digunakan untuk pengamatan gerhana pada 11 Juni 1983.

Saat itu, gerhana bisa dilihat dari Jawa bagian tengah, Sulawesi bagian selatan, dan Papua bagian selatan.

Setelah tahun 2016, Indonesia baru akan menjadi daratan terbaik untuk pengamatan gerhana matahari total pada tahun 25 November 2049.

Pagi gelap bagai petang hari

Thomas mengatakan, gerhana matahari total tahun ini akan tampak dari 11 provinsi. Di provinsi-provinsi tersebut, tingkat kegelapan akibat gerhana mencapai 90 persen.

"Jadi, akan menyerupai saat senja," ujar Thomas dalam pertemuan Peluncuran Hitung Mundur 55 Hari Menjelang Gerhana Matahari Total pada Kamis (14/1/2016).

Sebelas provinsi yang menjadi tempat untuk melihat gerhana matahari total ialah Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, dan Maluku Utara.

Durasi totalitas gerhana bervariasi. Namun, secara umum, makin ke timur dan mendekati garis pusat gerhana, durasi gerhana makin lama. Maluku Utara menjadi provinsi yang berpeluang menyaksikan gerhana terlama di Indonesia.

Durasi totalitas terlama adalah 4 menit 9 detik. Sayangnya, itu terjadi di wilayah lautan, di tengah-tengah Samudra Pasifik.

Sementara itu, warga provinsi lain di Indonesia berpotensi melihat gerhana matahari sebagian. Walaupun sebagian, persentase ketertutupan piringan matahari tetap besar.

Di Jakarta, persentase ketertutupan matahari mencapai 88 persen. Matahari akan tampak seperti bulan sabit. Jadi, walaupun sebagian, gerhana tetap menarik untuk disaksikan.

Momen tak terlupakan

Turis mancanegara sudah berencana untuk datang ke Indonesia guna menyaksikan gerhana matahari total, demikian juga kalangan ilmuwan.

Premana Premadi, kosmolog Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan bahwa gerhana matahari total adalah fenomena yang luar biasa.

"Bahkan, kalangan ilmuwan pun gembira bisa menyaksikan gerhana matahari total. Melihat gerhana matahari total bisa menjadi momen yang tak terlupakan seumur hidup," katanya.

Ia mengatakan, warga Indonesia kini beruntung karena bisa menyaksikan gerhana dari kampung halamannya. Karenanya, momen gerhana sebaiknya tak dilewatkan.

Totalitas gerhana di Indonesia barat akan berlangsung pada sekitar pukul 07.20 WIB, sementara di Indonesia tengah sekitar pukul 08.25 Wita. Di Indonesia timur, totalitas akan terjadi sekitar pukul 09.50 WIB.




Credit  KOMPAS.com

Keren! PT PAL Perkenalkan Kapal Perang 'Perusak' Pertama made in RI

Keren! PT PAL Perkenalkan Kapal Perang Perusak Pertama made in RI
Jakarta -Hari ini, PT PAL Indonesia (Persero) memperkenalkan 2 jenis kapal perang yakni Strategic Sealift Vessel (SSV) pesanan militer Filipina dan kapal Guided Missile Frigate/Perusak Kawal Rudal (PKR) pesanan TNI AL.

Untuk PKR, kapal ini merupakan varian kapal perang canggih yang khusus difungsikan untuk pertempuran, berbeda dengan SSV yang hanya untuk supporting perang dan non perang. PKR juga dikenal sebagai kapal perang tercanggih dikelasnya karena dilengkapi rudal dan torpedo.

"Hari ini, kita juga launching kapal Perusak Kawal Rudal (PKR). PKR ini adalah kapal light frigate pertama yang dibangun di Indonesia," kata Direktur Utama PAL, Firmansyah Arifin, kepada detikFinance, Senin (18/1/2016).

PAL sendiri menggandeng produsen kapal perang asal Belanda, Damen. Damen dan PAL bekerjasama mengembangkan dan memproduksi 2 unit kapal jenis light frigate pesanan TNI AL ini.

Untuk merakit dan memproduksi kapal PKR, terdapat 7 modul atau bagian kapal yang harus disatukan.

Untuk PKR ke-1, sebanyak 5 modul dibuat di PAL dan 2 modul dibuat di Damen. Sedangkan PKR ke-2, sebanyak 6 modul akan dibuat di PAL dan 1 modul dibuat di Damen. Selanjutnya, modul itu disatukan menjadi kapal perang utuh pada galangan kapal milik PAL di Surabaya.

"Kapal ke-3 dan seterusnya semua modul sudah bisa dibuat di Indonesia," sebutnya.

Karena PKR merupakan kapal canggih dan kelas frigate pertama diproduksi di Indonesia, PAL memperoleh proses transfer of technology dari Damen.

Badan Usaha Milik negara (BUMN) bidang perkapalan ini juga telah mengirimkan 70 insinyur ke Damen, Belanda untuk terlibat dalam proses pembelajaran pengembangan PKR secara mandiri.

"Mereka (Damen) ke Indonesia untuk mendukung alih teknologi karena kapal langsung dibangun di Indonesia. Proses pembangunan ada kerja sama alih teknologi dengan supervisor dari mereka. Di sisi lain, ada 70 orang PAL yang berangkat ke Damen untuk belajar di sana," sebutnya.



Pada peluncuran kali ini, pembangunan PKR ke-1 telah tuntas 85%. Proses selanjutnya adalah finishing hingga pengujian. Firmansyah mengaku, proses pengembangan dan perakitan light figate ini relatif lebih rumit dan sulit daripada kapal SSV.

Alhasil, PAL dan Damen membutuhkan waktu 4 tahun untuk melahirkan 1 unit PKR.

"Light frigate pembangunannya butuh 4 tahun. Dia kemampuan tempurnya beda sama SSV. SSV bukan kapal tempur tapi supporting tempur sehingga bisa (pembangunan) 2 tahun," ujarnya.



Credit  detikfinance


Dua Kapal Perang Buatan PT PAL Indonesia Diluncurkan


KOMPAS.com/Yoga Sukmana KRI 592 Banjarmasin yang merupakan kapal buatan industri dalam negeri, PT Pal Indonesia, melakukan pelayaran jauh hingga ke Milan, Italia dan kembali ke Indonesia. Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo, Rabu (22/7/2015), mengatakan, KRI 592 Banjarmasin tercatat sebagai kapal Landing Platform Dock (LDP) buatan Indonesia yang paling jauh berlayar.
 
SURABAYA, CB - PT PAL Indonesia meluncurkan dua kapal perang, yakni Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) -1 dan Kapal Perang Strategic Sealift Vessel (SSV)-1 dalam upacara peluncuran di Galangan Kapal PT PAL Indonesia, Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Senin (18/1/2016).

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah mengatakan, kapal PKR merupakan pesanan Kementerian Pertahanan RI dan kapal canggih kelas Frigate yang dibangun PT PAL dengan kerja sama perusahaan kapal DSNS Belanda melalui transfer teknologi.

Sementara itu, kapal SSV merupakan kapal canggih karya mandiri anak bangsa dan pesanan Kementerian Pertahanan Filipina yang berada di kelas Lloyd Register.

"Untuk kapal SSV menjadi kapal perang perdana yang berhasil diekspor Indonesia, dan merupakan pengakuan negara luar terhadap kecanggihan pembuatan kapal bangsa ini," katanya di Surabaya.

Dia menjelaskan, Kapal PKR-1 setelah dilakukan peluncuran akan melalui proses penyempurnaan kembali dan resmi diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan RI pada Januari 2017.

Kapal SSV juga akan kembali melakukan penyempurnaan setelah peluncuran dan resmi dilakukan serah terima pada Kementerian Pertahanan Filipina pada Mei 2016.

Terkait kecanggihan, Firmansyah menyebutkan Kapal PKR-1 yang memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,2 meter, dan kecepatan 28 knot mampu berlayar selama 20 hari pada kecepatan 14 knot.

Selain itu, Kapal PKR Fregate memiliki peralatan peperangan bawah air lengkap, seperti senjata utama penghancur kapal selam berupa torpedo yang dapat membantu proses peperangan bawah air, serta mampu melakukan peperangan udara dengan senjata rudal anti udara.

Sementara Kapal SSV merupakan pengembangan kapal pengangkut Landing Platform Dock (LPD) yang didesain panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, dan memiliki kecepatan 16 knot dengan ketahanan berlayar selama 30 hari di laut lepas.

Selain itu, SSV juga mampu membawa dua helikopter, dan mengangkut kapal "landing craft utility" (LCU) serta sejumlah tank perang hingga truk militer.

Sementara itu, selain dilakukan upacara peluncuran dua kapal perang, juga dilakukan Peletakan Lunas untuk kapal SSV-2 dan pemberian nama SSV-1 oleh Menteri Pertahanan Filipina dengan nama Tarlac.

"Filipina memesan dua unit kapal perang Landing Platform Deck (LPD) jenis SSV kepada Indonesia. Dan pada saat ini dilakukan peluncuran kapal pertama, juga dilakukan peletakkan lunas pesanan tahap kedua," katanya.


Credit  KOMPAS.com

Hari Ini PT PAL Indonesia Luncurkan Produk 2 Kapal Perang



 

Presiden Jokowi ketika mengunjungi salah satu BUMN Infrastruktur, PT PAL Indonesia. (Antara/M Risyal Hidayat)

Dua kapal perang yang diluncurkan adalah Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR)-1 dan Kapal Perang Strategic Sealift Vessel (SSV)-1


CB - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen kapal PT PAL Indonesia meluncurkan dua kapal perang, yakni Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR)-1 dan Kapal Perang Strategic Sealift Vessel (SSV)-1, dalam upacara peluncuran di Galangan Kapal PT PAL Indonesia, Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Senin (18/1/2016).

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M. Firmansyah mengatakan bahwa kapal PKR merupakan pesanan Kementerian Pertahanan RI.

Ia menjelaskan bahwa kapal canggih kelas Frigate yang dibangun PT PAL dengan kerja sama perusahaan kapal DSNS Belanda melalui transfer teknologi.
Kapal SSV merupakan kapal canggih karya mandiri anak bangsa dan pesanan Kementerian Pertahanan Filipina yang berada di kelas Lloyd Register.

"Untuk kapal SSV menjadi kapal perang perdana yang berhasil diekspor Indonesia, dan merupakan pengakuan negara luar terhadap kecanggihan pembuatan kapal bangsa ini," katanya di Surabaya, Jawa Timur.

Kapal PKR-1 setelah dilakukan peluncuran akan melalui penyempurnaan kembali dan resmi diserahterimakan ke Kementerian Pertahanan RI pada Januari 2017.

Kapal SSV, lanjut dia, juga akan kembali melakukan penyempurnaan setelah peluncuran, dan resmi dilakukan serah terima pada Kementerian Pertahanan Filipina pada bulan Mei 2016.

Terkait dengan kecanggihan, Firmansyah menyebutkan Kapal PKR-1 yang memiliki panjang 105.11 meter, lebar 14.2 meter, dan kecepatan 28 knot mampu berlayar selama 20 hari pada kecepatan 14 knot.

Selain itu, Kapal PKR Fregate memiliki peralatan peperangan bawah air lengkap, seperti senjata utama penghancur kapal selam berupa torpedo yang dapat membantu proses peperangan bawah air, serta mampu melakukan peperangan udara dengan senjata rudal antiudara.

Ia menjelaskan Kapal SSV merupakan pengembangan kapal pengangkut Landing Platform Dock (LPD) yang didesain panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, dan memiliki kecepatan 16 knot dengan ketahanan berlayar selama 30 hari di laut lepas.

Selain itu, SSV juga mampu membawa dua helikopter, dan mengangkut kapal "landing craft utility" (LCU) serta sejumlah tank perang hingga truk militer.

Sementara itu, selain dilakukan upacara peluncuran dua kapal perang, juga dilakukan peletakan lunas untuk kapal SSV-2 dan pemberian nama SSV-1 oleh Menteri Pertahanan Filipina dengan nama Tarlac.

"Filipina memesan dua unit kapal perang 'Landing Platform Deck' (LPD) jenis SSV kepada Indonesia. Dan pada saat ini dilakukan peluncuran kapal pertama, juga dilakukan peletakan lunas pesanan tahap kedua," katanya.

Dalam peluncuran tersebut, dihadiri Menko Maritim Rizal Ramli, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Komisi VI DPR RI, perwakilan dari jajaran pejabat TNI AL, dan Kementerian Pertahanan Filipina.

Credit  Suara.com


PT PAL Rampungkan Kapal Perang Pesanan Filipina

PT PAL Rampungkan Kapal Perang Pesanan Filipina

Pembangunan kapal perang pesanan Filipina jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) di PT PAL Indonesia, Surabaya, 14 Agustus 2015. Kapal sepanjang 123 meter dan lebar 21,8 meter ini merupakan pengembangan dari jenis LPD (Landing Platform Dock) yang diproduksi PT PAL. ANTARA/M Risyal Hidayat
 
CB, Jakarta - PT PAL Indonesia meluncurkan dua kapal perang, yakni Kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) -1 dan Kapal Perang Strategic Sealift Vessel (SSV)-1. Kapal tersebut dilundurkan dalam sebuah upacara di Galangan Kapal PT PAL Indonesia, Kawasan Tanjung Perak, Surabaya, Senin, 18 Januari 2016.

Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah mengatakan, kapal PKR merupakan pesanan Kementerian Pertahanan RI. Kapal canggih kelas Frigate yang dibangun PT PAL dengan kerja sama perusahaan kapal DSNS Belanda melalui transfer teknologi.

Sedangkan kapal SSV pesanan Kementerian Pertahanan Filipina yang berada di kelas Lloyd Register. Kapan ini merupakan kapal canggih karya sendiri. "Untuk kapal SSV menjadi kapal perang perdana yang diekspor Indonesia, dan merupakan pengakuan negara lain terhadap kecanggihan kapal ini," katanya di Surabaya.

Firmansyah menjelaskan, setelah diluncurkan kapal PKR-1 akan melalui proses penyempurnaan sebelum diserahterimakan kepada Kementerian Pertahanan RI pada Januari 2017.

Sedangkan Kapal SSV juga akan menjalani penyempurnaan sebelum diserahkan kepada Kementerian Pertahanan Filipina pada Mei 2016.

Firmansyah menyebutkan Kapal PKR-1 yang memiliki panjang 105.11 meter, lebar 14.2 meter, dan kecepatan 28 knot mampu berlayar selama 20 hari pada kecepatan 14 knot. Kapal PKR Fregate memiliki peralatan perang bawah air lengkap, seperti senjata utama penghancur kapal selam berupa torpedo yang dapat membantu proses peperangan bawah air, serta mampu melakukan peperangan udara dengan senjata rudal anti udara.

Adapun Kapal SSV merupakan pengembangan kapal pengangkut Landing Platform Dock (LPD) yang didesain panjang 123 meter, lebar 21,8 meter, dan memiliki kecepatan 16 knot dengan ketahanan berlayar selama 30 hari di laut lepas. SSV juga mampu membawa dua helikopter, dan mengangkut kapal "landing craft utility" (LCU) serta sejumlah tank perang hingga truk militer.

Dua kapal perang itu juga menjalani peletakan lunas untuk kapal SSV-2 dan pemberian nama SSV-1 oleh Menteri Pertahanan Filipina dengan nama Tarlac.

"Filipina memesan dua unit kapal perang Landing Platform Deck (LPD) jenis SSV kepada Indonesia. Dan pada saat ini dilakukan peluncuran kapal pertama, juga dilakukan peletakkan lunas pesanan tahap kedua," katanya.


Credit  TEMPO.CO

Tokoh Anti-China Terpilih Jadi Presiden Taiwan



Tokoh Anti China Terpilih Jadi Presiden Taiwan
Tsai Ing-we terpilih menjadi Presiden Taiwan dan menjadi wanita pertama yang menjadi orang nomor satu di negara itu | (Reuters)


TAIPEH - Tsai Ing-we, pemimpin Partai Progresif Demokratik (DPP), terpilih menjadi presiden Taiwan dan menempatkan dirinya sebagai presiden perempuan pertama di negara kepulauan itu.

Dalam pidato kemenangannya, wanita berusia 59 tahun itu dengan tegas menginginkan kemerdekaan dari China. Ia bersumpah akan terus menjaga status quo dalam hubungan dengan China. Menurutnya, Beijing harus menghormati demokrasi Taiwan.

Kedua belah pihak juga harus memastikan tidak ada provokasi

"Saya juga ingin menekankan bahwa pihak-pihak di kedua sisi Selat Taiwan memiliki tanggung jawab untuk menemukan cara-cara yang dapat diterima bersama dalam berinteraksi yang didasarkan pada martabat dan timbal balik," kata Ing-we seperti dikutip dari BBC, Minggu (17/1/2016).

"Kita harus memastikan bahwa tidak ada provokasi atau terjadi sebuah kecelakaan," kata Ing-we sembari memperingatkan bahwa setiap bentuk penindasan akan membahayakan stabilitas hubungan lintas selat.

Pemilu di Taiwan berlangsung hanya beberapa bulan setelah pertemuan bersejarah antara pemimpin Taiwan dan China. China selama ini memandang Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan telah mengancam akan mengambil kembali negara bahkan dengan kekerasan jika diperlukan.


Credit  Sindonews




China Minta Taiwan Lupakan 'Halusinasi' Kemerdekaan


China Minta Taiwan Lupakan Halusinasi Kemerdekaan
China menganggap Taiwan adalah bagian dari negara itu | (CNN)

BEIJING - China meminta Taiwan untuk meninggalkan "hasulinasi" tentang kemerdekaannya karena setiap langkah ke arah itu akan menjadi racun. Pernyataan itu muncul setelah kelompok oposisi Taiwan yang anti-China memenangi pemilu di negara itu.

Tokoh oposisi Tsai Ing-wen terpilih menjadi Presiden dalam pemilu Taiwan yang digelar kemarin. Dalam pidato kemenangannya, Ing-wen menyatakan menginginkan kemerdekaan dari China dan bersumpah akan terus menjaga status quo dalam hubungan dengan China.

Menanggapi hal itu Kantor Urusan Taiwan pemerintah China mengeluarkan peringatan akan menentang setiap langkah menuju kemerdekaan Taiwan dan Beijing bertekad untuk mempertahankan kedaulatan negara, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (17/1/2016).

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan Taiwan adalah masalah internal China. Hanya ada satu China di dunia dan pemilu yang digelar negara kepulauan itu tidak merubah kenyataan atau penerimaan internasional.

"Hanya ada satu China di dunia, daratan dan Taiwan keduanya milik satu China. China tak akan tidak akan membiarkan kedaulatan serta integritas teritorialnya rusak. Hasil dari pemilu Taiwan tidak akan mengubah fakta dasar dan konsensus masyarakat internasional," begitu pernyataan Kemlu China.


Credit  Sindonews



AS Cabut Sanksi Nuklir tapi Jatuhkan Sanksi Baru pada Iran


AS Cabut Sanksi Nuklir tapi Jatuhkan Sanksi Baru pada Iran
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry dan Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif. | (Reuters)

WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran atas uji coba rudal balistik. Sanksi baru itu dijatuhkan hanya berselang sehari setelah AS dan Uni Eropa mencabut sanksi ekonomi sesuai kesepakatan nuklir.

Sanksi terbaru AS terhadap Iran menyasar pada perusahaan dan individu-individu yang terkait atau mendukung program rudal balistik Iran yang diuji coba pada Oktober 2015 lalu. Akibat sanksi itu, sekitar 11 entitas dan individu terkait dilarang menggunakan sistem perbankan AS.

AS menganggap uji coba rudal balistik Iran telah melanggar resolusi PBB. Alasannya, rudal balistik yang diuji coba dinilai mampu membawa hulu ledak nuklir.

Penjatuhan sanksi baru AS terhadap Iran itu disampaikan Pejabat Departemen Keuangan untuk Terorisme dan Intelijen Keuangan, Adam J Szubin.”Program rudal balistik Iran menimbulkan ancaman signifikan bagi keamanan regional dan global, dan itu akan terus dikenakan sanksi internasional,” katanya.

Beberapa saat setelah Szubin berbicara, Presiden Barack Obama menyatakan bahwa negara-negara Barat mencabut sanksi-sanksi yang meluas terhadap Iran atas program nuklir. ”Ini adalah hari yang baik karena sekali lagi kita melihat apa yang mungkin dengan diplomasi internasional,” kata Obama, seperti dikutip dari IB Times, Senin (18/1/2016).

Selama beberapa dekade perbedaan di mana pemerintah kita hampir tidak pernah berbicara, pada akhirnya, itu tidak memajukan kepentingan kita,” ujar Obama. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa langkah tersebut juga memastikan Iran tidak akan mendapatkan bom nuklir.


Credit  Sindonews



Pemanasan Global Tunda Zaman Es Modern hingga 50 Ribu Tahun

Pemanasan Global Tunda Zaman Es Modern hingga 50 Ribu Tahun

Foto gulungan ombak yang dipenuhi lapisan es, foto ini diambil oleh seorang surfer sekaligus fotografer, Jonathan Nimerfroh. Nantucket, Massachusetts, 26 Februari 2015. Dailymail.co.uk
 
CB, Jerman - Siapa sangka pemanasan global ternyata menunda bencana lain bagi umat manusia. Para peneliti Jerman menyatakan kenaikan suhu ini menunda zaman es hingga 100 ribu tahun.

“Karbon dioksida yang dihasilkan manusia telah mengubah iklim planet ini untuk puluhan-ribuan tahun. Dan tentu saja, menggagalkan zaman es modern,” kata Andrew Watson, peneliti ilmu bumi dari Warwick University, seperti dilansir Gizmodo, Kamis, 14 Januari 2016. Zaman es, saat sebagian besar permukaan bumi tertutup glasier dan salju, terakhir terjadi 110-12 ribu tahun lalu.

Andrey Ganopolski, peneliti dari Potsdam Institute for Climate Impact Research, memperkirakan periode tersebut sebenarnya akan terulang 50 ribu tahun mendatang. Namun pemanasan global yang berawal dari revolusi industri menaikkan suhu bumi. Dengan demikian, air pun tak bisa membeku karena suhu yang tinggi.

Meski selamat dari ancaman terkungkung dalam es, manusia masih terancam keracunan dan tenggelam akibat kenaikan global. Ganopolski mengingatkan pentingnya kesadaran kita pada istilah Anthropcene--zaman yang terbentuk dari perilaku manusia.

“Sangat mengagumkan, bagaimana manusia bisa mengubah dan mencegah mekanisme yang mengatur alam,” tuturnya. Bagaimana pun, tindakan dan keputusan yang akan diambil harus dipikirkan matang-matang, agar manusia dapat membentuk planet ini sesuai dengan keinginan mereka.




Credit  TEMPO.CO

Dahsyatnya Supernova, Cahayanya Setara 570 Juta Matahari

Dahsyatnya Supernova, Cahayanya Setara 570 Juta Matahari

Supernova yang dijuluki SN 1979C . (AP Photo/NASA)
 
CBAmerika - Tiga astronom baru mempublikasikan hasil pengamatan mereka atas ledakan bintang paling terang, yaitu ASASSN-15lh. Supernova yang pertama terungkap pada Juni 2015 ini memiliki intensitas cahaya setara 570 juta matahari.

“Awalnya kami tak yakin apakah benda ini memang supernova. Setelah mendapat gambar beresolusi tinggi dari teleskop Magellan dan Afrika Selatan, saya baru menyadari betapa jauh dan terangnya supernova ini,” kata Nidia Morrell, seorang astronom, seperti dilansir dari Nature, Kamis, 14 Januari 2016. Supernova semacam ini sangat sulit dideteksi karena jarang terjadi dan biasanya ada di galaksi yang bertabur formasi bintang.

Supernova adalah ledakan bintang besar, yang merupakan salah satu benda paling terang di alam semesta. Pertama kali ditemukan pada 2.000 tahun lalu. Sangat jarang ditemukan supernova dengan intensitas cahaya luar biasa terang. ASASSN-15lh, yang baru terungkap ini, memiliki cahaya 50 kali lebih terang dari Galaksi Milky Way.

Menurut Subo Dong, astronom dari Kavli Institute for Astronomy and Astrophysics dari Peking University, cahaya terang supernova ini muncul karena perputaran maksimal dari sumbu magnet. Cahaya yang dihasilkan lebih kuat dari supernova biasa, yang mendapat bahan bakar dari hidrogen. ASASSN-15lh sendiri memiliki kadar oksigen yang rendah.

Namun, menurut pengamat supernova dari Harvard University, Edo Berger, ada kemungkinan fenomena ini bukan supernova. “Mungkin saja itu hanya kembang api yang terhubung dengan bintang, yang baru saja diledakkan lubang hitam,” ujarnya kepada jurnal Nature.

Morrell sendiri mengakui ada kemungkinan ini. Bersama timnya, mereka akan terus memilah dan mengolah data dari pengamatan teleskop jarak jauh. “Sehingga kami bisa memahami sumber energi dari ledakan ini, dan apakah ada fenomena serupa di bagian lain alam semesta,” tuturnya.

Credit  TEMPO.CO

Ini Tampang Kapal Perang Canggih PT PAL yang Akan Diekspor ke Filipina

Ini Tampang Kapal Perang Canggih PT PAL yang Akan Diekspor ke Filipina
Jakarta -PT PAL Indonesia (Persero) hari ini akan meluncurkan (launching) 2 jenis kapal perang, salah satunya kapal perang Kapal Strategic Sealift Vessel (SSV) pesanan militer Filipina. Pada peluncuran kali ini, pekerjaan fisik kapal telah selesai 85%. Selanjutnya kapal akan menjalani tahap penyelesaian akhir berupa finishing hingga pengujian di atas laut.

"Hari ini launching SSV, baru kemudian dilakukan finishing dan menjalani serangkaian function test kemudian dilanjutkan sea trial," kata Direktur Utama PAL, Firmansyah Arifin, kepada detikFinance, Senin (18/1/2016).

Setelah lolos serangkaian tes, selanjutnya PAL akan mengirimkan kapal perang SSV ke-1 buatan putra-putri Indonesia ini kepada militer Filipina pada Mei 2016. "Delivery by contract akhir Mei 2016," jelasnya.

Untuk pembangunan kapal perang yang bisa membawa 500 personil dan 121 kru kapal ini, PAL membutuhkan waktu sekitar 2 tahun. Proses pekerjaan dilakukan pada galangan kapal milik PAL di Surabaya.

Selain meluncurkan wujud SSV ke-1, PAL saat bersamaan juga akan melakukan peletakan lunas (keel laying) untuk SSV ke-2. Prosesi peletakan lunas merupakan awal dari konstruksi kapal, yang biasanya diawali dengan pembuatan rangka lunas kapal. PAL sendiri memperoleh pesananan 2 unit kapal SSV dari militer Filipina.

"SSV yang kedua delivery (dikirim) di tahun 2017," tambahnya.

Dari gambar yang diperoleh detikFinance, kapal perang SSV sedang dicat dengan warna abu-abu. Di badan SSV tertulis nomor kapal 601. dan nantinya akan tertempel tulisan "SSV Philippines Navy".

Kapal ini terlihat sangat besar dan perkasa karena memiliki panjang 123 meter dan lebar 21,8 meter. Saat berlayar, SSV mampu bertahan selama 30 hari dengan kecepatan maksimum 16 knots.



SSV merupakan kapal hasil pengembangan insinyur PAL. Kapal ini mengandung komponen lokal hampir 30%, sisanya komponen dipasok dari luar negeri karena komponen tak tersedia di pasar lokal.

"Kira-kira hampir 30%. Kalau impor itu seperti main engine dan peralatan navigasi karena industri Indonesia belum punya," sebutnya.


Credit  detikfinance


Jumat, 15 Januari 2016

Vakum 77 Tahun, Badai Mengerikan Terbentuk di Samudera Atlantik


CB, Portugal - Sebuah badai kini tengah terbentuk di tengah-tengah Samudera Atlantik. Ini merupakan fenomena alam yang langka. Nyaris tak pernah ada badai terbentuk di samudera ini. Terakhir kali topan terbentuk pada Januari 1938.
Kali ini, badai dinamakan Alex dan bakal memiliki kecepatan hingga 140 kilometer per jam. Alex diperkirakan mengacam penduduk kepulauan Azores, Portugal. Pantai-pantai pesisirnya bakal dihampiri gelombang setinggi 18 meter dan kecepatan angin akan mencapai 160 kilometer per jam.
Civil Protection Service telah mengeluarkan peringatan bagi warga kepulauan. Badai Alex diperkirakan memiliki peringkat 4. Peringatan paling berbahaya adalah peringkat 5.

Pusat Badai Nasional AS yang berbasis di Miami menjelaskan dalam Facebooknya bahwa tidak ada badai dahsyat sepanjang bulan Januari semenjak tahun 1955. Badai Alice pernah terbentuk pada Desember 1954 dan menerjang 1 bulan kemudian.
Adapun pusat badai Alex kali ini berada di 560 kilometer di selatan Pulau Faial di tengah Azaros dan bakal bergerak ke timur laut dengan kecepatan 35 kilometer per jam. Alex diperkirakan sampai ke Azaros pada Jumat (15/1/2016), seperti dilansir dari The Guardian. 
Pemerintah Azores telah meminta murid-murid sekolah dasar untuk tetap di dalam rumah dan menyarankan warga untuk mengecek sistem pembuangan air jangan sampai ada yang tersumbat.
Kepulauan Azores memiliki 250 ribu jiwa dan beberapa kali diancam topan.
Alex terbentuk setelah fenomena langka terjadi di Pasifik. Sebuah badai El Nino terkait dengan badai tropis di barat daya Hawaii telah terjadi minggu lalu. Badai tropis Pali merupakan topan ketiga yang terbentuk di bulan Januari dalam 40 tahun terakhir melemah pada Kamis kemarin dan diperkirakan menghilang. Pali ternyata tak pernah hampiri daratan dan tak mengancam kehidupan.
World Meteorological Organizaton (WMO), mengatakan l Nino 'bertanggung jawab' dengan pembentukan Badai Alex di Samudera Atlantik yang langka itu.


Credit Liputan6.com

3 Bakteri yang Berfungsi Jadi Senjata Biologis


CB, Jakarta Senjata nuklir yang masih dikembangkan hingga sekarang bisa dibilang senjata paling mengerikan dan mematikan. Namun sebenarnya terdapat potensi senjata yang masih lebih mengerikan dan mematikan dari senjata nuklir, yakni senjata biologis.
Baca Juga

Yang lebih mengerikan lagi adalah ada beberapa bakteri yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai senjata biologis seperti bakteri berikut.
Borrelia Burgdorferi
Borrelia burgdorferi adalah bakteri yang menyebabkan penyakit Lyme yang biasanya ditularkan melalui gigitan kutu. Salah satu ciri utama dari manusia yang tertular penyakit ini adalah munculnya ruam di tubuh mereka, selain gejala seperti demam dan flu.
Yang membuat penyakit ini berbahaya adalah dalam fase lanjut, penyakit ini dikatakan oleh listverse.com, ditulis Jumat (15/01/2016) dapat menyebabkan kelumpuhan, gangguan saraf, dan peradangan pada otak manusia. Pada beberapa kasus, penyakit ini juga dapat mengakibatkan gagal jantung.
Coxiella Burnetii
Coxiella burnetii adalah bakteri berukuran sangat kecil yang biasa ditemukan di hewan ternak. Bakteri ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui produk-produk peternakan yang tidak diproses dengan benar. Bakteri ini sangat mungkin mengakibatkan penyakit kronis seperti hepatitis dan radang paru-paru.
Gejalanya berupa demam, kedinginan, dan diare dan baru muncul beberapa tahun setelah bakteri tersebut masuk ke tubuh manusia.
Rickettsia
Bakteri ini adalah bakteri yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada manusia termasuk penyakit rickettsia dan tipus. Bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan kutu dan mengakibatkan gejala seperti demam, mual, dan muntah diikuti dengan munculnya ruam.
Gejala yang umum inilah yang kemudian sering menyebabkan kesalahan pada diagnosis. Padahal jika tidak ditangani dengan segera, bakteri ini dapat menyebabkan komplikasi yang dapat berujung pada kematian orang yang terinfeksi.


Credit  Liputan6.com

Selain Sianida, Ini 4 Racun Mematikan yang Ada di Sekitar Kita



Jakarta Baru-baru ini, seorang perempuan bernama Wayan Mirna Salihin dikabarkan meninggal dunia usai meminum kopi yang mengandung sianida. Sampai saat ini, kasus kematian perempuan yang baru saja menikah itu masih dalam proses penyelidikan Tim Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

Tentu saja, sianida bukan zat murni yang terkandung dalam kopi. Sianida merupakan senyawa kimia dari kelompok siano yang berbahaya bagi tubuh manusia. Sianida dapat membunuh manusia dengan mencegah sel-sel darah merah menyerap oksigen. Hal itu menyebabkan manusia mengalami apa yang disebut sesak nafas.
Akan tetapi, tahukan Anda jika banyak zat-zat beracun di sekitar kita yang apa bila masuk ke dalam sel tubuh  yang dampak mematikan. Berikut zat-zat kimia beracun yang perlu Anda waspadai selain sianida sebagaiman dilansir dari Science.org.au.
Arsenik
Arsenik juga terkenal mematikan apabila sebagai ion terutama jika bereaksi dengan kandungan sulfur dari enzim tertentu. Zat arsenik dapat mematikan dengan cara merusak sistem pencernaan orang tersebut sehingga menyebabkan kematian karena shock. Beberapa tokoh yang pernah keracunan arsenik adalah Napoleon Bonaparte dan Munir.
Strychnine
Salah satu dari bentuk racun yang lebih populer pada awal abad kedua puluh adalah Strychnine. Senyawa dalam strychnine dapat menyerang sistem saraf pusat dan menyebabkan reaksi refleks berlebihan bahkan manusia bisa mati dalam waktu sepuluh sampai dua puluh menit.
Strychnine adalah senjata pembunuhan di novel Agatha Christie dan film-film serial detectif. Strychnine ini merupakan racun yang bertindak cepat, belum ada pengobatan yang efektif untuk menyelamatkan korban dari gangguan racun ini.
Tetrodoksin
Tetrodoksin merupakan racun yang tekandung di dalam ikan buntal. Dosis 1-2 gram tetrodoksin murni bisa mematikan dan diperkirakan efeknya melebihi sianida. Zat ini berbentuk heterosiklik kecil dan molekul organiknya dapat bekerja secara langsung di saluran elektrik natrium yang aktif di jaringan saraf. Karenanya orang yang keracunan zat ini kemungkinan besar akan mengalami kerusakan saraf yang hebat.
Botulisme
Botulisme merupakan senyawa dari bakteri Clostridium botulinum. Racun dari bakteri ini dikenal paling kuat sehingga dilarang penggunaannya sebagai senjata biologis dalam peperangan.
Infeksi racun ini menyebabkan kelumpuhan akut pada kedua sisi saraf tubuh (saraf karnial) dan saraf yang melakukan kontrol otomatis serta kesadaran dalam tubuh. Racun dari bakteri ini akan menyerang sistem saraf dan membuat seseorang meninggal dengan rasa sakit yang luar biasa.

Credit Citizen6.Liputan6.com

China Ujicoba Jet Tempur Siluman, Pesaing F-22 Raptor



China Ujicoba Jet Tempur Siluman, Pesaing F-22 Raptor 
 
Beijing -China sedang mengembangkan jet tempur canggih generasi ke-5. Generasi ini setara dengan jet tempur siluman buatan Amerika Serikat (AS), F-22 Raptor dan F-35.

Seperti dilansir dari China Daily, Jumat (15/1/2016), pesawat tempur siluman buatan China tersebut sudah mulai ditampilkan dalam sejumlah ujicoba. Jet tempur yang bernama J-20 stealth fighter ini, sudah ditampilkan dalam situs militer China pada akhir Desember 2015.

Jet tempur tersebut, baru-baru ini tertangkap kamera sedang menjalani uji terbang pada area Chengdu Aircraft Industry Group. Ujicoba prototype ini merupakan proses yang harus ditempuh oleh J-20, sebelum diproduksi secara massal.

"Kemunculan 2101 (kode untuk pesawat J-20) menggambarkan bahwa Aviation Industry Corp of China sedang mempersiapkan fase produksi," ungkap Chief of Aerospace Knowled Magazine, Wang Ya'nan, seperti ditulis China Daily.

Bila ujicoba berlangsung mulus, maka J-20 ini siap memasuki fase produksi sekala kecil. Selanjutnya, militer China akan menjadi pengguna jet tempur siluman buatan sendiri terbesar kedua setelah AS.

China sendiri mulai masuk ke dalam pengembangan jet siluman pada Januari 2011. Mereka telah membuat 10 unit purwarupa J-20. Pengembangan jet tempur generasi ke-5 tampaknya terus digenjot oleh China, karena negara di wilayah udara Asia-Pasifik akan memiliki jet tempur F-22 hingga F-35.

Wang memproyeksi, J-20 baru bisa dikirimkan kepada militer China mulai 2017. Selain merancang J-20, China juga secara bersamaan mengembangkan pesawat angkut militer bernama Y-20. Prototype pesawat angkut ini juga sedang memasuki fase ujicoba, sebelum diproduksi dan dikirim kepada militer China.

Credit  detikfinance

Gunung Es Raksasa Berpotensi Perlambat Perubahan Iklim


 
ABC Gunung es raksasa mencair. Proses ini dikenal sebagai proses fertilisasi lautan.

CB — Para ilmuwan telah membuat penemuan mengejutkan dengan menyatakan gunung es raksasa yang mencair sebenarnya justru dapat memperlambat pemanasan global.

Gambar satelit menunjukkan, ketika gunung es raksasa mencair, mereka justru meninggalkan jejak nutrisi.

Nutrisi ini akan merangsang pertumbuhan kehidupan laut, yang menyebabkan jutaan ton karbon akan diserap dari atmosfer.

Ini adalah proses yang dikenal sebagai fertilisasi laut.
Profesor Grant Bigg, pakar oseanografi dari Universitas Sheffield, merupakan bagian dari tim peneliti yang menganalisis citra satelit dari sekitar 17 gunung es raksasa di Samudra Selatan.
"Ini merupakan kejutan besar," katanya. "Ketika Anda melihat gunung es raksasa, pengaruh dari nutrisi yang berasal dari es yang mencair ini sebenarnya empat sampai 10 kali lebih besar dari yang bisa kita harapkan dari gunung es berukuran biasa," ujarnya.

Gunung es raksasa sedikitnya berukuran 18 kilometer dan bisa meninggalkan jejak nutrisi yang terentang hingga 1.000 kilometer.
Tim peneliti menemukan bahwa gunung es raksasa mampu menyerap sekitar 10-40 juta ton karbon per tahun dengan menghasilkan lingkungan terapung yang pada gilirannya akan mempromosikan pertumbuhan algae dan organisme kecil lainnya yang dapat mengekstrak karbon dari atmosfer.

"Kami memperkirakan bahwa antara 5 dan 10 persen dari semua karbon, yang diekspor dari permukaan air di Samudra Selatan hingga ke laut dalam, pasti berasal dari gunung es ini yang menyebar dan menyuburkan perairan sebagai hasilnya dapat menyuburkan dan menghilangkan fitoplankton," tulis para peneliti.

Profesor Bigg mengatakan, tampaknya akan terjadi peningkatan proses fertilisasi lautan karena terdapat lebih banyak es yang mencair di Antartika.
Namun, mungkin, mengingat dampak dari emisi gas rumah kaca, gunung es yang mencair itu tidak akan berpengaruh apa-apa dalam memperlambat kenaikan permukaan laut.

"Itu salah satu kekhawatiran utama," katanya.

"Gunung es sendiri ketika telah berada lautan terbuka mungkin memiliki efek yang relatif baik ini. Namun, air tawar juga akan mengubah arus laut... dan itu bisa berdampak pada mekanisme Samudra Selatan," ujarnya.


Credit  KOMPAS.com