CB, Washington - Badan antariksa dan aeronautika NASA
pada hari Selasa, 3 April 2018, memberi Lockheed Martin kontrak US$
247,5 juta (Rp 3,4 triliun) untuk membangun Low-Boom Flight
Demonstrator, Pesawat-X, dengan desain yang meminimalkan ledakan sonik.
Setelah Lockheed Martin menyelesaikan pekerjaannya, termasuk tes
penerbangan, NASA akan menerbangkan pesawat demonstrasi itu ke kota-kota
AS yang tidak ditentukan mulai pertengahan 2022.
NASA akan mengumpulkan data tentang "tanggapan masyarakat" terhadap penerbangan Pesawat-X. NASA akan menyampaikan informasi itu kepada regulator di AS dan luar negeri untuk membantu membentuk aturan penerbangan supersonik.
Penerbangan penumpang supersonik pernah hadir selama beberapa dekade. British Airways dan Air France melakukan penerbangan reguler melintasi Atlantik ke AS hingga mereka menghentikan pesawat Concorde mereka, yang terbang di sekitar Mach 2 (dua kali kecepatan suara), pada tahun 2003. Penerbangan transatlantik itu hanya memakan waktu tiga setengah jam.
"Sangat menarik untuk kembali merancang dan menerbangkan Pesawat-X pada skala ini," kata Jaiwon Shin, administrator untuk aeronautika NASA, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip CNET.
Beberapa perusahaan swasta juga berbicara tentang kembalinya pesawat penumpang yang lebih cepat dari suara. Sebuah perusahaan bernama Boom Supersonic memiliki target layanan komersial itu dapat dimulai lagi pada 2023. Pada Paris Air Show tahun lalu perusahaan itu mengatakan telah memesan 76 pesawat supersonik dari lima maskapai penerbangan.
Pengembangan Pesawat-X terbaru NASA akan berlangsung di Lockheed Martin Skunk Works yang terkenal di Palmdale, California, yang telah mengembangkan pesawat mata-mata U-2 dan SR-71.
Jika semuanya berhasil, kata NASA, kita bisa melihat ke depan menuju era baru pesawat supersonik yang membawa penumpang dan kargo.
Dalam
rilisnya pada 3 April, NASA mengatakan Lockheed Martin akan bekerja di
bawah kontrak mulai 2 April dan berlangsung hingga 31 Desember 2021.
Pesawat
eksperimental itu bakal terbang di ketinggian sekitar 55.000 kaki (16,7
km) dan mencapai kecepatan sekitar 940 mil per jam. Suara yang
dihasilkannya, kata NASA, harus berada pada 75 desibel atau "kira-kira
sama kerasnya dengan penutupan pintu mobil."
NASA akan mengumpulkan data tentang "tanggapan masyarakat" terhadap penerbangan Pesawat-X. NASA akan menyampaikan informasi itu kepada regulator di AS dan luar negeri untuk membantu membentuk aturan penerbangan supersonik.
Penerbangan penumpang supersonik pernah hadir selama beberapa dekade. British Airways dan Air France melakukan penerbangan reguler melintasi Atlantik ke AS hingga mereka menghentikan pesawat Concorde mereka, yang terbang di sekitar Mach 2 (dua kali kecepatan suara), pada tahun 2003. Penerbangan transatlantik itu hanya memakan waktu tiga setengah jam.
"Sangat menarik untuk kembali merancang dan menerbangkan Pesawat-X pada skala ini," kata Jaiwon Shin, administrator untuk aeronautika NASA, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip CNET.
Beberapa perusahaan swasta juga berbicara tentang kembalinya pesawat penumpang yang lebih cepat dari suara. Sebuah perusahaan bernama Boom Supersonic memiliki target layanan komersial itu dapat dimulai lagi pada 2023. Pada Paris Air Show tahun lalu perusahaan itu mengatakan telah memesan 76 pesawat supersonik dari lima maskapai penerbangan.
Pengembangan Pesawat-X terbaru NASA akan berlangsung di Lockheed Martin Skunk Works yang terkenal di Palmdale, California, yang telah mengembangkan pesawat mata-mata U-2 dan SR-71.
Jika semuanya berhasil, kata NASA, kita bisa melihat ke depan menuju era baru pesawat supersonik yang membawa penumpang dan kargo.
Credit TEMPO.CO