MOSKOW
- Rusia mengirim satu set resimen pertama sistem rudal pertahanan udara
S-400 Triumf ke China. Pasokan sistem pertahanan canggih Moskow
tersebut dikirim menggunakan dua kapal.
Seorang sumber diplomatik militer Moskow pada hari Selasa tidak merinci kapan pengiriman sistem pertahanan rudal itu berlangsung. Namun pasokan sistem pencegat rudal musuh yang oleh NATO dinamai SA-21 Growler itu merupakan kesepakatan Moskow dan Beijing di bawah kontrak tahun 2014.
"Dua kapal telah mengirim satu set resimen pertama S-400 dari pelabuhan Ust-Lug, Wilayah Leningrad, ke China dalam batas waktu yang ditentukan oleh kontrak," kata sumber itu, yang dilansir Itar-TASS, Rabu (4/4/2018).
"Ini termasuk pos komando, stasiun radar, stasiun peluncuran, peralatan energi dan properti lainnya," lanjut dia.
Selain itu, sumber tersebut mencatat bahwa bagian dari peralatan S-400 yang sudah disiapkan diserahkan untuk China telah rusak selama pengangkutan dan dikembalikan ke Rusia.
"Pekerjaan itu terus berlanjut, dan peralatan yang hilang itu diharapkan akan dikirimkan ke pelanggan pada musim panas," katanya.
Beijing telah memesan empat hingga enam unit resimen S-400 buatan Rusia pada 2014 dengan nilai kontrak sekitar USD3 miliar. Jumlah pasti unit S-400 yang dikirimkan belum dikonfirmasi hingga saat ini. Jenis rudal apa yang dijual Rusia ke China untuk sistem pertahanan udara itu juga belum jelas.
Dibandingkan dengan pendahulunya, S-300, sistem pertahanan udara S-400 memiliki sistem radar yang kemampuannya telah ditingkatkan dan perangkat lunaknya telah diperbarui. S-400 dapat menembakkan empat tipe baru rudal surface-to-air dengan jangkauan 400 kilometer dan ketinggian hingga 185 kilometer.
Seorang sumber diplomatik militer Moskow pada hari Selasa tidak merinci kapan pengiriman sistem pertahanan rudal itu berlangsung. Namun pasokan sistem pencegat rudal musuh yang oleh NATO dinamai SA-21 Growler itu merupakan kesepakatan Moskow dan Beijing di bawah kontrak tahun 2014.
"Dua kapal telah mengirim satu set resimen pertama S-400 dari pelabuhan Ust-Lug, Wilayah Leningrad, ke China dalam batas waktu yang ditentukan oleh kontrak," kata sumber itu, yang dilansir Itar-TASS, Rabu (4/4/2018).
"Ini termasuk pos komando, stasiun radar, stasiun peluncuran, peralatan energi dan properti lainnya," lanjut dia.
Selain itu, sumber tersebut mencatat bahwa bagian dari peralatan S-400 yang sudah disiapkan diserahkan untuk China telah rusak selama pengangkutan dan dikembalikan ke Rusia.
"Pekerjaan itu terus berlanjut, dan peralatan yang hilang itu diharapkan akan dikirimkan ke pelanggan pada musim panas," katanya.
Beijing telah memesan empat hingga enam unit resimen S-400 buatan Rusia pada 2014 dengan nilai kontrak sekitar USD3 miliar. Jumlah pasti unit S-400 yang dikirimkan belum dikonfirmasi hingga saat ini. Jenis rudal apa yang dijual Rusia ke China untuk sistem pertahanan udara itu juga belum jelas.
Dibandingkan dengan pendahulunya, S-300, sistem pertahanan udara S-400 memiliki sistem radar yang kemampuannya telah ditingkatkan dan perangkat lunaknya telah diperbarui. S-400 dapat menembakkan empat tipe baru rudal surface-to-air dengan jangkauan 400 kilometer dan ketinggian hingga 185 kilometer.
Credit sindonews.com