Presiden Donald Trump terus diselidiki atas
dugaan keterlibatannya dalam intervensi Rusia di pilpres AS 2016 lalu.
(REUTERS/Leah Millis)
Dalam laporan The Washington Post yang dikutip AFP, tiga sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan Mueller belum bisa mengincar Trump karena belum ada bukti cukup untuk mendakwanya.
Sementara itu, CNN melaporkan tim Mueller saat ini tengah mengumpulkan laporan terkait aktivitas Trump yang dianggap berpotensi menghambat proses hukum dan keadilan tentang kasus ini.
Selain itu, Mueller hingga kini juga disebut masih berupaya mencari peluang untuk mendengar kesaksian dari mulut Presiden sendiri. Dia dikabarkan telah bertatap muka dengan pengacara Trump dan mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang hendak ia tanyakan.
Januari lalu, tim Mueller telah memberi topik umum pertanyaan yang hendak diajukan, termasuk penjelasan mengenai permintaan Trump kepada mantan direktur Biro Investigasi Federal (FBI) James Comey untuk menyetop penyelidikan eks penasihat keamanannya, Michael Flynn.
Tim penyidik juga mempertanyakan respons Trump terkait kesaksian Comey di Kongres pada Mei 2017 lalu. Selain itu, Mueller juga ingin meminta penjelasan Trump terkait komunikasinya dengan pejabat intelijen terkait kasus ini.
Skandal dugaan kolusi dengan Rusia terus menghantui Trump sejak menjabat di Gedung Putih pada Januari 2017 lalu.
Mueller, mantan direktur FBI dan jaksa federal, ditunjuk memimpin penyelidikan independen mengenai kasus ini pada Mei 2017.
|
Sejauh ini, komunitas intelijen AS membenarkan intervensi Rusia dalam pemilu 2016. Sejumlah lembaga bahkan menuduh Presiden Vladimir Putin berada di balik peretasan dan campur tangan Rusia demi memenangkan Trump dalam pemilu.
Trump berkeras membantah seluruh tudingan tersebut dengan menyebut penyelidikan itu sebagai "pembunuhan karakter."
Meski Dewan Perwakilan AS telah menutup investigasi ini dengan alasan tak menemukan bukti kuat, Mueller tetap melanjutkan penyelidikannya.
Komite Intelijen Senat juga menyatakan akan tetap melanjutkan investigasi terpisah terkait dugaan kolusi Rusia ini.
Credit cnnindonesia.com