New York (CB) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian
besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi
WIB), karena para investor mempertimbangkan ketegangan perdagangan
antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
Tiongkok pada Rabu (4/4) mengumumkan daftar produk-produk impor dari Amerika Serikat senilai 50 miliar dolar AS yang akan dikenakan tarif lebih tinggi, termasuk kedelai, mobil dan produk-produk kimia.
Langkah itu diambil setelah pemerintah AS mengumumkan daftar usulan produk yang dikenakan tarif tambahan, yang mencakup ekspor Tiongkok senilai 50 miliar dolar AS dengan tarif yang disarankan sebesar 25 persen.
Tanggal pelaksanaan akan tergantung pada saat pemerintah AS memberlakukan tarif pada produk-produk Tiongkok, kata Kementerian Keuangan Tiongkok.
Di bidang ekonomi, lapangan pekerjaan sektor swasta AS meningkat 241.000 pekerjaan dari Februari ke Maret, jauh di atas konsensus pasar 185.000 pekerjaan, menurut Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP Maret pada Rabu (4/4).
"ADP melaporkan kenaikan gaji yang lebih kuat dari perkiraan pada gaji swasta pada Maret, menunjukkan kenaikan lapangan kerja yang kuat ketika BLS (Biro Statistik Tenaga Kerja) melaporkan pada Jumat," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.
Sementara itu, Indeks Non-Manufaktur tercatat 58,8 persen pada Maret, 0,7 persentase poin lebih rendah dari angka Februari dan juga gagal memenuhi perkiraan pasar, Institute for Supply Management (ISM) mengumumkan Rabu (4/4).
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,07 persen menjadi 90,139 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,2281 dolar AS dari 1,2268 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4074 dolar AS dari 1,4056 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7707 dolar AS dari 0,7680 dolar AS.
Dolar AS dibeli 106,74 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,58 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9605 franc Swiss dari 0,9592 franc Swiss, dan jatuh ke 1,2791 dolar Kanada dari 1,2811 dolar Kanada.
Tiongkok pada Rabu (4/4) mengumumkan daftar produk-produk impor dari Amerika Serikat senilai 50 miliar dolar AS yang akan dikenakan tarif lebih tinggi, termasuk kedelai, mobil dan produk-produk kimia.
Langkah itu diambil setelah pemerintah AS mengumumkan daftar usulan produk yang dikenakan tarif tambahan, yang mencakup ekspor Tiongkok senilai 50 miliar dolar AS dengan tarif yang disarankan sebesar 25 persen.
Tanggal pelaksanaan akan tergantung pada saat pemerintah AS memberlakukan tarif pada produk-produk Tiongkok, kata Kementerian Keuangan Tiongkok.
Di bidang ekonomi, lapangan pekerjaan sektor swasta AS meningkat 241.000 pekerjaan dari Februari ke Maret, jauh di atas konsensus pasar 185.000 pekerjaan, menurut Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP Maret pada Rabu (4/4).
"ADP melaporkan kenaikan gaji yang lebih kuat dari perkiraan pada gaji swasta pada Maret, menunjukkan kenaikan lapangan kerja yang kuat ketika BLS (Biro Statistik Tenaga Kerja) melaporkan pada Jumat," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial, dalam sebuah catatan.
Sementara itu, Indeks Non-Manufaktur tercatat 58,8 persen pada Maret, 0,7 persentase poin lebih rendah dari angka Februari dan juga gagal memenuhi perkiraan pasar, Institute for Supply Management (ISM) mengumumkan Rabu (4/4).
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,07 persen menjadi 90,139 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi 1,2281 dolar AS dari 1,2268 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,4074 dolar AS dari 1,4056 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik ke 0,7707 dolar AS dari 0,7680 dolar AS.
Dolar AS dibeli 106,74 yen Jepang, lebih tinggi dari 106,58 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9605 franc Swiss dari 0,9592 franc Swiss, dan jatuh ke 1,2791 dolar Kanada dari 1,2811 dolar Kanada.
Credit antaranews.com