Kamis, 05 April 2018

Ilmuwan NASA Usulkan Mengecat Asteroid yang Mengancam Bumi


Para ilmuwan memperingatkan bahwa NASA tidak bisa menangkal Asteroid Bennu pada 2135. Kredit: NASA/Daily Mail
Para ilmuwan memperingatkan bahwa NASA tidak bisa menangkal Asteroid Bennu pada 2135. Kredit: NASA/Daily Mail

CB, Washington - Seorang ilmuwan senior NASA mengatakan badan antariksa itu dapat menggunakan cat untuk mempertahankan planet kita dari asteroid berbahaya yang mungkin menghapus kehidupan di Bumi, sebagaimana dilaporkan Daily Mail akhir pekan ini.

Baru-baru ini terungkap bahwa batu luar angkasa berbahaya 101955 Bennu, yang lebih besar dari Empire State Building, bisa bertabrakan dengan planet kita pada tahun 2135.


Dr Michael Moreau, seorang ilmuwan untuk misi OSIRIS-REx NASA, yang mengirimkan penyelidik untuk mempelajari batu itu, mengatakan sebuah pesawat ruang angkasa dapat dikirim untuk mengecat Bennu untuk mengalihkannya.
Mengubah warna bagian dari asteroid itu, diklaimnya, akan memaparkannya ke radiasi matahari, yang bisa memanaskan objek itu dan cukup untuk mengubah orbitnya sehingga luput menabrak planet kita.
Berbicara kepada Gizmodo, Dr Moreau mengatakan: "Bahkan hanya mengecat permukaan dengan warna yang berbeda pada sebagian asteroid akan mengubah sifat termal dan mengubah orbitnya."
Bennu adalah obyek berpotensi bahaya yang ditemukan pada tahun 1999 yang berukuran diameter 492 meter (1.614 kaki), menurut perkiraan Nasa.
Ada peluang kecil, sekitar 1 dalam 2,700, bahwa Bennu akan menyerang Bumi pada 2135 berdasarkan jalur orbitnya saat ini, dan beberapa ilmuwan telah menyarankan untuk menghantamnya dengan senjata nuklir untuk menghindari tabrakan yang menghancurkan.
Menurut Dr Moreau, misi untuk melukis asteroid menghadirkan solusi yang jauh lebih sederhana jika Bennu menimbulkan ancaman bagi planet kita dalam 120 tahun mendatang.
Matahari secara konstan melelehkan benda-benda di tata surya dengan partikel-partikel kecil dari radiasi matahari. Karena Bennu lebih kecil dibandingkan dengan planet atau bintang, dengan berat sekitar 13 kali massa Piramida Besar Giza, partikel-partikel ini dapat secara bertahap mengubah orbitnya.
Jika para ilmuwan bisa membuat bagian dari batu ini lebih rentan terhadap radiasi matahari dengan mengecatnya menjadi warna gelap, hal itu diperkirakan akan mengubah jalurnya untuk menghindari hantaman ke Bumi.
Para ilmuwan harus terlebih dahulu mempelajari komposisinya dengan lebih baik dan mengorbit mengelilingi matahari untuk menentukan tindakan terbaik.

Pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx milik NASA akan mempelajari Bennu lebih lanjut ketika mencapai asteroid itu pada bulan Desember, dengan penyelidik itu dijadwalkan kembali ke Bumi dengan berbagai sampel pada tahun 2023.





Credit  TEMPO.CO