Selasa, 12 Februari 2019

Pasukan AS-Kurdi Siapkan Serangan Pamungkas Untuk ISIS


Pasukan AS-Kurdi Siapkan Serangan Pamungkas Untuk ISIS
Ilustrasi pasukan Amerika Serikat di Deir al-Zour, Suriah. (Delil SOULEIMAN / AFP)



Jakarta, CBa -- Pasukan koalisi Kurdi-Amerika Serikat perlahan-lahan terus menggempur basis pertahanan terakhir kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di sebelah timur Provinsi Deir al-Zour. Mereka kini mempersiapkan pertempuran terakhir untuk menghabisi sisa-sisa kelompok teror itu.

Juru bicara Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Mustafa Bali, mereka menggempur basis terakhir ISIS sejak Sabtu hingga Minggu pekan lalu. Kedua belah pihak bertempur di Desa Barghouz, dan berhasil merebut 41 posisi pertahanan ISIS.

Bali menyatakan pertempuran sengit terjadi pada Minggu pekan lalu, setelah SDF berhasil mematahkan serangan balasan ISIS. Dia menyatakan dibantu dengan serangan udara dari jet-jet tempur AS.




Bali sebelumnya mengaku tidak bisa menggempur dengan seluruh kekuatan karena khawatir jatuh korban dari para istri dan anak-anak anggota ISIS, dan memilih mengubah taktik dengan serangan terukur.

Bali menyatakan menolak upaya dialog dari ISIS, yang menyatakan akan angkat kaki dari sana dan meminta supaya mereka tidak diserang. Sebab, dia menyatakan ISIS tetap membahayakan setelah beberapa waktu lalu melakukan serangan bom yang menewaskan dua pasukan AS.

AS mengklaim ISIS sudah kehilangan 99,5 persen wilayahnya, dan kini bertahan di basis pertahanan terakhir seluas lima kilometer persegi. Namun, para analis memperkirakan ISIS sebagai ideologi dan gerakan belum berakhir dan mereka meyakini kelompok itu sudah menyiapkan sel-sel 'tidur'.

Sel-sel itu nantinya bergerak di bawah tanah dan bisa kembali menyusun kekuatan lalu bangkit angkat senjata. Para analis sudah memperingatkan AS supaya tidak mengendurkan operasi militer dan kontra terorisme jika tidak mau ISIS bangkit kembali.



Presiden AS, Donald Trump, pada Rabu pekan ini bakal mendeklarasikan kehancuran ISIS, jika seluruh wilayah kekuasaan kelompok sudah berhasil direbut. Hal itu bakal menjadi titik akhir perang melawan kelompok teror itu yang telah berlangsung selama empat tahun, sejak ISIS memproklamirkan diri pada 2014 lalu.





Credit  cnnindonesia.com