Kamis, 20 Desember 2018

Rusia kepada Ukraina: Setiap Provokasi Punya Konsekuensi Serius



Rusia kepada Ukraina: Setiap Provokasi Punya Konsekuensi Serius
Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian


MOSKOW - Provokasi Ukraina dapat memicu konsekuensi serius. Peringatan itu dilontarkan juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

"Negara dan rakyat Ukraina telah dilemparkan kembali ke beberapa dekade belakang, dan sekarang kita melihat sebuah negara terbakar," katanya.

"Banyak orang berada di ambang keputusasaan, dan yang lain di luar itu. Orang-orang menghadapi propaganda langsung, propaganda masa perang, dan provokasi apa pun dapat memiliki konsekuensi yang mengerikan," sambung Zakharova.

"Moskow bermaksud untuk mempertahankan toleransi strategis karena kami berbicara tentang persaudaraan orang-orang yang sedang mengalami masa-masa sulit," ia menekankan seperti dikutip dari TASS, Kamis (20/12/2018).

Sebelumnya hari ini, Menteri Keamanan dan Menteri Pertahanan Nasional Ukraina Alexander Turchinov menyatakan dalam sebuah wawancara dengan BBC bahwa Ukraina tidak memiliki rencana untuk menghentikan perjalanan kapal militernya melalui Selat Kerch, dan tidak menutup kemungkinan menghancurkan jembatan Crimea.

Dia menambahkan bahwa Ukraina siap mengundang perwakilan OSCE, NATO dan organisasi internasional lainnya untuk hadir di kapal Ukraina.

Pada 26 November, parlemen Ukraina, mendukung dekrit Presiden Pietro Poroshenko untuk memberlakukan undang-undang darurat 30 hari di 10 wilayah.

Alasan untuk keputusan mengumumkan darurat militer adalah insiden di Selat Kerch pada 25 November, ketika tiga kapal perang Ukraina, dalam perjalanan dari Odessa ke Mariupol, ditembaki dan ditangkap oleh Rusia. Rusia menyatakan ketiga kapal itu melintasi perbatasan secara ilegal, memasuki perairan teritorial Rusia dan mulai melakukan manuver berbahaya.

Ketiga kapal Ukraina ditahan di Laut Hitam. Tiga prajurit Ukraina terluka dan menerima bantuan medis, dan hidup mereka tidak dalam bahaya. Kasus kriminal telah diluncurkan atas pelanggaran perbatasan negara Rusia. Moskow mengecam insiden itu sebagai aksi provokasi. 




Credit  sindonews.com