Koalisi mengaku memiliki bukti bandara digunakan untuk peluncuran rudal.
CB,
SANAA -- Koalisi pimpinan Arab Saudi yang berperang di Yaman telah
menyerang Bandara Internasional Sanaa dan pangkalan udara Al-Dailami
yang dikuasai pemberontak. Pangkalan udara itu diduga digunakan oleh
pemberontak Houthi untuk meluncurkan serangan rudal balistik dan
serangan pesawat tak berawak.
Meski ada serangan, juri bicara koalisi Kolonel Turki al-Malki,
mengatakan jadwal penerbangan di bandara dan upaya bantuan internasional
tidak terpengaruh. Dia mengatakan konferensi pers akan diadakan pada
Jumat (2/11) sore untuk memberikan bukti bahwa bandara tersebut
digunakan oleh Houthi untuk meluncurkan serangan.
"Operasi
ini termasuk penargetan peluncuran rudal balistik dan lokasi
penyimpanannya, stasiun bumi UAV, pembuatan bom, dan lokakarya perakitan
serta lokasi mereka di pangkalan udara Al-Dailami di Sanaa," jelasnya.
Dia
menambahkan, operasi itu dilakukan setelah adanya operasi intelijen dan
pemantauan aktivitas milisi Houthi yang didukung oleh Iran. Tujuannya
menghancurkan dan menetralisir ancaman yang mereka ajukan terhadap
keamanan regional dan internasional.
Semua tindakan
pencegahan yang mungkin diambil harus sesuai dengan Hukum Humaniter
Internasional, Aturan Adat, dan Joint Forces Command of the Coalition
Rules of Engagement.
Al-Masirah TV, yang
dikendalikan oleh Houthi, mengatakan lebih dari 30 serangan udara
ditujukan ke Pangkalan Udara al-Dulaimi di Sanaa dan daerah sekitarnya.
Arab
Saudi, Uni Emirat Arab, dan sekutu Muslim Sunni telah memerangi Houthi
Iran selama lebih dari tiga tahun. Houthi, yang mendorong pemerintahan
Yaman ke pengasingan pada 2014, menguasai sebagian besar Yaman utara,
termasuk ibu kota Sanaa.
AS Inggris telah menyerukan diakhirinya perang yang telah mendorong negara miskin itu untuk semakin kelaparan.