Pengiriman pesawat tempur F-35B milik Angkatan Udara Inggris, yang dikirim dari Marine Corps Air Station Beaufort di Amerika Serikat menuju pangkalan baru RAF Marham, Inggris, 6 Juni 2018. Inggris mendatangkan jet F-35B seharga Rp 2,2 triliun. Sgt Nik Howe/MoD Handout via REUTERS
CB, Jakarta - Jet tempur F-35 merupakan program pertahanan terbesar di dunia yang digodok oleh 11 negara yang dipimpin Amerika Serikat. Berbagai kelebihan dimiliki F-35 yang tidak dimiliki jet tempur lainnya.
Apa saja kekuatan F-35 yang tidak dimiliki jet tempur lainnya?
Salah satu kelebihan utama F-35 adalah kemampuan pengoperasian serangan dari darat dan laut. F-35 dirancang untuk lepas landas dari jalan lompat ski yang tingginya enam meter dan mendarat vertikal.
Dalam hal spesifikasi, F-35 ini memiliki kecepatan 1,119 mph atau setara dengan 1,809 km/jam. Ia dapat membawa muatan setara dengan 6803 kg dan memiliki jangkauan penerbangan sejauh 900 mil atau setara dengan 1,448.4 km. F-35 memiliki kesamaan pengaturan suhu seperti pesawat luar angkasa.
Teknologi yang dimilikinya pun sangat canggih. F-35 ini memiliki teknologi elektronik militer terbaru termasuk radar peringatan dan arah penargetan yang akurat, serta perlindungan diri untuk mendeteksi dan mengatasi ancaman dari darat dan udara.
Pesawat tempur siluman Lockheed Martin F-35B mendarat di atas kapal induk serbu amfibi USS di perairan pulau paling selatan Jepang Okinawa 23 Maret 2018. F-35B mampu melaju dengan kecepatan maksimum Mach 1.67 atau 2.065 km per jam. REUTERS/Issei Kato
Ada juga komputer di kokpit yang didukung oleh 8,6 juta baris kode yang dapat memberikan informasi kepada pilot dalam dua layar sentuh. Pesawat ini didukung menggunakan pengenal suara juga. Bahkan, F-35 didukung oleh lebih banyak baris kode daripada yang dibutuhkan untuk meluncurkan Space Shuttle.
Helm berteknologi tinggi yang dikenakan oleh pilot F-35 juga dilengkapi dengan layar cekung yang menampilkan informasi penting seperti ketinggian, navigasi, serta gambar dari enam kamera infra merah yang tertanam di kulit pesawat sehingga memungkinkan pilot untuk melihat melalui badan pesawat.
Saat ini ada lebih dari 200 jet yang sudah beroperasi dengan total jam terbang sebanyak 110.000 jam. Angkatan Udara AS-lah yang memiliki pesawat F-35 paling banyak dari semua negara yang terlibat dalam pembuatannya.
Beberapa negara sudah membeli jet tempur F-35 di antaranya Australia membeli 100 unit dengan total harga Rp 227 triliun. Israel pada tahun 2017 membeli 100 unit dan setahun kemudian membeli lagi F-35 sebanyak 15 unit. Turki memesan 116 unit F-35 dan baru disetujui pembeliannya sebanyak 2 unit.
Salah satu kelebihan utama F-35 adalah kemampuan pengoperasian serangan dari darat dan laut. F-35 dirancang untuk lepas landas dari jalan lompat ski yang tingginya enam meter dan mendarat vertikal.
Dalam hal spesifikasi, F-35 ini memiliki kecepatan 1,119 mph atau setara dengan 1,809 km/jam. Ia dapat membawa muatan setara dengan 6803 kg dan memiliki jangkauan penerbangan sejauh 900 mil atau setara dengan 1,448.4 km. F-35 memiliki kesamaan pengaturan suhu seperti pesawat luar angkasa.
Teknologi yang dimilikinya pun sangat canggih. F-35 ini memiliki teknologi elektronik militer terbaru termasuk radar peringatan dan arah penargetan yang akurat, serta perlindungan diri untuk mendeteksi dan mengatasi ancaman dari darat dan udara.
Pesawat tempur siluman Lockheed Martin F-35B mendarat di atas kapal induk serbu amfibi USS di perairan pulau paling selatan Jepang Okinawa 23 Maret 2018. F-35B mampu melaju dengan kecepatan maksimum Mach 1.67 atau 2.065 km per jam. REUTERS/Issei Kato
Ada juga komputer di kokpit yang didukung oleh 8,6 juta baris kode yang dapat memberikan informasi kepada pilot dalam dua layar sentuh. Pesawat ini didukung menggunakan pengenal suara juga. Bahkan, F-35 didukung oleh lebih banyak baris kode daripada yang dibutuhkan untuk meluncurkan Space Shuttle.
Helm berteknologi tinggi yang dikenakan oleh pilot F-35 juga dilengkapi dengan layar cekung yang menampilkan informasi penting seperti ketinggian, navigasi, serta gambar dari enam kamera infra merah yang tertanam di kulit pesawat sehingga memungkinkan pilot untuk melihat melalui badan pesawat.
Saat ini ada lebih dari 200 jet yang sudah beroperasi dengan total jam terbang sebanyak 110.000 jam. Angkatan Udara AS-lah yang memiliki pesawat F-35 paling banyak dari semua negara yang terlibat dalam pembuatannya.
Beberapa negara sudah membeli jet tempur F-35 di antaranya Australia membeli 100 unit dengan total harga Rp 227 triliun. Israel pada tahun 2017 membeli 100 unit dan setahun kemudian membeli lagi F-35 sebanyak 15 unit. Turki memesan 116 unit F-35 dan baru disetujui pembeliannya sebanyak 2 unit.
Credit tempo.co