Koalisi oposisi pimpinan mantan presiden,
perdana menteri dan pahlawan kemerdekaan Timor Leste, Xanana Gusmao
memenangkan pemilihan umum kedua dalam setahun. (REUTERS/Lirio Da
Fonseca)
Dilansir kantor berita Kyodo, dari penghitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum, Minggu (13/5) Aliansi Perubahan dan Kemajuan (AMP), koalisi pimpinan Xanana memperoleh 49,41 suara. Koalisi terdiri atas Kongres Nasional bagi Rekonstruksi Timor Leste (CNRT), partai Xanana dan dua partai lainnya.
Adapun Front Revolusioner bagi Kemerdekaan Timur Leste yang dikenal sebagai Fretilin meraih 34,37 persen suara. Dalam Parlemen, AMP memperoleh 34 dari 65 kursi Parlemen, sedangkan Fretilin 23 kursi. Sisanya akan diisi partai-partai dan koalisi yang lebih kecil.
Pemilu tersebut merupakan pemilihan umum kedua di Timor Leste dalam waktu kurang dari satu tahun.
Dengan kemenangan tersebut, Xanana bakal menjadi perdana menteri untuk ketigak kalinya. Dilansir Arab News, Taur Matan Ruak, mantan presiden dan ketua Partai Pembebasan Rakyat, anggota koalisi AMP akan menjadi Deputi Perdana Menteri.
Arif Abdullah Sagran, pengamat politik setempat seperti dilansir Arab News, mengaku pesimistis bahwa pemerintahan yang dipimpin Xanana bakal membawa perubahan dalam pembangunan dan kesejahteraan di Timor Leste.
"Program-program Gusmao selalu populis. Hanya terlihat bagus dalam jangka pendek," kata Sagran seperti dilansir Arab News. Dia memperkirakan Fretilin tidak akan menantang koalisi AMP.Tantangan justru akan berasal dari dalam AMP sendiri. "Karena tiga partai yang membentuk koalisi sangat berbeda satu sama lainnya. Satu-satunya yang mempersatukan mereka adalah bahwa mereka menghadapi lawan yang sama."
Adapun warga Timor Leste mengharapkan pemerintahan baru bakal membawa kemajuan bagi negaranya. "Pemerintahan berikutnya harus bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja, listrik dan air bersih yang lebih baik dan memenuhi janji-janji kampanyenya," kata Arlindo Amaral, 38 tahun, pengemudi taksi yang memilih untuk Fretilin seperti dikutip Arab News.
Data Bank Dunia menyatakan tingkat pengangguran di Timor Leste mencapai 11 persen. Sebanyak 65 persen dari 1,2 juta populasi Timor Leste berusia di bawah 25 tahun. Pendapatan terbesar negeri itu diperoleh dari minyak dan gas, yang berkontribusi sekitar 70 persen dari produk domestik bruto.
Presiden Timor Leste Francisco Guterres mempercepat pemilu setelah membubarkan Parlemen pada Januari lalu, menyusul runtuhnya pemerintahan minoritas yang dipimpin Fretilin. Popularitas Xanana meningkat setelah berhasil mengamankan kesepakatan perbatasan maritim dengan Australia baru-baru ini.
Credit cnnindonesia.com