Bendera Rusia dan Amerika Serikat.
Foto: Euromaidan Press
Balasan tersebut sebagai respons atas sanksi baru AS untuk Rusia
CB,
MOSKOW -- Ketua majelis tinggi parlemen Rusia Valentina Matvienko
mengatakan tanggapan Moskow terhadap sanksi Amerika Serikat (AS) akan
lebih menyakitkan. AS bulan ini telah memasukkan beberapa perusahaan dan
pejabat Rusia ke dalam daftar hitam sanksi sebagai tanggapan atas apa
yang disebut Matvienko sebagai fitnah terhadap Kremlin.
Moskow mengatakan sanksi tersebut melanggar hukum. Ia juga
memperingatkan, Rusia akan segera membalas. "Tanggapan Rusia terhadap
sanksi, yang kami sebut sanksi balasan, akan tepat, menyakitkan, dan tak
diragukan lagi bagi negara-negara yang memberlakukan (sanksi) terhadap
Rusia," kata Matvienko, dikutip kantor berita Interfax.
"Sanksi
adalah pedang bermata dua dan mereka yang memaksakannya harus memahami
sanksi terhadap negara-negara, terutama seperti Rusia, akan membawa
risiko konsekuensi serius," tambah dia.
Anggota parlemen di
majelis rendah parlemen Rusia telah membuat undang-undang yang akan
memberikan kekuatan bagi pemerintah untuk melarang atau membatasi impor
barang dan jasa AS, mulai dari obat-obatan hingga perangkat lunak dan
mesin roket. Namun, Kremlin belum mengatakan apakah akan mendukung
langkah-langkah tersebut.
Presiden AS Donald Trump
mengatakan kepada wartawan pada Rabu (18/4) malam, AS akan memberikan
sanksi baru terhadap pemerintah Rusia. Sanksi akan diberikan segera
ketika Rusia memang sudah sangat layak mendapatkannya, seperti melakukan
serangan siber baru atau provokasi lainnya.
"Kami
menghadapi pertempuran yang sangat, sangat parah di Suriah baru-baru ini
[Februari] antara pasukan kami dan pasukan Rusia dan itu sangat
menyedihkan. Banyak orang tewas dalam pertempuran itu," kata Trump,
seperti dilaporkan laman Fox News.
Credit
republika.co.id