Kamis, 19 April 2018

Rusia-China Dilaporkan Kembangkan Teknologi untuk Butakan Satelit AS


Rusia-China Dilaporkan Kembangkan Teknologi untuk Butakan Satelit AS
Kepala Angkatan Udara AS, Heather Wilson menyatakan bahwa Moskow dan Beijing sedang mengembangkan sebuah teknologi yang dapat mengganggu satelit AS. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Kepala Angkatan Udara Amerika Serikat (AS), Heather Wilson menyatakan bahwa Moskow dan Beijing sedang mengembangkan sebuah teknologi yang dapat mengganggu satelit AS. Teknologi ini diprediksi dapat membuat satelit AS buta untuk beberapa waktu.

"Kami menghadapi lingkungan keamanan internasional yang lebih kompetitif dan berbahaya daripada yang telah kita lihat dalam beberapa dekade terakhir. Rusia dan China mengembangkan kemampuan untuk menonaktifkan satelit kami," kata Wilson pada Simposium Luar Angkasa di Colorado Springs.

Wilson, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (18/4), kemudian menuturkan, AS akan bekerja dengan sekutu mereka untuk meningkatkan operasi, meningkatkan pencegahan dan mempertahankan objek vital di luar angkasa.

Rusia dan China sejatinya telah menyatakan komitmen mereka untuk menggunakan ruang angkasa untuk tujuan damai dan juga merupakan anggota Komite PPBB tentang Penggunaan Luar Angkasa yang Damai.

Sebagai bagian dari BRICS, Cina dan Rusia juga telah menandatangani deklarasi Xiamen, yang menyerukan kepada negara-negara dunia untuk melakukan eksplorasi damai di luar angkasa dan sesuai dengan hukum internasional, menekankan bahwa luar angkasa harus tetap bebas dari segala jenis senjata dan penggunaan kekuatan.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Wilson mengatakan bahwa AS berencana untuk meluncurkan satelit peringatan rudal generasi tebaru empat tahun lebih cepat dari yang dijadwalkan semula.

"Kami telah membatalkan satelit peringatan rudal ke-7 dan 8 dan sebaliknya akan membangun alternatif yang lebih bisa bertahan," ungkapnya dalam acara tahunan tersebut.



"Ketika kami mengembangkan sistem baru ini, kecepatan menjadi lebih penting. SBIRS 7 dan 8 dijadwalkan memakan waktu sembilan tahun untuk dirancang dan diproduksi. Jadwal penggantinya adalah lima tahun. Tujuan kami adalah untuk mengurangi empat tahun dari pengadaan satelit peringatan rudal generasi berikutnya," tukasnya.





Credit  sindonews.com