IAF akan mendorong kerja sama konkret Indonesia dan negara Afrika.
CB,
DENPASAR -- Perwakilan dari 46 negara Afrika akan menghadiri Forum
Indonesia-Afrika (Indonesia-Africa Forum/IAF) 2018 yang diselenggarakan
di Nusa Dua, Bali pada 10-11 April.
"Sudah ada perwakilan dari 46 negara Afrika yang menyatakan untuk
hadir dalam IAF besok (Selasa, 10/4)," kata Direktur Afrika Kementerian
Luar Negeri, Daniel Simanjuntak saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention
Center pada Senin malam (9/4).
Beberapa perwakilan negara
Afrika yang akan hadir dalam IAF 2018, antara lain Menteri Luar Negeri
Niger, Menteri Luar Negeri Madagaskar, Menteri Luar Negeri Kamerun,
Menteri Perkeretaapian Senegal, Menteri Perdagangan dan Industri
Mozambik, Menteri Pertambangan Nigeria, Menteri Perdagangan Niger,
Menteri Pertanian Gabon, Menteri Perdagangan Lesotho, Utusan Presiden
Aljazair, Wakil Menteri Perdagangan Mauritania, dan Wakil Menteri Luar
Negeri Maroko.
Selanjutnya, beberapa menteri dan pejabat
tinggi Indonesia pun akan turut hadir dalam rangkaian pertemuan IAF
2018, Menteri Koordinator Kemaritiman, Menteri Luar Negeri, Menteri
Keuangan, Menteri Perdagangan, Menteri Perhubungan, Menteri Komunikasi
dan Informatika, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Kepala Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Kepala Badan Ekonomi Kreatif
(Bekraf).
Menurut Daniel, beberapa acara sampingan sudah
mulai dilaksanakan dalam rangkaian IAF, salah satunya Forum Konsultasi
Bilateral (BKF) pertama antara Indonesia dan Ethiopia di Bali pada Senin
(9/4).
"Pertemuan FKB antara Indonesia dan Ethiopia hari
ini salah satunya membahas upaya penguatan kerja sama ekonomi, misalnya
pemerintah Ethiopia membahas pembangunan infrastruktur di negara
tersebut," ujar dia.
Selain itu, kata Daniel, ada pertemuan
antara PT Wijaya Karya (Wika) dengan beberapa mitranya dari
negara-negara Afrika untuk menjajaki upaya kerja sama yang terkait
dengan proyek pembangunan infrastruktur. IAF akan menjadi acara
bersejarah yang diadakan untuk pertama kalinya oleh pemerintah Indonesia
sebagai dasar atau
platform untuk mendorong kerja sama ekonomi
konkret antara Indonesia dengan negara-negara Afrika, khususnya untuk
mengincar pasar nontradisional.
IAF itu sejalan dengan
dorongan Presiden Joko Widodo agar Indonesia segera memasuki pasar-pasar
nontradisional, terutama Afrika. Pemerintah RI berupaya untuk
mengonversi kedekatan hubungan politik Indonesia dengan negara-negara
Afrika menjadi kedekatan hubungan ekonomi.
Presiden Joko
Widodo sebelumnya di sela-sela pertemuan G20 menyampaikan bahwa
Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan hubungan politik dengan Afrika
menjadi hubungan kerja sama ekonomi yang konkret. Dalam IAF 2018
diharapkan akan ada beberapa terobosan kerja sama ekonomi antara
Indonesia dengan beberapa negara Afrika, seperti penandatanganan
kesepakatan bisnis.