CB, Jakarta - Cina sedang membangun pangkalan angkatan laut baru di kawasan Laut Cina Selatan
untuk tempat penempatan kapal selam canggih, baik yang berawak maupun
yang tidak berawak. Pangkalan itu akan berlokasi di Sanya, kota di ujung
selatan pulau Hainan.
Pekan lalu, Komandan Pasukan Armada Amerika Serikat, Laksamana Philip Davidson mengungkapkan tentang rencana Cina membangun pangkalan untuk kapal selamnya kepada Kongres untuk membahas pencalonannya untuk menjadi kepala Pasifik.
“Orang Cina berinvestasi dalam berbagai platform, termasuk kapal selam dengan senjata yang semakin canggih, kendaraan bawah laut tidak berawak dan sensor baru. Mereka juga mengembangkan teknologi lain untuk mendominasi kekuatan bawah laut,” kata Davidson, seperti dilansir Sputnik News pada 21 April 2018.
Laporan terkait pengkalan kapal selam Cina itu adalah yang terbaru dari beberapa proyek militer bawah laut Beijing di Laur Cina Selatan.
Pada Januari lalu, Akademi Ilmu Pengetahuan Cina mengungkapkan sensor akustik bawah air telah ditempatkan secara strategis untuk melacak kapal selam Amerika Serikat ataupun sekutunya. Cina dalam beberapa tahun terakhir terus mengembangkan kemampuan angkatan lautnya, terutama setelah meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan yang diperebutkan oleh beberapa negara.
Beberapa
media lokal melaporkan para pekerja mulai meneliti tempat di Sanya
untuk mengumpulkan data sebelum mulai membangunnya pada 2019. Biaya
pembangunannya diperkirakan mencapai US $ 85 juta atau setara Rp 1,1
triliun.
Fasilitas
ini dapat melayani antara lima dan tujuh kapal selam, beberapa di
antaranya dapat mencapai kedalaman 4.500 meter di bawah air. Kapal-kapal
itu dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang kapal asing
yang melakukan operasi di Laut Cina Selatan.
Pekan lalu, Komandan Pasukan Armada Amerika Serikat, Laksamana Philip Davidson mengungkapkan tentang rencana Cina membangun pangkalan untuk kapal selamnya kepada Kongres untuk membahas pencalonannya untuk menjadi kepala Pasifik.
“Orang Cina berinvestasi dalam berbagai platform, termasuk kapal selam dengan senjata yang semakin canggih, kendaraan bawah laut tidak berawak dan sensor baru. Mereka juga mengembangkan teknologi lain untuk mendominasi kekuatan bawah laut,” kata Davidson, seperti dilansir Sputnik News pada 21 April 2018.
Laporan terkait pengkalan kapal selam Cina itu adalah yang terbaru dari beberapa proyek militer bawah laut Beijing di Laur Cina Selatan.
Pada Januari lalu, Akademi Ilmu Pengetahuan Cina mengungkapkan sensor akustik bawah air telah ditempatkan secara strategis untuk melacak kapal selam Amerika Serikat ataupun sekutunya. Cina dalam beberapa tahun terakhir terus mengembangkan kemampuan angkatan lautnya, terutama setelah meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan yang diperebutkan oleh beberapa negara.
Credit tempo.co