CB, Jakarta - Suara
bising artis K-Pop dan siaran berita propaganda tidak akan lagi
terdengar membahana di sepanjang zona perbatasan militer Korea Selatan
dan Korea Utara.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Senin, 23 April 2018, sepenuhnya menghentikan siaran propaganda sebagai persiapan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT yang pertama antara presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. KTT akan berlangsung pada 27 April 2018 di desa perbatasan Panmunjom.
Siaran propaganda dengan pengeras suara raksasa itu dihentikan pada tengah malam, tanpa menyebutkan apakah akan dilanjutkan kembali setelah KTT Kim-Moon.
"Kami berharap keputusan ini akan mendorong kedua Korea untuk menghentikan saling kritik dan propaganda terhadap satu sama lain dan juga berkontribusi dalam menciptakan perdamaian," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Korea Selatan, seperti dikutip dari Asia Correspondent, 23 April 2018.
Pengeras suara atau speaker super besar yang membunyikan pesan kepada orang-orang Korea Utara dapat didengar berkilo-kilo meter di sisi Utara. Propaganda itu dilakukan secara reguler sejak Januari 2016 sebagai tanggapan terhadap uji coba nuklir keempat Korea Utara.
Pengeras suara raksasa itu secara rutin menyiarkan musik pop Korea, berita dan ramalan cuaca, dan cerita kehidupan sehari-hari di Selatan yang sangat terlarang bagi warga Korea Utara. Korea Utara telah lama menentang pengeras suara Korea Selatan dan kadang-kadang membalasnya dengan tembakan artileri.
Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Senin, 23 April 2018, sepenuhnya menghentikan siaran propaganda sebagai persiapan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT yang pertama antara presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. KTT akan berlangsung pada 27 April 2018 di desa perbatasan Panmunjom.
Siaran propaganda dengan pengeras suara raksasa itu dihentikan pada tengah malam, tanpa menyebutkan apakah akan dilanjutkan kembali setelah KTT Kim-Moon.
"Kami berharap keputusan ini akan mendorong kedua Korea untuk menghentikan saling kritik dan propaganda terhadap satu sama lain dan juga berkontribusi dalam menciptakan perdamaian," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Korea Selatan, seperti dikutip dari Asia Correspondent, 23 April 2018.
Pengeras suara atau speaker super besar yang membunyikan pesan kepada orang-orang Korea Utara dapat didengar berkilo-kilo meter di sisi Utara. Propaganda itu dilakukan secara reguler sejak Januari 2016 sebagai tanggapan terhadap uji coba nuklir keempat Korea Utara.
Pengeras suara raksasa itu secara rutin menyiarkan musik pop Korea, berita dan ramalan cuaca, dan cerita kehidupan sehari-hari di Selatan yang sangat terlarang bagi warga Korea Utara. Korea Utara telah lama menentang pengeras suara Korea Selatan dan kadang-kadang membalasnya dengan tembakan artileri.
Credit TEMPO.CO