Ilustrasi. (Reuters/Sergei Karpukhin)
Kantor berita Rusia, RIA, melaporkan bahwa pembukaan kembali jalur ini ditandai dengan berlayarnya kapal Mangyonbong dari Rusia menuju Pelabuhan Rajin di Korut.
Direktur jenderal perusahaan pengendali jalur pelayaran tersebut, Vladimir Baranov, pelayaran ini hanya membawa kargo, tanpa penumpang.
Sebagaimana dilansir Reuters, jalur pelyaran ini awalnya dibuka pada Mei lalu untuk membawa kargo dan penumpang, terutama turis China.
Namun, jalur ini ditutup pada Agustus karena pihak perusahaan tak membayar biaya operasional ke pihak pelabuhan di Vladivostok.
Kini, Baranov sedang melakukan perundingan dengan pihak pelabuhan untuk melanjutkan kembali pelayaran pembawa penumpang.
Pembukaan kembali jalur ini dilakukan di tengah seruan dunia, terutama Amerika Serikat, untuk membatasi hubungan dengan Korut sebagai bentuk protes atas program rudal dan nuklirnya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa sendiri sudah menjatuhkan resolusi baru yang berisi seruan agar seluruh negara anggota memangkas hubungan ekonomi dan diplomatik dengan Korut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Katina Adams, pun meminta semua negara mematuhi resolusi itu dengan "mengambil langkah lanjutan untuk menimbulkan tekanan maksimal terhadap Korut, memangkas hubungan ekonomi dan diplomatik."
Presiden Rusia, Vladimir Putin, sendiri sudah menandatangani dekrit yang memerintahkan pembatasan hubungan dengan Korut, sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB.
Credit cnnindonesia.com