Upacara peringatan tragedi 11 September dipadai warga AS. (Foto: CBS New York)
NEW YORK - Peringatan tragedi paling mematikan di Amerika Serikat (AS) yaitu tragedi 11 September 2001 telah resmi dimulai. Kala itu, sebuah pesawat yang dibajak teroris menghantam menara utara gedung World Trade Center pada pukul 08.46 waktu AS.
Kemudian pesawat menghantam menara bagian Selatan pada pukul 09.30 waktu setempat. Tragedi ini telah membunuh 2.978 orang. Hari ini, Presiden Donald Trump secara resmi telah memulai upacara peringatan dan mengawalinya dengan mengheningkan cipta di Gedung Putih bersama sang istri tepat pukul 08.46 ketika serangan pertama terjadi.
Upacara peringatan serangan bunuh diri itu digelar di 2 tempat yang berbeda. Peringatan diketahui digelar di markas pertahanan Pentagon dan di Flight 93 National Memorial, dekat Shanksville. Ini adalah daerah pinggiran kota yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat yang dibajak oleh para teroris.
Upacara peringatan di monumen peringatan, lonceng terlebih dulu dibunyikan sebagai tanda pembukaan upacara yang juga dibunyikan tepat pukul 08.46. Dan tepat setelah itu, nama-nama ribuan korban di bacakan keras untuk menghormati mereka yang gugur demikian dimuat BBC.
Lonceng tak hanya berbunyi sekali melainkan berbunyi sebanyak 3 kali. Lonceng kedua berbunyi pada pukul 9:03 pagi, kemudian yang ketiga berbunyi pada pukul 9:37 pagi untuk menandai saat pesawat yang dibajak menabrak Pentagon.
Sementara itu sebagaimana dinukil dari CBS New York, Senin (11/9/2017), sembari memegang foto keluarga mereka yang tewas, para kerabat korban dan para korban yang selamat meletakan bunga di atas monumen. Sehari sebelumnya, monumen peringatan korban juga telah dipadati warga dan dibuka untuk umum.
"Saya kehilangan beberapa banyak teman, banyak rekan kerja. Mungkin saya telah kehilangan tiga perempat teman dari jumlah total petugas pemadam kebakaran. Mereka terbunuh hari itu," ujar seorang petugas pemadam kebakaran, Dick Brennan.
Namun, nampaknya warga AS perlahan-lahan mulai melupakan trauma akan insiden tersebut. Lokasi kejadian yang kini telah dibangun kembali dilaporkan ditinggali oleh sekira 61 ribu orang. Jumlah ini terhitung, 3 kali lipat lebih banyak dari pada jumlah warga yang tinggal di kawasan itu pada tahun 2000.
Credit okezone.com