Politbiro Partai Komunis China
berencana melakukan amandemen konstitusi partai yang disebut berdasarkan
situasi terkini. (Reuters/Damir Sagolj)
Jakarta, CB --
Partai Komunis China (CPC) berencana mengubah konstitusi dalam kongres nasional bulan depan.
Kantor berita pemerintah China, Xinhua, melaporkan Politbiro—salah satu badan tertinggi partai tersebut—tengah membahas sebuah rancangan amandemen konstitusi untuk dibahas dalam kongres CPC ke-19.
"Perubahan konstitusi dalam Kongres Nasional CPC ke-19 dilakukan berdasarkan situasi terkini dan tugas baru yang bisa mendorong perkembangan sosialisme dengan karakteristik China dan pembangunan partai," bunyi laporan Xinhua seperti dikutip Reuters, Selasa (19/9).
Kantor berita pemerintah China, Xinhua, melaporkan Politbiro—salah satu badan tertinggi partai tersebut—tengah membahas sebuah rancangan amandemen konstitusi untuk dibahas dalam kongres CPC ke-19.
"Perubahan konstitusi dalam Kongres Nasional CPC ke-19 dilakukan berdasarkan situasi terkini dan tugas baru yang bisa mendorong perkembangan sosialisme dengan karakteristik China dan pembangunan partai," bunyi laporan Xinhua seperti dikutip Reuters, Selasa (19/9).
Selama ini, CPC mendorong gagasan Presiden Xi Jinping yang dikenal
dengan "Empat Komprehensif" yang merujuk pada penekanan bahwa China
harus bekerja secara komprehensif untuk membangun kesejahteraan dalam
masyarakat dan memperkuat reformasi.
Proposal amandemen ini rencananya akan diajukan pada 11 Oktober mendatang dalam rapat pleno partai yang dihadiri sekitar 200 pejabat senior.
"Amandemen konstitusi ini harus membuat Partai Komunis lebih kuat, bersemangat, dan mampu mempertahankan kedekatannya dengan rakyat," kata Xinhua.
Di sisi lain, perubahan konstitusi ini dianggap sebagai langkah Presiden Xi untuk semakin mengukuhkan nama dan doktrin ideologisnya dalam konstitusi China.
Proposal amandemen ini rencananya akan diajukan pada 11 Oktober mendatang dalam rapat pleno partai yang dihadiri sekitar 200 pejabat senior.
"Amandemen konstitusi ini harus membuat Partai Komunis lebih kuat, bersemangat, dan mampu mempertahankan kedekatannya dengan rakyat," kata Xinhua.
Di sisi lain, perubahan konstitusi ini dianggap sebagai langkah Presiden Xi untuk semakin mengukuhkan nama dan doktrin ideologisnya dalam konstitusi China.
Selama hampir lima tahun menjabat sebagai presiden, Xi berupaya
memperkuat konsolidasi kekuasannya dalam pemerintahan. Salah satu usaha
itu terlihat saat Xi berupaya memimpin reformasi ekonomi negaranya yang
kini terus melesat menjadi negara dengan ekonomi terbesar kedua di
dunia.
Selain itu, Xi juga menunjuk diri sendiri sabagi panglima militer China walaupun selama ini dia telah menjadi Kepala Komisi Militer Pusat yang otomatis mengendalikan pasukan bersenjata.
Meski begitu, Xinhua tidak merinci langkah-langkah utama sperti apa yang akan dilakukan Xi terkait perubahan konstitusi itu.
Xinhua juga tak merinci apakah Xi akan "mengabadikan" namanya sendiri dalam perubahan dasar negara itu seperti yang pernah dilakukan para pendahulunya yakni Mao Zedong dan Deng Xiaoping.
Pendahulu Xi lainnya seperti Jiang Zemin dan Hu Jintao juga pernah mengubah konstitusi partai komunis saat memimpin China. Namun, keduanya tidak mencetuskan nama mereka dalam perubahan konstitusi tersebut.
Selain itu, Xi juga menunjuk diri sendiri sabagi panglima militer China walaupun selama ini dia telah menjadi Kepala Komisi Militer Pusat yang otomatis mengendalikan pasukan bersenjata.
Meski begitu, Xinhua tidak merinci langkah-langkah utama sperti apa yang akan dilakukan Xi terkait perubahan konstitusi itu.
Xinhua juga tak merinci apakah Xi akan "mengabadikan" namanya sendiri dalam perubahan dasar negara itu seperti yang pernah dilakukan para pendahulunya yakni Mao Zedong dan Deng Xiaoping.
Pendahulu Xi lainnya seperti Jiang Zemin dan Hu Jintao juga pernah mengubah konstitusi partai komunis saat memimpin China. Namun, keduanya tidak mencetuskan nama mereka dalam perubahan konstitusi tersebut.
Credit cnnindonesia.com