Jumat, 13 Februari 2015

Diam atas Penembakan Muslim di AS, Obama Dikecam


Diam atas Penembakan Muslim di AS, Obama Dikecam
Presiden A.S. Barack Obama dalam wawancara dengan Humans of New York. Facebook.com/Humans of New York

CB, Mexico City - Biasanya, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengeluarkan pernyataan jika insiden penembakan terjadi di negaranya. Namun kali ini, saat tiga mahasiswa Muslim ditembak mati tetangganya di North Carolina, tak ada pernyataan yang terlontar dari Gedung Putih.

Hal inilah yang membuat Presiden Turki Tayyip Recep Erdogan berkomentar. Di sela-sela kunjungannya ke Meksiko, ia mengecam sikap diam Obama tersebut. "Jika Anda hanya diam ketika menghadapi sebuah insiden seperti ini dan tidak membuat pernyataan, dunia juga akan tinggal diam terhadap Anda," kata Erdogan, sementara Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto berdiri di sampingnya.

Tiga Muslim - Deah Shaddy Barakat (23), istrinya Yusor Mohammad (21), dan adiknya Razan (19) - ditembak mati di Chapel Hill Selasa malam oleh Craig Stephen Hicks. Polisi menyatakan penembakan dipicu oleh sengketa tempat parkir.

Erdogan mengecam orang yang bertanggung jawab atas penembakan tersebut namun ia juga mengatakan bahwa pemimpin seperti Obama, Wakil Presiden Joe Biden, dan Menteri Luar Negeri John Kerry memiliki tanggung jawab untuk mengambil posisi terhadap tindakan kekerasan.

Dua pemimpin ini kerap berada di posisi berseberangan. Yang terbaru, keduanya tak sepaham tentang cara terbaik melakukan operasi untuk menumpas kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di perbatasan Turki. Negara yang pernah ditolak masuk Uni Eropa ini menolak penggunaan pangkalan udara di Incirlik sebagai pangkalan udara.


Credit  TEMPO.CO