ISLAMABAD
- Menteri Informasi Pakistan, Fawad Chaudhry menuturkan Presiden
Amerika Serikat (AS), Donald Trump telah meminta bantuan Pakistan dalam
proses pembicaraan perdamaian Afghanistan. Fawad menyebut, permintaan
itu disampaikan melalui sebuah surat kepada Perdana Menteri Pakistan,
Imran Khan.
Trump ingin mengakhiri perang 17 tahun antara pasukan keamanan Afghanistan dan Taliban Afghanistan, yang berjuang untuk mengusir pasukan internasional. Para pejabat AS telah lama mendorong Pakistan untuk mendekati para pemimpin Taliban, yang menurut Washington berbasis di negara itu, dan membawa mereka ke meja perundingan.
"Presiden Trump telah menulis surat (kepada Khan). Dia telah meminta kerjasama Pakistan untuk dapat membawa Taliban ke perundingan," kata Fawad dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (3/13).
"Dalam surat Trump kepada Khan, hubungan Pakistan sangat penting bagi AS dan untuk menemukan solusi bagi konflik Afghanistan," sambungnya.
Sementara itu, Kedutaan Besar AS di Islambad atau Gedung Putih sendiri belum memberikan pernyataan apapun mengenai surat tersebut.
Trump ingin mengakhiri perang 17 tahun antara pasukan keamanan Afghanistan dan Taliban Afghanistan, yang berjuang untuk mengusir pasukan internasional. Para pejabat AS telah lama mendorong Pakistan untuk mendekati para pemimpin Taliban, yang menurut Washington berbasis di negara itu, dan membawa mereka ke meja perundingan.
"Presiden Trump telah menulis surat (kepada Khan). Dia telah meminta kerjasama Pakistan untuk dapat membawa Taliban ke perundingan," kata Fawad dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (3/13).
"Dalam surat Trump kepada Khan, hubungan Pakistan sangat penting bagi AS dan untuk menemukan solusi bagi konflik Afghanistan," sambungnya.
Sementara itu, Kedutaan Besar AS di Islambad atau Gedung Putih sendiri belum memberikan pernyataan apapun mengenai surat tersebut.
Bulan
lalu, Trump mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Pakistan tidak
melakukan apa pun untuk AS meskipun AS telah memberikan bantuan miliaran
dolar. Dia juga menyebut, para pejabat Pakistan tahu tentang lokasi
mantan pemimpin al-Qaida Osama bin Laden, sebelum operasi pasukan AS
pada 2011 di Pakistan.
Credit sindonews.com