Penahanan Najib terkait dengan kasus 1MDB.
CB,
KUALA LUMPUR -- Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak dilaporkan
kembali ditangkap Komisi Antikorupsi Malaysia atau Suruhanjaya
Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM), Senin (10/12). Pehahanannya terkait
dengan dugaan perannya dalam pemalsuan laporan audit 1Malaysia
Development Berhad (1MDB).
Kantor berita
Bernama melaporkan, Najib memasuki gedung SPRM pada pukul 10.42 pagi waktu setempat. Namun perkembangan yang dilaporkan
the Straits Times, Najib dibebaskan pukul 13.20 setelah membayar jaminan.
Pada
25 November, Auditor-Jenderal Madinah Mohamad mengungkapkan bahwa
laporan audit akhir 1MDB telah dirusak. Ia menyebut Najib mengetahui hal
tersebut.
Menurut Madinah, terdapat dua hal vital yang
dihapus dalam laporan akhir 1MDB. Pertama adalah tentang kehadiran
pengusaha Low Taek Jho atau dikenal dengan nama Jho Low pada pertemuan
dewan 1MDB dan status keuangan 1MDB.
Madinah
mengungkapkan, arahan untuk mengubah laporan akhir audit 1MDB itu
berasal dari Tan Sri Shukry Salleh. Ia diketahui merupakan sekretaris
pribadi utama Najib saat menjadi perdana menteri. Laporan akhir 1MDB
diubah pada 26 Februari 2016. Perubahan itu dilakukan dengan dalih
sebagai masalah sensitif.
Najib telah ditetapkan sebagai
terdakwa dalam kasus korupsi 1MDB. Dia telah menghadapi 21 dakwaan
tindak pencucian uang dan empat dakwaan penyalahgunaan kekuasaan.
Kasus
1MDB, juga telah menyeret istri Najib, Rosmah Mansour. Ia diduga turut
menikmati aliran dana korupsi 1MDB. Selain itu, Rosmah diduga menerima
suap sebesar 189 juta ringgit dari perusahaan yang mengajukan proyek
untuk pemerintah.
Saat ini kepolisian Malaysia juga tengah
memburu Jho Low. Dia diduga turut merencanakan dan menerima dana korupsi
1MDB. Hingga kini keberadaan Jho Low masih belum diketahui.
Namun
pada Agustus lalu, Jho Low, melalui situs pribadinya, menyangkal
terlibat dalam skandal 1MDB. Menurutnya, semua tuduhan yang menyeret
namanya dalam kasus korupsi 1MDB keliru. “Biar saya perjelas, saya tidak
bersalah,” ujarnya.
Ia meminta semua pihak tak secara
serampangan menghakiminya. “Saya hanya meminta agar semua orang,
pengadilan, jaksa, dan masyarakat umum, tetap berpikiran terbuka sampai
semua bukti terungkap,” ucap Low.