Beberapa tersangka lainnya sudah berhasil diidentifikasi dan kini sedang dicari.
CB,
TEHERAN -- Kepala kepolisian Iran Hossein Ashtari mengatakan pasukan
keamanan Iran telah menangkap 10 tersangka yang diduga terlibat dalam
bom bunuh diri di Chabahar. Bom tersebut menewaskan dua orang petugas
polisi.
"Petunjuk yang bagus sudah diperoleh dan
harapannya dengan kerja sama masyarakat kami bisa mendapatkan petunjuk
yang utama," kata Ashtari seperti dikutip dari kantor berita
IRNA, Ahad (9/12).
Ashtari menambahkan beberapa tersangka lainnya sudah berhasil
diidentifikasi dan kini sedang dicari. Bom bunuh diri yang terjadi pada
hari Kamis (6/12) lalu juga melukai 48 orang lainnya.
Kabarnya
bom tersebut dilakukan oleh kelompok Muslim Sunni. Menurut kantor
berita pemerintah pelaku meledakan bom di dekat markas polisi di kota
pelabuhan Chabahar di sebelah selatan Iran.
Bom
bunuh diri cukup jarang terjadi di Iran. Kelompok pemberontak Sunni
sudah beberapa kali melakukan serangan terhadap anggota keamanan selama
beberapa tahun terakhir di Provinsi Sistan-Baluchestan, dimana Chabahar
berada.
Provinsi tersebut menjadi tempat tinggal kelompok minoritas Muslim Sunni. Mayoritas penduduk Iran beragama Muslim Syiah.
Daerah
tersebut juga sudah lama menjadi pusat kekerasan di mana ada banyak
penyulundupan narkoba dan serangan-serangan kelompok separatis.
Media-media Iran melaporkan kelompok pemberontak Muslim Sunni Ansar
al-Furqan telah mengaku bertanggungjawab atas serangan ini.
Sementara
itu pemerintah Iran menuding Arab Saudi dan Amerika Serikat telah
mendanai kelompok-kelompok tersebut. Arab Saudi dan AS telah membantah
tuduhan tersebut.