Ilustrasi. FOTO: THOMAS KUKUH/JPNN.com
JAKARTA (CB) - Panglima
TNI, Jenderal TNI Moeldoko mengatakan kemampuan menembak prajurit TNI
harus tetap diasah dengan baik dan harus melakukan regenerasi dari waktu
ke waktu. Kata Moeldoko, TNI tidak boleh kehilangan atlet-atlet yang
handal di masa depan.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI saat
menerima Kontingen TNI Lomba Tembak Brunei International Skill Arms Meet
(BISAM) ke-11 tahun 2015 Brunei Darussalam, di Ruang Hening Mabes TNI
Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (3/2).
"Dalam lomba tembak BISAM ke-11 yang
diikuti oleh 16 negara peserta, kontingen TNI menjadi juara umum dengan
memperoleh 34 medali. Prestasi tersebut harus dipelihara dan
ditingkatkan terus-menerus," kata Moeldoko.
Posisi juara umum ini lanjutnya, semakin
menambah profil dan performance TNI di kawasan Asia. Moeldoko
melanjutkan, apa yang telah dilakukan anak buahnya itu memberikan
kontribusi yang sangat positif atas eksistensi TNI di dunia
Internasional.
Panglima mengingatkan, kecenderungan
seseorang setelah mendapatkan sesuatu adalah tidak waspada, lengah.
“Sikap-sikap seperti itu supaya ditinggalkan, dan sebagai prajurit,
kewaspadaan adalah nomor satu," ujarnya.
BISAM ke-11 diselenggarakan dari tanggal
15 Januari hingga 2 Februari 2015. Diikuti oleh Indonesia, Brunei
Darussalam, Malaysia, China, Oman, Singapura, Australia, United Kingdom,
Vietnam, New Zaeland, United States Of America, Philipina, Laos,
Thailand, Kamboja dan Pakistan.
Kontingen TNI dipimpin oleh Komandan
Kontingen Kolonel Arm Budi Suwanto yang berjumlah 35 orang. Mereka
meliputi 13 official, 10 atlet petembak senapan, 6 atlet petembak
SO/GPMG dan 6 atlet petembak pistol.
Kontingen TNI menjadi juara umum dengan
memperoleh 34 medali, terdiri dari: individu meraih 6 emas, 6 perak, dan
4 perunggu, sedangkan tim/ kelompok meraih 14 emas, 3 perak dan 1
perunggu.Credit JPNN.com