Jumat, 06 Februari 2015

Jika Presiden Meminta, TNI Siap Bantu Jaga Keamanan Terkait Konflik KPK-Polri


TRIBUNNEWS / HERUDIN 
 Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, memimpin apel siaga menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, di Parkir Timur Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (16/10/2014). Apel gabungan ini melibatkan 2.400 personel dari tiga angkatan di TNI dan Polri untuk pengamanan acara pelantikan 20 Oktober mendatang.


JAKARTA, CB
- Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, belum ada instruksi dari Presiden Joko Widodo kepada TNI untuk membantu pengamanan terkait polemik antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian Negara RI. Ia menyatakan bahwa TNI siap membantu menjaga keamanan negara jika sewaktu-waktu diminta.
"Kami selalu siap bila dibutuhkan untuk menjaga keamanan," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko ketika menghadiri acara olahraga bersama prajurit di Mako Kopassus, Cijantung, Jakarta, Jumat (6/2/2015) pagi.
Moeldoko menyebutkan, tugas TNI adalah menjaga stabilitas negara dan selalu berlatih mempersiapkan kemungkinan apa pun tanpa berpihak, kecuali demi bangsa. TNI tidak memiliki kewenangan untuk turut campur dalam permasalahan terkait dengan politik. Untuk itu, aparat TNI tidak ingin mengomentari lebih jauh tentang perseteruan KPK-Polri.
Ia mengimbau kepada masyarakat luas agar tenang dan tidak perlu khawatir mengenai keamanan negara. Ia juga menjamin bahwa TNI masih ada dan siap membantu apabila dibutuhkan.
"Biar bagaimanapun, kami mematuhi perintah jabatan tertinggi, dalam hal ini instruksi Presiden adalah yang kami laksanakan," katanya.
Moeldoko berharap semua aparat keamanan negara, termasuk unsur TNI, selalu kompak dan terkoordinasi setiap melaksanakan tugas.

Credit  KOMPAS.com