Kamis, 13 November 2014

Robot Ultraviolet Perangi Virus Ebola


Robot Ultraviolet Perangi Virus Ebola
Petugas mengunakan perlengkapan steril sebelum memeriksa pasien terduga virus ebola, dalam Simulasi Penanggulangan Ebola, di Lapangan Monas, Jakarta, Rabu 12 November 2014. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
 
Jakarta, CB -- Bukan hanya manusia, robot juga kini dilibatkan untuk ikut membantu penanggulangan bencana Ebola yang marak tersebar.

Saul, sebuah robot yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi kesehatan Xenex, dapat membunuh bakteri dan kandungan pantogen berbahaya yang menjadi salah satu penyebab penyebaran infeksi Ebola hanya dalam waktu kurang dari 5 menit.

Robot dengan tinggi 1,5 meter ini menggunakan tekanan listrik dengan intensitas tinggi, kemudian mengeluarkan sinar ultraviolet untuk membelah dinding sel bakteri untuk memasukan sebuah kandungan kimia pembunuh satu untaian asam ribonukleat (RNA) yang memiliki struktur menyerupai virus Ebola.

"Rumah sakit yang menggunakan robot ini mampu menurunkan tingkat infeksi hingga 60 persen," ujar Geri Genant pakar kesehatan yang ikut mengembangkan robot ini, dikutip dari LiveSciences, Rabu (12/11).

Menurut Genant, pihak Xenex kini tengah menguji sistem spektrum desinfeksi penuh pada 22 mikroorganisme dan dua ribu contoh di beberapa laboratorium di seluruh dunia. Jika berhasil, robot ini nantinya akan dapat menghancurkan virus Ebola dengan tingkat efisiensi hingga 99,9 persen.

"Saul memiliki sinar ultraviolet 25 ribu kali lebih terang dari lampu neon. Ini bisa menjadi pembunuh kandungan pantogen yang identik dengan Ebola yang bisa luput dari pemeriksaan manusia," ujar Genant.

Robot tersebut kini berada di Langley Air Force Base dan digunakan untuk memeriksa para tentara yang baru saja kembali dari Afrika Barat agar terhindar dari infeksi Ebola. Di sana, Saul akan terus dikembangkan oleh para ahli kesehatan, teknologi dan bekerjasama dengan pihak militer untuk meningkatkan daya guna robot ini sehingga dapat membunuh virus mematikan lainnya.

Credit CNN Indonesia