Selasa, 30 Januari 2018

Kremlin Balik Tuding AS Intervensi Pemilu Rusia


Kremlin Balik Tuding AS Intervensi Pemilu Rusia
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyebut AS berupaya mengintervensi pemilu Rusia. (AFP Photo/Maxim Shemetov)



Jakarta, CB -- Kremlin menyebut Amerika Serikat melakukan tindakan yang bertujuan mengintervensi pemilihan umum Rusia, tahun ini.

Tindakan dimaksud adalah penyusunan laporan Kementerian Keuangan AS yang bisa memperluas sanksi atas Rusia karena ikut campur dalam pemilihan umum presiden Amerika, 2016 lalu.

Senin malam (30/1), Kemenkeu AS mesti mengirim daftar pengusaha kaya Rusia, beserta detail terkait hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, kepada Kongres.


Presiden AS Donald Trump menandatangani legislasi yang memerintahkan penyusunan laporan tersebut pada Agustus lalu.

Persetujuan itu dilakukan Trump dengan terpaksa dan penyidik meyakini dia adalah pihak yang paling diuntungkan oleh intervensi Rusia.

"Kami yakin (laporan tersebut) merupakan upaya langsung dan jelas-jelasan yang dilakukan bertepatan dengan pemilu kami dalam rangka memengaruhi," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan.

"Kami tidak setuju dengan hal tersebut, dan kami yakin tindakan itu tidak akan berpengaruh," ujarnya, dikutip CNN.

Peskov mengatakan publikasi laporan itu "akan dianalisis di Moskow sehingga kepentingan kami dan kepentingan perusahaan-perusahaan kami terjamin.

Rusia akan menggelar pemilu pada 18 Maret. Pemungutan suara ini diprediksi dapat dimenangkan dengan mudah oleh petahana Presiden Putin karena ia membatasi pergerakan lawan politiknya dengan ketat.

Pemimpin oposisi Alexei Navalny sempat ditahan saat berdemonstrasi menentang Kremlin di Moskow, Minggu. Melalui Twitter, dia menyatakan mesti menjalani persidangan meski telah dilepas dari penahanan.

Peskov mengatakan dirinya tidak menilai Navalny sebagai ancaman bagi kekuasaan Putin. "Popularitas Putin jauh melampaui perbatasan Rusia dan saya pikir tidak ada yang meragukan fakta bahwa Putin adalah pemimpin absolut."




Credit  cnnindonesia.com






Pemimpin oposisi Rusia dibebaskan dari tahanan


Arsip Foto. Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny memeluk sang istri Yulia setelah pengadilan di Kirov, menetapkan Navalny bersalah atas tudugan pencurian tetapi menangguhkan hukuman lima tahun penjara baginya, yang membuaut pengkritik utama Presiden Vladimir Putin tidak dipenjara. (REUTERS/Maxim Shemetov)



Moskow (CB) - Pemimpin oposisi Rusia Alexei Navalny dibebaskan setelah sempat ditahan polisi di Moskow, sementara ribuan orang berdemonstrasi menolak pemilu Maret yang diperkirakan akan memperpanjang masa jabatan Vladimir Putin di Kremlin.

"Saya bebas," tulis Navalny di Twitter pada Minggu malam, menambahkan: "Hari ini merupakan hari yang penting... Terima kasih kepada semua yang tidak takut memperjuangkan hak mereka."

Ribuan orang menerjang suhu dingin untuk mengikuti aksi unjuk rasa di lusinan kota Rusia untuk memprotes apa yang disebut Navalny dan pendukungnya sebagai "pemilu semu" yang akan datang.

"Ini bukan pemilihan karena kami sudah tahu hasilnya," kata Elena Ruzhe (62) kepada AFP di Moskow. "Saya tidak takut memprotes," kata bekas pegawai kementerian kebudayaan itu.

Di kota Yekaterinburg, seribu orang berunjuk rasa, termasuk wali kotanya. "Apa yang ditawarkan kepada kita bukan pemilu," kata wali kota Yevgeny Roizman kepada pengunjuk rasa.

Di Moskow, Navalny meneriakkan "penipu dan pencuri" dalam demonstrasi di pusat kota pada Minggu, sebelum beberapa polisi menangkap sang pemimpin oposisi, membekuknya dan menyeret dia ke sebuah bus.

Otoritas sebelumnya mengatakan bahwa Navalny akan dituntut dengan tuduhan merencanakan protes tanpa izin, menambahkan bahwa dia dibawa ke kantor polisi.
Ribuan orang berpartisipasi dalam aksi di Moskow. Pihak berwenang meningkatkan pengamanan, mengerahkan mobil-mobil polisi dan bus penumpang ke pusat kota, namun sebagian besar menahan diri untuk menangkap pengunjuk rasa.




Credit  antaranews.com









Indonesia minta dukungan Saudi untuk jadi tuan rumah Mega Islamic Bank


Indonesia minta dukungan Saudi untuk jadi tuan rumah Mega Islamic Bank
Bendera Indonesia dan Arab Saudi. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)




Jakarta (CB) - Pemerintah Indonesia berkampanye ke Arab Saudi agar mendapatkan dukungan untuk menjadi tuan rumah Mega Islamic Bank/World Islamic International Bank (MIB/WIIB).

Menurut keterangan pers Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh, Senin, delegasi pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo melakukan pertemuan bilateral dengan Wakil Menteri Keuangan Arab Saudi Hamad Bin Sulaiman Al Bazai di Riyadh untuk kampanye itu.

Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegberiel menyampaikan bahwa sebagai negara utama di dunia Islam, Indonesia sangat pantas menjadi tuan rumah MIB/WIIB yang nantinya akan menjadi salah satu bank alternatif yang dapat memberikan akses pembiayaan infrastruktur bagi negara berkembang, khususnya di dunia Islam.

Dengan menjadi tuan rumah bagi MIB/WIIB, ia melanjutka, Indonesia bisa memberikan kontribusi yang lebih besar kepada dunia internasional.

"Indonesia secara faktual adalah negara berpenduduk muslim terbesar dunia dan termasuk 20 besar kekuatan ekonomi dunia. Selain itu, Indonesia juga mempunyai reputasi positif di dunia internasional atas peran aktifnya menjaga perdamaian dunia melalui diplomasi," kata Agus.

"Dalam hal ini Indonesia meminta pandangan dan dukungan dari Arab Saudi sebagai negara sahabat yang mempunyai kedekatan hubungan bilateral," dia menambahkan.

Selain membahas rencana pembentukan MIB/WIIB, dalam pertemuan bilateral tingkat wakil menteri keuangan antara Indonesia dan Arab saudi juga dibahas upaya peningkatan kerja sama bilateral kedua negara setelah kunjungan Raja Salman pada Maret tahun lalu, ketika 11 nota kesepahaman kerja sama antara kedua negara ditandatangani.

Salah satu nota kesepahaman yang ditandatangani adalah yang berkenaan dengan kontribusi Arab Saudi dalam pendanaan proyek pembangunan antara pemerintah Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi, yang memuat komitmen Arab Saudi memberikan bantuan pembiayaan untuk pembangunan di Indonesia.



Credit  antaranews.com




Korsel: Korut Akan Hilang dari Muka Bumi Jika Gunakan Rudalnya


Korsel: Korut Akan Hilang dari Muka Bumi Jika Gunakan Rudalnya
Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel), Song Young-moo memperingatkan Korea Utara (Korut) untuk tidak menggunakan senjata nuklir yang mereka miliki. Foto/Reuters


SINGAPURA - Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel), Song Young-moo memperingatkan Korea Utara (Korut) untuk tidak menggunakan senjata nuklir yang mereka miliki. Young-moo mengatakan, Korut sama saja melakukan aksi bunuh diri jika akhirnya memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir yang mereka miliki.

Berbicara di sebuah forum keamanan di Singapura, Young-moo menuturkan, jika Korut menyerang Korsel atau Amerika Serikat (AS) dengan senjata nuklirnya, maka pihaknya atau AS akan merespon dengan kuat. Dia menyebut respon ini mungkin akan menghilangkan Korut dari peta dunia.

"Rezim Korut mungkin akan dihapus dari peta jika menggunakan senjata nuklir yang dikembangkan melawan Korsel dan AS," kata Young-moo dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (29/1).

"Ini adalah gagasan anakronistik bahwa Korut akan menggunakan senjata nuklir untuk unifikasi (dari dua Korea). Ancaman serangan nuklir Kim Jong-un tidak ada apa-apanya selain dari sebuah propaganda dan tidak ada tindakan yang akan dilakukan," sambungnya.

Pada saat yang sama, Young-moo mendukung posisi Korut saat ini yang bertujuan memperbaiki hubungan dengan Korut melalui dialog. Hubungan Korut dan Korsel memang tengah dalam kondisi baik, pasca adanya pertemuan antara delegasi kedua negara untuk membahas keikutsertaan Korut dalam olimpiade musim dingin di Korsel.

"Ini mungkin jalan yang kasar, yang bisa memakan waktu lama, tapi saya rasa kita harus memakan cara seperti itu dengan sabar," tukasnya. 


Credit  sindonews.com


Menhan Korsel: Ancaman Nuklir Korut Serius dan Segera Terjadi


Menhan Korsel: Ancaman Nuklir Korut Serius dan Segera Terjadi
Menteri Pertahanan Korea Selatan Song Young-moo berpidato di International Institute for Strategic Studies (IISS) Fullerton Forum di Singapura, Senin (29/1/2018). Foto/Channel News Asia


SINGAPURA - Dari semua ancaman keamanan yang muncul di dunia, ancaman nuklir dan rudal Korea Utara (Korut) tetap menjadi masalah paling serius dan segera terjadi. Hal itu disampaikan Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Selatan (Korsel) Song Young-moo, Senin (29/1/2018).

Song mengatakan, Seoul akan menanggapi ancaman dari senjata Pyongyang itu dengan respons kuat.

”Meskipun peringatan berulang dan sanksi Amerika Serikat, Korea Utara terus menmpahkan usaha dan sumber dayanya untuk mengembangkan kemampuan nuklir. Korea Selatan di bawah kondisi tidak akan menerima Korea Utara sebagai kekuatan nuklir,” kata Song, yang menyampaikan pidatonya di International Institute for Strategic Studies (IISS) Fullerton Forum di Singapura.

Song mengatakan bahwa pemerintah Korea Selatan akan terus menanggapi provokasi Korea Utara dengan tetap menggunakan tindakan seperti sanksi dan dialog untuk mencapai denuklirisasi Semenanjung Korea.

Dia menggarisbawahi upaya Seoul untuk mengatasi ancaman keamanan yang diajukan oleh Pyongyang, termasuk mendorong perdamaian melalui pertahanan dan diplomasi, dan menyelesaikan secara damai, melalui dialog dan negosiasi.

Song juga menegaskan bahwa tujuan utama dari sanksi yang diimplementasikan bukanlah untuk menghukum Korea Utara, namun membawa rezim Kim Jong-un ke meja dialog.

Menyoroti pentingnya Asia Pasifik dalam perdagangan maritim global, Song mengatakan bahwa menjamin kebebasan navigasi di perairan regional melalui kerja sama keamanan maritim adalah masalah yang mendesak.

”Beberapa perselisihan maritim yang lebih sensitif di beberapa bagian wilayah tersebut berfungsi sebagai alasan untuk memproyeksikan kekuatan militer bersenjata,” ujarnya, seperti dikutip Channel News Asia.

Menurut Song, negara-negara regional harus secara proaktif menerapkan sanksi terhadap Korea Utara, yang diduga melakukan penyelundupan minyak dan bahan lainnya di perairan internasional dengan menyamarkan kapal-kapal di bawah bendera asing.

Sanksi terhadap Pyongyang itu untuk menindaklanjuti resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang pada tahun lalu menargetkan impor minyak, perusahaan pelayaran dan tenaga kerja asing, sebagai tanggapan atas uji coba nuklir keenam dan peluncuran rudal balistiknya.

Song mengusulkan sebuah forum untuk perdamaian dan ketertiban maritim di perairan Asia Timur Laut yang melibatkan angkatan laut dari Korea Selatan, AS, Jepang, China dan Rusia.





Credit  sindonews.com




AS Baru Saja Upgrade Bom Non-Nuklir Terbesar di Dunia


AS Baru Saja Upgrade Bom Non-Nuklir Terbesar di Dunia
Pesawat pembom B-2 Spirit Amerika Serikat yang mampu membawa MOP, bom non-nuklir terbesar di dunia. Foto/REUTERS/Courtesy J.T. Armstrong/US Air Force


WASHINGTON - Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) baru saja mendapat upgrade The Massive Ordnance Penetrator (MOP) atau GBU-57, bom non-nuklir terbesar di dunia.

MOP yang diperbarui ini jauh lebih mematikan. Bahkan diklaim lebih kuat dari “Ibu semua bom” (MOAB) AS yang pernah dijatuhkan di Afghanistan dan “Bapak semua bom” (FOAB) milik Rusia.

Menurut analisis militer di situs Global Security, upgrade baru MOP telah meningkatkan kemampuannya untuk menghasilkan muatan yang lebih berat dan menembus substruktur beton secara lebih efektif.

Laporan dari Popular Mechanics disebutkan MOP memiliki berat 30.000 pound dan lebih berat ketimbang pesawat tempur siluman F-35 Joint Strike Fighter. Namun, hanya ada 6.000 pon bahan peledak di dalamnya.

Bom raksasa ini awalnya dirancang untuk menghancurkan bangunan beton dan bunker bawah tanah. Bom ini dikurung dalam struktur yang panjangnya 20 kaki dan memiliki diameter 31,5 inci.

Baik MOAB maupun FOAB sudah sama-sama dijatuhkan oleh AS dan Rusia dalam perang melawan ISIS tahun lalu. Pada saat itu, FOAB dilaporkan sebagai bom non-nuklir “tak tertahankan” terbesar dalam sejarah militer. Kekuatan FOAB disebut-sebut empat kali lebih dahsyat dari MOAB.

MOAB sendiri memiliki berat 21.000 pound, termasuk hulu ledak seberat 18.700 pound yang terbuat dari M6.

MOP, menurut laporan tersebut, dirancang khusus untuk menyerang struktur komando bawah tanah seperti yang ditemukan di Korea Utara dan Iran. Kedua negara musuh AS itu dapat secara efektif menyembunyikan aktivitas nuklir mereka dan menjaga semua basis mereka tersembunyi di bawah tanah.

Bom seperti MOP bisa digunakan untuk menghancurkan fasilitas semacam itu atau menonaktifkannya sesuai kebutuhan.

“Pembom B-2 Spirit dapat mengirimkan dua MOP sekaligus,” tulis Popular Mechanics dalam analisis militernya yang dikutip Senin (29/1/2018). Begitu dijatuhkan, bom tersebut memiliki GPS onboard dan sepasang sirip yang membimbingnya ke sasaran. Laporan tersebut menyebutkan bahwa baru-baru ini pesawat tempur terlihat di Missouri dan melakukan latihan mirip manuver pesawat B-2 dalam menghancurkan sebuah bunker.

Sementara itu, dalam pertukaran email antara Bloomberg dan Angkatan Udara AS, disebutkan bahwa upgrade bom tersebut dapat meningkatkan kemampuan penetrasi 200 kaki dan kapasitas peledak. 




Credit  sindonews.com





Misil India Bisa Capai China


Misil India Bisa Capai China
Misil India Bisa Capai China. (Koran SINDO).


NEW DELHI - India sukses menguji coba misil balistik antarbenua jarak jauh (ICBM) Agni-V yang bisa menjangkau seluruh wilayah China.

Misil itu dipercaya menjadi misil ICMB paling canggih yang dimiliki India. Misil Agni-V diuji coba kemarin pagi waktu setempat di Pulau Abdul Kalam di perairan timur Negara Bagian Odisha. Kementerian Pertahanan India mengungkapkan uji coba itu meningkatkan kemampuan pertahanan negara tersebut.

Misil itu dipercaya sebagai ICBM tercanggih yang dimiliki India dengan daya jelajah mencapai 5.000 km. Dengan begitu, misil itu bisa menjangkau wilayah mayoritas China dan Eropa. Misil dengan ketinggian 17 meter dan mampu membawa hulu ledak 1,5 ton.

Kementerian Pertahanan India menyebut uji coba itu mampu meningkatkan kemampuan pertahanan negara itu. ”Kita suk ses meluncurkan misil balistik berkemampuan nuklir Agni-V hari ini (kemarin),” kata Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman dilansir Daily Star.

Dengan sukses meluncurkan Agni-V, India bergabung dengan klub negara eksklusif yang memiliki ICBM dengan jang kau 5.000 km seperti Rusia, AS, dan China. Presiden India Rashtrapati Bhavan mengucapkan selamat kepada para ilmuwan di balik peluncuran misil tersebut. ”Kesuksesan peluncuran Agni-V membuat semua orang India bangga.

Itu akan meningkatkan strategi per tahanan kita,” ungkapnya. Berdasarkan data Federasi Il muwan Amerika, India dipercaya memiliki 120 hingga 130 hulu ledak nuklir. ”Itu bukan ke mampuan baru. Itu merupakan pengembangan uji coba sebelum India memperpanjang daya jelajah nuklirnya,” ungkap Viping Narang, profesor sains politik di MIT yang meng kaji proliferasi nuklir, kepada CNN.

Narang mengungkapkan, militer India melakukan uji coba tersebut untuk melihat performa terbang dan akurasi. ”Mereka menguji masalah teknis yang di anggap perlu,” paparnya. India bersama Pakistan dan Korea Utara merupakan be bera pa negara dari 13 negara yang tidak menandatangani Pak ta Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif.

Baik Amerika Serikat, Rusia, China, maupun Korea Utara telah melakukan uji coba misil balistik pada tahun lalu. Khusus untuk Pyong yang, mereka dilarang melakukan uji coba karena sanksi PBB. Analis pertahanan berbasis di India, Ajai Shukla, mengungkapkan bahwa uji coba Agni-V untuk menunjukkan peningkatan kompleksitas proses uji coba.

Misil Agni-V telah diuji coba sebanyak lima kali sejak 2012. Uji coba sebelumnya dilaksanakan pada Desember 2016. Target utama peluncuran mi sil tersebut adalah Pakistan dan India. Shukla mengungkapkan daya jelajah Agni-V bisa menjangkau China.

”Agni-V memiliki daya jelajah yang cukup jauh. India sangat perlu mempersiapkan diri melawan China,” ungkap Narang. Uji coba Agni-V sebenarnya bukan hanya penting dalam sudut pandang teknologi. Tapi, itu menjadi hal yang serius dalam kaitan dengan geopolitik.

Hubungan Beijing dan New Delhi memburuk sejak ketegangan di perbatasan Himalaya, Doklam, pada 2017 lalu. ”Pemilihan waktu peluncuran saat ini sangat menarik,” ungkap Shukla kepada CNN. Dia mengungkapkan uji coba Agni-V kali dikaitkan dengan China. Kemudian, peluncuran itu juga berkaitan dengan komitmen Perdana Menteri India Narendra Modi yang fokus untuk mengibarkan bendera di geopolitik.

Menyiapkan Agni-VI
Menurut dua pakar nuklir AS, Hans M Kristensen dan Robert S Norris, India saat ini mengembangkan misil baru dengan target China.

”Dulu, India fokus untuk menangkal Pakistan. Kini, modernisasi misil dan hulu ledak nuklir India justru beralih ke China,” ungkap kedua peneliti tersebut. 


India saat ini sedang mengembangkan senjata nuklir baru. New Delhi diperkirakan memiliki tujuh sistem nuklir baru, termasuk dua kapal induk, empat peluncur misil balistik, dan satu misil balistik berbasis laut. Mereka juga mengembangkan sedikitnya empat sistem peluncur misil baru dalam satu dekade mendatang.

India saat ini memiliki empat misil balistik berkemampuan nuklir seperti misil jarak pendek Prithvi-2 dan Agni-1, kemudian jarak medium yakni Agni-II dan Agni-III. Agni-II mampu membawa hulu ledak nuklir dan daya jelajah mencapai 2.000 km dengan target China barat, tengah, dan selatan.

Kemudian, Agni-III mampu membawa hulu ledak nuklir dan terbang sejauh 3.200 km. Agni-III juga memiliki daya jelajah 5.000 km. ”Agni-V mampu menjangkau China,” ucap Kristensen dan Norris. Mereka menambahkan bahwa India akan mengembangkan Agni-VI dengan kemampuan ICBM penuh. Daya jangkau Agni-VI mencapai 8.000-10.000 km.



Credit  sindonews.com



Alasan Jet Tempur Rusia Cegat Pesawat AS dalam Jarak 1,5 Meter



Alasan Jet Tempur Rusia Cegat Pesawat AS dalam Jarak 1,5 Meter
Pesawat mata-mata EP-3 Aries Angkatan Laut Amerika Serikat. Foto/REUTERS


MOSKOW - Moskow membenarkan bahwa pesawat jet tempur Su-27 Rusia mencegat pesawat mata-mata EP-3 Aries Amerika Serikat (AS) di atas Laut Hitam, kemarin. Moskow menegaskan bahwa interaksi dua pesawat berlangsung aman, meski Pentagon mengklaim jarak pencegatan 1,5 meter dan sangat berbahaya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, tujuan intersepsi yang dilakukan jet tempurnya adalah untuk membatalkan misi pesawat EP-3 Aries Angkatan Laut AS di Laut Hitam. “Jet tersebut mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Reuters, Selasa (30/1/2018).

“Seluruh penerbangan Su-27 dilakukan sesuai dengan peraturan internasional, dan tidak ada situasi darurat,” lanjut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.

Masih menurut kementerian itu, pesawat jet tempur Su-27 bergegas melakukan aksi “pengacakan” saat objek terbang tak dikenal terdeteksi menuju perbatasan Rusia.

Jet tempur Su-27 kemudian mendekati pesawat terbang dan mengidentifikasinya sebagai pesawat EP-3 Aries Angkatan Laut AS, sebuah pesawat pengintai yang biasa digunakan Pentagon.

Pesawat mata-mata Washington itu lantas digiring pada jarak yang aman sebelum akhirnya mengubah arah menjauhi wilayah udara Rusia.


Sebelumnya, Pentagon mengecam insiden di wilayah udara internasional tersebut karena interaksi kedua pesawat hanya berjarak 1,5 meter dan sangat berbahaya. Pesawat AS, kata Pentagon, digiring selama 2 jam lebih 40 menit hingga hengkang dari wilayah udara Laut Hitam.

”Interaksi ini tidak aman karena penutupan Su-27 hingga 5 kaki (1,5 meter) dan menyeberang secara langsung melalui jalur penerbangan EP-3, menyebabkan EP-3 terbang melewati jet Su-27,” bunyi pernyataan Pentagon.

Ini bukan pertama kalinya Moskow memicu kemarahan Washington.

Militer AS telah melaporkan beberapa interaksi tidak aman antara pesawat militernya dengan pesawat jet tempur Rusia di langit atau wilayah udara di Laut Hitam dalam beberapa bulan terakhir.

”Militer Rusia berada dalam haknya untuk beroperasi di wilayah udara internasional, namun mereka harus bersikap sesuai standar internasional untuk memastikan keselamatan dan mencegah insiden,” lanjut Pentagon.





Credit  sindonews.com





Jet Tempur Rusia Cegat Pesawat AS dalam Jarak 1,5 Meter


Jet Tempur Rusia Cegat Pesawat AS dalam Jarak 1,5 Meter
Pesawat jet tempur Su-27 Rusia. Foto/Kementerian Pertahanan Rusia


WASHINGTON - Sebuah pesawat jet tempur Rusia melakukan aksi pencegatan atau intesepsi terhadap pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) di atas Laut Hitam, kemarin. Pentagon mengecam tindakan militer Moskow karena pencegatan dilakukan dalam jarak 1,5 meter dan sangat berbahaya.

Menurut Pentagon, insiden tersebut terjadi saat pesawat mata-mata Angkatan Laut AS, EP-3 Aries, sedang dalam misi di wilayah udara internasional.

Pesawat mata-mata itu lantas dicegat oleh pesawat jet tempur Su-27 Rusia. Pesawat AS digiring selama 2 jam lebih 40 menit hingga hengkang dari wilayah udara Laut Hitam.

”Interaksi ini tidak aman karena penutupan Su-27 hingga 5 kaki (1,5 meter) dan menyeberang secara langsung melalui jalur penerbangan EP-3, menyebabkan EP-3 terbang melewati jet Su-27,” bunyi pernyataan Pentagon.

Ini bukan pertama kalinya Moskow memicu kemarahan Washington.

Militer AS telah melaporkan beberapa interaksi tidak aman antara pesawat militernya dengan pesawat jet tempur Rusia di langit atau wilayah udara di Laut Hitam dalam beberapa bulan terakhir.

”Militer Rusia berada dalam haknya untuk beroperasi di wilayah udara internasional, namun mereka harus bersikap sesuai standar internasional untuk memastikan keselamatan dan mencegah insiden,” lanjut Pentagon.

Pasukan Rusia dan NATO beroperasi di ruang udara internasional di atas Laut Hitam, dan aktivitas di wilayah tersebut telah memanas sejak Rusia menganeksasi Crimea dari Ukraina pada tahun 2014.

Sementara itu, militer Rusia mengklaim melakukan tindakan pencegahan atas manuver pesawat mata-mata AS di atas Laut Hitam. Pihak Moskow, seperti dikutip Reuters, Selasa (30/1/2018), menegaskan bahwa pencegatan pesawat mata-mata Washington oleh jet tempur Su-27 berlangsung aman. 


Credit  sindonews.com


Jet Rusia Cegat Pesawat AS 1,5 Meter Bisa Picu Tabrakan di Langit


Jet Rusia Cegat Pesawat AS 1,5 Meter Bisa Picu Tabrakan di Langit
Pesawat jet tempur Su-27 Rusia. Foto/REUTERS


WASHINGTON - Pentagon mengecam manuver intersepsi atau pencegatan pesawat jet tempur Su-27 Rusia terhadap pesawat mata-mata EP-3 Aries Amerika Serikat (AS) dalam jarak 1,5 meter di atas Laut Hitam. Menurut Pentagon, manuver itu sangat berbahaya dan bisa memicu tabrakan di langit.

Angkatan Laut AS merilis sebuah catatan kontras dari pencegatan yang mereka klaim berlangsung 2 jam lebih 40 menit. Interaksi kedua pesawat itu terjadi kemarin.

”Interaksi ini tidak aman karena penutupan Su-27 hingga 5 kaki (1,5 meter) dan menyeberang secara langsung melalui jalur penerbangan EP-3, menyebabkan EP-3 terbang melewati jet Su-27,” kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.


“Pesawat Amerika tidak memprovokasi kegiatan Rusia,” lanjut Pentagon.”Tanggapannya ini meningkatkan risiko salah perhitungan dan tabrakan di udara,” imbuh pernyataan Pentagon.

”Militer Rusia berada dalam haknya untuk beroperasi di wilayah udara internasional, namun mereka harus bersikap sesuai standar internasional yang ditetapkan untuk menjamin keselamatan dan mencegah insiden,” sambung Pentagon.

Namun, versi Kementerian Pertahanan Rusia intersepesi yang dilakukan jet tempur Su-27 terhadap pesawat EP-3 Aries berlangsung aman. “Jet tersebut mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Reuters, Selasa (30/1/2018).

“Seluruh penerbangan Su-27 dilakukan sesuai dengan peraturan internasional, dan tidak ada situasi darurat,” lanjut pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.


Masih menurut kementerian itu, pesawat jet tempur Su-27 bergegas melakukan aksi “pengacakan” saat objek terbang tak dikenal terdeteksi menuju perbatasan Rusia.

Jet tempur Su-27 kemudian mendekati pesawat terbang dan mengidentifikasinya sebagai pesawat EP-3 Aries Angkatan Laut AS, sebuah pesawat pengintai yang biasa digunakan Pentagon.

Pesawat mata-mata Washington itu lantas digiring pada jarak yang aman sebelum akhirnya mengubah arah menjauhi wilayah udara Rusia. 






Credit  sindonews.com













Jokowi Usul Indonesia Jadi Tempat Forum Ulama Internasional


Jokowi Usul Indonesia Jadi Tempat Forum Ulama Internasional
Presiden RI Joko Widodo tetap melakukan kunjungan kerja ke Kabul, Afghanistan meskipun beberapa waktu sebelumnya ada serangan bom di sana. (CNNIndonesia/Christie Stefanie)


Jakarta, CB -- Presiden RI Joko Widodo mengusulkan pertemuan ulama internasional guna membantu membangun perdamaian dunia, termasuk di wilayah Afghanistan.

Hal tersebut diungkapkan Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Kabul, Afghanistan, Senin (29/1).

Saat berbincang dengan Ketua Dewan Perdamaian Afghanistan Karim Khalili di Istana Haram Sarai (Wisma Negara), Jokowi menyatakan siap menjadi tuan rumah andai pertemuan itu digelar.


"Indonesia siap menjadi tuan rumah. Saran saya, pertemuan bersifat inklusif," kata Jokowi seperti dikutip dari Antara.




Menurut Jokowi, tindak lanjut dari rencana pertemuan ulama itu akan dilakukan di Jakarta. Pertemuan itu menjadi salah satu upaya Indonesia dalam pembangunan perdamaian bagi Afghanistan.

Presiden mengawali perbincangannya bersama Khalili dengan menyampaikan perasaan dukacita yang mendalam atas tragedi yang terjadi di Kabul beberapa waktu belakangan yang merenggut puluhan jiwa.

"Saya turut mendoakan agar keluarga dan sahabat yang ditinggal diberi ketabahan. Kekejian ini tidak akan melunturkan semangat kita. Namun, hanya akan semakin memperkuat keinginan untuk menciptakan perdamaian," ujar Jokowi.

Ini adalah kunjungan balasan Jokowi setelah Ketua Dewan Perdamaian Afghanistan beserta delegasi mengunjungi Jakarta beberapa waktu lalu.

Melalui kunjungan balasan yang dilakukan, Presiden Jokowi hendak meneguhkan komitmen Indonesia dalam membantu upaya perdamaian di Afghanistan.

"Kunjungan ke Kabul akan saya gunakan untuk meneguhkan komitmen Indonesia membantu peace building di Afghanistan sebagaimana diminta oleh Presiden Afghanistan," ujar Presiden.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga akan membangun klinik kesehatan di kompleks Indonesia Islamic Centre (IIC) di Kabul yang akan mulai dibangun pada musim semi 2018 melengkapi Masjid As-Salam yang sudah dimanfaatkan masyarakat.

"Klinik kesehatan di kompleks IIC akan mulai dibangun pada musim semi 2018 melengkapi Masjid As-Salam yang telah digunakan oleh masyarakat Afghanistan sejak tahun 2015," kata Jokowi.

Kompleks IIC merupakan simbol atau monumen dari persahabatan Indonesia dan Afghanistan. Lokasi tersebut diharapkan akan menjadi pusat kegiatan yang mendorong perdamaian.

Sementara itu, Presiden Ashraf Ghani menyambut baik kunjungan Presiden Jokowi di Kabul, Afghanistan.

"Saya sangat menghargai dan menyampaikan terima kasih dari rakyat Afghanistan atas kedatangan di sini. Presiden Jokowi selalu mendorong terjadinya perdamaian di Afghanistan," ucap Presiden Ghani.

Selain itu, kedatangan Presiden Jokowi juga dikatakan Ghani membawa berkah bagi masyarakat Afghanistan.

"Kedatangan Yang Mulia tidak perlu membawa emas, tapi membawa hujan dan salju. Hujan dan salju merupakan berkah bagi kami. Salju dan hujan tidak pernah memilih akan turun pada orang kaya atau orang miskin," kata Ghani.




Credit  cnnindonesia.com


Jokowi Minta Saran Afghanistan untuk Pertemuan Ulama Dunia



Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menjamu kunjungan 27 orang dari perwakilan dewan tinggi perdamaian Afganistan di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (22/11).
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla menjamu kunjungan 27 orang dari perwakilan dewan tinggi perdamaian Afganistan di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (22/11).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno


Indonesia dorong perdamaian Afganistan.



CB, JAKARTA -- Dalam kunjungan kenegaraan bilateral Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Ketua Dewan Perdamaian Afghanistan Karim Khalili di Istana Haram Sarai (Wisma Negara), Kabul, Afghanistan, Senin (29/1). Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta masukan terkait rencana pertemuan ulama internasional.

Presiden mengawali pembicaraannya dengan menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi yang terjadi di Kabul beberapa waktu belakangan. Kejadian tersebut sampai merenggut setidaknya puluhan jiwa.

"Saya turut mendoakan agar keluarga dan sahabat yang ditinggal diberi ketabahan. Kekejian ini tidak akan melunturkan semangat kita. Namun, hanya akan semakin memperkuat keinginan untuk menciptakan perdamaian," ucap Presiden, dikutip dari siaran resmi Istana.

Jokowi juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan yang dilakukan oleh Ketua Dewan Perdamaian Afghanistan beserta delegasi ke Jakarta beberapa waktu lalu. Melalui kunjungan balasan ini, Presiden ingin menguatkan komitmen Indonesia dalam membantu upaya perdamaian di Afghanistan.

"Kunjungan ke Kabul akan saya gunakan untuk meneguhkan komitmen Indonesia membantu peace building di Afghanistan sebagaimana diminta oleh Presiden Afghanistan," ujar Jokowi.

Presiden Jokowi pun memanfaatkan kunjungan ini untuk melakukan pembicaraan yang lebih detail mengenai langkah yang akan diambil ke depan, termasuk rencana penyelenggaraan pertemuan ulama Internasional. Ia juga menyarankan agar proses perdamaian yang ditempuh bersifat inklusif. Tindak lanjut dari pertemuan ini pun akan segera ditindaklanjuti di Jakarta. "Indonesia siap menjadi tuan rumah. Saran saya, pertemuan bersifat inklusif," ujar Presiden.




Credit  republika.co.id

Presiden Jokowi Terima Penghargaan Medal of Ghazi Amanullah



Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani.
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Presiden Afganistan Mohammad Ashraf Ghani.
Foto: Republika/Wihdan



Penghargaan ini akan menjadi spirit meningkatkan hubungan bilater RI-Afghanistan.


CB, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menerima "Medal of Ghazi Amanullah" dari Presiden Afghanistan yang dianugerahkan pada jamuan santap siang kenegaraan yang diadakan Presiden Mohammad Ashraf Ghani di Istana Presiden Arg, Afghanistan, Senin (29/1).

Hal itu diungkapakn Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (30/1)


"Terimakasih atas anugerah Medal Ghazi Amanullah. Medal ini akan menjadi 'spirit' baru upaya meningkatkan hubungan bilateral dan perdamaian," ucap Presiden Jokowi.

Sementara itu dalam sambutannya pada jamuan santap siang kenegaraan, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa setiap orang memiliki hak untuk menikmati perdamaian. "Perdamaian bukan situasi yang datang dari langit. Perdamaian harus diupayakan," kata Presiden Jokowi.

Lebih lanjut Presiden mengatakan, Indonesia selalu memberikan dukungan terhadap rekonsiliasi dan perdamaian di Afghanistan melalui peace building.

"Marilah kita bergandeng tangan untuk menciptakan perdamaian. Marilah kita bergandeng tangan untuk memelihara perdamaian. Marilah kita bergandeng tangan untuk menciptakan dunia yang sejahtera bagi semua," ucap Presiden Jokowi.

Presiden yakin bahwa dengan rahmat Allah, perdamaian, persatuan, dan pembangunan akan dapat diraih. "Saya yakin, dengan rahmat Allah SWT perdamaian, persatuan, dan pembangunan akan dapat kita raih bersama. Saya senantiasa mendoakan kesehatan Presiden Ghani serta kemakmuran kedua rakyat kita," ucap Presiden Jokowi.




Credit  republika.co.id







Saat Jokowi Bersikeras Tembus Afghanistan


Presiden Jokowi bersama istri saat berada di Kabul. Afganistan.

Presiden Jokowi bersama istri saat berada di Kabul. Afganistan.
Foto: Istana Presiden


Sebelum kedatangan Presiden Jokowi terjadi serangan secara beruntun di Kabul.



CB, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersikeras tetap berangkat ke Afganistan meski negara itu baru saja diguncang aksi bom bunuh diri yang menyebabkan sejumlah korban meninggal. Kepala Negara telah diminta untuk tidak berangkat ke negara itu, tapi dia tidak mengurungkan niatnya.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan, ini perangkat keamanan Presiden Jokowi telah berkoodinasi dengan pihak keamanan dari Pemerintah Afganistan. "Sejauh informasi yang saya terima dari danpaspampres dari pihak Afganistan sendiri sudah sangat-sangat maksimal dengan mekanisme pengamanannya," kata Pratikno di kantornya, Senin (29/1).

Pratikno menjelaskan, sebenarnya pasukan pengaman Presiden (paspampres) khawatir dengan kondisi keamanan di Afganistan. Namun, karena Jokowi tetap ingin berangkat ke sana, seluruh staf paspampres mau tidak mau memberikan pengawalan bagi Jokowi. "Ya Pak Presiden (Jokowi) bersikeras ingin ke sana (Afganistan)," ujar Pratik.

Hari keenam kunjungan ke lima negara di Asia Selatan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Iriana Widodo meninggalkan Bangladesh untuk melanjutkan kunjungan kenegaraan ke Afganistan, Senin (29/1). Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden dan Ibu Iriana lepas landas pada pukul 09.20 waktu setempat (WS) atau 10.20 WIB dari Bandara Internasional Hazrat Shahjalal, Dhaka, Bangladesh.

Setibanya di Kabul, Afganistan, Jokowi dan Ibu Iriana akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Istana Presiden Arg. Di sana, Presiden Jokowi disambut secara langsung oleh Presiden Ashraf Ghani. Selanjutnya, Presiden akan mengikuti serangkaian kegiatan kenegaraan, yaitu pertemuan empat mata, pertemuan bilateral, dan memberikan pernyataan pers bersama.

Dalam kunjungannya ke Afganistan, Jokowi juga akan bertemu dengan High Peace Council (HPC) Afganistan di Istana Haram Sarai (Wisma Negara). Setelahnya, Kepala Negara akan mengikuti jamuan santap siang bersama di Istana Presiden Arg.

Sore harinya, Jokowi akan mengunjungi Istana Darul Aman. Kegiatan tersebut sekaligus menjadi agenda penutup kunjungan Jokowi ke Afganistan. Dari Bandara Internasional Hamid Karzai, Afganistan, Jokowi beserta rombongan akan kembali ke tanah air.

Kunjungan Kenegaraan Presiden Jokowi ke Afganistan merupakan kunjungan kedua Presiden Republik Indonesia ke Afganistan setelah Kunjungan Kenegaraan Presiden Sukarno pada 1961. Dalam kunjungannya, Jokowi mengatakan, ulama dari Indonesia bisa membantu perdamaian di Afganistan.

Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, dalam keterangan tertulis menyatakan, di pintu pesawat, Duta Besar Republik Indonesia untuk Afganistan Arief Rachman dan Kepala Protokol Negara Afganistan menyambut kedatangan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana. Udara dingin bahkan hujan salju yang menyelimuti Kabul tidak mengurangi hangatnya penyambutan yang dilakukan Pemerintah Afganistan.

Berturut-turut pejabat Afganistan yang menyambut ialah Wakil Presiden Sarwar Danish, Menteri Luar Negeri Salahudin Rabbani, Menteri Keuangan Eklil Hakimi, Duta Besar Afganistan untuk Indonesia Roya Rahmani, Gubernur Kabul Mohammad Yaqoub Haidan, dan Wali Kota Kabul Abdullah Habibzal. Dari bandara, Presiden melanjutkan perjalanan dengan mobil yang telah disediakan menuju Istana Presiden Arg.

Beberapa jam sebelum kedatangan Jokowi kemarin, pihak berwenang di Afganistan mengatakan, sekelompok penyerang telah menargetkan sebuah pangkalan militer di ibu kota Afganistan, Kabul. Serangan tersebut terjadi hanya dua hari setelah bom di dalam ambulans meledak di pusat kota, menewaskan lebih dari 100 orang, hanya satu pekan setelah serangan lain di hotel Intercontinental di Kabul memakan korban 20-an orang.

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Dawlat Waziri, serangan yang terjadi kemarin dimulai dengan ledakan di pintu masuk pangkalan militer, di dekat Akademi Militer Marsekal Fahim. Akademi Militer Marsekal Fahim berada satu kompleks dengan dua fasilitas militer lainnya, termasuk markas NATO yang menjadi tuan rumah untuk instruktur di akademi tersebut. Kompleks militer yang berada di distrik polisi kelima Kabul, ini juga menjadi situs pengeboman bunuh diri pada Oktober tahun lalu.

Lima pria bersenjata yang melakukan serangan disebut menewaskan 11 tentara. Serangan ini adalah kekerasan keempat di Kabul dalam sembilan hari belakangan. Kementerian Pertahanan setempat mengabarkan, selain 11 korban tewas, 15 tentara lain mengalami luka sebelum lima pelaku serangan dikalahkan.

Kelompok bersenjata Negara Islam di Irak dan Syam (ISIS) cabang Afganistan mengaku, bertanggung jawab atas serangan di akademi militer Marshal Fahim di pinggiran barat ibu kota itu. Empat pelaku tewas, sedangkan satu orang lain ditangkap. Kementerian Pertahanan mengatakan, lima pelaku serangan di akademi militer pada Senin subuh itu menggunakan granat dan senjata api automatik laras panjang. 



Credit  REPUBLIKA.CO.ID



11 tentara Afghanistan tewas dalam pertempuran di Kabul


11 tentara Afghanistan tewas dalam pertempuran di Kabul
Ilustrasi foto pasukan keamanan Afganistan mengambil posisi di depan sebuah stasiun televisi swasta setelah diserang di Kabul, Afganistan, Selasa (7/11/2017). (REUTERS/Omar Sobhani)


"Tentara Nasional Afghanistan adalah pasukan pertahanan negara ..."



Kabul (CB) - Lima pria bersenjata pada Senin menyerang akademi militer di Kabul, ibu kota Afghanistan yang menewaskan 11 tentara.

Serangan tersebut tercatat sebagai aksi kekerasan keempat di Kabul dalam sembilan hari belakangan ini, dan hari ini tercatat pula 15 tentara terluka sebelum lima pelaku serangan dikalahkan, demikian laporan Kementerian Pertahanan Afghanistan, layaknya dikutip Reuters.

Kelompok bersenjata ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di akademi militer Marshal Fahim di pinggiran barat Ibu Kota Afghanistan itu, dan tentara berhasil menangkap seorang pelaku aksi teror, sedangkan empat teroris lainnya tewas.

Dua hari sebelumnya, bom di dalam ambulans meledak di pusat kota, menewaskan lebih dari 100 orang, hanya satu pekan setelah serangan lain di Hotel Intercontinental Kabul yang memakan korban 20-an orang.

Taliban mengaku dua serangan itu sebagai aksinya.

Kementerian Pertahanan Afghanistan mengatakan bahwa lima pelaku serangan di akademi militer pada Senin subuh itu menggunakan granat dan senjata api otomatik laras panjang.

"Tentara Nasional Afghanistan adalah pasukan pertahanan negara dan telah mengorbankan diri demi keamanan rakyat," catat pihak kementerian itu.

Beberapa orang di tempat kejadian itu mengatakan bahwa penyerang menggunakan tangga untuk menaiki tembok pengaman.

Tidak banyak informasi yang bisa didapatkan mengenai pergerakan ISIS di Afghanistan, walau banyak analis meragukan mereka mampu beraksi sendirian dalam sejumlah serangan yang diklaim di Kabul dan kota lainnya.

Pada Rabu pekan lalu di Kota Jalalabad, ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap organisasi bantuan internasional Save the Children.

Keamanan terus memburuk memaksa Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan Amerika Serikat (AS) melancarkan strategi militer lebih agresif untuk mengalahkan pemberontakan Taliban dan ISIS di berbagai provinsi.

AS baru-baru ini memperbesar bantuan militer untuk Afghanistan. Mereka juga lebih sering melancarkan serangan udara dengan target persembunyian Taliban untuk memaksa mereka maju ke meja perundingan.

Taliban membantah dugaan bahwa mereka telah melemah, dan menegaskan bahwa bom pada Sabtu merupakan pesan untuk Presiden AS Donald Trump.

"Kami punya pesan yang jelas untuk Trump dan para penjilatnya, jika kalian ingin meneruskan kebijakan agresi dan berbicara dengan tembakan senjata, jangan berharap rakyat Afghanistan menjawabnya dengan bunga," kata juru bicara Taliban Zahibullah Mujahid dalam pernyataan tertulis.

Trump sendiri mengecam pengeboman pada Sabtu.

"Kami tidak akan membiarkan Taliban menang!" kata Trump di Twitter-nya.

Namun, Presiden Ghani kini menghadapi keadaan sulit. Dia harus menghadapi benturan dengan politisi daerah, yang menolak kewenangan pusat dan sementara frustasi publik terus membesar karena masalah keamanan.

"Rakyat berpendapat pemerintah bekerja dengan sangat buruk sementara badan keamanan hanya memikirkan diri sendiri. Di sisi lain, koalisi internasional hanya ingin bertempur dari udara dan tidak punya informasi intelejen yang bisa diandalkan," kata Najib Mahmood, mahaguru ilmu politik di Universitas Kabul.

Hanya beberapa jam setelah serangan di akademi militer pada Senin itu, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mendarat di Kabul, dan mengatakan bahwa ulama dari Indonesia bisa membantu perdamaian di Afghanistan.





Credit  antaranews.com




Senin, 29 Januari 2018

Tak Ikuti AS, Inggris Pilih Tetap Bantu Palestina



Tak Ikuti AS, Inggris Pilih Tetap Bantu Palestina
Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem

CB, Jakarta - Inggris menyatakan tetap memberikan dukungan kepada Palestina melalui lembaga PBB urusan pengungsi Palestina, UNRWA. Pernyataan tersebut disampaikan kantor konsulat Inggris di Yerusalem, Jumat, 26 Januari 2018, terkait dengan pemotongan bantuan Amerika Serikat kepada Palestina.


Pengungsi Palestina menunggu untuk menerima bantuan di pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 15 Januari 2018. UNRWA didirikan pada 1949 setelah ratusan ribu orang Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka karena perang Israel 1948 REUTERS
Inggris telah memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina melalui UNRWA sebesar 214 juta pound atau sekitar Rp 4 triliun sejak 214. Bantuan itu sudah termasuk dana tambahan 50 juta pound setara dengan Rp 942 miliar dalam tahun anggaran 2017-2018.
Menurut bunyi pernyataan tersebut, pemerintah Inggris mengakui peran unik yang dimainkan oleh UNRWA terhadap kebutuhan dasar pengungsi Palestina di daerah pendudukan Palestina, Yordania, Suriah dan Lebanon.
Seorang anak pengungsi tersenyum saat menerima buku baru pada hari pertama bersekolah di sekolah UNRWA di kamp pengungsian Palestina al Wehdat, di Amman, Yordania, 1 September 2016. REUTERS
"Setelah melakukan kunjungan ke beberapa tempat yang dijalankan oleh UNRWA, kami melihat ada kebutuhan penting yang harus segera diwujudkan," kata konsulat Inggris, Philip Haul. "Kami tetap melanjutkan dukungan terhadap organisasi ini," tambahnya.

UNRWA dalam tugasnya menyiapkan pendidikan dasar bagi setengah juta pengungsi Palestina di 700 sekolah dan memberikan layanan kesehatan bagi lebih dari dua juta pengungsi setiap tahun.





Credit  TEMPO.CO



Belgia Donasi Rp 309 Miliar Buat Palestina Pasca AS Cukur Dana


Belgia Donasi Rp 309 Miliar Buat Palestina Pasca AS Cukur Dana
Israa jaabis, perempuan Palestina, menjadi relawan badut anak-anak di rumah sakit di Yerusalem ([Palestine Post/Twitter]

CB, Palestina - Pemerintah Belgia berjanji akan menyumbang sebesar 19 juta euro atau sekitar Rp 309,5 miliar kepada UNRWA, yang merupakan organisasi bantuan PBB untuk pengungsi Palestina. Ini dilakukan setelah pemerintah Amerika Serikat mengumumkan mengurangi sumbangan dana hingga setengahnya ke badan itu.
Wakil Perdana Menteri Belgia, Alexander De Croo, mengatakan Brussels akan mengalokasikan dana itu selama tiga tahun. Croo mengatakan ini dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 17 Januari 2018.

 
"Pembayaran tahunan pertama segera dicairkan mengingat kesulitan keuangan yang dihadapi UNRWA saat ini," begitu bunyi pernyataan itu, seperti dilansir Al Jazeera pada Kamis, 18 Januari 2018. Berita soal donasi Belgian ini juga dilansir media Al Awsat.

 
De Croo mengatakan pemerintah Belgia merespon permintaan mendesak dari komisaris jenderal UNRWA, sebuah badan yang memberikan bantuan kemanusiaan kepada jutaan pengungsi Palestina.
"Saya sangat menghormati pekerjaan UNRWA, yang harus beroperasi dalam situasi yang paling sulit dan berbahaya," kata De Croo dalam pernyataannya.
"Kondisi kehidupan di Gaza, Suriah, Tepi Barat dan tempat lain di kawasan ini sangat sulit," tambahnya.
Washington mengumumkan pada Selasa bahwa pemerintah AS menahan US$ 65 juta dari paket bantuan senilai US$ 125 juta, yang diperuntukkan bagi Badan Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina, atau UNRWA.
Pengumuman itu datang setelah Presiden AS Donald Trump mengancam pada tanggal 2 Januari untuk memotong bantuan kepada orang-orang Palestina.
Seperti dilansir media Independent, Dengan keputusan itu, Belgia, bersama dengan negara anggota Uni Eropa lainnya, sekarang merupakan negara donor terbesar UNRWA.
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, akan mengunjungi Brussels Senin depan untuk bertukar pikiran tentang dukungan Belgia.
UNRWA didirikan pada 1949 untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi Palestina, yang merupakan ekses dari perang Arab-Israel tahun 1948.
Badan ini sekarang menawarkan dukungan kepada sekitar 5 juta warga Palestina di bidang pendidikan, perawatan kesehatan dan perumahan, dan aktif di wilayah pendudukan Palestina, Suriah, Lebanon dan Yordania.



Credit  TEMPO.CO


Norwegia Desak Negara Donor Bantu Palestina


Norwegia Desak Negara Donor Bantu Palestina
Ine Eriksen Sreide, Menteri Luar Negeri Norwegia. [www.nato.int]

CB, Jakarta - Norwegia mendesak negara-negara donor membantu rakyat Palestina melalui lembaga PBB, UNRWA. Desakan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Norwegia, Ine Eriksen Søreide, seperti dilaporkan situs berita reliefweb, Kamis, 25 Januari 2018.
"Saya menaruh perhatian terhadap masalah kemanusiaan yang ditangani UNRWA. Hari ini, Norwegia menyiapkan dana untuk lembaga tersebut sebesar NOK 125 juta atau setara dengan Rp 215 miliar," kata Eriksen Søreide.


Seorang pria Palestina membawa karung tepung di luar pusat distribusi makanan PBB di kamp pengungsi Al-Shati di Kota Gaza, 17 Januari 2018. AS adalah donor terbesar (U.N. Relief and Welfare Agency) UNRWA selama beberapa dekade. REUTERS/Mohammed Salem
Amerika Serikat, belum lama ini, mengurangi bantuan untuk pengungsi Palestina melalui badan PBB, UNRWA, sebesar US$ 65 juta atau sekitar Rp 864 miliar dari yang semestinya US$ 125 juta (Rp 1,7 triliun).
Eriksen Søreide berbicara dengan Komisioner Jenderal UNRWA, Pierre Krähenbühl, Jumat, 19 Januari 2018, untuk menyampaikan keprihatinan negaranya dan kesediaan memberikan bantuan untuk rakyat Palestina
.
Anak-anak pengungsi tampak bahagia pada hari pertama bersekolah di sekolah UNRWA di kamp pengungsiang Palestina al Wehdat, di Amman, Yordania, 1 September 2016. REUTERS/Muhammad Hamed
Selain bantuan keuangan, Norwegia menyatakan juga kesediaannya menyiapkan bantuan kemanusiaan dan dukungan proyek. Pada 2017, Norwegia mengulurkan dana keuangan senilai NOK 100 juta atau setara dengan Rp 172 miliar, lebih rendah daripada tahun ini.

UNRWA didirikan oleh PBB guna membantu pengungsi Palestina akibat peperangan. Lembaga ini menyediakan bantuan kesehatan dan pendidikan bagi lima juta pengungsi Palestina di Tepi Barat, Gaza, Yordania, Lebanon dan Suriah.






Credit  TEMPO.CO














Menangkal Ancaman Rusia, Inggris Pasang Radar di Pulau



Menangkal Ancaman Rusia, Inggris Pasang Radar di Pulau
Kapal perang HMS Westminster merupakan salah satu kapal frigat Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang memiliki kesiapan tinggi untuk menjaga keamanan negara setiap saat. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa HMS Westminster akan mengawasi empat kapal Rusia menuju Laut Utara. youtube.com


CB, Jakarta - Menteri Pertahanan Inggris Gavin Williamson mengatakan kepada media, negaranya akan memasang radar baru di Kepulauan Shetland Skolandia untuk membantu menghadapi ancaman dari Rusia.
Kebijakan Inggris ini mengingatkan orang pada masa perang dingin antara blok Barat dan Timur. Ketika itu, pulau-pulau di Inggris dipasang radar peringatan dini untuk Angkatan Udara Kerajaan sekaligus sebagai alat pelacak pesawat militer atau sipil yang tak dikenali.

Angkatan Laut Inggris mengerahkan kapal perang HMS Westminster (figat kelas Type-23) untuk membayangi empat kapal perang Rusia yang memasuki Selat Channel, Inggris, 8 Januari 2018. Kapal perang Rusia diketahui melewati Gibraltar untuk kembali ke Laut Baltik pada minggu lalu. LPhot Louise George Royal navy handout via REUTERS
"Kami akan selalu melindungi langit kami dari agresi Rusia," kata Williamsin, Jumat, 26 Januari 2018, mengenai pemasangan radar baru yang dianggap vital bagi pertahanan Inggris.
"Aksi Rusia tidak terbatas kepada perbatasan Eropa Timur. Ancaman terhadap Inggris sangat parah dan nyata," ucapnya seperti dikutip South China Morning Post, Sabtu, 16 Januari 2018.Media Rusia Pravda menulis bahwa penerbangan Tu-160 White Swan di atas Laut Utara adalah penerbangan rutin, dan Angkatan Laut Inggris selalu mengirim pesawat tempurnya untuk mencegat dan membayangi bomber Rusia. Royal Air Force via AP
Williamson menguraikan, radar seharga US$ 14,1 juta atau setara dengan Rp 188 miliar itu akan dipasang di Pulau Unst dan akan segera beroperasi. Setelah resmi digunakan, sistem radar tersebut akan masuk ke sistem peringatan reaksi cepat Inggris untuk mencegat pesawat Rusia.

Pada Kamis, 25 Januari 2018, Menteri Pertahanan menuduh Moskow memata-matai infrastruktur vital Inggris sebagai bagian dari rencana menciptakan kerusuhan di negaranya.




Credit  TEMPO.CO






Australia Berambisi Jadi 10 Pengekspor Senjata Terbesar Dunia



Australia Berambisi Jadi 10 Pengekspor Senjata Terbesar Dunia
Malcolm Turnbull. Getty Images

CB, Jakarta - Australia berambisi jadi 10 negara pengekspor senjata terbesar dunia dalam satu dekade mendatang. Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, mengungkapkan rencana ambisius itu masuak dalam strategi ekspor pertahanan baru.
"Ini ambisi, rencana positif untuk mendorong industri Australia, meningkatkan investasi, dan menciptakan lebih banyak tenaga kerja untuk bisnis Australia," kata Turnbull dalam pernyataannya seperti dikutip dari Guardian, Minggu, 28 Januari 2018.

Menurut data Institut Riset Perdamaian Internasional Stockholm, 10 negara pengekspor senjata terbesar dunia pada periode 2012 hingga 2016 adalah Amerika Serikat, Rusia, Cina, Prancis, Jerman, Inggris, Spanyol, Italia, Ukraina, dan Israel. Australia berada di urutan 20 eksportir senjata terbesar di dunia pada periode itu.
Lebih lanjut Turnbull menjelaskan, ekspor senjata Australia nantinya diarahkan ke pasar prioritas yakni, Timur Tengah, Indo-Pasifik, Eropa, Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan Selandia Baru.
Menurut Koalisi, nilai ekspor pertahanan Australia baru sekitar US$ 1,5 miliar hingga US$ 2,5 miliar per tahun. Sehingga Australia mau meningkatkannya secara signifikan.

Untuk itu, akan dibentuk Kantor Ekspor Pertahanan yang baru untuk bergandengan tangan dengan Austrade and the Centre for Defence Industry Capability mengkoordinasikan ekspor dan menyediakan titik fokus untuk mengekspor lebih banyak lagi senjata.
Fasilitas Ekspor Pertahanan yang dijalankan oleh Export Finance and Insurance Corporation, senilai US$ 3,8 miliar akan menyediakan keuangan bagi perusahaan-perusahaan lokal untuk membantu mereka menjual peralatan pertahanan di luar negeri.
Rencana Turnbull ini telah mengundang kontraversi namun sudah diantisipasi sejak pertengahan 2017 ketika Menteri Industri Pertahanan Christopher Pyne mengatakan ia ingin memulai penjualan senjata buatan Australia ke luar negeri.
Tim Costello, Ketua Penasehat World Vision Australia, mengkritik rencana pemerintahan Turnbull ini sebagai mengekspor kematian. Karena pemerintah menghentikan bantuan kemanusiaan untuk menyelamatkan banyak nyawa, bersamaan itu membahas untuk menjadi eksportir senjata utama.

"Pemerintah mengatakan ini peluang ekspor dan investasi, namun kita akan mengekspor kematian dan mendapat profit dari tumpahan darah," kata Costello.
"Hanya ada satu tujuan membuat senjata yakni membunuh orang dengan benda itu. Apakah kita sungguh ingin seperti apa yang orang pikir ketika mereka melihat merek benda itu 'buatan Australia'"? Costello mempertanyakan kebijakan Perdana Menteri Australia itu.




Credit  TEMPO.CO





Manuskrip Abad ke-15 yang Berkarakter 'Alien', Diterjemahkan


Alien (ilustrasi)

Lebih dari 80 persen kata itu ada dalam kamus Ibrani.



CB, ALBERTA -- Ilmuwan telah memanfaatkan kekuatan kecerdasan buatan (AI) untuk membuka rahasia manuskrip kuno yang telah membingungkan para ahli. Ditemukan pada abad ke-19, manuskrip Voynich yang disebut menggunakan karakter 'alien' yang telah lama membingungkan kriptografer dan sejarawan. Namun, saat ini ilmuwan komputasi di Universitas Alberta di Kanada mengatakan, tengah memecahkan teks misterius abad ke-15 tersebut.

Ilmu komputasi Profesor Greg Kondrak dan mahasiswa pascasarjana Bradley Hauer menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menemukan ambiguitas dalam bahasa teks manusia. Tahap pertama penelitian ini dengan mempelajari bahasa manuskrip.

Para ahli menggunakan 400 terjemahan bahasa yang berbeda dari 'Deklarasi Universal tentang Hak Asasi Manusia' untuk mengidentifikasi bahasa yang digunakan dalam teks. Awalnya, sepertinya teks tersebut ditulis dalam bahasa Arab, namun algoritme peneliti mengungkapkan bahwa manuskrip itu ditulis dalam bahasa Ibrani.

"Itu (manuskrip Voynich) mengejutkan," kata Kondrak, dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir di Fox News, Sabtu (27/1).

"Dan hanya mengatakan 'ini bahasa Ibrani' adalah langkah pertama. Langkah selanjutnya adalah bagaimana kita menguraikannya," tambahnya.

Kondrak dan Hauer berhasil mengetahui manuskrip Voynich dibuat dengan menggunakan 'alfabet' yang menggunakan satu frase untuk mendefinisikan algoritma lain, sehingga membangun algoritma untuk menguraikan teks. "Ternyata lebih dari 80 persen kata itu ada dalam kamus Ibrani, tapi kami tidak tahu apakah keduanya masuk akal jika disatukan," kata Kondrak.

Bagian awal teks tersebut kemudian diterjemahkan melalui Google Translate. "Itu muncul dengan kalimat yang bersifat gramatikal, dan Anda bisa menafsirkannya," Kondrak menjelaskan.

Kalimatnya adalah, "Dia memberikan rekomendasi kepada pastor, pemilik rumah, saya beserta orang-orang," tambah Kondrak.

Arti penuh dari teks tersebut, lanjutnya, akan membutuhkan keterlibatan para sejarawan dari bahasa Ibrani kuno. Vellum atau kulit binatang, dimana kodeks-nya ditulis dengan diberi tanggal pada awal abad ke-15.

Studi penelitian ini diterbitkan dalam Volume 4 dari penelitian 'Transactions of Association for Computational Linguistics'. Ada beberapa upaya untuk memecahkan kode naskah Voynich.

Pada 2014, misalnya, para periset berpendapat bahwa ilustrasi tanaman dalam manuskrip dapat membantu memecahkan kode karakter teks yang aneh tersebut. Pada 2011, seorang yang memproklamirkan diri sebagai "Utusan Tuhan" mengklaim, ia telah memecahkan kode dari buku tersebut.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID





Rusia Adakan Pertemuan untuk Tentukan Masa Depan Suriah


Suriah
Suriah


Pertemuan ini bertujuan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung di Suriah.

CB, MOSKOW - Rusia akan mengadakan pertemuan yang akan membahas mengenai Suriah di resor Laut Hitam di Sochi pekan depan. Kantor berita RIA melaporkan, dalam konferensi itu Rusia akan meminta rakyat Suriah untuk menentukan masa depan mereka sendiri tanpa tekanan dari luar.


Pertemuan yang ditengahi Moskow ini bertujuan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama bertahun-tahun di Suriah.Pertemuan sempat ditunda pada November lalu karena adanya perbedaan di antara calon peserta, termasuk partisipasi dari Kurdi yang ditentang oleh Turki.

Kantor berita RIA yang mengutip rancangan komunike pertemuan tersebut, mengatakan Suriah akan diminta untuk tetap menjadi negara kesatuan. Suriah juga harus segera menyelenggarakan pemungutan suara untuk menentukan masa depan negara.


"Rakyat Suriah secara independen harus menentukan masa depan negaranya secara demokratis dengan cara pemungutan suara," tulis RIA, yang mengutip dokumen itu, pada Sabtu (27/1).


Pertemuan di Sochi sebelumnya direncanakan akan diselenggarakan pada Jumat (26/1) lalu. Namun, pertemuan terpaksa ditunda karena oposisi Suriah menyatakan mereka tidak akan menghadiri pertemuan tersebut.


Mediator Suriah dari PBB Staffan de Mistura dipastikan akan hadir dalam pertemuan ini. Kehadirannya dikonfirmasi langsung oleh juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (27/1).


"Sekretaris Jenderal yakin pertemuan di Sochi akan menjadi kontribusi penting bagi proses perundingan intra-Suriah yang telah dihidupkan kembali di bawah naungan PBB di Jenewa," kata Dujarric.


Negara-negara Barat dan beberapa negara Arab percaya pertemuan di Sochi adalah upaya untuk menciptakan proses perdamaian yang berbeda dengan yang telah diupayakan oleh PBB. Pertemuan ini akan meletakkan dasar bagi sebuah solusi yang lebih sesuai untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad dan sekutunya, yaitu Rusia dan Iran.



Sembilan putaran perundingan damai yang digagas PBB antara pihak-pihak yang bertikai hanya memberikan sedikit kemajuan untuk mengakhiri perang sipil di negara tersebut. Ratusan warga Suriah dilaporkan tewas dalam perang dan 11 juta lainnya harus mengungsi di dalam atau luar negeri.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Bersiap Gempur Manbij, Turki Minta Pasukan AS Hengkang


Bersiap Gempur Manbij, Turki Minta Pasukan AS Hengkang
Seorang pasukan polisi khusus Turki siaga di Azaz, Suriah. Foto/REUTERS/Osman Orsal


ANKARA - Pemerintah Turki meminta pasukan Amerika Serikat (AS) untuk hengkang dari Manbij, Suriah, karena operasi militer anti-Kurdi akan diluncurkan di wilayah tersebut.

Operasi militer Turki bernama “Operation Olive Branch” telah diluncurkan di Afrin, Suriah yang berbatasan dengan Turki. Serangan itu untuk memerangi kelompok milisi YPG Kurdi yang oleh Ankara dinyatakan sebagai organisasi teroris.

Ankara mengklaim telah menewaskan ratusan milisi Kurdi selama operasi militer di Afrin dalam sepekan terakhir. Serangan selanjutnya akan diluncurkan di Manbij, Suriah.

”AS perlu memutuskan hubungannya dengan organisasi teroris dan membuat mereka menjatuhkan senjata (Kurdi) sepenuhnya. Mereka (AS) perlu mengumpulkan senjata yang mereka berikan, mereka perlu segera mundur dari Manbij,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu kepada wartawan yang dikutip Reuters, Minggu (28/1/2018).

Departemen Luar Negeri AS belum berkomentar terkait seruan Turki.

Manbij merupakan wilayah Suriah yang dikuasai Kurdi. Wilayah itu berjarak sekitar 100 km (60 mil) sebelah timur Afrin.

Jika benar-benar diluncurkan, serangan Turki di Manbij bisa mengancam pasukan AS yang beroperasi di wilayah itu. AS mengklaim keberadaan pasukannya untuk menstabilkan Suriah utara.

AS memiliki sekitar 2.000 tentara di Suriah, yang secara resmi merupakan bagian dari koalisi internasional anti-ISIS.

Sementara itu, pihak Pasukan Demokratik Suriah (SDF)—pemberontak Suriah yang didukung AS—dipelopori oleh YPG Kurdi mengatakan bahwa serangan Turki yang lebih luas akan menghadapi repons yang tepat.


Credit  sindonews.com







Kurdi: Tak Lawan 'Pendudukan Turki' di Afrin, AS Standar Ganda


Kurdi: Tak Lawan Pendudukan Turki di Afrin, AS Standar Ganda
Pasukan Turki terlihat dekat Gunung Barsaya, timur laut Afrin, Suriah, pada 23 Januari 2018. Foto/REUTERS/Khalil Ashawi


MANBIJ - Kelompok Kurdi menuduh Amerika Serikat (AS) memiliki standar ganda karena tidak melawan “pendudukan Turki” di Afrin, Suriah, selama operasi militer berlangsung.

Kurdi yang jadi sekutu Washington dalam perang melawan ISIS minta AS memerangi pasukan Turki yang akan memperluas operasi militer di Manbij.

”Dengan koalisi, terutama pasukan AS, kami melihat beberapa standar ganda,” seorang perwira militer Kurdi dengan nama pendek Khalil kepada Ruptly Russia Today.

“Apa yang kami minta dari AS, khususnya adalah untuk memenuhi janji-janji terhadap (Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS), yaitu untuk melindungi daerah-daerah yang dibebaskan, termasuk Afrin, yang seperti apa yang dapat kita lihat, kami telah berjuang dengan heroik dan sengit selama tujuh hari melawan pendudukan Turki,” ujarnya, yang dilansir Senin (29/1/2018).

AS tidak melangkah masuk saat Turki meluncurkan operasi militer dengan nama ”Operation Olive Branch” di Afrin. Ankara berdalih, operasi itu ditujukan untuk memerangi teroris di wilayah Suriah utara tersebut.

Sebaliknya, Gedung Putih hanya menyampaikan kecemasannya saja. “Presiden Donald Trump menyampaikan kekhawatiran bahwa meningkatnya kekerasan (di Afrin) berisiko mencurangi tujuan bersama kita di Suriah,” kata Gedung Putih melalui seorang juru bicara.

”Dia mendesak Turki untuk berhati-hati dan menghindari tindakan yang mungkin menimbulkan risiko konflik antara pasukan Turki dan Amerika,” lanjut Gedung Putih.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memperingatkan bahwa Manbij akan menjadi sasaran operasi berikutnya. Dia berjanji untuk membersihkan kota itu dari "teroris”.

"Semua mata saat ini berada di AS untuk melihat apakah pasukan akan terlibat di sana, meskipun tidak melakukan apapun di Afrin,” ujar Erdogan.

Sekitar 2.000 tentara Amerika ditempatkan di Manbij sejak bulan Maret untuk mencegah bentrok antara pasukan Turki dan pemberontak Suriah yang didukung AS. Para tentara AS juga melakukan misi pelatihan dan menasihati para petempur lokal.

Juru Bicara Dewan Militer Manbij Sharvan Darwish mengungkapkan harapan dan optimisme bahwa AS tidak akan mundur dari Kota Manbij sekarang seperti yang diserukan Ankara.

”(Koalisi pimpinan AS) telah mengawasi pelatihan dan pengembangan Dewan Militer Manbij sampai sekarang. Tingkat koordinasi berjalan normal, dan sekarang lebih baik lagi, jujur saja. Ada patroli terus-menerus baik di garis depan atau di udara. Tidak ada apa-apa sampai sekarang yang menunjukkan bahwa mereka akan menarik kembali koordinasi atau kerja ini,” kata Darwish. 





Credit  sindonews.com






Assad Ancam Tembakkan Rudal Scud Suriah ke Israel


Assad Ancam Tembakkan Rudal Scud Suriah ke Israel
Presiden Suriah Bashar al-Assad. Foto/REUTERS/SANA


DAMASKUS - Presiden Suriah Bashar al-Assad mengancam akan menembakkan rudal Scud ke Bandara Internasional Ben Gurion, Israel. Rudal Scud akan ditembakkan jika Israel membombardir wilayah Suriah lagi.

Ancaman Assad disampaikan saat melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu malam.

“Kehormatan Suriah harus dipertimbangkan di atas segalanya,” kata Assad kepada Putin, yang dikutip Israel National News. Pesan ancaman disampaikan melalui Putin, karena pemimpin Rusia itu menerima kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Moskow pada hari Minggu.

Sekitar tiga minggu yang lalu, tentara Suriah menuduh Israel telah melakukan serangkaian serangan terhadap basis mereka di Pegunungan Kalmon timur, sebelah utara Damaskus.

Versi militer Israel, jet-jet tempur negara Yahudi itu meluncurkan tiga serangan rudal. ”Pasukan pertahanan udara melepaskan tembakan ke sumber api dan menghantam pesawat terbang,” bunyi pernyataan militer Israel. Israel tak mengonfirmasi tentang pesawat terbang yang mereka serang.

Menurut laporan resmi pemerintah Suriah, serangkaian serangan dimulai pada pukul 02.40 pagi saat pesawat tempur Israel menembakkan rudal dari wilayah udara Lebanon ke wilayah Al-Katifa.

Kemudian, pada pukul 03.40, serangan lain dilakukan dengan menggunakan rudal surface-to-surface yang diluncurkan dari Dataran Tinggi Golan. Pada pukul 04.15, serangan ketiga dilakukan dengan empat rudal yang ditembakkan dari daerah Tiberias.

Tentara Suriah juga mengklaim bahwa sebagai tanggapan, pasukan pertahanan udaranya melepaskan tembakan ke beberapa pesawat tempur Israel dan rudal, dan berhasil mencegat atau menghancurkan beberapa dari mereka.

Suriah berulang kali memperingatkan konsekuensi berbahaya dari serangan Israel dan berjanji untuk terus memerangi kelompok pemberontak Suriah yang oleh Damaskus dinyatakan sebagai ”afiliasi teroris Israel”. 




Credit  sindonews.com






Israel Sebut Iran Kendalikan Ribuan Tentara di Suriah


Israel Sebut Iran Kendalikan Ribuan Tentara di Suriah
Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon mengatakan, Iran mengendalikan sebuah kekuatan yang beranggotan 82 ribu orang di Suriah.Foto/Istimewa


NEW YORK - Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon mengatakan, Iran mengendalikan sebuah kekuatan yang beranggotan 82 ribu orang di Suriah. Kekuatan ini terdiri 60 ribu tentara Suriah, 10 ribu milisi Syiah dari Afghanistan, Irak dan Pakistan, 9.000 anggota milisi Hizbullah, dan 3.000 anggota Garda Revolusi Iran (IRGC).

Danon mengatakan, Iran telah menghabiskan USD 35 miliar untuk pelatihan dan melengkapi kekuatan ini. Dia melanjutkan dengan mengklaim bahwa Iran membangun basis rudal di Suriah, dengan tujuan akhir untuk mengubah Suriah menjadi pangkalan militer terbesar di dunia.

Dia mengklaim bahwa intelijen Israel telah mengumpulkan informasi rahasia ini dan sekarang membagikannya dengan dunia. "Kami melepaskan informasi rahasia ini karena sangat penting bagi dunia untuk memahami bahwa jika kita menutup mata di Suriah, ancaman Iran hanya akan tumbuh," kata Danon, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (28/1).

"Bulan sabit Syiah berada di ambang pintu kita. Iran siap untuk menyerang pada saat ini juga," katanya, mengacu pada wilayah berbentuk bulan sabit di Timur Tengah yang memiliki populasi mayoritas Syiah.

Dia kemudian mengatakan bahwa niat Iran adalah untuk mengacaukan wilayah tersebut dan mengancam Israel dan Barat.

"Mengapa Iran terus merekrut para ekstremis ini untuk terbunuh di medan perang Suriah? Mengapa Iran membangun pangkalan untuk menampung pasukan ini dalam jangka panjang? Jawabannya jelas yakni untuk lebih mengacaukan Suriah dan wilayah kita. Untuk lebih mengancam Israel, dan untuk lebih meneror seluruh dunia," ucapnya.

Dannon kemudian mendesak masyarakat internasional untuk tidak membiarkan Iran terus mendanai teror di seluruh dunia, menumpuk senjata yang berbahaya, dan menumbuhkan kehadiran militernya di luar negeri. 



Credit  sindonews.com