PYONGYANG
- Korea Utara (Korut) mengecam Amerika Serikat karena meningkatnya
ancaman militer. Begitu laporan kantor berita pusat Korut mengutip
pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri.
"Pejabat militer AS dan Korea Selatan (Korsel) secara terbuka menyatakan bahwa mereka akan memusatkan aset strategis terakhirnya di sekitar semenanjung Korea dengan manifestasi eksplisit dari niatnya untuk melakukan serangan bersenjata ke Korut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (4/8/2017).
Menurut juru bica tersebut petualangan militer yang dilakukan oleh AS termasuk melakukan latihan peluncuran rudal bersama dengan Korsel dan menargetkan Korut.
Ia menambahkan bahwa ancaman militer AS termasuk mengirim dua pembom strategis B-1B ke udara di atas semenanjung Korea untuk melakukan latihan pengeboman udara selama 10 jam. Ia juga menunjuk simulasi pencegatan rudal balistik Korut dan penyebaran peluncur THAAD tambahan di Korsel.
"Uji coba kedua rudal balistik antar benua Hwasong-14 oleh Korut, yang dilakukan pada 28 Juli dimaksudkan untuk mengirim peringatan keras kepada AS. Sayangnya, AS masih berpikir bahwa gertakan militernya akan berhasil," kata juru bicara tersebut.
"Setiap bentuk ancaman militer atau pemerasan oleh AS tidak akan pernah menakut-nakuti Korut dan, sebaliknya, hanya akan melipatgandakan tekad tentara Korea dan orang-orang untuk memusnahkan musuh," kata juru bicara tersebut.
"Pejabat militer AS dan Korea Selatan (Korsel) secara terbuka menyatakan bahwa mereka akan memusatkan aset strategis terakhirnya di sekitar semenanjung Korea dengan manifestasi eksplisit dari niatnya untuk melakukan serangan bersenjata ke Korut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (4/8/2017).
Menurut juru bica tersebut petualangan militer yang dilakukan oleh AS termasuk melakukan latihan peluncuran rudal bersama dengan Korsel dan menargetkan Korut.
Ia menambahkan bahwa ancaman militer AS termasuk mengirim dua pembom strategis B-1B ke udara di atas semenanjung Korea untuk melakukan latihan pengeboman udara selama 10 jam. Ia juga menunjuk simulasi pencegatan rudal balistik Korut dan penyebaran peluncur THAAD tambahan di Korsel.
"Uji coba kedua rudal balistik antar benua Hwasong-14 oleh Korut, yang dilakukan pada 28 Juli dimaksudkan untuk mengirim peringatan keras kepada AS. Sayangnya, AS masih berpikir bahwa gertakan militernya akan berhasil," kata juru bicara tersebut.
"Setiap bentuk ancaman militer atau pemerasan oleh AS tidak akan pernah menakut-nakuti Korut dan, sebaliknya, hanya akan melipatgandakan tekad tentara Korea dan orang-orang untuk memusnahkan musuh," kata juru bicara tersebut.
Credit sindonews.com