Senin, 11 Juni 2018

Muslim Austria Menolak Penutupan Masjid dan Pengusiran Imam


Dua warga Muslim menutupi wajah mereka saat menggelar aksi protes pelarangan cadar di Vienna, Austria, 1 Oktober 2017. Bagi warga yang melanggar peraturan penggunaan penutup wajah di tempat umum akan dikenakan sanksi sekitar Rp 2,3 juta. REUTERS/Leonhard Foeger
Dua warga Muslim menutupi wajah mereka saat menggelar aksi protes pelarangan cadar di Vienna, Austria, 1 Oktober 2017. Bagi warga yang melanggar peraturan penggunaan penutup wajah di tempat umum akan dikenakan sanksi sekitar Rp 2,3 juta. REUTERS/Leonhard Foeger

CB, Jakarta - Federasi Muslim Austria (IGGiOe) menolak penutupan tujuh masjid dan pengusiran imam yang didanai Turki, sebagaimana pengumuman Wina pekan lalu. "Wina ingin mendiskreditkan umat beragama," kata Ibrahim Olgun, Presiden IGGiOe, kepada media, Ahad, 10 Juni, dan dikutip Al Jazeera, Senin, 11 Juni 2018.
"Kebijakan tersebut tidak tepat demi mengendalikan politik Islam dan pada akhirnya melemahkan struktur masyarakat muslim di Austria."


Dua warga Muslim menutupi wajah mereka saat menggelar aksi protes pelarangan cadar di Vienna, Austria, 1 Oktober 2017. Bagi warga yang melanggar peraturan penggunaan penutup wajah di tempat umum akan dikenakan sanksi sekitar Rp 2,3 juta. REUTERS/Leonhard Foeger
Olgun juga mengkritik pemerintah Austria yang tidak menginformasikan kepada IGGiOe mengenai langkah yang diambil dan mengumumkannya pada Jumat terakhir pada bulan suci Ramadan.
"Seharusnya pemerintah Austria dan Federasi bekerja sama untuk mencari solusi, bukan dengan cara berbicara diam-diam di belakang minoritas muslim," ujar IGGiOe, yang akan mengadakan audit sendiri terhadap masjid dan personel yang terkena dampak kebijakan sebelum meminta pertemuan dengan Kementerian Kebudayaan Austria.

Muslim Austria protes terhadap FPO [Reuters]
Pada acara jumpa pers Jumat pekan lalu, Kanselir Austria Sebastian Kurz menuturkan pemerintah menutup satu masjid Turki dan disusul penutupan enam masjid lain yang diurus komunitas Arab.

Sehari seusai penutupan serta pengusiran imam masjid, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk keras sikap Austria karena dianggap anti-Islam dan berjanji membalas. "Saya takut tindakan yang diambil Perdana Menteri Austria akan berujung pada sebuah perang dunia antara Palang Merah dan Bulan Sabit Merah," ucapnya.






Credit  tempo.co