Senin, 16 Oktober 2017

Tentara Irak Rebut Wilayah yang Dikuasai Kurdi


Tentara Irak.
Tentara Irak.



CB, BAGHDAD --  Pasukan Irak merebut  beberapa wilayah di selatan Kirkuk dari pejuang Kurdi pada  Senin dalam upaya untuk mendapatkan kembali kendali atas kota yang kaya minyak tersebut.

Beberapa daerah di selatan Kirkuk tersebut  merupakan bagian dari wilayah yang mendeklarasikan dirinya merdeka dari Irak dalam sebuah referendum bulan lalu.

Wilayah yang direbut tentara Irak antara lain pangkalan udara utama  disebut K1, stasiun North Gas Company,  pabrik pengolahan terdekat, pembangkit listrik dan kawasan industri. "Pasukan bersenjata Irak terus maju," kata pernyataan militer Irak tersebut, Senin, (16/10).

Kurdistan Regional Government (KRG) tidak mengkonfirmasi perebutan posisi-posisi penting wilayah Kurdi. Namun saluran TV Kurdi utama Rudaw mengatakan, pasukan Peshmerga Kurdi mundur dari posisi selatan Kirkuk.

Kota Kirkuk berada di bawah kontrol Kurdi namun kemajuan serangan pasukan Irak ke zona industri membuat mereka mengendalikan akses selatannya. Irak melancarkan operasi di wilayah multi etnis tersebut pada Ahad, di tengah krisis yang meningkat antara pemerintah Irak dan KRG selama referendum 25 September.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Irak Klaim Rebut Sejumlah Kawasan di Selatan Kirkuk


Seorang anggota milisi Kurdi di dekat kota Bashir, di selatan Kirkuk.
Seorang anggota milisi Kurdi di dekat kota Bashir, di selatan Kirkuk.



CB, BAGHDAD -- Pasukan Irak merebut beberapa kawasan di sebelah selatan Kirkuk dari petempur Kurdi pada Senin (16/10), dalam upaya untuk mendapatkan kembali kendali atas kota kaya minyak itu.

Wilayah yang berhasil direbut mencakup pangkalan udara utama yang disebut K1, stasiun Perusahaan Gas Utara, pabrik pengolahan gas, sebuah pembangkit listrik dan kawasan industri, menurut pernyataan militer Irak.

"Pasukan bersenjata Irak terus melakukan operasi," katanya.

Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) tidak memberikan tanggapan terkait perebutan beberapa kedudukan ini, namun saluran televisi utama Kurdi, Rudaw, mengatakan bahwa pasukan Peshmerga Kurdi mundur dari kedudukannya di selatan Kirkuk.

Kota Kirkuk berada di bawah kendali Kurdi namun kemajuan tentara Irak dalam merebut daerah industri tersebut menjadikan mereka memiliki kendali dan jalan dari sebelah selatan kota itu.

Produksi minyak dan gas alam dari wilayah Kirkuk berlangsung normal pada Senin, meskipun terdapat sebuah operasi militer Irak untuk merebut wilayah pasukan Kurdi tersebut, kata seorang pejabat Kementerian Perminyakan Irak.

"Kami memiliki kesepakatan dengan beberapa pemimpin Kurdi bahwa sarana perminyakan dan gas harus tetap berada di luar konflik," kata pejabat tersebut.

Irak melancarkan operasi di wilayah beragam suku itu pada Minggu, di tengah peningkatan ketegangan antara pemerintah Irak dan KRG sejak referendum 25 September.






Credi  REPUBLIKA.CO.ID










Jumlah korban tewas ledakan somalia melonjak jadi 263


Jumlah korban tewas ledakan somalia melonjak jadi 263
Ilustrasi detonasi bahan peledak di mobil. (ANTARA FOTO/Andreas Atmoko)



Mogadishu, Somalia (CB) - Sedikitnya 263 orang tewas akibat ledakan bom kembar di jantung ibu kota Somalia, Mogadishu, menurut para dokter, Senin, mengukuhkan serang itu menjadi serangan paling mematikan sejak pemberontakan militan dimulai pada 2007.

Pejabat lokal menyatakan korban tewas lebih dari 200 orang, Minggu, tanpa memberikan jumlah yang pasti menyusul ledakan yang menghantam dua persimpangan yang sibuk pada Sabtu.

Aden Nur, seorang dokter di rumah sakit kota Madina, mengatakan bahwa mereka telah mencatat 258 kematian, sementara Ahmed Ali, seorang perawat di rumah sakit Osman Fiqi terdekat, mengatakan bahwa ada lima mayat telah dikirim ke rumah sakit tersebut.

"Sebanyak 160 mayat tidak dapat dikenali dan oleh karenanya mereka dikuburkan oleh pemerintah, yang lainnya dimakamkan oleh keluarga mereka. Lebih dari seratus orang terluka dibawa ke sini," kata Nur.

Delapan dari korban luka serius diangkut dengan ambulans ke bandara pada Senin pagi untuk diterbangkan ke Turki demi mendapatkan perawatan lebih lanjut, kata Nur.




Credit  antaranews.com






Kunjungi RI, Presiden Niger: Islam Dirusak oleh Teroris


Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden Republik Niger Mohamadou Issoufou (kedua kiri) memeriksa pasukan kehormatan saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10).
Presiden Joko Widodo (kiri) dan Presiden Republik Niger Mohamadou Issoufou (kedua kiri) memeriksa pasukan kehormatan saat kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10).


CB, JAKARTA -- Presiden Niger Mahamadou Issoufou menggelar kunjungan kenegaraan ke Indonesia untuk pertama kalinya. Dalam pertemuan bilateral ini, selain menghasilkan kesepakatan dua MoU, Presiden Niger dan Presiden Joko Widdo (Jokowi) juga membahas terkait masalah terorisme.

Presiden Issoufou mengaku prihatin terkait masalah terorisme yang telah merusak image atau citra agama Islam. "Kunjungan ini juga telah membahas terkait keprihatinan kami yang pertama terkait terorisme sebagaimana saya sampaikan tadi agama kita agama Islam telah dirusaki citrany dengan kebesaran terorisme yang penuh kekerasan dan itu tidak baik untuk image Islam dan negara-negara Muslim," kata Presiden Issoufou saat memberikan pernyataan pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10).

Presiden Niger pun mengajak Indonesia sebagai negara Islam agar dapat menunjukan agama Islam yang moderat dan penuh toleransi. Ia mengatakan, pemerintahannya selama ini telah bekerja sama dengan sejumlah negara tetangga untuk menyerang kelompok-kelompok teroris yang ada, seperti kelompok teroris Boko Haram dan ISIS.

"Di sini kami melakukan perlawanan teroris, ini kami telah mengadakan kerjasama bersama dengan negara-negara tetangga untuk menyerang atau melakukan serangan kepada Boko Haram dengan menunjukan hasil yang baik," ucapnya.

Tak hanya itu, Pemerintah Niger juga akan menempatkan pasukannya di sejumlah negara. Karena itu, Presiden Issoufou meminta dukungan dari internasional dan Pemerintah Indonesia. "Pasukan tersebut akan segera beroperasi dan kami butuhkan dukungan internasional," kata dia.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Presiden Niger Ajak Indonesia Perangi Terorisme


Presiden Joko Widodo (kanan) dan Presiden Republik Niger Mahamadou Issoufou  (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan seusai melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10).
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Presiden Republik Niger Mahamadou Issoufou (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan seusai melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10).


CB, JAKARTA -- Presiden Niger Mahamadou Issoufou melakukan kunjungan kenegaraan di Indonesia, Senin (16/10). Dalam pertemuan bilateral itu, Presiden Issoufou mengajak Indonesia untuk bersama-sama memerangi ancaman terorisme.

Menurut dia, serangan terorisme selama ini telah merusak citra Islam di mata dunia. Karena itu, pemberantasan aksi terorisme harus dilakukan bersama-sama.

"Kunjungan ini juga telah membahas terkait keprihatinan kami yang pertama terkait terorisme sebagaimana saya sampaikan tadi agama kita agama Islam telah dirusak citranya dengan kebesaran terorisme yang penuh kekerasan dan itu tidak baik untuk image Islam dan negara-negara Muslim," kata Presiden Issoufou saat memberikan pernyataan pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10).

Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi menyampaikan, ancaman terorisme merupakan salah satu tantangan keamanan bagi Pemerintah Niger. Karena itu, kata dia, dalam pertemuan ini Presiden Niger juga mengajak Presiden Jokowi untuk menjalin kerja sama pemberantasan terorisme.

"Jadi beliau tadi menyampakan bahwa Niger adalah korban, salah satunya dari aksi-aksi teroris kelompok Boko Haram. Jadi kerja sama untuk countering terorism merupakan salah satu kerja sama yang ingin dilakukan oleh Presiden Niger," jelas Retno di Kompleks Istana Presiden.

Ia melanjutkan, ancaman terorisme di Niger menjadi tantangan utama yang harus dihadapi oleh Pemerintah Niger. Karena itu, dalam kesempatan ini, Pemerintah Indonesia juga menawarkan kerja sama di bidang industri strategis.

"Biasanya yang tadi disebutkan Presiden adalah pesawat dan juga anoa. Kalau anoa kan sudah dipakai oleh misi perdamaian PBB. Itu juga merupakan salah satu contoh barang yang dipakai misi perdamaian kita dan kita tawarkan juga kepada Niger," ucap dia.

Lebih lanjut, Retno menyampaikan pemerintah Indonesia dapat membagi pengalamannya dalam hal counter terrorism. Salah satunya yakni program deradikalisasi serta upaya pemerintah bekerjasama dengan organisasi masyarakat, organisasi Islam, dan keluarga untuk memberantasi aksi terorisme.

"Jadi penggunaan soft powerdalam countering terorism itu juga salah satu yang tidak semua negara memiliki. Oleh karena itu, kita bisa share dengan mereka," kata Retno.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Niger Dukung Indonesia Jadi Anggota tak Tetap DK PBB


Presiden Joko Widodo (kanan) dan Presiden Republik Niger Mahamadou Issoufou  (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan seusai melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10).
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Presiden Republik Niger Mahamadou Issoufou (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan seusai melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (16/10).


CB, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas dukungan Niger dalam pencalonan Indonesia sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB tahun 2019-2020.

"Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan Niger untuk Indonesia menjadi Anggota DK PBB 2019-2020," kata Presiden Joko Widodo dalam pernyataan pers bersama usai pertemuan bilateral di Istana Merdeka Jakarta, Senin (16/10).

Presiden Jokowi menyebutkan Afrika merupakan salah satu prioritas peningkatan hubungan diplomatik Indonesia. "Dalam pertemuan saya dengan yang Mulia Presiden Issoufou saya menegaskan Afrika merupakan salah satu prioritas hubungan diplomasi Indonesia, untuk itu intensitas kerja sama dengan Niger menjadi sangat penting," ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut ditandatangani dua nota kesepahaman antarkedua negara yaitu bidang pembebasan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas. "Juga disepakati pembentukan sidang komisi bersama kedua negara," kata Jokowi.

Pada awal pernyataannya, Presiden Jokowi menyatakan senang dapat menerima kunjungan Presiden Issoufou pada Senin ini. "Kunjungan ini sangat historis, merupakan kunjungan pertama Presiden Niger ke Indonesia setelah pembukaan hubungan diplomatik kedua negara enam tahun yang lalu," tuturnya.

Menurut dia sebagai sesama negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, penting bagi kedua negara untuk mendorong Islam yang rahmatan lil alamin, Islam dengan nilai moderasi dan toleransi. "Juga mendorong kerja sama memajukan umat Islam baik melalui Organisasi Kerja sama Islam maupun kerja sama bilateral," kata Presiden Jokowi.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID










Anies-Sandi Resmi Pimpin DKI Jakarta


Anies-Sandi Resmi Pimpin DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno resmi memimpin DKI Jakarta. (ANTARA FOTO).


Jakarta, CB -- Anies Baswedan dan Sandiaga Uno resmi memimpin DKI Jakarta periode 2017-2022. Presiden Joko Widodo resmi melantik keduanya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/10) sore.

"Saya akan bertanya, apakah saudara-saudara beragama Islam? Bersediakah saudara-saudara sumpah jabatan menurut agama Islam?" kata Jokowi sebelum pengucapan sumpah.




"Demi Allah saya bersumpah akan memenuhi kewajiban saya sebagai Gubernur, sebagai Wakil Gubernur dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya memegang teguh UUD Negara Republik Indonesia 1945 dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti pada masyarakat, nusa, dan bangsa," ujar Anies dan Sandi mengucap sumpah.



Anies-Sandi tiba di Istana Negara sebelum pelantikan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI JakartaAnies-Sandi tiba di Istana Negara sebelum pelantikan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. (CNN Indonesia/Christie Stefanie).
Setelah pelantikan rencananya Anies-Sandi mengikuti Rapat Paripurna Istimewa dengan Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Namun, rapat paripurna itu terancam batal.

DPRD menyebut, pihaknya belum bisa memastikan kapan rapat paripurna digelar. Sebab, belum menyetujui perihal waktu rapat Paripurna Istimewa tersebut.




Selain itu, belum adanya kepastian waktu tersebut juga dikarenakan adanya pesta rakyat di Balai Kota yang diperkirakan berlangsung sampai malam hari.

Adapun sejumlah tokoh hadir dalam pelantikan ini. Di antaranya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis, Gubernur Banten Wahidin Halim, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan mantan calon Gubernur DKI Jakarta Agus Yudhoyono.

Lalu hadir juga para menteri Kabinet Kerja, di antaranya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan, dan Sekretaris Kabinet Pranono Anung. Sementara dari legislatif hadir Ketua DPR Setya Novanto, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang, serta Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham 'Lulung' Lunggana.



Credit  cnnindonesia.com










Kapal-kapal Perang 8 Negara NATO Latihan Tembak Jatuh Rudal


Kapal-kapal Perang 8 Negara NATO Latihan Tembak Jatuh Rudal
Kapal perang Amerika Serikat, USS Donald Cook, salah satu kapal NATO yang terlibat latihan Formidable Shield d dekat Skotlandia. Foto/REUTERS/Bogdan Cristel


WASHINGTON - Kapal-kapal perang dari delapan negara NATO berpartisipasi dalam latihan mencegat atau menembak jatuh rudal jarak menengah dengan sistem pertahanan rudal di dekat Skotlandia. Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengumumkan, latihan berlangsung hari Minggu.

Kapal-kapal perang itu milik Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Spanyol, Inggris dan AS. Mereka berlatih melawan rudal jarak menengah serta tiga rudal anti-kapal.

Menurut Pentagon, kapal USS Donald Cook berhasil mencegat rudal jarak menengah dengan rudal yang dipandu; Standard Missile-3 Block, selama latihan.

Tiga rudal anti-kapal dipecat oleh kapal-kapal Spanyol dan Belanda yang berpartisipasi dalam latihan ”Formidable Shield” di UK Ministry of Defense's Hebrides Range yang terletak di Western Isles, Skotlandia.

Pentagon mengatakan, latihan gabungan ini merupakan pertama kalinya dengan konsep ”pertahanan cerdas” NATO yang ditunjukkan dengan beberapa kapal memberikan perlindungan terhadap kapal lain yang menargetkan rudal balistik.

Latihan “Formidable Shield” dimulai pada 24 September dan dijadwalkan akan ditutup pada hari Rabu nanti.

Pentagon, seperti dikutip Reuters, Senin (16/10/2017), melanjutkan bahwa latihan tersebut direncanakan untuk menjadi peristiwa dua tahunan dan dirancang untuk menjamin sekutu, menghalangi lawan dan menunjukkan komitmen AS guna mempertahankan kolektif aliansi NATO.

Setelah latihan NATO, Badan Pertahanan Rudal AS melaporkan bahwa mereka berhasil menguji coba Standard Missile-6 (SM-6) dari kapal perang USS McFaul. Pentagon menegaskan, tes SM-6 bukan bagian dari latihan Shield Formidable. 



Credit  sindonews.com







5 Tahapan Begitu Trump Perintahkan Serang Korea Utara



5 Tahapan Begitu Trump Perintahkan Serang Korea Utara
Seorang pejalan kaki melihat sebuah televisi yang menampilkan sosok Presiden AS, Donald Trump dan Presiden Korea Utara, Kim Jong Un di Seoul, Korea Selatan, 10 Agustus 2017. AP Photo
CB, Jakarta -Presiden Donald Trump tampaknya semakin menipis kesabarannya menghadapi Korea Utara yang tak mau ditundukkan soal program senjata nuklirnya sekalipun dikenai sanksi internasional.
Situasi ini mengkhawatirkan dunia jika perang akhirnya terjadi dan diperkirakan akan memicu terjadinya perang dunia III.  Menurut Joe Cirincione, Presiden Ploughshares Fund, Presiden Trump bisa memerintahkan serangan nuklir secepat ia menulis cuitan di Twitter. Ploughshares Fund merupakan yayasan yang menggerakkan inisiatif-inisiatif damai dan mencegah perang.

Berikut 5 tahapan yang penting dilakukan Trump begitu memerintahkan militernya menuklir Korea Utara:
1. Presiden Trump mendapat ucapan ada serangan masuk dan membuka koper Football.
Perang dengan Korea Utara hanya akan dimulai jika Trump menerima ucapan atas serangan yang akan terjadi, entah dari Amerika Serikat atau dari sekutu. Pihak militer yang selalu berada di sisi presiden akan membuka koper nuklir yang dikenal dengan football. Koper hitam itu berisi rancangan nuklir komando presiden dan perintah untuk menghubungi para komandan militernya di seluruh dunia.
2. Presiden Trump mendiskusikan rencananya dengan 2 petinggi militer.
Presiden adalah satu-satunya pengambil keputusan namun ia tetap harus berkonsultasi dengan dua orang, yaitu wakil direktur operasi Pentagon yang bertugas di Pusat Komando Militer Nasional dan petugas komando strategis Amerika.

3. Presiden Trump mengambil keputusan dan perintah siap dijalankan.
Memverifikasi perintah, petugas menyebutkan kode rahasia dan presiden harus menjawab dengan kode yang tercetak di atas kartu yang disebut biscuit.
4. Kru Peluncuran Bersiap untuk Menyerang.
Kru peluncuran akan menerima rencana yang diverifikasi dan bersiap untuk menyerang. Para petugas akan membuka brangkas, memasukkan serangkaian kode, dan membuka kunci untuk meluncurkan rudal.
5. Rudal Diluncurkan
Hanya butuh waktu sekitar lima menit untuk peluncuran peluru kendali balistik antarbenua setelah Presiden Donald Trump memberi perintah. Rudal diluncurkan dari bawah laut yang hanya butuh waktu 15 menit. Keseluruhan proses harus cepat mengingat rudal  yang ditembakkan bisa sampai dalam waktu 30 menit. Jika presiden mau, Amerika bisa saja meluncurkan rudal sebelum musuh melakukannya. Namun, sepertinya Presiden Trump masih menahan diri untuk tidak memulai Perang Dunia III.




Credit   tempo.co













Korea Utara: Kami Siap Perang Besar-Besaran Lawan AS



Korea Utara: Kami Siap Perang Besar-Besaran Lawan AS
Infografis cara menghentikan misil Korea Utara. Cnn.com


CBPyongyang – Menjelang latihan gabungan militer Amerika Serikat dan Korea Selatan pada Senin, 16 Oktober 2017, rezim Korea Utara meningkatkan serangan psikologis kepada musuhnya.
Rezim Korea Utara menyebut Presiden AS, Donald Trump, sebagai “pedagang perang dan pencekik perdamaian.”

“Kami sudah peringatkan beberapa kali bahwa kami akan melakukan serangan balik untuk bertahan termasuk melakukan tembakan salvo menggunakan rudal ke perairan dekat Pulau Guam milik AS,” kata Kim Kwang Hak, seorang peneliti di Institut Studi Amerika milik Kementerian Luar Negeri Korea Utara.
Kim menambahkan,”Tindakan militer AS mengeraskan determinasi kami bahwa AS harus dijinakkan dengan api dan biarkan tangan kami semakin dekat ke pemicu untuk melakukan serangan balasan paling keras.”

image: https://images.tempo.co/?id=655276&width=720
Kapal selam rudal kelas menengah Ohio USS Michigan. US Navy

Lewat media resmi Rodong Sinmun, seperti dipublikasikan Korean Central News Agency, pemerintah AS disebut menjual berbagai senjata canggih kepada Korea Selatan dan Jepang.
Ini dilakukan untuk meningkatkan laba perusahaan senjata canggih AS sambil menciptakan suasana sangat tegang (a hair trigger situation) di Semenanjung Korea.
Pada 5 September lalu, sepekan setelah Pyongyang melakukan uji coba rudal balistik melewati Jepang, Trump mencuit di akun pribadinya @realdonaldtrump. Dia mengatakan,”Saya izinkan Jepang dan Korea Selatan untuk membeli lebih banyak senjata canggih dan peralatan militer dari Amerika Serikat.”
Menurut catatan Stockholm International Peace Research Institute, Korea Selatan merupakan pembeli senjata terbesar nomor empat dari AS sejak 2011 – 2015.
Jepang dan Korea Selatan juga peserta dalam program F-35 Joint Strike Fighter, yang merupkan program pengembangan senjata termahal dalam sejarah dunia.
Korea Selatan bakal menggelar latihan perang dengan AS selama sepuluh hari mulai Senin besok. Sejumlah kapal induk dan kapal penghancur AS telah tiba di pelabuhan Busan, Korea Selatan.
Dalam sebuah wawancara dengan media, Trump mengatakan,”Kita punya banyak rudal yang bisa menjatuhkan rudal lawan di udara dengan akurasi 97 persen,” kata dia saat ditanya cara menaklukkan rudal Korea Utara.





Credit  tempo.co






Amerika Kirim Jet Tempur Terbaik ke Korea Selatan Pekan Ini


Amerika Kirim Jet Tempur Terbaik ke Korea Selatan Pekan Ini
Pesawat tempur siluman Amerika Serikat, F-22 Raptor disebut-sebut sebagai pesawat generasi kelima terbaik di dunia. Saat ini, Angkatan Udara Amerika Serikat mengoperasikan 187 pesawat. United States Air Force/Getty Images

CB, Jakarta - Amerika Serikat akan mengirimkan jet perang tipe pengebom strategis B-1B Lancer, jet tempur siluman F-22 Raptor dan beberapa jenis aset pertahanan inti lainnya ke pameran dirgantara dan pertahanan internasional di Seoul, Korea Selatan  yang akan diadakan pekan ini.
"Sekitar 200 personil Amerika Serikat akan berpartisipasi dalam Pameran Dirgantara dan Pertahanan Internasional Seoul (ADEX) 2017, yang dijadwalkan pada 17-22 Oktober di bandara K-16 Seoul," kata Angkatan Udara ke-7 dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 13 Oktober 2017.

Angkatan Udara Amerika merinci bahwa pesawat militer yang bergabung dalam acara 2 tahunan tersebut adalah F-22 Raptor, Lancer B-1B, A-10 Thunderbolt II, C-17 Globemaster III, Hercules C-130J, Stratotanker KC-135, E-3 Sentry, U -2 Dragon Lady dan RQ-4 Global Hawk.
Selain itu dalam daftar juga terdapat J pesawat tempur generasi kelima Angkatan Udara Amerika Serikat, F-35A Lightning II, P-8A Poseidon Angkatan Laut dan Chinook CH-47F.
"Pertunjukan udara tahun ini akan menampilkan demonstrasi dari jet Angkatan Udara Amerika, F-22 Raptors yang ditugaskan di Wing ke-3, Pangkalan Bersama Elmendorf-Richardson, Alaska," kata Angkatan Udara ke-7 seperti dikutip dari Yonhap, 14 Oktober 2017.

Letnan Jenderal Thomas Bergeson, Komandan Angkatan Udara ke-7 dan Komandan komando Pasukan Korea Selatan mengatakan, ADEX 2017 di Seoul merupakan kesempatan unik bagi warga Korea Selatan untuk melihat secara dekat  aset yang dibawa militer Amerika ke aliansi kuat  Amerika Serikat- Korea Selatan.
Dalam pameran dirgantara dan pertahanan internasional, ada lebih dari 400 perusahaan pertahanan dari 33 negara berencana ikut serta. 





Credit  tempo.co





Pemimpin Abu Sayyaf, Hapilon dan Milisi Maute Tewas di Marawi



Pemimpin Abu Sayyaf, Hapilon dan Milisi Maute Tewas di Marawi
Abdullah Maute (kanan) bersama Isnilon Hapilon (tutup kepala kuning) yang diketahui sebagai pemimpin kelompok garis keras Abu Sayyaf di pulau Mindanao. AFP PHOTO/Philippine Army
CB, Jakarta -Pemimpin Abu Sayyaf, Isnilon Hapilon dan pemimpin milisi Maute, Omar Maute  tewas dalam operasi pengepungan oleh militer Filipina di Marawi, pagi hari ini, 16 Oktober 2017.
Hapilon dan Omar Maute tewas saat berlangsung tembakan intensif pasukan militer Filipina yang bertujuan memaksa mereka kleuar dari Marawi.
"Mereka dinyatakan tewas," kata Delfin Lorenzana, Menteri Pertahanan Filipina seperti dilansir Straits Times.


Serangan bertubi-tubi militer Filipina ke arah markas Maute di Marawi berlangsung sehari setelah pemerintah memberikan batas waktu untuk membebaskan kota Marawi dari kelompok milisi yang telah berafiliasi dengan ISIS.
Hapilon merupakan pemimpin ultra nasionalis ISIS dan menjadi pemimpin tertinggi ISIS wilayah Asia Tenggara saat ini.
Adapun Omar dan saudaranya bernama Abdullah membentuk milisi Maute yang mengerahkan miilisinya untuk menyerang kota Marawi pada 23 Mei 2017.
Militer Filipina lebih awal melaporkan bahwa 3 saudara Omar telah tewas yakni Abdullah, Maddie dan Otto dalam serangan tanpa disebut kapan mereka tewas.

Sekarang, kata Lorenzana, aparat keamanan memburu Mahmud Ahmad, warga Malaysia, mantan dosen di satu universitas yang mendanai sejumlah serangan di Marawi.
"Dia bersembunyi di salah satu bangunan di sana," kata Lorenzana.
Dengan tewasnya para pemimpin top Maute, kata Lorenzana, maka gencatan senjata akan diumumkan dalam minggu ini.
Namun Undang Undang Darurate akan tetap diberlakukan di wilayah selatan Filipina. Alasannya, kata Lorenzana, teroris masih memiliki sel di sekitar Mindanao. "Kami harus mencermatinya," ujarnya.

FBI telah menyediakan dana US$ 6.7 juta untuk siapa saja yang menemukan Hapilon. Adapun pemerintah Filipina menyediakan $264.022 untuk penemu Hapilon. Sedangkan kepala Omar dihargai sekitar US$ 132 ribu.
Hapilon lahir tahun 1966 dan terlibat dalam penculikan 20 orang dari provinsi Palawan tahun 2011. Dia bergabung dengan milisi Abu Sayyaf dan menempati posisi nomor dua dalam struktur komandonya.
Omar mengambil studi di Univeristas Al-Azhar di Kairo. Dia menikahi wanita Indonesia, anak seorang ulama konservatif Islam. Tahun 2013, Omar dan Abdullah mendirikan Dalwa Islamiya yang kemudian berganti nama menjadi Maute dan berafiliasi ke ISIS tahun 2016.


Credit  TEMPO.CO






Terus Ditekan, Myanmar Bakal Investigasi Kekerasan Atas Rohingya



Terus Ditekan, Myanmar Bakal Investigasi Kekerasan Atas Rohingya
Min Aung Hlaing. REUTERS
CBYangoon – Militer Myanmar enggan menanggapi kabar bahwa keputusannya untuk melakukan investigasi internal terkait dengan pembumihangusan desa-desa warga etnis Rohingya dipicu pemutusan hubungan kerja sama militer oleh Uni Eropa.
Militer Myanmar mengumumkan rencana pembentukan tim investigasi internal ini sehari setelah Uni Eropa mengumumkan penghentian semua bentuk kerja sama militer.

“Pejabat Komite Informasi Tatmadaw menolak berkomentar apakah keputusan militer ini sebagai respons atas keputusan Uni Eropa,” begitu tulisan dalam media Frontier Myanmar, Jumat, 13 Oktober 2017. Tatmadaw adalah nama resmi untuk penyebutan militer Myanmar.
Seperti diberitakan militer Myanmar mengumumkan akan memulai penyelidikan internal atas tindakan anggotanya selama serangan militer terhadap desa Rohingya, yang menyebabkan lebih dari setengah juta warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh.

Panglima militer Myanmar, Min Aung Hlaing, mengatakan panel itu akan memeriksa kemungkinan pelanggaran prosedur oleh anggota militer.
"Apakah mereka mengikuti kode etik militer? Apakah mereka benar-benar mengikuti perintah selama operasi? Setelah itu (panitia) akan merilis informasi lengkap," kata Min seperti yang dilansir Independent pada 13 Oktober 2017.
Penyataan itu menambahkan, tim investigasi akan dipimpin Letnan Jenderal Aye Win dan segera memulai penyelidikan atas tindakan personel militer. Namun Min bersikeras penyelidikan internal itu harus sesuai dengan konstitusi negara itu.
Pengumuman ini datang tepat sebelum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dijadwalkan mendapat penjelasan dari mantan Sekretaris Jenderal Kofi Annan mengenai situasi Rohingya. Sanksi dari masyarakat internasional juga diyakini sudah dekat.
Sebelumnya, Myanmar telah menolak kedatangan tim investigasi PBB ke negara itu untuk menyelidiki dugaan tindakan pembumihangusan oleh militer Myanmar terhadap desa warga Rohingya. Selain itu, wartawan dilarang memasuki wilayah yang paling parah terkena dampak serangan militer di negara bagian Rakhine.
Serangan serentak oleh pemberontak Rohingya di 30 pos keamanan pada 25 Agustus 2017, dijadikan alasan oleh militer Myanmar untuk menyerang rumah warga desa etnis Rohingya di negara bagian Rakhine.
PBB menyebut tindakan militer Myanmar, yang didukung milisi Buddha garis keras sebagai pembersihan etnis. Banyak saksi mengatakan militer Myanmar melakukan pembunuhan brutal, pemerkosaan, dan pembakaran rumah warga desa.
Namun, pemerintah Myanmar malah menyebut tindakan brutal militer sebagai tindakan sah terhadap warga minoritas Rohingya, yang telah bermukim selama ratusan tahun di Myanmar tapi dituding sebagai imigran gelap dari Bangladesh.


Credit  tempo.co



AS Minta Israel Tidak Sabotase Rekonsiliasi Palestina



AS Minta Israel Tidak Sabotase Rekonsiliasi Palestina
PM Israel Benjamin Netanyahu bersalaman dengan Presiden AS Donald Trump saat menyambut kedatangannya di Tel Aviv, Israel, 22 Mei 2017. PM Netanyahu mengharapkan kunjungan Trump akan menjadi terobosan bersejarah dalam mencapai perdamaian di wilayah tersebut. AP Photo/Oded Balilty
CBTel Aviv - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima pesan tegas dari pemerintah Amerika Serikat dan pemimpin Mesir untuk tidak menerima kesepakatan rekonsiliasi Palestina.
Seorang sumber di Tel Aviv mengungkapkan Netanyahu telah diminta untuk menerima agar kesepakatan bisa sukses.

Ads by

Kedua negara mencatat bahwa sekilas, tampak bahwa reaksi Netanyahu terhadap rekonsiliasi itu negatif karena dia telah menuntut agar Palestina mengakui Israel sebagai negara Yahudi. Dia juga telah menuntut agar Hamas dilucuti senjatanya dan memutuskan hubungan dengan Iran.

Sumber itu mengatakan tanggapan ini sebenarnya bersifat "moderat".
Dalam reaksi pertamanya, Netanyahu mengatakan bahwa "kita tidak akan menerima rekonsiliasi palsu di mana orang-orang Palestina akan mencapai kesepakatan dengan mengorbankan eksistensi kita."
Setelah ada tekanan dari kedua negara itu, dia kemudian mengatakan:"Israel akan mempelajari perkembangan di lapangan dan bekerja sesuai dengan itu."
Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Israel menggarisbawahi retorika diplomatik yang "luar biasa". Sementara sumber-sumber politik menghubungkan posisinya dengan keinginannya untuk tidak menyakiti hubungan dengan Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sisi.
Netanyahu juga menyadari pemerintahan Presiden Donald Trump menyambut baik penyatuan rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah di Kairo.
Selanjutnya, Netanyahu menyadari dengan kembalinya Otorita Palestina ke Gaza, akan melayani kepentingan keamanan Israel.
Pengamat percaya bahwa Netanyahu dipaksa untuk mengambil sikap yang lebih lunak, namun dia masih "tidak yakin" mengenai rekonsiliasi antarfaksi Palestina itu.
Pejabat utama dan pejabat lainnya di pemerintahannya merasa prihatin dengan kemungkinan jangka panjang rekonsiliasi karena perpecahan Palestina telah sangat menguntungkan Israel.
Menteri Pendidikan Israel, Naftali Bennett, melangkah lebih jauh untuk menggambarkan pemerintah yang akan dibentuk melalui kesepakatan itu sebagai "kabinet kesatuan terorisme."
Pengamat lain mengatakan rekonsiliasi akan berlangsung singkat karena perbedaan Palestina dan Arab, yang terus berlanjut.
Pada Jumat, 13 Oktober 2017, Hamas dan Fatah resmi melakukan rekonsiliasi Palestina guna mencapai kesepakatan damai setelah sekitar sebelas tahun keduanya sempat berseteru. Kedua partai ini memiliki basis pergerakan di wilayah yang berbeda, Hamas di Gaza sedangkan Fatah di Yerussalem.
Hamas dan Fatah resmi melakukan rekonsiliasi yang dimediasi Pemerintah Mesir di Kairo.
Setelah rekonsiliasi terbentuk secara resmi Hamas mengakui kepemimpinan Mahmud Abbas dari fraksi Fatah untuk terbentuknya negara bersatu   .


Credit  tempo.co





85 Orang Tewas Diterjang Bom, Somalia Berkabung 3 Hari



85 Orang Tewas Diterjang Bom, Somalia Berkabung 3 Hari
Ilustrasi Bom Mobil / kebakaran mobil. shutterstock.com
CB, Jakarta -Sedikitnya 85 orang tewas dan sedikitnya 60 orang terluka dalam 2 serangan bom yang mengguncang Somalia pada Sabtu, 14 Oktober 2017. Bom pertama ditaruh di dalam truk dan meledak di luar Hotel Safari di persimpangan K5, Mogadishu, ibukota Somalia.
Lokasi bom meledak merupakan kompleks perkantoran pemerintah,  restoran dan kios. Bangunan di dekat lokasi ledakan dilaporkan rusak berat dan beberapa kendaraan terbakar. Ledakan kedua terjadi di distrik Madinah 2 jam kemudian.

Sirene ambulans bergema di seluruh kota setelah ledakan. Warga dan anggota keluarga korban bingung mencari sanak keluarganya di reruntuhan bangunan.
Petugas penyelamat masih terus mencari korban yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan Hotel Safari, yang sebagian besar hancur. Hotel ini dekat dengan Kementerian luar negeri Somalia. Kekuatan ledakan pada Sabtu tersebut cukup besar sehingga mampu menerbangkan gerbang logam dan dinding.

Presiden Mohamed Abdullahi Mohamed mengumumkan tiga hari berkabung dan bergabung dengan ribuan orang untuk mendonorkan darah bagi korban luka-luka. "Saya meminta semua orang Somalia untuk maju dan mendonorkan darah," katanya.
Pejabat Somalia khawatir korban tewas akan terus bertambah mengingat banyak korban yang menderita luka serius.
"Banyak korban meninggal di rumah sakit akibat luka-luka mereka," kata Kapten Polisi Mohamed Hussein, seperti yang dilansir Washinton Post pada 15 Oktober 2017.

Belum ada pihak manapun yang mengklaim bertanggung jawab terhadap salah satu serangan paling mematikan di negara ini sejak milisi teroris melancarkan pemberontakan pada tahun 2007.
Namun pemerintah Somalia menyalahkan kelompok ekstremis al-Shabaab yang terafiliasi dengan  al-Qaida atas serangan yang telah ditetapkan sebagai bencana nasional tersebut.
Petugas penyelamat Somalia masih terus mencari korban yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan Hotel Safari, yang sebagian besar hancur. Hotel ini dekat dengan Kementerian luar negeri Somalia. Kekuatan ledakan pada Sabtu tersebut cukup besar sehingga mampu menerbangkan gerbang logam dan dinding.




Credit  TEMPO.CO











Netanyahu Puji Keputusan Trump Terhadap Perjanjian Nuklir Iran



Netanyahu Puji Keputusan Trump Terhadap Perjanjian Nuklir Iran
Presiden AS Donald Trump dan PM Israel Benjamin Netanyahu. Foto/Istimewa


TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk tidak mendisertifikasi kesepakatan nuklir Iran. Menurutnya Trump cukup berani dan telah melakukan keputusan yang tepat bagi dunia.

"Saya pikir presiden sangat berani mengatakan, 'Saya tidak akan menendang ini ke jalan. Saya tidak akan mengatakan. Nah, ini akan membuat orang lain memperhatikannya. Saya akan menghentikan ini terjadi," kata Netanyahu seperti dikutip dari CBS News, Senin (16/10/2017).

Menurut Netanyahu dengan menyerahkan nasib kesepakatan nuklir Iran kepada Kongres dengan sejumlah perbaikan, hal ini telah menciptakan ruang agar kesepakatan yang lebih baik dibuat.

"Jika mereka ingin menyelamatkan kesepakatan, maka sekutu Eropa harus mulai bekerja dengan Amerika Serikat untuk benar-benar memperbaiki kekurangannya, dan jumlahnya banyak, sangat jelas, dan harus diubah. Dan ini adalah kesempatan bahwa Presiden Trump telah menciptakan bagi mereka untuk memperbaiki kesepakatan yang sangat buruk ini, yang berbahaya bagi mereka tidak kurang dari pada yang lain," tutur Netanyahu.

Netanyahu memberi selamat kepada Trump atas keputusannya tersebut. Dengan tidak mengesahkan kesepakatan tersebut, katanya, Trump telah dengan berani menghadapi rezim teroris Iran.

"Presiden Trump baru saja menciptakan sebuah kesempatan untuk memperbaiki kesepakatan buruk ini, untuk menggulingkan agresi Iran dan untuk menghadapi dukungan kriminalnya terhadap terorisme. Karena itulah, Israel merangkul kesempatan ini," ujar Netanyahu.

Dalam momen sentimen, Netanyahu mengatakan didukung oleh negara-negara utama Arab seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

"Ketika Israel dan negara-negara utama Arab menyetujui sesuatu, Anda tahu, Anda harus memperhatikannya. Kami dekatkan telinga kami ke tanah. Kami tinggal di sini di sebelah Iran. Kami melihat apa yang dilakukannya. Dan saya berpikir bahwa Presiden Trump telah membuat ruang sekarang untuk mencegah terjadinya pelanggaran yang sangat buruk dan mewujudkannya. Semua orang harus bergabung dalam melakukan hal itu," tambahnya.

Ketika ditanya apakah mengubah kesepakatan tersebut akan menyebabkan kesepakatan tersebut bubar, Netanyahu mengatakan: "Jika Anda tidak mengubahnya, Anda berisiko menghancurkannya."

"Jika mereka tidak mencegah Iran secara otomatis masuk selama satu dekade ke dalam gudang senjata nuklir, maka dia akan mengubahnya. Dia akan membatalkan kesepakatan tersebut," sambungnya.

"Saya pikir begitu mereka menyadari bahwa ini adalah posisi Amerika, mereka harus bergabung dengan Amerika Serikat dan dengan presiden serta bekerja untuk mengubah ini," imbuhnya. 

Sementara itu, Netanyahu mengatakan bahwa dia fokus pada hasilnya, dengan mengatakan bahwa masalahnya bukan apakah Iran melanggar kesepakatan pada saat ini, namun, bagaimana mereka mengubah kebijakan yang ada untuk masa depan.

"Dalam kesepakatan tersebut, dalam waktu beberapa tahun, Iran dijamin memiliki sebanyak 100 bom nuklir. Itu adalah kebodohan, dan menendang kaleng yang ada di jalan bukanlah kebijakan yang bijak," kata perdana menteri.

"Mereka memiliki jalan sekarang, dengan asumsi mereka mempertahankan kesepakatan, untuk mencapai titik di mana mereka menjadi rezim nakal teroris dengan senjata nuklir yang luas. Jadi benar-benar harus dihentikan. Dan saya tidak berpikir masalahnya sekarang apakah mereka menyimpannya atau apakah melanggarnya. Masalahnya sekarang adalah kita harus mengubah tujuan yang akan mereka tempuh," tambahnya.

Netanyahu mengatakan Iran sekarang menghadapi ancaman sanksi yang melumpuhkan yang dipaksakan oleh AS.

"AS, Anda tahu, ini adalah ekonomi yang sangat kuat. Ekonominya hampir USD 20 triliun. Ekonomi Iran adalah 2 persen dari itu. Jadi, Anda berpikir ketika negara harus memilih antara ekonomi AS dan ekonomi Iran, apa yang akan mereka pilih? Itu sesuatu yang sangat mudah," kata Netanyahu, menambahkan, "Saya pikir mereka akan berpikir dua kali."




Credit  sindonews.com



Dubes AS untuk PBB: Washington Ingin Hentikan Iran Jadi Seperti Korut


Dubes AS untuk PBB: Washington Ingin Hentikan Iran Jadi Seperti Korut
Dubes AS untuk PBB Nikki Haley. Foto/Istimewa


NEW YORK - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley mengatakan, Washington akan tetap berada dalam kesepakatan nuklir untuk sementara waktu. Menurut Haley pemerintahan Trump ingin menimbang respons proporsional terhadap tindakan Teheran di panggung dunia.

"Saya pikir sekarang, Anda akan melihat kami bertahan dalam kesepakatan ini. Karena apa harapan kita adalah kita bisa memperbaiki situasi. Dan itulah tujuannya," kata Haley merujuk pada kekhawatiran atas uji coba rudal balistik Iran, penjualan senjata internasional dan terorisme yang disponsori negara Mullah itu.

Haley juga mengatakan alasan AS melihat secara dekat kesepakatan nuklir Iran karena meningkatnya ketegangan mengenai pengembangan senjata nuklir Korea Utara (Korut).

"Apa yang kita katakan sekarang dengan Iran adalah jangan biarkan Teheran menjadi seperti Korea Utara," terangnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (15/10/2017).

Pada hari Jumat, Trump menolak untuk secara formal menyatakan bahwa Iran memenuhi persyaratan kesepakatan internasional 2015 yang ditujukan untuk memantau dan mengendalikan program nuklir negara tersebut.

Kongres AS sekarang memiliki waktu 60 hari untuk memutuskan apakah akan mengajukan sanksi ekonomi kepada Teheran yang dicabut berdasarkan kesepakatan tersebut.

"Kami tidak mengatakan bahwa mereka melanggar kesepakatan," tegas Haley.

"Kami harus meminta pertanggungjawaban mereka. Mereka tidak dapat terus mendukung terorisme di seluruh dunia seperti yang kita lihat. Mereka tidak bisa terus menguji rudal balistik, yang akan mengarah ke nuklir. Mereka tidak bisa terus melakukan penyelundupan senjata," ucap Haley.

Haley mengatakan bahwa negara-negara lain menutup mata terhadap kegiatan oleh Iran ini untuk melindungi perjanjian nuklir tersebut. 




Credit  sindonews.com





Donald Trump 'Asli' Kembali Demi Janji Kampanye


Donald Trump 'Asli' Kembali Demi Janji Kampanye 
Keputusan Donald Trump membatalkan kesepakatan nuklir Iran diambil tanpa menunggu langkah dari Kongres. (Reutersfarsnews.com/Handout)


Jakarta, CB -- Pada saat ini, Presiden Amerika Serikat Donald Trump bergerak sendirian.

Setelah selama beberapa minggu agendanya dibantai akibat perpecahan Partai Republik dan perseteruan di antara pembantu dekatnya, Trump mulai bergerak pada minggu ini.

Dia memasukkan kembali janji-janji kampanye dan mencoba menarik kembali para pendukung fanatik yang belakangan merasa kecewa.


Trump mengambil langkah dramatis untuk melemahkan sistem kesehatan Obamacare, mengirim pemberitahuan bahwa dia berseida untuk membatalkan kesepakatan nuklir dengan Iran, mengubah pembatasan pada pembangkit listrik tenaga batu bara, dan kembali menuntut pembangunan tembok di perbatasan Meksiko.




Di media sosial Presiden dari Partai Republik ini menikmati pertikaian dengan media, anggota senior Partai Republik di Kongres, dan para pemain sepakbola Amerika yang memprotesnya ketika lagu kebangsaan dinyanyikan.

Inilah Donald Trump yang dulu yang penuh kebebasan: melempar daging ke pendukung fanatik, mendengarkan pendapat sendiri dan mengganggu para pengkritik.

Tetapi di akhir minggu, dia mencapai satu kemajuan dalam membatalkan kebijakan politik pendahulunya, Barack Obama.



“Trump sadar dia harus mewujudkan sejumlah janji kampanyenya,” kata Ford O’Connel, pembuat strategi kebijakan Partai Republik. “Waktu terus berputar, Kongres tidak berguna dan sebagian pendukung fanatiknya merasa kecewa.”

Pada saat bersamaan, Gedung putih masih berantakan dan tidak pasti sehingga Kepala Staf Kepresidenan John Kelly terpaksa mengeluarkan pernyataan kepada wartawan bahwa dia tidak mengundurkan diri.

Seementara itu, posisi Menteri Luar Negeri Rex Tillerson masih terancam.

Pemilihan waktu dari sejumlah keputusan Trump minggu ini dipicu oleh tenggat waktu eksterlan, terutama dalam kasus Iran.

Pemerintahnya sendiri disibuki dengan serangkaian bencana badai topan dan aksi penembakan di Las Vegas yang menjadi penghalang untuk menggerakkan agenda kebijakan.

Donald Trump Tinggalkan Kongres Demi Janji Kampanye
Presiden Donald Trump kini kembali memprioritaskan kebijakan yang juga janji kampanye seperti pendirian tembok di perbatasan dan masalah imigran. (AFP Photo/Alfredo Estrella)
Tetapi aksi Trump minggu ini juga berisi pesan: dia berencana akan mengambil keputusan tanpa menunggu Kongres.

“Presiden menjalankan agenda-agenda keras, dan kelambanan Kongros tidak akan menghentikan upaya pemerintah mendorong perekonomian, memperbaikai layanan keshatan dan melindungi rakyat Amerika,” kata Raj Shah, pejabat media Gedung Putih.

Ketika berkuasa, Obama dengan lantang mengatakan akan menghindari Kongres yang keras dengan mempergunakan “pena dan telepon”, dan mengeluakan keputusan presiden di setiap kesempatan.



Dalam kampanye tahun lalu, Trump sering mengatakan dia “sendiri” yang akan memperbaiki masalah nasinal.

Tetapi setelah dilantik, Trump berupaya mengikuti langkah anggota partai Republik di Kongres, dan dia mengamati dengan kecewa betapa lambat kemajuan di sektor yang menjadi prioritas seperti jaminan kesehatan, imigrasi dan keamanan nasional.





Credit  cnnindonesia.com





Eropa Siap Jatuhkan Sanksi Lebih Ketat kepada Korut


Eropa Siap Jatuhkan Sanksi Lebih Ketat kepada Korut
Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson. Foto/Istimewa


LONDON - Para menteri Eropa berharap dapat meningkatkan tekanan pada rezim Korea Utara (Korut) setelah menyetujui sanksi baru terhadap negara tersebut. Begitu pernyataan yang dikeluarkan Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson.

Pada sebuah pertemuan di Luksemburg, para menteri luar negeri akan kembali merencanakan untuk memotong sumber uang tunai yang membantu menopang program rudal nuklir Kim Jong-un. Ada rencana ekspansi investasi Uni Eropa (UE) di negara nakal itu dan minyak Eropa tidak akan lagi diekspor ke Korut.

Lebih banyak nama akan ditambahkan ke daftar pejabat rezim dan perusahaan yang terkena pembekuan aset dan larangan bepergian. Transaksi pribadi ke Korut akan dibatasi sampai 5.000 euro, padahal sebelumnya dimungkinkan untuk mengirim hingga 15.000 euro.

Pembatasan terhadap pekerja Korut di UE juga akan diperkuat sebagai bagian dari rencana untuk mengekang uang yang membuat jalannya kembali ke rezim tersebut, walaupun tidak ada yang berbasis di Inggris.

Johnson mengatakan bahwa tekanan ekonomi yang meningkat pada Pyongyang adalah cara terbaik untuk mengekang program rudal ilegal.

"Korea Utara terus menimbulkan ancaman yang tidak dapat diterima masyarakat internasional, itulah sebabnya Inggris, bekerja sama dengan sekutu Eropa kami, telah mendapatkan satu set sanksi baru yang ketat terhadap rezim tersebut," ujar Johnson seperti dikutip dari ITV, Senin (16/10/2017).

"Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, rezim Korut harus bertanggung jawab penuh atas tindakan yang telah diberlakukan oleh masyarakat internasional terhadapnya, termasuk sanksi-sanksi ini," sambungnya.

"Memaksimalkan tekanan diplomatik dan ekonomi terhadap Korea Utara adalah cara paling efektif untuk menekan Pyongyang untuk menghentikan tindakan ilegal dan agresifnya," tukasnya.


Credit  sindonews.com


Legislator Korut: Nuklir Dibutuhkan karena Ancaman AS


Legislator Korut: Nuklir Dibutuhkan karena Ancaman AS
Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian


ST PETERSBURG - Seorang pejabat tinggi Korea Utara (Korut) mengatakan bahwa pengembangan nuklir negara tersebut diperlukan karena ancaman yang diajukan oleh Amerika Serikat (AS). Ia juga berpendapat bahwa program nuklir tersebut untuk pencegahan.

Wakil ketua parlemen Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK), nama resmi Korut, Ahn Dong Chun memberikan komentar tersebut di sebuah majelis Inter-Parliamentary Union di St. Petersburg, Rusia.

"Negara kita terancam, keberadaan DPRK sudah dipertaruhkan," katanya, mengacu pada pernyataan Presiden Donald Trump di Majelis Umum PBB.

"Program nuklir kami adalah program pencegahan nuklir yang bertujuan untuk melindungi kemerdekaan kami, kami tidak punya pilihan selain mengembangkan program nuklir kita," tegasnya seperti dikutip dari ABC News, Senin (16/10/2017).

Uji coba nuklir Korut dan peluncuran rudal telah menimbulkan ketegangan global dan mendorong beberapa putaran sanksi internasional di Dewan Keamanan PBB.

Sebuah rencana de-eskalasi, yang didukung oleh Rusia dan China, akan meminta Korut menunda program rudal balistiknya dan Amerika Serikat serta Korsel secara bersamaan menyerukan moratorium latihan perang skala besar. Kedua gerakan tersebut bertujuan untuk membuka jalan bagi pembicaraan multilateral.




credit  sindonews.com












Eks Jenderal Pentagon: AS Perang dengan Korut Musim Panas Mendatang


Eks Jenderal Pentagon: AS Perang dengan Korut Musim Panas Mendatang
Presiden Amerika Serikat Donald John Trump (kiri) dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, terus mengumbar retorika perang. Foto/REUTERS


WASHINGTON - Mantan Jenderal Pentagon mengklaim, Amerika Serikat (AS) akan perang dengan Korea Utara (Korut) pada musim panas mendatang. Dia menolak kemungkinan pemerintah Presiden Donald Trump mampu membawa kembali rezim Kim Jong-un ke meja perundingan terkait krisis nuklir Pyongyang.

Komentar pensiunan jenderal Barry McCaffrey ini disampaikan dalam sebuah wawancara di stasiun televisi MSNBC. Komentarnya muncul di saat rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korut terus meningkatkan retorika ancamannya terhadap Washington dan sekutu-sekutunya, serta situasi di semenanjung Korea yang semakin memanas.

“Masalahnya adalah kita mengalami begitu banyak krisis yang terjadi sekarang, sebuah potensi, bahwa dia (Trump) terlalu banyak melakukan usaha diplomatik, dan kemampuan angkatan bersenjata AS akan mengatasinya,” kata McCaffrey.

”Saya tidak ingin kita mengalihkan perhatian kami dari Korea Utara,” lanjut pensiunan jenderal Angkatan Darat Pentagon ini.

”Bahasa saat ini keluar dari pemerintahan, bahwa kurangnya peran strategi diplomatik dan serius, menurut pandangan saya, kami meluncur menuju perang pada musim panas mendatang,” papar McCaffrey. ”Perang ini sesuai jadwal di bawah pemerintahan ini.”

Penyiar berita MSNBC, Brian Williams, mencatat bahwa Jenderal McCaffrey tidak memiliki reputasi untuk retorika inflamasi, yang membuat peringatannya semakin mengerikan.

“Saya sudah mengenal jenderal selama bertahun-tahun, saya mengenalnya sebagai seorang pria berkepala dingin yang tidak memberi hiperbola,” katanya, yang dikutip Senin (16/10/2017).

Korea Utara baru saja mengancam akan menargetkan Australia jika negara tersebut terus mengikuti jalur kebijakan AS. ”Australia menunjukkan langkah berbahaya dengan tekun bergabung dalam provokasi politik dan militer yang hiruk-pikuk di AS,” bunyi pernyataan pemerintah Korut yang disiarkan KCNA.

Gambar satelit mata-mata AS juga menunjukkan rudal-rudal Korea Utara yang dipasang pada peluncur telah bergerak, diangkut keluar dari hanggar di dekat Pyongyang.

Para pejabat AS dan Korea Selatan menduga diktator Korea Utara berencana meluncurkan rudal yang mampu mencapai wilayah AS. 





Credit  sindonews.com





Tillerson: Diplomasi dengan Korut Berlanjut Sampai Bom Pertama Dijatuhkan



Tillerson: Diplomasi dengan Korut Berlanjut Sampai Bom Pertama Dijatuhkan
Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian


WASHINGTON - Sekretaris Negara Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson mengatakan, Presiden Donald Trump telah menginstruksikannya untuk melanjutkan usaha diplomatik untuk menenangkan ketegangan dengan Korea Utara (Korut). Tillerson mengatakan bahwa upaya diplomatik akan berlanjut sampai bom pertama dijatuhkan.

Berbicara di acara "State of the Union" CNN, Tillerson mengecilkan pesan yang sebelumnya diposkan oleh Presiden Trump di Twitter. Trump mengatakan Tillerson telah menyia-nyiakan waktunya untuk mencoba bernegosiasi dengan 'Little Rocket Man,' julukan penghinaan yang dicetuskan Trump terhadap pemimpin Korut Kim Jong-un.


"Trump telah menjelaskan kepada saya untuk melanjutkan usaha diplomatik saya," kata Tillerson seperti dikutip dari Reuters, Minggu (15/10/2017).

Komentar Tillerson datang di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Korut menyusul serangkaian tes senjata oleh Pyongyang. Situasi diperkeruh dengan perang kata-kata antara kedua pemimpin negara tersebut.

Korut telah melakukan serangkaian uji coba nuklir dalam beberapa pekan terakhir dan lalu dan meluncurkan dua rudal di Jepang.

Tillerson telah melakukan pembicaraan dengan China untuk meminta bantuannya agar Korut meredam proyek nuklir dan senjata rudalnya.

Namun, pesan Twitter Trump baru-baru ini tampaknya melemahkan usaha Tillerson. Hal ini mendorong Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS, Bob Corker, mengeluh karena Trump secara terbuka mengebiri Tillerson dan melukai pembicaraan diplomatik.

Tillerson pun tidak ambil pusing dengan cuitan tersebut dengan mengatakan kepada CNN bahwa Trump dan Presiden China Xi Jinping memiliki hubungan yang sangat dekat dan China memahami posisi AS.

"Yakinlah bahwa orang China tidak bingung dengan cara apapun tentang kebijakan Amerika terhadap Korea Utara," tambahnya. 





Credit  sindonews.com





Setelah Guam, Korut Ancam Serang Australia dengan 'Bencana'


Setelah Guam, Korut Ancam Serang Australia dengan Bencana
Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian


PYONGYANG - Korea Utara (Korut) telah mengkritik dan mengancam Australia karena menyelaraskan dirinya dengan Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) dan atas sikapnya terhadap rezim Pyongyang. Ancaman itu dikeluarkan oleh media Korut yang dikelola negara, KCNA.

"Akhir-akhir ini, Australia menunjukkan langkah-langkah berbahaya dengan giat bergabung dengan provokasi politik dan militer yang menghina AS terhadap DPRK," kata kantor berita KCNA mengatakan dalam sebuah pernyataan menggunakan akronim untuk Korut.

"Menteri luar negeri Australia secara pribadi menyatakan dukungannya untuk pendirian AS guna mempertimbangkan semua opsi termasuk penggunaan kekuatan terhadap DPRK, dan tiba di Panmunjom pada tanggal 11 Oktober bersama dengan menteri pertahanan Australia untuk mengecam DPRK selama kunjungannya ke Korea Selatan," tambah pernyataan itu.

"Jika Australia terus mengikuti Amerika Serikat dalam menjatuhkan tekanan militer, ekonomi dan diplomatik kepada DPRK meskipun kami berulang kali memperingatkan, mereka tidak akan dapat menghindari bencana," KCNA memperingatkan seperti dikutip dari Sky News, Minggu (15/10/2017).

Peringatan terakhir Korut terhadap Australia ini terjadi setelah Menteri Luar Negeri Julie Bishop dan menteri pertahanan Marise Payne berkunjung ke zona demiliterisasi yang berada di antara Korsel dan Korut minggu lalu.

Bishop dan Payne menghadiri pertemuan di desa gencatan senjata Panmunjom dengan rekan-rekan mereka di Korsel, yang memperkuat dukungan Australia untuk sekutu historisnya.

Sebelumnya Korut juga kembali mengeluarkan ancaman menyerang Guam, bagian negara AS di wilayah Pasifik. Pyongyang menyatakan, perilaku Washington di Semenanjung Korea telah mendekatkan militernya pada “pelatuk”.



Credit  sindonews.com


Australia Tidak Takut dengan Ancaman Korut


Australia Tidak Takut dengan Ancaman Korut
Pemimpin Korut, Kim Jong-un, meninjau fasilitas rudal milik negara itu. Foto/Istimewa


CANBERRA - Korea Utara (Korut) telah mengeluarkan ancaman terakhirnya terhadap Australia karena hubungannya dengan Korea Selatan (Korsel) dan sekutu pentingnya, Amerika Serikat (AS). Menanggapi hal itu, seorang menteri Australia menyatakan negaranya tidak akan takut dengan perilaku buruk negara nakal tersebut.

Sebelumnya, Korut memperingatkan Australia tidak akan dapat menghindari bencana jika terus dengan tekun mendukung pendirian AS melawan Pyongyang.

"Jika Australia terus mengikuti Amerika Serikat dalam memberlakukan tekanan militer, ekonomi dan diplomatik terhadap DPRK meskipun ada peringatan berulang kali, mereka tidak akan dapat menghindari bencana," kata kantor berita negara KCNA dalam sebuah pernyataan menggunakan akronim Korut.



Peringatan terakhir Korut terhadap Australia ini terjadi setelah Menteri Luar Negeri Julie Bishop dan menteri pertahanan Marise Payne berkunjung ke zona demiliterisasi yang berada di antara Korsel dan Korut minggu lalu.

Bishop dan Payne menghadiri pertemuan di desa gencatan senjata Panmunjom dengan rekan-rekan mereka di Korsel, yang memperkuat dukungan Australia untuk sekutu historisnya.

Menteri Pertahanan, Dan Tehan, mengatakan Australia tidak akan diganggu oleh Korut.

"Kami tidak takut dengan Korea Utara, kami akan terus melakukan semua yang kami bisa untuk melindungi dan membantu serta mendukung sekutu kami," katanya seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (15/10/2017).

"Korea Utara harus melakukan apa yang masyarakat internasional minta mereka lakukan - mematuhi semua resolusi dewan keamanan yang telah disahkan, mengutuk aktivitas rudal mereka, mengutuk upaya mereka untuk membangun senjata nuklir," sambungnya.

"Jika mereka melakukan itu, masyarakat internasional akan terlihat bekerja dengan mereka. Jika tidak, maka kita akan terus mendukung sekutu kita, warga Korea Selatan, Jepang dan semua orang yang terancam oleh perilaku tidak menyenangkan dari orang Korea Utara ini," tegasnya.

Ini bukan kali pertama Pyongyang membidik Australia. Pada bulan April, KCNA mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa Australia mempertaruhkan "tindakan bunuh diri" jika terus mendukung AS dalam resolusi dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Perdana Menteri, Malcolm Turnbull, telah berulang kali mengkonfirmasi bahwa Australia akan membantu AS jika perjanjian Anzah diundangkan, sementara juga meminta China untuk berbuat lebih banyak untuk menggunakan pengaruhnya untuk membawa Korut kembali jalurnya. 

Jajak pendapat terbaru Guardian Essential menemukan 55% warga Australia khawatir bahwa kebuntuan terkait permasalahan Korut akan memicu perang.






Credit  sindonews.com






Balas Manuver AS-Korsel, Korut Bersiap Luncurkan Rudal Balistik


Balas Manuver AS-Korsel, Korut Bersiap Luncurkan Rudal Balistik
Korut dilaporkan bersiap untuk kembali meluncurkan rudal balistik untuk membalas manuver AS-Korsel. Foto/Ilustrasi/Istimewa


SEOUL - Korea Utara (Korut) diyakini sedang bersiap untuk meluncurkan rudal balistik. Peluncuran itu sebagai pembalasan atas latihan angkatan laut gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) yang akan datang.

Harian Donga Ilbo mengutip sumber pemerintah melaporkan bahwa citra satelit menunjukkan rudal balistika yang dipasang pada peluncur telah dibawa keluar dari hanggar dekat Pyongyang dan di Provinsi Pyongan Utara.



Sumber tersebut mengatakan bahwa pejabat militer AS percaya bahwa gerakan tersebut dapat mengindikasikan persiapan untuk peluncuran uji coba rudal yang setara dengan rudal balistik antar benua Hwasong-14 atau rudal balistik jarak jauh Hwasong-12 (IRBM).

Kemungkinan lain bisa menjadi pengujian ICBM Hwasong-13 (bermesin padat) baru yang memiliki jangkauan maksimal lebih panjang dari pada Hwasong-14.

Awalnya diperkirakan Korut akan melakukan uji coba provokatif pada Selasa lalu, untuk memperingati ulang tahun pendirian partai komunis.

Namun, spekulasi sekarang meningkat bahwa pengerahan kelompok kapal induk AS dan kapal selam bertenaga nuklir ke Semenanjung Korea dapat memberikan pemicu aksi baru.

"Korut dapat melakukan peluncuran ICBM dan IRBM secara simultan dalam beberapa hari ke depan, untuk memprotes pertunjukan militer AS," kata seorang sumber kepada Donga Ilbo seperti dikutip dari Independent, Sabtu (14/10/2017).

USS Ronald Reagan akan melakukan latihan bersama selama sepuluh hari di perairan timur dan barat Korsel. Mulai Senin, latihan tersebut akan memeriksa interoperabilitas komunikasi dan kemitraan, armada 7 Angkatan Laut AS mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Sebanyak 40 kapal angkatan laut, termasuk perusak Aegis dan helikopter serang akan dikerahkan.

Sementara itu USS Michigan, sebuah kapal selam seberat 18.000 metrik ton, yang tiba di pelabuhan Busan, Korea Selatan, Jumat, juga diharapkan dapat mengikuti latihan tersebut. 

Meskipun Washington dan Seoul bersikeras bahwa latihan bersama secara defensif bersifat defensif, Korea Utara menganggap mereka sebagai latihan untuk invasi dan telah mengecam dengan tes senjata di masa lalu.

Penyebaran ini terjadi pada saat ketegangan antara AS dan Korut, dengan Presiden Trump dan Kim Jong-un melakukan penghinaan reguler.

"Aksi militer AS memperkuat tekad kita bahwa AS harus dijinakkan dengan api dan membiarkan kita mendekatkan diri ke pemicu untuk melakukan tindakan balasan terberat," kata seorang pejabat kementerian luar negeri Korut, yang dilaporkan oleh kantor berita pemerintah KCNA.





Credit  sindonews.com