Rabu, 15 Agustus 2018

Aksi Protes di Pemakaman Anak-anak Korban Serangan Saudi



Aksi Protes di Pemakaman Anak-anak Korban Serangan Saudi
Ribuan warga Yaman melontarkan kemarahan kepada Arab Saudi dan AS dalam upacara pemakaman massal anak-anak korban serangan koalisi Saudi. (REUTERS/Khaled Abdullah)



Jakarta, CB -- Ribuan warga Yaman melontarkan kemarahanya kepada Arab Saudi dan Amerika Serikat dalam upacara pemakaman massal untuk anak-anak yang tewas sepulang piknik karena busnya dihantam serangan udara koalisi pimpinan Saudi, Senin (13/8).

Komite Internasional Palang Merah memastikan 51 orang tewas 40 di antaranya anak-anak, akibat serangan udara ke sebuah bus yang sedang melintas di Pasar Dahyan, Provinsi Saada, Yaman Utara, Kamis (9/8).

Pemakaman massal diadakan di Ibu Kota Saada, markas pemberontak Houthi dengan gambar yang disiarkan di Stasiun Televisi Al-Masirah. Peti-peti itu ditutupi dengan tirai hijau. Sekitar 50 kendaraan membawa peti mati tersebut.



Warga berdatangan sambil mengangkat foto anak-anak dan meneriakkan ucapan-ucapan yang menentang Arab Saudi dan Amerika Serikat.



"Amerika membunuh anak-anak Yaman," tulis di salah satu foto seperti dilansir kantor berita AFP.

Kepala Dewan Revolusioner Pemberontak, Mohammed Ali Al-Houthi mengambil bagian dalam pemakaman dan mengecam serangan itu sebagai kejahatan yang dilakukan oleh AS dan sekutunya terhadap anak-anak di Yaman.

Kementerian Kesehatan Houthi mengklaim 51 orang tewas dalam serangan itu dan 40 diantaranya anak-anak. Serangan itu juga menyebabkan 59 orang luka-luka, 56 anak-anak.

Koalisi pimpinan Arab Saudi telah mengambil bagian dalam konflik Yaman sejak 2015 untuk mendukung pemerintahan Presiden Yaman, Abedrabbo Mansour Hadi dalam perjuangannya melawan kaum Houthi.

Anwar Gargash, Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA), meratapi sisi perang dan menyebutkan peran penyelidikan koalisi terhadap serangan itu.

"Dalam perang ini kami telah melihat warga sipil ditembak, dibom, dibunuh, dan sayangnya, ini benar-benar bagian dari konfrontasi apa pun," kata dia.

Berdasarkan laporan dari AFP, perang di Yaman menyebabkan hampir 10.000 orang tewas. Hal ini sesuai dengan yang digambarkan PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Utusan PBB ke Yaman, Martin Griffiths, telah mengundang pihak yang bertikai untuk melakukan pembicaraan pada 6 September di Jenewa.



Sisa-sisa bus piknik yang dihantam serangan udara koalisi Saudi di Saada.
Foto: REUTERS/Naif Rahma
Sisa-sisa bus piknik yang dihantam serangan udara koalisi Saudi di Saada.


Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dan Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman sudah melakukan pembicaraan melalui telepon, pada Senin (13/8).

Namun, menurut Laporan Departemen Luar Negeri di pembicaraan itu, Pompeo tidak menyebutkan serangan udara akibat Koalisi Pimpinan Arab Saudi yang menghantam bus sekolah di Yaman dan menewaskan puluhan anak-anak tersebut.

Dilansir dari CNN, Pompeo berterima kasih kepada Putra Mahkota untuk dukungan Arab Saudi terhadap kebutuhan stabilisasi mendesak di Suriah, kemudian keterlibatannya dengan pemerintah Irak, dan tawarannya untuk membantu Irak mengatasi kekurangan air dan listrik.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Heather Nauert membahas pemboman itu hanya setelah dia ditanya oleh wartawan pada pekan lalu.

Dirinya mengatakan bahwa AS pasti prihatin oleh laporan serangan yang mematikan, tetapi dia tidak bisa mengkonfirmasi semua rincian karena mereka tidak ada di sana.

"Kami menyerukan koalisi yang dipimpin Saudi untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan transparan atas insiden itu," kata dia.

Juru bicara Pentagon, Letnan Rebecca Rebarich mengatakan bahwa seorang jenderal bintang tiga AS sedang menekan Arab Saudi untuk melakukan penyelidikan transparan terhadap serangan bus sekolah di Yaman dan memberitahukan hasilnya kepada publik, pada Senin (13/8).

"Seorang jenderal bintang tiga sedang menyesuaikan kunjungannya yang dijadwalkan ke Arab Saudi untuk membahas insiden serangan tersebut dan melihat langsung ke lokasi," kata dia.




Credit  cnnindonesia.com




Presiden Mesir: keamanan Yaman penting buat seluruh wilayah


Presiden Mesir: keamanan Yaman penting buat seluruh wilayah
Presiden Mesir Abdel Fattah Al Sisi berbicara saat upacara pelantikan dirinya untuk masa jabatan yang kedua, di Dewan Perwakilan Rakyat di Kairo, Mesir, Sabtu (2/6/2018). (The Egyptian Presidency/Handout via REUTERS)




Kairo, Mesir (CB) - Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi pada Senin menekankan bahwa keamanan Yaman sangat penting buat keamanan nasional Mesir dan kestabilan seluruh wilayah tersebut.

Mesir menolak digunakannya Yaman untuk mengancam pelayaran di Laut Merah dan Selat Bab Al-Mandeb, kata As-Sisi dalam taklimat di Kairo bersama timpalannya dari Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi --yang saat ini hidup di pengasingan bersama pemerintahnya, yang diakui masyarakat internasional.

Ia mengatakan kunjungan Hadi ke Mesir sangat penting mengingat tahap penting krisis yang dilalui Yaman dan tantangan serius yang dihadapi wilayah Arab serta mengancam kestabilan dan keamanannya dengan cara yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Situasi itu memerlukan pengerahan semua upaya untuk mengubah kondisi berat yang dialami rakyat Yaman, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam. Semua negara Arab, katanya, menghadapi ancaman bahaya.


Presiden Mesir tersebut kembali menyampaikan keinginan negaranya mengenai keamanan dan kestabilan Yaman dan keutuhan wilayahnya, dan menyampaikan dukungan penuh buat pemerintah sah Yaman dalam menghadapi "mereka yang berusaha mengutak-atik kestabilan dan keamanan negeri itu".

As-Sisi juga mengatakan pembicaraannya dengan presiden Yaman berpusat pada peningkatan hubungan bilateral, perkembangan krisis Yaman, keamanannya dan dampak politik terhadap wilayah tersebut serta upaya yang dilancarkan Mesir untuk memajukan mekanisme penyelesaian politik.

Yaman telah dilanda perang saudara sejak gerilyawan Syiah Al-Houthi merebut sebagian besar wilayah Yaman dan menguasai semua provinsi utara pada penghujung 2014, termasuk Ibu Kota Yaman, Sana`a.

Arab Saudi memimpin koalisi militer Arab yang mencampuri perang Yaman pada 2015 guna mendukung Pemerintah Hadi.

Lebih dari 10.000 orang Yaman, kebanyakan warga sipil, telah tewas dalam perang itu dan sebanyak tiga juta orang kehilangan tempat tinggal.




Credit  antaranews.com




Ada Jejak Bom AS dalam Serangan Horor Bus Sekolah Yaman



Ada Jejak Bom AS dalam Serangan Horor Bus Sekolah Yaman
Potongan bom MK-82 buatan Amerika Serikat ditemukan di lokasi serangan horor Koalisi Arab terhadap bus sekolah di Yaman. Foto/Twitter @narrabyee


SANAA - Ada potongan bom buatan Amerika Serikat (AS) dalam serangan horor koalisi Arab terhadap bus sekolah di Yaman. Serangan koalisi yang dipimpin Arab Saudi ini menewaskan 51 orang, yang sebagian besar anak-anak sekolah.

Potongan bom AS yang ditemukan adalah jenis bom Mark 82 buatan kontraktor pertahanan Raytheon. Jejak bom Amerika itu ditemukan wartawan lokal dan warga Yaman yang mengamati lokasi serangan pada hari Kamis lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Koalisi Arab menyerang sebuah bus sekolah di daerah Dahyan, Provinsi Saada. Wilayah itu dikendalikan pemberontak Houthi. Serangan tersebut juga menyebabkan 71 orang lainnya terluka.

Potongan-potongan bom AS ditemukan di dekat jasad-jasad korban yang hangus. Foto-foto mengerikan di lokasi serangan telah dibagikan jurnalis Nasser Arrabyee. Salah satu foto menunjukkan potongan bom Mark 82 atau MK-82 seberat seberat 500 pon.

Bom MK-82 diketahui memang dijual AS secara terus-menerus kepada Arab Saudi.

"Sisa-sisa bom AS yang menewaskan anak-anak Yaman dalam pembantian terbaru AS-Saudi dan kejahatan perang 9 Agustus 2018, di Saada, Yaman utara," tulis Nasser Arrabyee di Twitter via akun @narrabyee.

Jejak bom MK-82 yang membunuh warga sipil Yaman bukan sekali ini terlacak. Bom MK-82 pernah menjadi berita mengejutkan pada tahun 2016 ketika Koalisi Arab membom sebuah aula komunitas di Sanaa saat pemakaman Sheikh Ali al-Rawishan, yang menewaskan lebih dari 140 orang dan melukai 525 orang lainnya.

Penjualan senjata ke Arab Saudi sudah berulang kali dikecam oleh organisasi hak asasi manusia. Penjualan tersebut dianggap sebagai salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap melonjaknya jumlah korban tewas di Yaman.

Menurut angka perkiraan PBB, lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam perang tiga tahun terakhir di Yaman. Sedangkan blokade Arab Saudi terus berkontribusi terhadap kelaparan dan penyakit di negara itu.

Meskipun ada desakan yang berulang kali oleh LSM dan bahkan oleh anggota parlemen AS untuk menghentikan pasokan senjata ke Saudi, Pentagon tetap melanjutkan untuk memberikan kontrak kunci Lockheed Martin/General Dynamics untuk memasok bom MK-82 ke Koalisi Arab.

Sementara itu, juru bicara Komando Pusat AS Mayor Jenderal Josh Jacques berkilah soal bukti jejak bom Amerika dalam serangan mengerikan terhadap bus sekolah di Yaman.

"Kita mungkin tidak pernah tahu apakah amunisi (yang digunakan) adalah salah satu yang dijual AS kepada mereka," kata Jacques, kepada Vox, yang dikutip Senin (13/8/2018). 




Credit  sindonews.com


Indonesia Gandeng Inggris Perkuat Keamanan Siber


Wakil Menteri Luar Negeri A. M. Fachir (kedua kanan) bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik (kiri), Menteri Muda Urusan Asia Pasifik Kemlu Inggris Y.M Mark Field (kedua kiri) dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi (kanan) berfoto bersama usai menandatangani MoU di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (14/8).
Wakil Menteri Luar Negeri A. M. Fachir (kedua kanan) bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik (kiri), Menteri Muda Urusan Asia Pasifik Kemlu Inggris Y.M Mark Field (kedua kiri) dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Djoko Setiadi (kanan) berfoto bersama usai menandatangani MoU di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (14/8).
Foto: Antara/Galih Pradipta

Indonesia dan Inggris juga sepakat meningkatkan nilai perdagangan.




CB, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia dan Inggris sepakat untuk menjalin kerja sama dalam bidang keamanan siber. Pakta kerja sama tersebut ditandatangani oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI Djoko Setiadi dan Menteri Muda Urusan Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Inggris Mark Field pada Selasa (14/8).


Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) juga disaksikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir. Dia mengatakan, kerja sama dalam bidang siber dengan Inggris merupakan hal yang cukup progresif dibanding dengan negara-negara lainnya.

"Kerja sama dengan Inggris ini cukup progresif karena sudah mengarah kepada upaya kerja sama yang konkret," kata Wakil Menteri (Wamen) AM Fachir di Jakarta, Selasa (14/8).


 


Dia mengungkapkan, salah satu kegiatan yang akan dilakukan oleh pemerintah kedua negara dalam kerja sama tersebut adalah dialog mengenai keamanan siber. Selain itu, kedua negara akan melakukan pengembangan dan implementasi strategi keamanan siber, manajemen insiden keamanan siber, promosi kesadaran, dan pelatihan keamanan siber hingga pengembangan kapasitas di bidang keamanan siber.


 


Kepala BSSN RI Djoko Setiadi mengatakan, kerja sama tersebut merupakan titik awal dari kerja sama di bidang siber yang akan terjalin antara kedua negara. Dia mengatakan, Inggris merupakan salah satu negara Eropa yang unggul terkait penanganan keamanan siber.


 


Menurut Djoko, menggandeng negara maju sambil mengadaptasi teknologi mereka dalam hal keamanan siber merupakan hal yang diperlukan. Dia mengatakan, kerja sama dalam bidang teknologi cyber security membuat Indonesia akan mampu menangkal beragam jenis serangan di dunia maya.


 


"Kita ke depan tidak dapat membayangkan jenis-jenis serangan siber kedepannya akan seperti apa. Kawan-kawan dengar sendiri apa yang terjadi di dalam negara kita, KPU kemarin pemilu serangan-serangan sudah sangat masif," kata Djoko.


 


Djoko mengungkapkan, pemerintah Inggris akan memberikan pelatihan pembangunan kapasitas di bidang keamanan siber untuk Indonesia. Mereka juga akan mengadakan transfer pengalaman agar Indonesia bisa berpikir lebih jauh lagi guna mengantisipasi serangan siber di nasa depan.


 


Mark Field mengatakan, hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris merupakan hal yang krusial dan penting. Dia mengatakan, kerja sama tersebut akan membuat kedua negara memiliki kesempatan untuk mendiskusikan sejumlah isu internasional, terlebih setelah terpilihnya Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk dua tahun mendatang.


 


Menurut Field, masuknya Indonesia ke dalam anggota DK PBB membuat kedua negara dapat lebih mendiskusikan pelestarian nilai-nilai demokrasi internasional yang kini tengah terancam. Dia mengatakan, RI dan Inggris nantinya dapat berkerja sama untuk meningkatan demokrasi internasional dalam dua tahun ke depan.


 


Tak hanya mengunjungi Indonesia, Mark Field rencananya akan menyambangi sejumlah megara Asia Tenggara lainnya. Dia mengatakan, akan mendatangi Kamboja, Filipina, Thailand, Laos dan Brunei Darussalam dalam kunjungan 13 hari ke ASEAN.


 


"Saya tidak sabar untuk terus melanjutkan kerjasama antara kedua negara serta negara-negara ASEAN lainnya," kata Mark Field.


 


Sementara, kerja sama yang dilakukan Indonesia dan Inggris tidak hanya dalam bidang keaman siber. Kerja sama juga dilakukan dalam sektor ekonomi dan perdagangan mengingat Inggris merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia.


 


Selain itu, kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan nilai perdagangan yang dalam lima tahun terakhir berada di bawah potensi dengan nilai hanya mencapai 2,4 hingga 2,5 mikiar dolar Amerika Serikat (AS). Kedua negara sepakat mencari cara-cara kreatif guna meningkatkan kerja sama perdagangan tersebut.


 


Kedua negara juga sepakat untuk menghidupkan kembali partnership forum. Sejumlah menteri akan bertemu dalam upaya meninjau berbagai kerja sama karena mekanisme bikteral yang banyak dan berada di berbagai bidang.


 


Indonesia dan Inggris pun sepakat untuk mengadopsi mekanisme perdagangan antara RI dan Uni Eropa setelah Brexit. Kedua negara sepaham untuk mengupayakan mekanisme tersebut menjadi norma internasional.





Credit  republika.co.id




Inggris Sebut Demokrasi dan HAM Fokus Kemitraan di Asia



Inggris Sebut Demokrasi dan HAM Fokus Kemitraan di Asia
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad seusai pemilu yang baru lalu. (REUTERS/Lai Seng Sin)



Jakarta, CB -- Inggris memuji gelaran pemilihan umum Malaysia pada Mei lalu yang dianggap berhasil menggambarkan penerapan demokrasi di Negeri Jiran dan berharap Indonesia bisa melakukan hal yang sama pada Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Muda Inggris Urusan Kawasan Asia Pasifik Mark Field dalam diskusi di Pusat Kajian Internasional dan Strategis (Centre for Strategic & International Studies/CSIS) bertajuk The UK and All of Asia: A Modern Partnership di Jakarta, Selasa (14/8).

"Pemilu Malaysia menggambarkan dukungan tegas terhadap kekuatan demokrasi-sesuatu yang sudah lama hidup dan diterapkan di Indonesia," papar Field di depan sejumlah akademisi, pelajar, dan awak media.



"Dan dalam beberapa waktu mendatang saya berharap dapat melihat warga Thailand, Bangladesh, Afghanistan, dan tentunya Indonesia mengekspresikan suara mereka berpartisipasi ke tempat pemungutan suara," kata dia menambahkan.



Dalam kesempatan itu Field menegaskan komitmen Inggris untuk terus memperkuat kemitraan dengan negara-negara di Asia, tak terkecuali di Indonesia. Hal ini, tuturnya, bisa dilihat dari kebijakan Inggris yang memiliki 50 misi diplomatik di seluruh penjuru Asia, termasuk di seluruh 10 negara ASEAN.

Field mengatakan salah satu kebijakan yang difokuskan Inggris di Asia adalah mendukung penerapan demokrasi, hak asasi manusia, dan aturan hukum di kawasan.

Menurutnya negara-negara Asia harus bisa memastikan seluruh warganya bebas mengekspresikan diri dan menjalani kehidupan sesuai pilihan masing, bebas memeluk agama yang diyakini tanpa takut didiskriminasi, dan dihargai tanpa melihat gender, etnis, atau orientasi seksualnya.

"Kami percaya orang-orang Asia dan seluruh dunia menerapkan nilai-nilai itu semua. Dalam semboyan nasional Indonesia, persatuan dalam keberagaman atau (Bhineka Tunggal Ika)," papar Field.

Dalam kesempatan itu, Field turut menyinggung sejumlah isu dan konflik yang dikhawatirkan bisa mengancam penerapan demokrasi dan HAM di Asia. Mulai dari pengekangan pemerintah China terhadap gerakan demokrasi di Hong Kong, ancaman terhadap kebebasan beragama di Nepal dan Pakistan, kekhawatiran terhadap dugaan penindasan warga minoritas di Xinjiang, China, hingga krisis kemanusiaan di Myanmar.

Pengungsi Rohingya di Bangladesh.
Foto: REUTERS/Clodagh Kilcoyne
Pengungsi Rohingya di Bangladesh.

"Di Myanmar, saya menyoroti perlunya pihak-pihak yang terlibat kejahatan dan kekejaman untuk diadili. Sementara di Thailand dan Kamboja, saya juga mendorong pemerintah menciptakan kondisi pemilu yang bebas, adil, dan transparan," ucap Field.

Dalam isu keamanan, Field juga menegaskan kebijakan Inggris yang terus mendukung kawasan Asia yang bebas nuklir.

Selain itu, London juga terus mendorong penerapan kebebasan bernavigasi dan penghormatan terhadap hukum internasional di Laut China Selatan, perairan yang menjadi sengketa antara China dan sejumlah negara Asia Tenggara.







Credit  cnnindonesia.com




Tokoh Muslim Krimea: Rusia Coba Hapus Keberadaan Kami


Tokoh Muslim Krimea: Rusia Coba Hapus Keberadaan Kami
Tokoh Muslim Tatar Krimea, Mustafa Dzhemilev. FOTO/Victor Maulana/SINDONEWS

JAKARTA - Tokoh Muslim Tatar Krimea, Mustafa Dzhemilev menyatakan, Krimea pada awalnya adalah rumah bagi Muslim Tatar. Namun, pada abad ke-17, Rusia yang saat itu masih berbentuk kerajaan, melakukan aneksasi wilayah Krimea dan perlahan-lahan mengusir warga Tatar dari wilayah yang terletak di sisi di Laut Hitam itu.

Ditemui di kantor Kedutaan Besar Ukraina di Jakarta, Dzhemilev menyatakan, masa paling kelam bagi warga Tatar adalah pasca Perang Dunia II, di mana saat itu Uni Soviet menerapkan kebijakan yang sangat keras terhadap Muslim Tatar.

"Kami dahulu pernah memiliki negara, tapi pada 1978 diduduki oleh Rusia. Tatar dibersihkan hingga populasi kami hanya 19 persen dari warga Krimea. Pada masa Uni Soviet (Rusia) lebih keras, pada tahun 1944 banyak warga Krimea yang dideportasi keluarga negeri dan Rusia banyak membawa warganya ke Krimea," kata Dzhamilev pada Selasa (14/8).

"Kami kehilangan hampir 40 persen dari warga kami. Setelah diusir, warga kami berusaha untuk kembali ke Krimea. Kebijakan kami saat ini adalah kebijakan tanpa kekerasan untuk dapat kembali ke Krimea," sambungnya.

Namun, Dzhemilev menuturkan, walaupun berusaha kembali secara damai, Rusia tetap menanggapi keras kemauan warga Tatar Krimea. Menurutnya, tidak sedikit yang dipenjara hanya karena ingin kembali ke rumah, termasuk dirinya.

"Tatar sempat mendapatkan haknya kembali saat Ukraina menyatakan kemerdekaan. Tapi, tidak semua bisa kembali, masih banyak yang tinggal di Kazakstan, Uzbekistan dan negara lainnya. Sebelum pendudukan kedua oleh Rusia pada tahun 2014, warga Tatar berjumlah 13 persen dari total penduduk Ukraina," sambungnya.

Saat ini,  papar Dzhemilev, warga Tatar diawasi dengan ketat oleh dinas intelijen Rusia. Di Krimea, warga Tatar terus mendapat tekanan karena menolak pendudukan Rusia. "Kami tepaksa pergi lagi karena tekanan tersebut," tukasnya. 






Credit  sindonews.com




Muslim Krimea kecewa atas diamnya dunia Islam



Muslim Krimea kecewa atas diamnya dunia Islam
Tiga wanita membawa potret saat aksi yang diprakarsai kerabat tentara Ukraina, yang diyakini ditawan dalam konflik militer di Ukraina timur, memohon pihak berwenang Jerman memberikan bantuan mencari mereka, di depan kedutaan Jerman di Kiev, Ukraina, Rabu (14/9/2016). (REUTERS/Gleb Garanich)





Jakarta (CB) - Tokoh masyarakat Muslim Tatar di Semenanjung Krimea, Mustafa Dzhemilev, pada Selasa di Jakarta menyatakan kecewa atas sikap diam negara berpenduduk sebagian besar Muslim, yang diam terhadap pencaplokan wilayah tersebut oleh Rusia dari Ukraina sejak 2014.

"Kami kecewa karena hanya 22 dari 57 negara Muslim mendukung keutuhan wilayah Ukraina dan membebaskan kami dari penjajahan Rusia," kata Dzhemilev, anggota parlemen Ukraina dan pernah memimpin Majelis Rakyat Tatar di Krimea, yang kini dibubarkan Rusia karena dianggap membangkang.

Tatar Krimea adalah suku Muslim, yang terbentuk dan menjadi mayoritas penduduk di Krimea hingga 1944. Pemerintah Uni Soviet pada saat itu mengusir semua suku Tatar Krimea sehingga kini tersisa sebagai kelompok kecil dengan jumlah 13 persen dari keseluruhan penduduk di semenanjung tersebut.

Kemerdekaan Ukraina usai Uni Soviet bubar sempat membuat sebagian dari mereka bisa kembali ke kampung halaman ke Krimea.

Tetapi, semenjak Rusia menganeksasi Krimea pada 2014, kehidupan Muslim Tatar di sana kembali terancam, kata Dzhemilev, yang menentang pendudukan Moskow karena dinilai hanya akan menjadikan kampung halamannya sebagai pangkalan militer untuk meluaskan pengaruh Putin.


Sebagai kelompok minoritas yang menentang pendudukan Rusia, Muslim Tatar sering menjadi korban pelanggaran hak asasi manusia oleh otoritas perwakilan Moskow di Krimea. Mereka ditangkap tanpa dakwaan jelas, dipenjara tanpa pengadilan, diadu domba, bahkan terancam diusir dari Krimea, kata Dzhemilev.

Pada 2014, Dzhemilev sempat mengunjungi sejumlah negara Muslim seperti untuk meminta dukungan mereka dalam meloloskan resolusi Majelis Umum PBB yang menegaskan integritas keutuhan wilayah Ukraina, termasuk Krimea. Tetapi usaha tersebut gagal karena hanya 22 dari 57 negara anggota Organisasi Konferensi Islam yang mendukungnya.

"Meski kecewa, kami bisa memahami sikap tersebut karena mereka tidak ingin merusak hubungan bilateral yang baik dengan Rusia," kata Dzhemilev.

Dia mencontohkan pengalaman pribadinya membela Afghanistan saat diokupasi oleh Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Dia sempat dipenjara selama tiga tahun oleh pemerintah Moskow atas aktivitas politiknya tersebut. Tetapi dia kini kecewa karena Afghanistan memilih abstain saat Ukraina mengusulkan resolusi keutuhan wilayah.

"Tetapi sekarang saya kecewa karena Afghanistan justru memilih abstain karena tidak ingin membuat marah Rusia," kata Dzhemilev.

Di sisi lain, dia berterimakasih kepada pemerintah Indonesia, yang menjadi salah satu dari sebagian negara Muslim pendukung resolusi PBB pada 2014.





Credit  antaranews.com










Erdogan: AS Coba Tikam Turki dari Belakang, Bisakah Diterima?


Erdogan: AS Coba Tikam Turki dari Belakang, Bisakah Diterima?
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto/REUTERS/File Photo

ANKARA - Presiden Recep Tayyip Erdogan kembali mengecam Amerika Serikat (AS) sebagai sekutu Turki di keanggotaan NATO yang justru tindakannya bertolak belakang. Menurutnya, Washington mencoba menikam Ankara dari belakang.

Komentar Erdogan itu membuat bank sentral Turki pada hari Senin (13/8/2018) gagal menghentikan anjloknya nilai mata uang lira. Kegagalan itu membuat ekonomi Ankara bergejolak.

Perselisihan kedua negara itu dipicu penahanan pastor Amerika Serikat, Andrew Brunson, di Ankara atas tuduhan terlibat terorisme dan mendukung upaya kudeta militer Turki 2016. Washington telah menjatuhkan sanksi terhadap dua menteri di kabinet Erdogan setelah Ankara menolak membebaskan Brunson.

Ketika lira merosot tujuh persen dalam nilainya, investor resah. Gejolak itu merembet ke bank-bank Eropa.

Lira Turki telah jatuh sekitar 16 persen terhadap dolar AS pada hari Jumat lalu karena Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dia telah menggandakan tarif untuk baja dan aluminium dari Turki.

"Kami bersama dalam NATO dan kemudian Anda berusaha untuk menikam mitra strategis Anda di belakang. Bisakah hal semacam itu diterima?," kata Erdogan dalam sebuah konferensi di Ankara, kemarin, seperti dikutip AFP, Selasa (14/8/2018).

Erdogan mengindikasikan bahwa dia tidak berminat untuk menawarkan konsesi kepada Amerika Serikat dalam salah satu pertikaian terburuk antara dua sekutu NATO dalam beberapa tahun.

Erdogan mengatakan Turki menghadapi "pengepungan ekonomi" yang dia sebut sebagai serangan terhadap negaranya.

Sebelumnya, pemimpin Turki itu mengancam akan mencari sekutu baru karena kecewa dengan perilaku AS terhadap Ankara.

Ketika ekonomi Turki gonjang-ganjing, Erdogan minta kepada rakyatnya untuk tidak khawatir. "Ini sama sekali tidak seperti kita tenggelam dan kita sudah selesai. Dinamika ekonomi Turki solid, kuat dan sehat dan akan terus demikian," katanya.

Erdogan juga mengecam apa yang dia sebut sebagai "teroris ekonomi" di media sosial setelah para pengguna media sosial ramai memperbincangkan anjloknya nilai mata uang lira. Dia berjanji bahwa pengadilan Turki akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghukum pengguna media sosial yang dia anggap spekulan.

Kantor berita Anadolu melaporkan, Kementerian Dalam Negeri meluncurkan penyelidikan terhadap 346 akun media sosial atas dasar "pembagian materi provokatif". 





Credit  sindonews.com





Sebanyak 9.795 Warga AS Kena Kanker akibat Serangan 9/11



Sebanyak 9.795 Warga AS Kena Kanker akibat Serangan 9/11
Serangan teroris 11 September 2001 terhadap menara kembar World Trade Center. Foto/REUTERS/File Photo

NEW YORK - Sebanyak 9.795 warga Amerika Serikat (AS) terserang kanker yang ditimbulkan dari debu dampak serangan 11 September 2001 atau 9/11. Serangan teroris dengan pesawat bajakan saat itu menghantam menara kembar World Trade Center (WTC), di mana al-Qaeda dituduh sebagai pelakunya.

Data korban tewas akibat kanker itu dirilis The Federal World Trade Center Health Program. Lembaga itu didirikan pada 2010 untuk memberikan manfaat medis bagi kelompok-kelompok tertentu yang terkena dampak serangan teroris 9/11.

Data yang dikutip The New York Post menunjukkan 9.795 orang Amerika menderita kanker  terkait serangan 9/11, termasuk responden pertama, penduduk, mahasiswa dan orang-orang yang bekerja di Manhattan, tempat kedua menara 110 lantai itu runtuh.

Dari jumlah itu, 420 orang di antaranya telah meninggal. "9/11 masih membunuh," kata John Feal, seorang advokat untuk responden WTC kepada media AS tersebut.

Lebih dari 11.000 petugas pemadam kebakaran, di bawah pengawasan Departemen Pemadam Kebakaran Kota New York (FDNY), mengoperasikan upaya penyelamatan dan pemulihan yang berkelanjutan di lokasi itu pada hari-hari dan minggu-minggu setelah runtuhnya gedung WTC.

Serangan 9/11 pada saat itu menewaskan 2.606 orang, tidak termasuk mereka yang berada di pesawat yang menabrak menara kembar WTC.

Studi epidemiologi telah menunjukkan bahwa baik pekerja penyelamat dan pemulihan yang bekerja di lokasi setelah runtuhnya gedung itu memiliki tingkat kanker tiroid yang lebih tinggi secara signifikan. Mereka juga mengalami melanoma atau kanker kulit dan kanker kandung kemih.

Kanker lain yang diderita oleh non-responden yang terkena debu adalah kanker payudara, limfoma non-Hodgkin, leukemia dan gangguan sel darah lainnya.

Michael Crane, direktur medis Program Kesehatan WTC di Mount Sinai Hospital, mengatakan kepada New York Post, "Kami mendapatkan referensi ini 15 hingga 20 kali seminggu."

Sebuah penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine pada peringatan satu tahun serangan 9/11 menggambarkan apa yang disebut oleh penulisnya sebagai "Batuk World Trade Center", yang didefinisikan sebagai "batuk terus-menerus yang berkembang setelah terpapar di situs serangan".




Credit  sindonews.com




Sebut Presiden Trump Idiot, Agen FBI Peter Strzok Dipecat


Sebut Presiden Trump Idiot, Agen FBI Peter Strzok Dipecat
Agen FBI Peter Strzok dipecat setelah mengirim pesan teks anti-Presiden Donald Trump. Foto/REUTERS/Joshua Roberts

WASHINGTON - Biro Investigasi Federal atau FBI memecat seorang agennya yang bernama Peter Strzok. Musababnya, agen tersebut mengirim pesan teks berisi ujaran anti-Presiden Donald Trump, termasuk ujaran "idiot" untuk sang presiden.

Strzok merupakan agen yang pernah membantu memimpin penyelidikan dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu Amerika Serikat (AS). Rusia dituduh ikut campur pemilu AS tahun 2016 untuk membantu memenangkan Trump menjadi presiden.

Strzok, yang berusia 21 tahun, juga pernah membantu penyelidikan skandal email Hillary Clinton. Sikap kritisnya yang anti-Trump tidak bisa diterima FBI.

Salah satu pesan teks yang dia tulis dan menyebar di internal FBI adalah pesan di mana dia melabeli Trump sebagai presiden "idiot" masa depan.

Dalam sebuah penyelidikan bulan Juni terungkap bahwa pesan teks Strzok dikirim untuk Lisa Page, seorang pengacara FBI. Keduanya berbalasa pesan selama tahun 2016.

Dalam satu pertukaran pesan, Page bertanya; "(Trump) tidak akan pernah menjadi presiden, bukan? Benar?!".

Strzok menjawab; “Tidak. Bukan, bukan dia. Kami akan menghentikannya".

Kantor inspektur jenderal tidak menemukan bukti bahwa sikap yang direfleksikan dalam teks mempengaruhi pekerjaan investigasi FBI. Namun, pesan teks Strzok dan Page dianggap "melemparkan awan" atas penyelidikan penggunaan server email pribadi Hillary Clinton ketika dia menjadi Menteri Luar Negeri AS.

Trump dan sekutunya telah mengecam Strzok. Agen FBI yang baru dipecat ini jadi sosok yang dianggap Trump dan kubunya melakukan "perburuan penyihir" karena melakukan penyelidikan terhadap campur tangan Rusia dalam pemilu AS 2016. Sebutan "perburuan penyihir" sebagai anggapan bahwa tuduhan intervensi Rusia dalam pemilu AS tahun 2016 tidak benar.

Penasihat khusus Robert Mueller telah memindahkan Strzok dari penyelidikan terhadap Rusia setelah pesan-pesan teks anti-Trump itu ditemukan.

Pengacara Strzok mengatakan deputi direktur FBI David Bowdich memerintahkan pemecatan pada hari Jumat.

"Keputusan ini (untuk memecat Strzok) seharusnya sangat mengganggu bagi semua orang Amerika," kata pengacara Strzok, Aitan Goelman, mengatakan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Guardian, Selasa (14/8/2018).





Credit  sindonews.com




Selasa, 14 Agustus 2018

AS Kerja Keras Stop Ketergantungan pada Mesin Roket Rusia



AS Kerja Keras Stop Ketergantungan pada Mesin Roket Rusia
Mesin roket RD-180 Rusia. Amerika Serikat masih ketergantungan pada mesin roket itu untuk menerbangkan roket Atlas-nya ke luar angkasa. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Amerika Serikat bekerja keras untuk menghentikan ketergantungannya pada mesin roket RD-180 Rusia. Administator Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) AS, Jim Bridenstine, mengungkapnya.

Pada bulan Agustus ini pemerintah Presiden Donald Trump mengumumkan penjatuhan sanksi baru terhadap Rusia sebagai tanggapan atas dugaan penggunaan senjata kimia Moskow terhadap mantan perwira intelijen Rusia Sergei Skripal di kota Salisbury, Inggris, pada bulan Maret.


Kepala Komite Anggaran Majelis Tinggi Rusia, Sergei Ryabukhin, kepada Sputnik telah mengancam bahwa Moskow bisa mengambil opsi melarang penjualan mesin roket RD-180 kepada Washington sebagai balas dendam atas sanksi yang dijatuhkan AS.

"Amerika Serikat bekerja sangat keras untuk tidak bergantung pada mesin RD-180. NASA adalah yang unik dari (badan) pemerintah federal lainnya dalam arti bahwa ketika hubungan menjadi sulit di antara negara-negara, ketika mereka tidak begitu baik, NASA mampu mempertahankan hubungan itu," kata Bridenstine dalam sebuah wawancara dengan penyiar C-SPAN, yang dilansir Senin (13/8/2018).

Bridenstine menekankan bahwa NASA tidak ingin bergantung pada Rusia, tetapi ingin mempertahankan hubungan baik dengan Moskow.

Rusia memasok mesin RD-180 ke AS berdasarkan kontrak tahun 1997. Program luar angkasa AS bergantung pada mesin buatan Rusia itu untuk menyalakan tahap pertama roket Atlas V, yang digunakan untuk mengirim muatan besar ke luar angkasa.

Pada akhir Juli, Igor Arbuzov, kepala produsen mesin roket utama Rusia JSC NPO Energomash, mengatakan bahwa perusahaannya telah menandatangani perjanjian baru dengan United Launch Alliance untuk pengiriman enam mesin roket RD-180 yang digunakan untuk penerbangan roket Atlas V pada tahun 2020. 




Credit  sindonews.com





Kapal Perang AS Pembawa Rudal Berpandu Masuk Laut Hitam



Kapal Perang AS Pembawa Rudal Berpandu Masuk Laut Hitam
Kapal perang AS tipe perusak, USS Carney. Kapal pembawa rudal berpandu ini memasuki Laut Hitam sejak Minggu (12/8/2018). Foto/Sputnik/CCo

WASHINGTON - Kapal perang Amerika Serikat (AS), USS Carney, yang membawa peluru kendali (rudal) berpandu telah memasuki Laut Hitam. Armada Keenam Angkatan Laut AS mengonfirmasi pengiriman kapal jenis perusak itu.

"Kapal perusak USS Carney (DDG 64) kelas Arleigh Burke dengan rudal berpandu memasuki Laut Hitam, 12 Agustus, untuk melakukan operasi keamanan maritim dan meningkatkan kemampuan dan interoperabilitas dengan sekutu dan mitra di wilayah tersebut," bunyi pernyataan Armada Keenam Angkatan Laut AS yang dirilis Minggu (12/8/2018) malam.

Komandan kapal USS Carney, Tyson Young, mengatakan dalam pernyataan bahwa kedatangan kapal di Laut Hitam menunjukkan komitmen Amerika Serikat untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut.

Kapal perusak ini sebelumnya memasuki Laut Hitam pada bulan Januari lalu. Saat itu misinya untuk bergabung dalam latihan perang bersama Angkatan Laut Ukraina.

Pada 23 Juli lalu, komandan Kelompok Angkatan Laut Kedua NATO Boudewijn Boots mengatakan, kapal-kapal militer NATO telah ditingkatkan intensitas kehadirannya di kawasan Laut Hitam.

Langkah NATO itu diambil setelah Rusia menumpuk kekuatan militernya di kawasan Laut Hitam usai aneksasi Crimea dari Ukraina. Crimea bergabung dengan Rusia setelah melepaskan diri dari Ukraina melalui referendum tahun 2014 atau saat krisis Ukraina pecah. Namun, referendum itu tak pernah diakui Ukraina dan negara-negara Barat. 





Credit  sindonews.com





Khamenei: Iran Lakukan Kesalahan Tata Kelola Ekonomi


Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei
Foto: AP

AS mulai memberlakukan sanksi ekonomi baru terhadap Iran pada 6 Agustus.




CB, TEHERAN -- Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Pemerintah Iran telah melakukan kesalahan tata kelola ekonomi. Hal itu, menurutnya, menyebabkan kondisi masyarakat Iran kian terpukul menyusul diberlakukannya sanksi ekonomi oleh Amerika Serikat (AS).

"Lebih dari sanksi, kesalahan tata kelola ekonomi (oleh pemerintah) memberi tekanan pada masyarakat Iran. Saya tidak menyebutnya sebagai pengkhianatan, tapi kesalahan besar dalam tata kelola," kata Khamenei pada Senin (13/8).

Ia menilai, bila tata kelola ekonomi lebih baik, Iran dapat mengatasi gejolak akibat sanksi yang dijatuhkan AS. "Dengan tata kelola dan perencanaan yang lebih baik, kita dapat menahan sanksi dan mengatasinya," ujarnya.

Mata uang Iran, rial, telah kehilangan sekitar setengah dari nilainya sejak April. Hal itu disebabkan meningkatnya permintaan dolar di kalangan masyarakat Iran yang ingin melindungi tabungannya. Mereka tahu AS telah mengancam akan menjatuhkan sanksi ekonomi baru terhadap Teheran.


Selain melemahkan rial, sanksi AS juga menyebabkan harga emas di Iran meroket. "Jatuhnya rial dan kenaikan harga koin emas adalah masalah ekonomi utama. Orang-orang (pejabat) korup harus dihukum tegas," ujar Khamenei.


photo
Seorang pekerja minyak Iran bersepeda di kilang minyak Teheran selatan ibukota Teheran, Iran.

Sekitar 60 orang, termasuk pejabat Iran telah ditangkap karena dituding melakukan penyelewengan yang menyebabkan rial melemah dan harga emas melambung. Mereka terancam hukuman mati.

AS mulai memberlakukan sanksi ekonomi baru terhadap Iran pada 6 Agustus. Akibat sanksi tersebut, Iran kehilangan sejumlah transaksi dan kontrak bisnisnya. Satu di antaranya adalah pembatalan kontrak senilai 20 miliar dolar AS untuk menjual 110 pesawat Boeing ke Iran Air dan Aseman Airlines.

Selain itu, AS memberlakukan pelarangan impor mobil terhadap Iran yang menjadi pasar mobil terbesar ke-12 pada 2017. Tahun lalu, Iran mengimpor 1,6 juta unit mobil. Hal itu menyebabkan perusahaan Prancis PSA, produsen mobil Puegeot, akan menghentikan operasinya di Iran.

Sanksi AS pun melarang perdagangan emas dan logam mulia lainnya. Emas sempat dijadikan sebagai alat tukar untuk membeli minyak Iran pada masa lalu guna menghindari sanksi perbankan. Pada tahun fiskal 2017, Iran menerima setidaknya 64,5 ton emas.

Presiden AS Donald Trump telah mengancam, siapa pun negara yang masih berbisnis dengan Iran, tak akan berbisnis dengan AS. Ia menegaskan sanksi yang diterapkan terhadap Iran kali ini merupakan sanksi paling menggigit.

AS akan melipatgandakan sanksinya pada 4 November mendatang. Sanksi berikutnya akan mengincar sektor minyak dan perbankan Iran.

Kecemasan ekonomi telah memicu gelombang demonstrasi di sejumlah wilayah Iran. Dalam beberapa pekan terakhir, ribuan masyarakat Iran telah melakukan protes terkait tingginya harga bahan pokok dan praktik korupsi di tubuh pemerintahan.

Tak hanya itu, masyarakat pun menyuarakan tentang minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan. Aksi-aksi tersebut dengan cepat beralih menjadi unjuk rasa anti-pemerintah. 



Credit  republika.co.id





Damaskus: Negara Arab Sumbang Miliaran Dolar untuk Milisi Suriah




Damaskus: Negara Arab Sumbang Miliaran Dolar untuk Milisi Suriah
Damaskus menyatakan, sejumlah negara Arab telah mengalokasikan total USD 137 miliar bantuan untuk kelompok pemberontak dalam upaya untuk menghancurkan Suriah. Foto/Reuters


DAMASKUS - Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad menyatakan, sejumlah negara Arab telah mengalokasikan total USD 137 miliar bantuan untuk kelompok pemberontak dalam upaya untuk menghancurkan Suriah.

"Negara-negara Arab yang dikenal telah memberikan bantuan sebesar USD 137 miliar kepada kelompok-kelompok bersenjata ilegal untuk menghancurkan Suriah," kata Mekdad dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (13/8).

Dia kemudian menyatakan, pemerintah Suriah telah berhasil melawan musuh-musuhnya, karena semangat dan keberanian Suriah, serta adanya dukungan dari Rusia.

"Sekarang kami harus menghidupkan kembali ekonomi negara, karena ini adalah faktor kunci yang akan memungkinkan warga Suriah untuk kembali ke tanah air mereka," sambungnya.

Konflik bersenjata di Suriah mulai pecah pada tahun 2011, dengan Damaskus melawan pasukan oposisi dan sejumlah kelompok teroris yang telah berusaha untuk menguasai negara tersebut.

Rusia campur tangan dalam konflik pada tahun 2015 atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad. Moskow awalnya memberikan dukungan militer dan saat ini menjadi penjamin gencatan senjata dan membantu Damaskus dalam menangani repatriasi pengungsi.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, sebanyak 1,7 juta warga Suriah yang telah melarikan diri dari perang saudara dan saat ini berada di luar negeri sedang menunggu untuk kembali ke Suriah.




Credit  sindonews.com



Sedang Buron, Tersangka Kasus 1MDB Mengecam PM Mahathir



Jho Low. scmp.com
Jho Low. scmp.com

CB, Petaling Jaya – Pengusaha buron, Low Taek Jho alias Jho Low, mengecam Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad terkait penyitaan kapal pesiar mewah Equanimity dalam proses investigasi skandal 1MDB.

 
Lewat pengacaranya, Jho Low mengkritik keputusan pemerintah Malaysia sehari setelah Mahathir mendatangi kapal pesiar Equanimity, yang bersandar di pelabuhan Port Klang sejak Selasa, 7 Agustus 2018.
Kapal pesiar ini bernilai sekitar US$250 juta atau sekitar Rp3,7 triliun dan diduga dibeli menggunakan uang hasil penggelapan dana milik perusahaan pelat merah 1Malaysia Development Berhad. KPK Malaysia sedang memproses kasus ini di pengadilan dengan tersangka bekas PM Najib Razak. KPK Malaysia juga sedang mengejar Jho Low dan petinggi 1MDB lainnya.

Kapal pesiar mewah bernama Equanimity. thestar.com.my
Saat mengecek kapal Equanimity ada Sabtu lalu, Mahathir mengatakan pemerintah bakal segera menjual kapal mewah ini karena nilainya terus menurun dan biaya pemeliharannya cukup tinggi.
Lewat pernyataan yang dikirim ke media Free Malaysia Today, Low mengatakan penyerahan kapal itu ke otoritas Malaysia dari Indonesia membuka ancaman legal terhadap calon pembeli.
“Jelas pemerintahan Mahathir tidak memiliki keinginan terhadap proses legal dan adil. Dia membajak proses hukum yang sedang berjalan dan telah berlangsung lama, yang melibatkan pemerintahan lain,” kata Low dalam pernyataannya yang dilansir Free Malaysia Today pada Ahad, 12 Agustus 2018.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo (kanan), dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad. AP
Low juga mengatakan pemerintah Malaysia mengeluarkan pernyataan keliru berulang kali bahwa pemerintah AS telah mengetahui rencana penyitaan kapal Equanimity oleh Malaysia.
“Pernyataan keliru ini mempermalukan pemerintah AS, yang telah menekankan tidak terlibat dengan penyitaan ilegal kapal dan akan mengupdate soal ini di pengadilan AS pada 17 Agustus 2018,” kata Low.
Low juga mengkritik pengadilan lewat media yang menurutnya dilakukan Mahathir. Menurut dia, ini membuat masalah hukum ini sulit ditangani lewat proses hukum yang adil seperti peristiwa krisis sistem pengadilan pada 1988. Pernyataan ini mengacu kepada pemberhentian sejumlah hakim senior oleh pemerintahan Mahathir pada periode pertama pemerintahannya.

 
PM Mahathir mengunjungi kapal pesiar Equanimity pada Sabtu, 11 Agustus 2018 dan mengatakan pemerintah bakal segera menjual kapal ini. Ini karena biaya pemeliharaan kapal ini cukup besar yaitu sekitar Rp7 miliar per bulan.
“Kita harus buat yacht ini dalam kondisi bagus. Tapi jika Anda izinkan ratusan orang datang dan melihat yatch ini maka kapal akan rusak,” kata Mahathir. “Maka calon pembeli tidak akan mau membeli kapal yang dipamerkan seperti itu,” kata Mahathir, yang juga mengincar pesawat jet penumpang Bombardier Global 5000 milik Jho Low. Pesawat ini telah terparkir di bandara di Singapura sejak setahun terakhir. 



Credit  tempo.co





Mahathir akan Sita Jet Pribadi yang Dibeli dengan Dana 1MDB


Mahathir akan Sita Jet Pribadi yang Dibeli dengan Dana 1MDB
Ilustrasi pesawat Bombardier Global 5000. (AFP/Mike Clarke)


Jakarta, CB -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan pemerintahnya akan berupaya menyita pesawat jet pribadi berharga US$35 juta milik pengusaha Low Taek Jho terkait penyelidikan skandal penyalahgunaan dana 1MDB.

Ketika ditanya apakah Malaysia juga akan menyita jet pribadi Bombardier Global 5000, Mahathir menjawab: "Ya, saya pikir seperti itu. Kita harus menarik pulang pesawat itu," seperti dikutip kantor berita Bernama, Minggu (13/8).

Pengusaha yang dikenal dengan Jho Low ini membeli jet Bombardier Global 5000 dengan harga US$35,4 juta pada 2010 dengan dana yang diduga milik 1MDB seperti yang dituduhkan oleh Departemen Kehakiman AS.



Pihak berwenang Malaysia dan AS sedang melakukan penyelidikan terkait dana 1MDB yang tidak diketahui keberadaannya.



Departemen Kehakiman AS mengatakan lebih dari US$4,5 miliar dana milik 1MDB disalahgunakan, dan sebagian dari dana itu digunakan untuk membeli jet pribadi, kapal pesiar mewah, lukisan karya Picasso, permata dan properti.

Kapal pesiar mewah bernilai USS250 juta bernama Equanimity yang menurut pihak berwenang AS dibeli Jho Low telah diserahkan oleh pemerintah Indonesia ke Malaysia minggu lalu.

Sejumlah media melaporkan bahwa tahun lalu pesawat pribadi ini dilarang terbang di Singapura, meski negara itu belum mengkonfirmasi keberadaannya di Singapura.

Kementerian luar negeri Singapura dan perwakilan Low belum memberi tanggapan.



Pihak berwenang Malaysia telah mengeluarkan surat penangkapan terhadap Low, yang hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Paspor Low telah dicabut oleh pemerintah Malaysia dan dia sebelumnya menyangkal telah melakukan kesalahan.



Juru bicara tim hukum Low mengatakan bahwa penyerahan kapal pesiar Equanimity ke pemerintah Malaysia melanggar hukum dan melangggar perintah pengadilan Indonesia dan Amerika Serikat.

Dalam langkah hukum di Amerika Serikat, Departemen Kehakiman AS mengajukan permintaan penyitaan seluruh aset yang diduga dibeli dengan dana milik 1MDB.




Credit  cnnindonesia.com





Netanyahu Marah Israel Dibandingkan dengan Nazi Hitler

Netanyahu Marah Israel Dibandingkan dengan Nazi Hitler
Dokumentasi foto menunjukkan Ketua Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn meletakkan karangan bunga di kuburan tersangka teroris Palestina pembantai 11 atlet Israel di Olimpiade Munich 1972. Foto/Kedutaan Palestina di Tunisia

TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu marah dan mengecam keras Ketua Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn. Musababnya, Corbyn menghadiri upacara untuk menghormati para tersangka teroris Palestina yang membantai 11 atlet Israel dalam Olimpiade Munich 1972.

Netanyahu juga tak terima politisi Inggris itu membandingkan pendudukan rezim militer Israel di Tepi Barat dengan pendudukan Nazi di negara-negara Eropa selama Perang Dunia II. Rezim Nazi Jerman saat itu dipimpin Adolf Hitler.

"Peletakan karangan bunga oleh Jeremy Corbyn di kuburan teroris yang melakukan pembantaian di Munich dan perbandingannya soal Israel dengan Nazi layak mendapat kecaman tegas dari semua orang, (kelompok) kiri, kanan dan segala sesuatu di antaranya," kata Netanyahu yang dipublikasikan di Twitter oleh akun PM Israel, @IsraeliPM, 13 Agustus 2018.

Corbyn membalas kecaman Netanyahu. Dia menyangkal klaim pemimpin Israel dan mengutuk tindakan Israel di perbatasan Gaza.

"Klaim Netanyahu tentang tindakan dan kata-kata saya salah," tulis Corbyn di Twitter. "Apa yang pantas dikutuk tegas adalah pembunuhan lebih dari 160 demonstran Palestina di Gaza oleh pasukan Israel sejak Maret, termasuk puluhan anak-anak," lanjut Corbyn, yang dikutip dari akun Twitter-nya, @jeremycorbyn, Selasa (14/8/2018).

Corbyn sebelumnya menuai kritik ketika surat kabar Daily Mail menerbitkan foto-foto dirinya memegang karangan bunga selama upacara di pemakaman Tunisia tahun 2014.

Dalam foto-foto itu, Corbyn yang berdiri di dekat kuburan tersangka teroris asal Palestina yang terlibat dalam pembantaian 11 atlet Israel di Olimpiade Munich pada 1972. Bagi Palestina, para tersangka tersebut adalah martir.

Dalam video klip yang beredar di Twitter sejak hari Jumat, Corbyn terdengar mengatakan bahwa orang-orang Palestina di Tepi Barat hidup di bawah pendudukan dari jenis yang diakui banyak orang di Eropa sebagai pendudukan selama Perang Dunia Kedua, dengan blok jalan yang tak berujung, penjara, dan perilaku tidak rasional oleh militer dan polisi.

Video itu telah difilmkan pada acara tahun 2013 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembalian Palestina, ketika Corbyn menjadi anggota parlemen Buruh yang belum begitu dikenal.

Sebelumnya, Corbyn mengakui bahwa dia memang hadir dalam acara untuk upacara peletakan karangan bunga di pemakaman para tersangka teroris asal Palestina di Tunisia.

"Sebuah karangan bunga memang diletakkan oleh beberapa orang yang menghadiri konferensi orang-orang yang dibunuh di Paris pada tahun 1992," kata Corbyn kepada Sky News.

Dia merujuk ke makam Atef Bseiso, yang merupakan kepala intelijen untuk PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) dan terlibat dalam pembunuhan para atlet Israel sebagai bagian dari operasi teroris pada September 1972 di Munich. Bseiso terbunuh di Paris pada tahun 1992. 

"Saya hadir ketika itu diletakkan. Saya tidak berpikir saya benar-benar terlibat di dalamnya," akunya.




Credit  sindonews.com





Israel Prediksi Perang dengan Hamas Tinggal Tunggu Waktu


Israel Prediksi Perang dengan Hamas Tinggal Tunggu Waktu
Israel melancarkan serangan balasan atas serangan roket Hamas di Jalur Gaza yang merupakan bentrokan terhebat sejak 2014. (AFP/Mahmud Hams)


Jakarta, CB -- Menteri Pertahanan Israel mengatakan perang antara negaranya dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza akan terjadi lagi meski ada upaya mencapai gencatan senjata jangka panjang.

Dalam rekaman video yang diedarkan Departemen Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman mengatakan "pertanyaannya bukan apakah konfontrasi (dengan Hamas) akan terjadi, tetapi kapan konfrontasi itu terjadi."

Lieberman tampaknya juga mengisyaratkan bahwa seluruh warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza sejak terjadi aksi protes dan bentrokan di perbatasan pada 30 Maret lalu adalah anggota Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Jalur Gaza.



"Hamas kehilangan 168 orang yang tewas, 4.348 luka dan puluhan infrastruktur terorisme hancur," ujarnya dalam video yang diedarkan Senin (13/8).



Kebanyakan korban tewas adalah kaum muda yang melakukan aksi protes atau terlibat bentrokan dengan tentara Israel di dekat pagar perbatasan dengan Jalur Gaza yang diblokade oleh Israel.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan dua wartawan dan tiga petugas medis juga termasuk dalam korban yang tewas.

Israel mengatakan langkahnya perlu dilakukan untuk mempertahankan perbatasan dan menghentikan infiltrasi atau serangan.

Di kubu negara ini hanya satu tentara yang tewas sejak bentrokan pada 30 Maret lalu.

Militer Israel meningkatkan serangan udara ke Jalur Gaza pada Kamis (9/8) sebagai balasan atas penembakan sekitar 180 roket dan mortir oleh Hamas yang dimulai pada Rabu (8/8) malam.

Israel Perkirakan Perang dengan Hamas Tinggal Tunggu Waktu
Serangan udara Israel menyebabkan tiga orang tewas termasuk seorang ibu dan bayinya. (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Tiga warga Palestina, termasuk seorang ibu dan bayinya, tewas dalam serangan udara Israel itu. Sementara tujuh tentara Israel tewas akibat tembakan roket Palestina sementara ratusan lainnya menyelamatkan diri di tempat persembunyian antibom.

Ini adalah salah satu peningkatan bentrokan paling serius sejak perang Gaza 2014 setelah terjadi ketegangan beberapa bulan sebelumnya.



Para pejabat PBB dan Mesir masih berusaha mencapai kesepakatan gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hamas, meski pihak Israel hingg kini belum memberikan tanggapan atas langkah tersebut.

Israel dan pejuang Hamas di Gaza telah terlibat dalam tiga kali peperangan sejak 2008.





Credit  cnnindonesia.com





PM Israel dan Presiden Mesir Lakukan Pertemuan Rahasia



 Perbatasan Israel-Mesir di gurun Sinai.
Perbatasan Israel-Mesir di gurun Sinai.
Foto: (Amir Cohen/Reuters)

Pertemuan rahasia tersebut berlangsung pada Mei lalu di Mesir



CB,  YERUSALEM -- Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah melakukan pertemuan rahasia dengan Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi pada Mei di Mesir. Pertemuan itu ditujukan untuk membicarakan gencatan senjata di Jalur Gaza, menurut laporan media Israel, Channel Ten News, Senin (13/8).

Juru bicara Netanyahu menolak mengomentari laporan tersebut dan belum ada pernyataan dari pejabat Mesir. Channel Ten, yang mengutip beberapa pejabat tinggi Amerika Serikat, melaporkan bahwa pertemuan tersebut berlangsung pada 22 Mei.

Mesir dan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) selama ini berupaya untuk memperantarai gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hamas, kelompok yang menguasai Gaza, setelah kekerasan lintas perbatasan melonjak dalam beberapa bulan belakangan. Kedua pemimpin itu membahas upaya menurunkan blokade Israel-Mesir terhadap Jalur Gaza, pemulihan infrastruktur serta persyaratan gencatan senjata, menurut laporan tersebut.

Lebih dari dua juta warga Palestina memenuhi Jalur Gaza, wilayah yang sedang mengalami kesulitan ekonomi. Bank Dunia menggambarkan keadaan di sana sebagai krisis kemanusiaan, yang ditandai dengan kekurangan air bersih, listrik dan obat-obatan.

Dengan alasan keamanan, Israel dan Mesir menerapkan larangan ketat di perbatasan mereka dengan Jalur Gaza. Blokade itu telah membuat perekonomian di Jalur Gaza ambruk.

Israel mengatakan blokade diterapkan untuk menghindarkan kemungkinan HAMAS mendapat aliran pasokan persenjataan, juga untuk menghadang kelompok-kelompok garis keras di Jalur Gaza, yang telah meluncurkan ratusan roket melintasi perbatasan dalam beberapa bulan terakhir. Pada saat itu, Israel juga melancarkan puluhan serangan udara dengan menargetkan sejumlah titik yang mereka katakan sebagai lokasi HAMAS.

Sedikitnya 161 warga Palestina tewas karena tembakan Israel saat unjuk rasa mingguan berlangsung di sepanjang perbatasan Israel-Jalur Gaza sejak 30 Maret. Dalam kurun waktu tersebut, satu tentara Israel terbunuh oleh penembak jitu Palestina.





Credit  republika.co.id




Wina Jadi Kota Paling Layak Huni di Dunia


Salah satu sudut di Kota Wina, Austria
Salah satu sudut di Kota Wina, Austria
Foto: IST

Damaskus berada di tempat terakhir kota layak huni.



CB, WINA -- Wina menjadi kota paling layak huni di dunia berdasarkan survei Economist Intelligence Unit's (EIU) Global Liveability Index. Untuk pertama kalinya, Wina berhasil menyingkirkan Melbourne yang telah menduduki puncak  survei selama tujuh tahun terakhir.

Kedua kota besar itu telah menjadi lawan seimbang dalam survei tahunan terhadap 140 pusat kota. Tahun ini, ancaman  serangan militan yang menurun di Eropa Barat serta tingkat kejahatan kota yang rendah membantu mendorong Wina menduduki puncak survei.

Wina secara teratur menempati peringkat teratas dalam survei kota berdasarkan kualitas hidup yang dihimpun oleh perusahaan konsultan Mercer. Ini adalah pertama kalinya ia menduduki survei EIU, yang dimulai pada 2004.

Damaskus mempertahankan tempat terakhir, diikuti oleh ibu kota Bangladesh, Dhaka, dan Lagos di Nigeria. Survei ini tidak termasuk beberapa ibu kota paling berbahaya di dunia, seperti Baghdad dan Kabul.

"Sementara dalam beberapa tahun terakhir kota-kota di Eropa dipengaruhi oleh penyebaran ancaman terorisme yang dirasakan di wilayah tersebut, yang menyebabkan peningkatan tindakan keamanan, tahun lalu keadaan telah kembali normal," ujar EIU  dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Selasa (14/8).

Menurut EIU, Wina telah berhasil menggusur Melbourne dari posisi teratas karena peningkatan  kategori stabilitas ibu kota Austria. Ini mengacu pada salah satu dari lima komponen utama indeks.

Wina dan Melbourne mendapatkan poin maksimum dalam kategori perawatan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur. Tetapi  Melbourne memperluas keunggulannya dalam komponen budaya dan lingkungan, hal itu lebih berat daripada peningkatan peringkat stabilitas Wina.

Osaka, Calgary dan Sydney masuk dalam lima besar peringkat survei. EIU mengatakan kota-kota menengah di negara-negara kaya, seringkali dengan kepadatan populasi yang relatif rendah. "Kota yang jauh lebih besar dan lebih ramai cenderung memiliki tingkat kejahatan yang lebih tinggi dan infrastruktur yang lebih berat," katanya.

Wina, yang dulu merupakan ibu kota dari sebuah kerajaan besar  republik Alpen, belum menyesuaikan populasi sebelum Perang Dunia I sebesar 2,1 juta. Banyak ruang hijaunya termasuk danau dengan pantai dan kebun anggur  dengan pemandangan ibukota. Angkutan umum murah dan efisien.

Editor Survei menambahkan selain pandangan keamanan yang umumnya ditingkatkan untuk Eropa Barat, Wina mendapat manfaat dari tingkat kejahatannya yang rendah. "Salah satu subkategori yang Wina lakukan dengan sangat baik adalah meratanya kejahatan kecil. Ini terbukti menjadi salah satu kota teraman di Eropa," katanya.





Credit republika.co.id




Pasukan Khusus AS Tewas usai Terkena Bom di Afghanistan


Pasukan Khusus AS Tewas usai Terkena Bom di Afghanistan
Seorang anggota Pasukan Khusus Amerika Serikat tewas hari Minggu atau lima hari setelah terkena bom di Afghanistan. Foto/REUTERS

WASHINGTON - Seorang anggota Pasukan Khusus Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) tewas pada hari Minggu, lima hari setelah terkena ledakan bom rakitan di Afghanistan. Insiden itu terjadi saat tentara Amerika itu sedang patroli tempur.

Sersan Reymund Rarogal Transfiguracion, 36, asal Waikoloa, awalnya mengalami luka berat pada 7 Agustus 2018 setelah bom rakitan meledak di dekatnya di wilayah Provinsi Helmand, Afghanistan. Berselang beberapa hari, dia tewas akibat luka parah yang diderita.

Keluarga Transfiguracion pada hari Senin mengenang korban sebagai tentara yang setia pada negaranya.

"Dia adalah mentor bagi kita semua," kata saudara laki-laki Transfiguracion, Reynell. 

"Dia selalu memiliki poster Pasukan Khusus Baret Hijau di kamarnya. Itu adalah mimpinya. Dia melakukan apa yang harus dia lakukan dan mencapai mimpinya. Saya tidak bisa berkata-kata tentang betapa bangganya dan betapa saya menghargai usaha dan kesuksesannya," lanjut Reynell.

Dalam sebuah pernyataan, istri Transfiguracion, Edelyn, mengucapkan terima kasih kepada orang-orang Hawaii atas doa dan perhatian mereka.

"Reymund adalah orang hebat. Kami sangat bangga padanya," katanya, seperti dikutip Hawaii News Now, Selasa (14/8/2018).

Transfiguracion merupakan anak tertua kedua dari enam bersaudara. Selain istri, dia meninggalkan dua anaknya yang masih kecil.

Menurut Departemen Pertahanan AS, dia ditugaskan ke Batalion ke-3, Grup Pasukan Khusus Pertama di Pangkalan Bersama Lewis-McChord di Washington.




Credit  sindonews.com




Sniper SAS Inggris Tembak Komandan ISIS dari Jarak 2,4 Kilometer


Sniper SAS Inggris [Daily Star]
Sniper SAS Inggris [Daily Star]

CB, Jakarta - Sniper SAS Inggris menembak komandan ISIS Afganistan dari jarak 2,4 kilometer dan dilaporkan sebagai tembakan jarak jauh terbaik dalam sejarah SAS.
Sersan SAS itu membunuh komandan ISIS dengan senapan mesin kaliber .50 di dada. Ini adalah pertama kalinya senapan mesin digunakan untuk penembak jitu.

Lengan dan pundak komandan ISIS robek karena kekuatan peluru dan tewas seketika. Komandan ISIS yang tewas adalah masuk daftar buron Inggris dan AS.Sersan SAS itu merupakan seorang veteran Irak dan Suriah, tengah berpatroli di wilayah Afganistan utara yang dikuasai ISIS.
Ia menggunakan senapan mesin 50. Cal Browning yang berusia hampir 40 tahun dan dipasang pada kendaraan Angkatan Darat.

Senapan mesin kaliber .50 Browning digunakan dalam operasi [REX / Shutterstock]
Grup patroli yakin bahwa senapan mesin adalah satu-satunya senjata api yang mampu menghantam target dalam jarak jauh. Dilansir dari Mirror.co.uk, operasi patroli ini dilakukan pada Juni.
Seorang perwira senior yang berada di Markas Pusat Komando Operasi Khusus Gabungan di Kabul memberi lampu hijau untuk membunuh.

Salah satu sumber mengatakan senapan mesi dipasang teropong khusus dan seorang pengintai menghitung kecepatan angin."Dia juga memperhitungkan panasnya siang dan cahayanya," kata sumber.
Saat dalam bidikan, komandan ISIS terlihat sedang memberikan arahan kepada pasukannya ketika dia berdiri di depan para militan sekitar 20 menit.

Butuh beberapa detik ketika peluru sampai ke tubuh komandan ISIS yang kemudian hancur. Selama beberapa detik tidak ada yang bergerak. Namun ketika anggota ISIS menyadari apa yang terjadi, mereka bangkit dan melarikan diri. 'Senapan mesin yang digunakan oleh sersan SAS digunakan sebagai senjata jarak jauh pada 1950-an selama Perang Korea.



Credit  tempo.co






Ratusan Tentara Afghanistan Tewas di Tangan Taliban


Ratusan Tentara Afghanistan Tewas di Tangan Taliban
Taleban melakukan serangan besar-besaran ke kota Ghani yang strategis karena terletak di jalur utama penghubung Kabul dan wilayah Afghanistan Selatan. (AFP/Zakeria Hashimi)



Jakarta, CB -- Setidaknya 100 tentara tewas ketika militer Afghanistan yang dibantu pesawat tempur AS kesulitan mengusir Taliban dan kota Ghazni.

Pemerintah Afghanistan mengatakan telah mengirim pasukan tambahan ke kota yang terletak sekitar dua jam dari Kabul melalui jalan utama yang mengarah ke wilayah selatan negara tersebut.

Pasukan AS di Afghanistan mengatakan terus melakukan serangan udara setiap hari sejak pertempuran dimulai.



Serangan yang dilakukan Taliban sejak Kamis (9/8) malam ini terjadi ketika kelompok perlawanan tersebut mendapat tekanan untuk terlibat dalam perundingan damai. Pertempuran ini juga menggambarkan kesulitan militer Afghanistan menghalau serangan-serangan Taliban di wilayah perkotaan padat penduduk.

"Sekitar 100 tentara tewas dan antar 20 dan 30 warga sipil juga menjadi korban," kata Menteri Pertahanan Tariq Shah Bahrami dalam jumpa pers di Kabul, Senin (13/8).

Tariq mengatakan 194 anggota Taliban tewas sementara 147 lainnya luka-luka.


Taliban dengan cepat membalas dengan mengatakan klaim pemerintah "tidak berdasar" dan perundingan "pemerintah menyerahkan diri masih berlangsung".

Petugas medis kesulitan merawat puluhan korban luka di rumah sakit-rumah sakit di ibu kota provinsi ini, sementara peti mati kayu yang berisi jenazah korban bergeletakan di lantai.

Seorang dokter di unit gawat darurat satu rumah sakit mengatakan menerima 80 jenazah pada Minggu (12/8) dan merawat lebih dari 160 pasien yang kebanyakan menderita luka tembak atau terkena pecahan peluru.

"Tidak ada polisi atau tentara yang menjaga rumah sakit ini. Mereka membawa korban luka dan langsung pergi," kata dokter Mohammad Arif Omari.

"Rumah sakit di sana kewalahan," kata Andrea Catta Preta, juru bicara Palang Merah Internasional di Kabul kepada AFP.

Ratusan Tentara Afghanistan Tewas di Tangan Taliban
Rumah sakit di kota Ghani kewalahan menerima korban tewas dan luka akibat pertempuran yang terjadi sejak Kamis (9/8). (AFP/Mohammad Anwar Danishyar)
Dia mengatakan Palang Merah bisa mencapai rumah sakit ketika terjadi jeda pertempuran untuk mengantarkan hampir 200 liter bahan bakar untuk generator listrik dan pasok obat-obatan untuk 100 pasien.

"Semua pihak meminta bantuan, jadi kami berbuat semampu kami ketika ada jeda dari sisi keamanan," tambahnya.

Wartawan AFP di kota itu mengatakan pada Minggu malam bahwa kelompok militan mendatangi rumah warga meminta pasok seperti air, teh dan gerobak untuk mengangkut pejuang yang luka.


Warga kota Ghazni yang mengungi ke Kabul mengatakan kepada AFP bahwa jenazah anggota Taliban dan tentara pemerintah memenuhi jalan-jalan, sementara kantor-kantor pemerintah dibakar oleh Taliban. Harga pangan pun meroket.

"Semua orang ingin keluar dari kota ini. Sebagian warga masih bersembunyi di ruangan bawah tanah sementara pertempurang terjadi di jalanan," ujar Fayeza Fayez, seorang wartawan yang mengungi ke Kabul.

Jaringan komunikasi di Ghazni terputus, dan para pejabat pemerintah terlihat ragu mengeluarkan informasi sehingga sulit untuk memverifikasi jumlah korban yang besar ini.

PBB menyerukan seluruh pihak untuk menghormati hak-hak warga sipil yang terjebak di pertempuran itu.


Serangan ini tampaknya merupakan upaya paling anyar dari Taliban untuk menguasai pusat kota, dan terjadi ketika kelompok perlawanan ini ditekan untuk melakukan perundingan damai dengan pemerintah guna mengakhiri perang yang telah terjadi selama 17 tahun.
Ini juga merupakan operasi serangan taktis terbesar yang dilakukan oleh Taliban sejak gencatan senjata pada Juni yang belum pernah terjadi sebelumnya menghentikan pertempuran antara pasukan pemerintah Afghanistan dan Taliban untuk sementara guna memberi kesempatan pengiriman bantuan yang sangat diperlukan.

Ghazni terletak di jalan raya yang menghubungkan Kabul dan Kandahar, dan menjadi jalan utama kota Kabul ke wilayah selatan Afghanistan yang dikuasai Taliban.

Pasukan AS di Kabul membantah laporan bahwa jalan itu diblokade oleh Taliban dengan mengatakan pasukan Afghanistan masih menguasai wilayah itu dan sedang melakukan operasi dengan sasaran Taliban.




Credit  cnnindonesia.com



Trump Blokir Pengiriman Jet Tempur Siluman F-35 AS ke Turki


Trump Blokir Pengiriman Jet Tempur Siluman F-35 AS ke Turki
Pesawat jet tempur siluman F-35 produksi Lockheed Martin, Amerika Serikat. Foto/Anadolu

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump setuju memblokir pengiriman pesawat jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin ke Turki. Keputusan itu ditandai dengan penandatanganan Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional (NDAA) yang telah diamandemen.

Trump meneken amandemen UU tersebut pada Senin malam waktu setempat. Langkah itu bertentangan dengan perjanjian perdagangan dan mengabaikan hukum perdagangan internasional.

Dalam sebuah upacara di pangkalan militer Fort Drum di New York, Trump menyatakan kegembiraannya atas persetujuan cepat dari Kongres soal NDAA. "Kami akan memperkuat militer kami seperti tidak pernah terjadi sebelumnya. Dan itulah yang kami lakukan," katanya, seperti dikutip Anadolu, Selasa (14/8/2018).

Amandemen NDAA melarang penjualan F-35 ke Turki hingga Pentagon mengeluarkan laporan resmi tentang hubungan Turki-Amerika dalam 90 hari.

Laporan Pentagon itu diharapkan menjadi masukan untuk penilaian partisipasi Turki dalam program F-35. Selain itu, laporan Pentagon juga untuk memberikan penilaian tentang risiko yang akan ditimbulkan oleh pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Turki.

Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis, dalam sepucuk surat kepada Senat pada 7 Juli lalu, menentang penghapusan Turki dari program F-35. Alasannya, hal itu dapat menyebabkan gangguan dalam rantai pasokan jet tempur generasi kelima tersebut bagi militer AS dan mitranya karena Turki otomatis menghentikan pembiayaan dalam program itu jika didepak.

Sekadar diketahui, Turki telah menginvestasikan USD1,25 miliar pada fase pengembangan pesawat jet tempur kebangaan NATO itu. Beberapa perusahaan Turki telah terlibat dalam produksi, di mana perusahaan yang berpartisipasi diharapkan dapat menghasilkan laba sebesar USD12 miliar.

Turki telah berada dalam program F-35 sejak 1999. Industri pertahanan Turki telah mengambil peran aktif dalam produksi pesawat. Alp Aviation, AYESAS, Kale Aviation, Kale Pratt & Whitney, dan Turkish Aerospace Industries telah memproduksi komponen untuk jet tempur F-35 pertama.

Turki berencana untuk membeli 100 unit jet tempur F-35 pada tahun-tahun mendatang. Dari 100 pesawat, 30 unit di antaranya telah disetujui. Dua unit pesawat itu secara simbolik sudah diserahterimakan dalam sebuah upacara di Fort Worth, Texas, pada 21 Juni. Namun, untuk pengirimannya ke Ankara tetap ditahan oleh Washington.

"Turki akan mengambil tindakan hukum jika ada tindakan yang diambil untuk mencegah pengiriman," kata Mattis dalam suratnya kala itu. "Turki memiliki alternatif dan bukan negara yang dapat dengan mudah ditiadakan."

Selain Turki, AS, Inggris, Italia, Belanda, Kanada, Australia, Norwegia dan Denmark juga hadir sebagai anggota peserta program jet tempur F-35.

Pemblokiran pengiriman jet tempur canggih AS ke Turki bukan hanya karena Ankara membeli sistem pertahanan rudal S-400 Rusia. Tindakan Turki menahan pastor Amerika, Andrew Brunson, juga menjadi alasan pihak Washington. 

Pastor itu ditahan atas tuduhan terlibat terorisme, yakni berhubungan dengan kelompok Kurdi yang dimusuhi Ankara. Pastor Brunson juga dituduh mendukung upaya kudeta militer Turki yang gagal pada tahun 2016 lalu.



Credit  sindonews.com



Pakistan Menentang Sanksi Sepihak AS kepada Turki



Pakistan Menentang Sanksi Sepihak AS kepada Turki
Pakistan menentang sanksi sepihak yang diberlakukan oleh AS atas Turki, karena penolakan Turki untuk membebaskan pendeta asal AS, Andrew Brunson. Foto/Istimewa

ISLAMABAD - Pakistan menentang sanksi sepihak yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) atas Turki, karena penolakan Turki untuk membebaskan pendeta asal AS, Andrew Brunson, yang ditangkap pada tahun 2016 karena diduga terlibat dalam kudeta gagal.

“Pakistan, pada prinsipnya menentang pengenaan sanksi sepihak terhadap negara manapun. Solusi untuk setiap dan semua masalah harus terletak pada dialog, saling pengertian dan niat baik,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.

"Setiap langkah atau tindakan yang bertentangan hanya merusak perdamaian dan stabilitas dan mempersulit untuk menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah itu,"sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (13/8).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Çavusoglu mengecam Amerika Serikat (AS) di tengah ketegangan dalam hubungan antara kedua negara, setelah adanya keputusan Presiden Donald Trump untuk melipatgandakan tarif baja dan aluminium yang sudah ada pada impor Turki.

Cavusoglu secara tersirat mengatakan bahwa Ankara sudah mulai muak dengan AS, dengan mengatakan bahwa Turki telah melakukan cukup banyak tindakan untuk memperbaiki hubungannya dengan AS.

Diplomat senior Turki itu kemudian mengatakan bahwa AS harus belajar bahwa itu tidak akan mencapai hasil positif dengan mengancam Turki. "Kami mendukung diplomasi dan  negosiasi tetapi tidak mungkin bagi kami untuk menerima sanksi dan pengenaan tarif," kata Cavusoglu. 





Credit  sindonews.com




Nilai Tukar Lira Melemah, Erdogan Menantang Operasi Dolar Amerika



Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan bersama Mustafa Varank, Menteri Industri dan Teknologi Turki.[www.sozcu.com.tr]
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan bersama Mustafa Varank, Menteri Industri dan Teknologi Turki.[www.sozcu.com.tr]

CB, Jakarta - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, melontarkan tantangan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terkait melemahnya nilai tukar lira terhadap dolar secara tiba-tiba sejak akhir pekan lalu.


“Kami sudah melihat permainan Anda dan kami menantang Anda,” kata Erdogan dalam pidato di hadapan para pendukung Partai Keadilan dan Pembangunan di kawasan Laut Hitam di Provinsi Trabzon pada Ahad, 12 Agustus 2018 seperti dilansir Hurriyet Daily News.
Erdogan menuding pemerintah AS melakukan operasi perang ekonomi terhadap perekonomian Turki. “Dia melakukan operasi terhadap Turki. Dia bertujuan memaksa Turki menyerah di setiap bidang dari keuangan hingga politik, untuk membuat Turki dan bangsa Turki menyerah,” kata Erdogan.
Seperti diberitakan ABC News, lira mengalami pelemahan cukup besar pada Jumat, 10 Agustus 2018 yaitu sebanyak 14 persen menjadi 6,51 lira per dolar AS. Lira telah mengalami pelemahan nilai tukar sekitar 41 persen sejak awal tahun ini.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. REUTERS
Ini terjadi setelah terungkapnya konflik dengan pemerintah AS, yang mendesak pemerintah Turki membebaskan pastor Andrew Brunson, yang ditahan otoritas setempat dengan tuduhan terlibat aksi terorisme. Brunson dituding terlibat dalam membantu kelompok kudeta militer untuk mendongkel Erdogan pada 2016.
Trump lalu mengenakan sanksi terhadap dua menteri Turki dan menaikkan tarif impor hingga dua kali lipat terhadap produk baja dan alumunium asal Turki. “Hubungan dengan Turki tidak bagus saat ini,” kata Trump lewat cuitan di Twitter pada pekan lalu.

Pemerintah Turki, seperti dilansir Reuters, telah menyiapkan sejumlah langkah kebijakan ekonomi untuk menangaini pelemahan nilai tukar lira.
Menteri Keuangan Turki, Berat Albayrak, mengatakan,”Mulai Senin pagi, semua institusi akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan akan ada pengumuman untuk pasar.”
Rencana aksi ekonomi ini, menurut Albayrak, melibatkan sejumlah bank, dan sektor ekonomi riil termasuk usaha kecil dan menengah, yang terdampak fluktuasi nilai tukar lira. Albayrak merupakan menantu Erdogan.




Credit  tempo.co





Krisis Turki, Ini Langkah Pemerintah Redam Kekhawatiran Investor



Ilustrasi mata uang Turki Lira pada 10 Oktober 2017.[REUTERS/Murad Sezer]
Ilustrasi mata uang Turki Lira pada 10 Oktober 2017.[REUTERS/Murad Sezer]

CB, Jakarta - Pemerintah Turki menyebutkan telah menyusun rencana langkah ekonomi demi meredakan kekhawatiran investor sehubungan dengan jebloknya nilai tukar mata uangnya, Lira. Menteri Keuangan Turki Berat Albayrak menyatakan bahwa pelemahan Lira adalah sebuah bentuk serangan.
Oleh karena itu, pemerintah telah mempersiapkan rencana langkah yang mulai diterapkan pada Senin pagi ini. “Mulai Senin pagi dan seterusnya, institusi-institusi kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan dan akan mengumumkannya kepada pasar,” kata Albayrak Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar online Hurriyet pada Ahad, 12 Agustus 2018.
Namun Albayrak tak menjelaskan lebih lanjut terkait langkah-langkah yang dimaksud. Yang pasti pemerintah telah mempersiapkan rencana untuk bank dan sektor ekonomi riil, termasuk usaha kecil hingga menengah yang paling terdampak oleh fluktuasi valuta asing.
“Kami akan mengambil langkah yang diperlukan dengan bank-bank dan otoritas perbankan kami dengan cara yang cepat,” kata Albayrak seperti dikutip oleh Reuters. Dia juga menepis anggapan bahwa pemerintah Turki kemungkinan melakukan intervensi dalam rekening-rekening bank berdenominasi Dolar maupun melakukan konversi terhadap deposito-deposito menjadi Lira.
Nilai tukar Lira sempat jeblok dan mencapai rekor level terendah barunya di posisi 7,24 terhadap dolar AS pada awal perdagangan di Asia Pasifik. Namun kurs tersebut sedikit menguat dan menyentuh posisi 6,86 menyusul pernyataan Albayrak.
Lira telah kehilangan lebih dari 45 persen nilainya sepanjang tahun ini, sebagian besar akibat kekhawatiran tentang pengaruh Erdogan atas ekonomi di negara tersebut. Sejumlah hal yang melemahkan nilai tukar Lira adalah seruan untuk suku bunga yang lebih rendah dalam menghadapi inflasi yang tinggi, serta memburuknya hubungan dengan Amerika Serikat (AS).
Pada Jumat pekan lalu Lira bahkan tersungkur 18 persen pada satu titik, penurunan harian terbesar sejak 2001. Erdogan sebelumnya telah menegaskan bahwa suku bunga yang tinggi adalah suatu bentuk alat eksploitasi dan bahwa Turki tidak akan jatuh ke dalam perangkap ini.
Pada kesempatan yang sama, Albayrak mengatakan pentingnya kebijakan anggaran untuk mendukung dan memperkuat kebijakan moneter bank sentral. "Kami akan memasuki periode yang kuat dalam hal kebijakan fiskal," katanya.
Dalam sebuah pernyataan, otoritas perbankan Turki, Banking Regulation and Supervision Agency (BBDK), menyatakan bahwa pihaknya membatasi transaksi pertukaran (swap) valuta asing bank.
Sementara itu, pertikaian diplomatik Turki dengan Amerika Serikat semakin membebani nilai tukar lira terhadap dolar AS. Dua sekutu NATO ini telah berselisih mengenai berbagai masalah, mulai dari isu kepentingan di Suriah, ambisi Ankara untuk membeli sistem pertahanan Rusia, dan baru-baru ini kasus Andrew Brunson, seorang pendeta evangelis yang ditahan di Turki karena dugaan keterlibatan dalam upaya kudeta dua tahun lalu.
Setelah Brunson dipenjara selama hampir 20 bulan, pihak pengadilan pada bulan Juli memerintahkan untuk mengubah statusnya menjadi tahanan rumah. Sejak saat itu, Presiden AS Donald Trump dan Wakil Presiden Mike Pence telah menyerukan pembebasannya.
Penahanan Brunson lalu diganjar sanksi oleh pemerintah AS terhadap dua pejabat pemerintahan Turki. AS menuding Menteri Kehakiman Abdulhamit Gut dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu terlibat dalam penangkapan dan penahanan Brunson. Kemudian pada Jumat pekan lalu, Trump mengumumkan pengenaan kenaikan tarif terhadap impor baja dan aluminium dari Turki serta menyatakan bahwa hubungan AS dan Turki tidak dalam kondisi yang baik.
Pekan lalu, delegasi Turki bertemu dengan sejumlah pejabat pemerintahan AS di Washington untuk mendiskusikan permasalahan antara kedua negara. Namun pertemuan tersebut tetap berujung pada kebuntuan. Pada Ahad kemarin, Erdogan mengungkapkan perincian pembicaraan antara kedua negara mengenai Brunson.
Pemerintah AS disebut memberi batas waktu pada pihak Turki hingga Rabu lalu untuk menyerahkan Brunson. "Mereka mengancam akan memberi sanksi kepada menteri-menteri kami jika kami tidak melakukannya," kata Erdogan. 




Credit  tempo.co