Serangan terjadi setelah runtuhnya gencatan senjata.
CB,
DAMASKUS -- Para aktivis, petugas penyelamat dan tenaga medis Suriah
mengungkapkan pada Ahad (8/4) serangan gas beracun di kota yang dikuasai
pemberontak telah menewaskan sedikitnya 40 orang. Tuduhan tersebut
dibantah rezim Suriah.
Serangan yang diduga dilancarkan di kota Douma, dekat ibu kota, itu
terjadi pada Sabtu (7/4) malam. Serangan terjadi setelah runtuhnya
gencatan senjata.
Syrian Observatory for Human Rights
menyebutkan setidaknya 80 orang tewas di kota Douma pada Sabtu (7/4).
Ini termasuk sekitar 40 orang yang meninggal karena mati lemas.
Penanggap
pertama yang terkait dengan oposisi, yang dikenal sebagai White
Helmets, juga melaporkan serangan itu. White Helmets mengatakan seluruh
keluarga ditemukan mati lemas di rumah dan tempat tinggal mereka.
Laporan
itu melaporkan korban tewas akibat mati lemas lebih dari 40. Syrian
American Medical Society, sebuah organisasi bantuan, mengatakan 41 orang
terbunuh dan ratusan lainnya terluka. Laporan tersebut tidak dapat
diverifikasi secara independen.
Pasukan pemerintah Suriah
melanjutkan serangan mereka terhadap kota Douma yang dikuasai
pemberontak pada Jumat (6/4) sore. Setelah gencatan senjata selama 10
hari runtuh karena ketidaksepakatan mengenai evakuasi pejuang oposisi.
Serangan
dilanjutkan beberapa hari setelah ratusan pejuang oposisi dan keluarga
mereka meninggalkan Douma menuju daerah yang dikuasai pemberontak di
Suriah utara. Douma adalah benteng pemberontak terakhir di Ghouta timur.
Serangan
gas yang diduga terjadi di Douma ini terjadi hampir tepat setahun
setelah serangan kimia di kota Suriah Khan Sheikhoun di Irak utara dan
menewaskan puluhan orang. Serangan itu mendorong Presiden Amerika
Serikat (AS) Donald Trump untuk memerintahkan serangan rudal ke
pangkalan udara Suriah.
Pemerintah Suriah dan sekutunya,
Rusia, membantah terlibat dalam dugaan serangan gas. Douma berada di
pinggiran Damaskus yang dikenal sebagai Ghouta timur.Sebuah serangan
kimia di Ghouta timur pada 2013 yang secara luas disalahkan pada pasukan
pemerintah menewaskan ratusan orang. Serangan itu mendorong AS untuk
mengancam aksi militer sebelum kemudian mundur.
Suriah
terus membantah pernah menggunakan senjata kimia selama perang sipil
selama tujuh tahun tersebut. Suriah juga mengatakan mereka telah
menghapuskan senjata kimia di bawah perjanjian 2013 yang ditengahi oleh
AS dan Rusia setelah serangan di Ghouta timur.
500 Orang Dilaporkan Luka Karna Serangan Gas Klorin di Ghouta
ilustrasi Suriah (AFP PHOTO / Abdulmonam EASSA)
Jakarta, CB -- Kelompok aktivis Suriah
melaporkan terjadinya serangan brutal di reruntuhan kota Douma yang
dikuasai pemberontak di Ghouta Timur, Suriah, Sabtu (8/4).
Serangan ini menyebabkan puluhan warga sipil tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Kelompok-kelompok
aktivis tersebut mengatakan bahwa serangan dengan gas beracun dalam bom
barel yang dijatuhkan oleh helikopter di atas Douma menyebabkan orang
mati lemas dan tersedak.
Kantor berita pemerintah Suriah, SANA mengutip sebuah 'sumber resmi'
membantah tuduhan tersebut. Mereka mengatakan bahwa laporan tersebut
adalah sebuah upaya untuk menghalangi kemajuan militer.
SANA, mengutip sumber yang sama, menulis bahwa tentara Arab Suriah
tak perlu menggunakan bahan kimia apapun seperti yang diklaim oleh
afiliasi media teroris.
Gambar grafis tentang penyerangan
tersebut menunjukkan bahwa orang-orang, termasuk anak-anak banyak yang
tewas dan terluka. Beberapa di antaranya terlihat mengeluarkan ludah
atau busa di pusat medis darurat.
Mengutip CNN,
seorang petugas berwenang dari Union of Medical Care and Relief
Organizations (UOSSM) mengungkapkan bahwa para dokter di Ghouta Timur
melihat pasien kejang dan beberapa terlihat lumpuh, tak responsif.
Hanya saja, gambar ini belum bisa dipastikan keasliannya.
UOSSM,
mengutip para dokter dan aktivis lapangan merilis pernyataan yang
mengatakan bahwa serangan besar-besaran dengan gas atau bahan kimia
tersebut menyebabkan 25 orang terbunuh dan 500 orang lainnya terluka.
Mengutip AFP, serangan ini diduga dilakukan dengan menggunakan gas klorin beracun.
WASHINGTON
- Laboratorium Penelitian Angkatan Udara (AFRL) Amerika Serikat (AS)
telah merilis sebuah video pada akhir Maret 2018 tentang jet siluman
canggih yang diklaim sebagai jet tempur generasi keenam. Pamer video itu
sebagai upaya untuk mengenalkan inisiatif "Sains dan Teknologi 2030"
dari laboratorium itu.
Jet tempur generasi keenam yang
ditampilkan di video itu dikenal sebagai F-X. Pesawat tersebut
menembakkan senjata laser berenergi tinggi yang memotong separuh pesawat
tempur.
Kendati demikian, kemampuan sebenarnya dari jet tempur
generasi keenam itu belum jelas. Beberapa pihak berspekulasi bahwa F-X
bisa melakukan perjalanan dengan kecepatan hipersonik, dapat beralih di
antara pesawat berawak dan tak berawak, dan banyak spekulasi lainnya.
Pihak AFRL menolak berkomentar ketika Business Insider bertanya tentang kapabilitas dari jet tempur generasi keenam yang memang belum secara resmi diakui oleh Pentagon.
Richard
Aboulafia, seorang ahli penerbangan militer di Teal Group, mengulas F-X
yang diklaim sebagai jet tempur generasi keenam Amerika.
"Ini akan kurang tentang kendaraan udara, dan lebih banyak tentang sistem yang menyertainya," kata Aboulafia kepada Business Insider.
"Senjata-senjata itu, drone yang ramah (loyal wingman),
sensor tempel—semuanya seperti itu," ujarnya. Menurutnya, F-X tidak
mungkin akan memiliki muatan yang berat karena akan mengurangi kemampuan
silumannya.
"Jelas, (jet tempur) generasi berikutnya observability-nya rendah," kata Aboulafia. "Dan pasti kembali ke supercruise, yang kami miliki di F-22, tetapi tidak dimiliki F-35."
"Mungkin
akan kembali ke penekanan pada kinematika, kemampuan untuk meluncurkan
rudal dengan kecepatan ekstra di belakangnya," imbuh Aboulafia.
"Tapi, apa yang mungkin paling penting adalah apa yang Anda sebut hyperconnectivity," sambung Aboulafia. "Jadi, bukan saja Anda menerima data real-time instan dari sensor tempel, tetapi juga menyatu di depan Anda, sehingga pilot dapat bekerja dengan loyal wingman—pada dasarnya pesawat tanpa awak yang dapat melakukan penawaran pada Anda di medan perang," paparnya.
Aboulafia
mengatakan bahwa pengembangan pesawat ini harus terus-menerus
berkomunikasi tentang apa yang mungkin perlu diganti atau diperbaiki.
"Semua ini sangat tidak dapat dihindarkan (dengan) peluang rendah untuk
macet, (dan) kemungkinan intersepsi yang rendah. Musuh akan mencoba
memacetkan semuanya," katanya. Potensi Kerugian Laser
Menurut Aboulafia, tidak semua teknologi baru yang digunakan untuk pesawat tempur generasi keenam akan bermanfaat bagi pesawat.
"Adapun
soal laser berenergi tinggi, itu bisa dibayangkan," kata
Aboulafia."Tetapi pergi ke tempat itu telah memakan waktu sangat lama
dan mungkin akan terus memakan waktu yang sangat lama," paparnya mengacu
pada efektivitas pengembangan senjata laser untuk jet tempur.
Aboulafia menyoroti potensi bahaya dari senjata semacam itu. “Berapa
kisaran dari objek ini?," dia bertanya secara retoris. "Saya tidak tahu,
tetapi setelah Anda menembakannya, lebih baik Anda berhati-hati."
"Sebuah rudal air-to-air
yang benar-benar baik bisa mencapai 30, 40, 50 mil," kata Aboulafia.
“Anda melakukannya dengan laser, (dan) mungkin ada berbagai macam
komplikasi karena apa pun yang ada di jalurnya mungkin terhantam,"
paparnya.
Aboulafia mengaku tidak mendukung sistem tanpa awak pada jet tempur siluman.
"Saya
selalu membenci ide itu. Kendaraan tempur tanpa awak yang sempurna
adalah rudal," kata Aboulafia. "Jika Anda memiliki aset yang ingin Anda
lestarikan, maka memiliki seorang pilot di kokpit adalah kebijakan
jaminan yang paling efektif soal biaya, jika Anda melakukan sesuatu yang
melibatkan penetrasi jarak jauh seperti pembom, secara opsional tanpa
awak membuat semua di dunia mendapat kesempatan yang sangat bagus, itu
adalah perjalanan satu arah," terang dia.
"Tapi sebuah jet
tempur? Mengapa Anda tidak menggunakan banyak rudal? Dengan kata lain,
jika Anda berbicara tentang aset senilai USD100 juta, memiliki seseorang
di dalamnya adalah cara yang baik untuk melestarikannya," katanya.
Meskipun
demikian, Aboulafia mengatakan bahwa laser dan sistem tanpa awak ada
pada daftar kemungkinan pada pengembangan jet tempur siluman generasi
berikutnya.
Aboulafia berharap pesawat tempur generasi keenam
dapat terbang antara Mach 2.2 (2.695 km/jam) hingga Mach 2.5 (3.062
km/jam). "Anda akan melihat pesawat terbang ini pada sekitar akhir
2020-an dan mulai beroperasi pada pertengahan 2030-an," ujarnya, yang
dilansir Minggu (8/4/2018).
MOSKOW
- Parade militer Rusia akan digelar di Red Square pada 28 Maret 2018.
Moskow menjanjikan pemandangan yang belum pernah terjadi sebelumnya
dengan memamerkan persenjataan termutakhir mulai dari jet tempur Su-57
hingga kendaraan tempur lapis baja BMPT Terminator.
Para demiliter tahun ini didedikasikan untuk memperingati 72 tahun kemenangan negara itu dalam Perang Patriotik Besar.
Lebih
dari 10.000 tentara, lebih dari 120 kendaraan dan lebih dari 70
pesawat, termasuk lebih dari setengah lusin peralatan tempur yang belum
pernah terlihat sebelumnya telah disiapkan untuk tampil di Red Square.
Panglima
Angkatan Darat Rusia Kolonel Jenderal Oleg Salyukov membocorkan
peralatan tempur canggih yang akan dipamerkan tersebut dalam sebuah
wawancara dengan Krasnaya Zvezda, surat kabar resmi kementerian pertahanan setempat, yang dikutip Minggu (8/4/2018).
Menurutnya, kendaraan lapis baja BMPT Terminator, sistem rudal surface-to-air
Tor-M2, kendaraan Typhoon-K MRAP, skema mobilitas infanteri kendaraan
Garda Nasional GAZ Tigr, truk Ural-432009 6x6, dan kendaraan MRAP Patrul
juga akan ditampilkan.
Peralatan militer lainnya yang disiapkan
antara lain kendaraan lapis baja pengangkut personel militer Rakushka,
kendaraan tempur infanteri BMP-3, Msta-S self-propelled howitzer, sistem rudal anti-pesawat Buk-M2, Pantsir-S1, sistem rudal taktis Iskander-M, dan sistem rudal balistik antar benua mobile, tank armata, Boomerang dan Kurganets IFVs dan lain-lain.
Khusus
untuk pesawat tempur yang akan ditampilkan jumlahnya mencapai lebih
dari 70 unit, termasuk sepasang jet tempur siluman generasi kelima
Su-57. Momen itu akan menjadi penampilan kedua jet tempur Su-57 setelah
beberapa waktu lalu terlihat bermanuver di wilayah udara Suriah.
Parade
militer tak hanya digelar 28 Maret, tapi juga pada April dan Mei. Rusia
dan republik lain dari bekas Uni Soviet bisanya merayakan Hari
Kemenangan (Victory Day) pada 9 Mei untuk menandai kemenangan Sekutu
atas Nazi Jerman pada 9 Mei 1945.
MOSKOW
- Rostec, perusahaan teknologi milik negara Rusia, percaya ada tujuan
jelek dari Amerika Serikat (AS) saat menjatuhkan sanksi sepihak terhadap
perusahaan pertahanan utama Moskow. Menurut perusahaan itu, tindakan
Washington sebagai persaingan tak sehat untuk menendang Rusia dari pasar
senjata dunia.
Rosoboronexport, perusahaan pertahanan utama
Moskow telah ditargetkan oleh serangkaian sanksi terbaru Amerika
Serikat."Pembatasan AS telah mengungkap tujuan sebenarnya dari sanksi
ini," kata pihak Rostec kepada media Moskow.
"Semua tuduhan
Washington terhadap Moskow hanya sebuah alasan untuk mendorong Rusia
keluar dari pasar senjata global," lanjut Rostec, seperti dikutip Russia Today, Minggu (8/4/2018)."Langkah AS sebagai persaingan tidak sehat."
Rosoboronexport,
yang dikendalikan oleh Rostec, selama ini terlibat dalam perdagangan
teknologi dan senjata militer dunia. Perusahaan ini ikut andil dalam
prestasi Moskow sebagai ekportir senjata terbesar kedua dunia setelah
AS.
Seperti diketahui, pada hari Jumat, Departemen Keuangan AS
memberlakukan sanksi terbaru terhadap Moskow atas berbagai tuduhan,
termasuk serangan racun saraf Novichok terhadap mantan agen ganda Sergei
Skripal di Salisbury, Inggris.
Total ada 24 tokoh dan pejabat
Rusia serta 14 entitas yang masuk dalam daftar target sanksi Washington.
Selain Rosoboronexport, sanksi Washington juga menargetkan beberapa
perusahaan energi utama Rusia, seperti En + atau Eurosibenergo, serta
kelompok industri yang beragam.
Beberapa pengusaha dan pejabat
tinggi Rusia, termasuk Menteri Dalam Negeri Vladimir Kolokoltsev dan
mantan kepala FSB Nikolay Patrushev tak luput dari sanksi baru
Washington.
Tindakan AS ini dilakukan di saat ekspor senjata
Rusia tumbuh untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Pada bulan Oktober
2017, lebih dari tiga puluh perusahaan, termasuk Rostec sendiri,
dimasukkan dalam daftar target sanksi Washington.
AS selama ini
juga prihatin dengan fakta bahwa Rusia berhasil menembus pasar sekutu
dekat dan pembeli utama senjata utama Washington, khususnya di Timur
Tengah. Persenjataan Rusia telah menarik perhatian Bahrain, Mesir,
Maroko, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Tunisia.
Arab Saudi, yang
sejauh ini pembeli terbesar senjata AS, telah menyegel berbagai kontrak
senjata dengan Rusia pada Oktober 2017 setelah Raja Salman bin
Abdulaziz al-Saud mengunjungi Moskow.
Kesepakatan itu termasuk
pembelian sistem rudal anti-pesawat S-400, rudal anti-tank, sistem
senjata api berat, peluncur granat, serta senapan serbu Kalashnikov
AK-103. Kontrak dengan Arab Saudi itu bernilai lebih dari USD3 miliar.
Pada
2017, Uni Emirat Arab (UEA) berencana membeli lebih dari satu skuadron
jet tempur Su-35. Rusia dan UAE juga berencana mengembangkan pesawat
tempur ringan berbasis jet MiG-29.
Pada Januari 2018, Duta Besar
Qatar untuk Rusia, Fahad bin Mohammed Al-Attiyah, mengatakan bahwa
negaranya berada pada tahap lanjut negosiasi pembelian sistem rudal
anti-pesawat S-400 Rusia. Diplomat itu juga memuji perjanjian kerja sama
militer yang ditandatangani oleh Doha dan Moskow pada Oktober 2017.
Turki yang merupakan sekutu AS di keanggotaan NATO juga membeli sistem
rudal S-400 dari Moskow. Presiden Vladimir Putin yang baru-baru ini
berkunjung ke Ankara sepakat memajukan pengiriman unit sistem rudal
S-400 dari 2020 menjadi Juli 2019.
WASHINGTON
- Dua tentara Amerika Serikat (AS) tewas dalam kecelakaan helikopter
militer di fasilitas pelatihan Fort Campbell di negara bagian Kentucky.
Insiden ini menambah daftar rentetan kecelakaan pesawat militer termasuk
jet tempur F-16 dalam beberapa hari terakhir yang juga memakan korban
jiwa.
Otoritas militer AS di Fort Campbell dalam sebuah
pernyataan hari Sabtu waktu setempat mengonfirmasi bahwa helikopter
militer jenis Apache jatuh di area pelatihan.
"Pada sekitar 21.50
Jumat malam, dua tentara dari 101 Aviat Aviation Brigade (Divisi
Airborne ke-101) tewas dalam kecelakaan helikopter Apache AH-64E di area
pelatihan lokal di Fort Campbell. Nama korban tidak akan dirilis sampai
24 jam setelah pemberitahuan keluarga terdekat selesai," bunyi
pernyataan militer.
"Ini adalah hari kesedihan bagi Fort Campbell
dan Airborne ke-101," imbuh Brigadir Jenderal Todd Royar, wakil
komandan jenderal Divisi Airborne ke-101.
Investigasi untuk mengetahui penyebab kecelakaan maut ini sedang diluncurkan.
Ketua
Komite Layanan Bersenjata Parlemen AS, Mac Thornberry, menyebut
kematian dua tentara dalam kecelakaan helikopter Apache di Kentucky
sangat memilukan, terlebih hanya berselang beberapa hari dari rentetan insiden serupa.
"Berduka
atas hilangnya para pria dan wanita kami yang berseragam,"
katanya."Kematian tragis pasukan yang tewas dalam kecelakaan penerbangan
selama sebulan terakhir sangat memilukan," ujarnya.
"Apa yang
telah terbukti bagi saya untuk beberapa waktu sekarang menjadi jelas
bagi rakyat Amerika. Kesiapan militer kita berada pada titik krisis,"
katanya.
Komentar Thornberry muncul setelah serangkaian
kecelakaan udara militer AS dalam beberapa hari terakhir. Total sudah
ada tujuh anggota layanan militer AS tewas dalam rentetan kecelakaan
pesawat jet tempur dan helikopter militer.
Dia menekankan kepada Pentagon untuk menjadikan rentetan kasus kecelakaan ini sebagai prioritas tertinggi.
"Kongres
memberikan suara untuk memberi pasukan kami dana yang mereka butuhkan
untuk mulai mengubah krisis ini," katanya, seperti dikutip CNN,
Minggu (8/4/2018). "Tidak ada prioritas yang lebih tinggi untuk
Departemen Pertahanan ketimbang memastikan bahwa pesawat kami aman dan
pilot mendapatkan pelatihan yang mereka butuhkan."
RIYADH
- Pasukan pertahanan udara Arab Saudi kembali berhasil menggalkan
serangan rudal kelompok pemberontak Yaman, Houthi. Pasukan Saudi
berhasil menghancurkan rudal balistik yang ditembakkan milisi Houthi
dari Yaman di atas wilayah Najran.
Serangan ini terjadi hanya
berselang dua minggu dari serangan yang sama. Saat itu, milisi Houthi
menghujani Saudi dengan tujuh rudal yang kesemuanya berhasil digagalkan.
Ini merupakan serangan rudal keempat kalinya yang dilakukan milisi Houthi dari Yaman dalam lima bulan terakhir.
Sementara
itu puluhan milisi Houthi tewas pada Jumat kemarin dalam serangan
pasukan koalisi dan pertempuran di Bayda, Yaman tengah. Selain itu 13
milisi Houthi lainnya ditangkap seperti dikutip dari laman Al Arabiya, Sabtu (7/4/2018).
Di
sisi lain, pasukan tentara Yaman dengan dukungan dari pesawat koalisi
Arab mampu membebaskan gunung Mas'udah di Qanya timur, Bayda.
Pasukan
koalisi Arab pimpinan Arab Saudi saat ini mengintensifkan serangan
udara dengan menargetkan situs dan depot senjata milik Houthi di
berbagai bagian provinsi Bayda.
Menurut sumber-sumber di
lapangan, serangan tersebut menyebabkan tewasnya sejumlah anggota
milisi, termasuk pemimpin Houthi yang disebut "Abu Qusay."
Tentara Yaman terus bergerak maju dengan mengendalikan sejumlah situs di mana milisi Houthi berbasis di Qanya.
Pengadilan Jerman meniali mengekstradisi
Puigdemont merupakan tindakan ilegal dengan alasan dia tidak secara
pribadi terlibat dalam kekerasan selama referendum. (REUTERS/Ivan
Alvarado).
Jakarta, CB -- Pengadilan Jerman menolak
untuk mengekstradisi mantan Presiden Catalonia Carles Puigdemont atas
tuduhan pemberontakan. Keputusan ini menjadi pukulan besar bagi Spanyol
dan pemerintah Perdana Menteri Mariano Rajoy.
"Konsekuensinya sangat besar," kata Josep Ramoneda, seorang filsuf Katalan dan analis politik.
"Ini kemunduran serius bagi peradilan dan khususnya bagi Rajoy, dan dorongan untuk gerakan pro-kemerdekaan," ujar Josep dikutip AFP, Sabtu (7/4).
Spanyol bulan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk
Puigdemont atas tuduhan pemberontakan, pelanggaran, dan penyalahgunaan
dana publik untuk perannya dalam upaya pemisahan diri Catalonia yang
gagal Oktober lalu.
Puigdemont, yang telah tinggal di pengasingan
di Belgia sejak saat itu, kemudian ditangkap ketika ia melakukan
perjalanan ke Jerman.
Kemudian pada hari Kamis, pengadilan Jerman
membebaskannya dengan jaminan dan mengumumkan bahwa mereka tidak akan
mengirimnya kembali ke Spanyol atas tuduhan pemberontakan.
Para hakim menilai, mengekstradisi
Puigdemont merupakan tindakan ilegal. Pengadilan beralasan Puigdemont
tidak secara pribadi terlibat dalam kekerasan selama referendum
kemerdekaan Catalan.
Hal itu membuat tindakan Puigdemont tidak
dapat dihukum berdasarkan hukum Jerman. Para hakim mengatakan dalam
sebuah pernyataan, menolak argumen jaksa bahwa tuduhan pemberontakan di
Spanyol cukup mirip dengan undang-undang pengkhianatan Jerman.
Adapun
penangkapan Puigdemont di Jerman menimbulkan demonstrasi di Catalonia,
Minggu malam lalu. Mereka menentang penangkapan Puigdemont dalam aksi
yang berujung pada bentrokan dengan polisi.
Di luar kantor pemerintahan pusat, polisi antihuru-hara memukuli
demonstran yang mengibarkan bendera Catalonia. Sekitar 100 orang terluka
di seluruh penjuru wilayah, termasuk 23 anggota kepolisian Spanyol.
Sementara itu, sembilan warga ditangkap.
Gelombang protes itu
menyusul keputusan Mahkamah Agung Spanyol pada Jumat, yang menyatakan 25
pemimpin Catalan, termasuk Puigdemont, akan disidang atas dugaan
pemberontakan, penggelapan atau penentangan terhadap pemerintah, terkait
referendum kemerdekaan Oktober lalu.
Menlu China Wang Yi menyatakan hubungan negaranya dengan Rusia berada di titik terbaik. (REUTERS/Jason Lee)
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyebut hubungan negaranya dengan Rusia berada di "titik terbaik sepanjang sejarah."
Hal tersebut disampaikan dalam kunjungannya ke Moskow, Kamis (5/4), sementara Amerika Serikat mengumumkan serangkaian langkah baru dalam perang perdagangan dengan China.
Sementara
itu, Moskow tengah menghadapi dampak diplomatik internasional akibat
serangan racun terhadap mantan agen ganda Rusia di Inggris.
"China menegaskan kemungkinan orde alternatif dunia, terpisah dari
dan melawan Amerika ... Kedua negara punya alasan untuk melawan Amerika
Serikat," kata Richard McGregor, peneliti senior di Low Institute Sydney
kepada CNN.
Wang mengakhiri rangkaian kunjungannya dalam rangka menemui Presiden
Vladimir Putin. Pemimpin Rusia direncanakan akan bertandang ke Beijing
pada Juni.
Dalam kunjungan itu, menteri pertahanan China yang
baru, Jenderal Wei Fenghe, mengatakan Beijing siap bergabung dengan
Moskow mengutarakan "perhatian bersama dan posisi bersama soal masalah
internasional penting."
"Pihak China datang (ke Moskow) untuk
menunjukkan kepada Orang Amerika hubungan erat antara angkatan
bersenjata China dan Rusia ... kami datang untuk mendukung Anda,"
ujarnya.
McGregor mengatakan sulit untuk menyimpulkan seberapa
dalam hubungan antara China dan Rusia meski kedua negara memang makin
dekat dalam beberapa dekade terakhir.
"Hal itu selalu jadi pertanyaan besar ... sejauh apa mereka meninggalkan
akarnya, sebagai dua negara yang tidak pernah saling menyukai satu sama
lain," ujarnya.
Rusia dan China awalnya berhubungan baik di era 1950-an, menyusul awal kekuasaan Partai Komunis di Beijing.
Hubungan
pemerintahan Putin (kiri) dan Xi (kanan) semakin membaik di tengah
desakan dunia. (AFP Photo/Sputnik/Konstantin Zavrazhin)
"Uni Soviet memasok mereka dengan banyak bantuan teknis--orang, uang dan
teknologi," kata Peter Layton, peneliti tamu di Griffith Asia
Institute, kepada CNN.
Hubungan baik kedua negara runtuh
dalam beberapa dekade setelahnya, hingga Beijing sempat takut diserang
oleh tetangganya di utara itu.
Dalam satu dekade terakhir, hubungan baik secara garis besar telah
diperbaiki, di tengah penjualan senjata dan energi secara besar-besaran
antara kedua negara.
Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap
tujuh oligarki Rusia, termasuk mantan menantu Presiden Vladimir Putin.
(AFP PHOTO / SPUTNIK / Mikhail KLIMENTYEV)
Jakarta,CB -- Pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menjatuhkan sanksi tambahan terhadap tujuh orang yang berpengaruh di Rusia, yang memiliki hubungan dengan Presiden Vladimir Putin, bersama 12 perusahaan mereka. Salah seorang di antaranya adalah mantan menantu Putin.
Langkah
itu diumumkan Departemen Keuangan Amerika Serikat, Jumat (6/4). Selain
ketujuh oligarki Rusia, sanksi juga diberikan kepada 17 pejabat
pemerintah beserta perusahaan senjata pemerintah, Rosoboronexport, dan
anak perusahaannya, Russian Financial Corporation Bank.
Hukuman
tersebut adalah langkah terbaru AS untuk menindak lingkaran dalam Putin
yang diduga terlibat dalam pemilihan presiden 2016 yang memenangkan
Trump. Selain itu, menghukum Rusia atas keterlibatannya di Krimea,
Ukraina dan Suriah.
Dilansir CNN, Sabtu (7/4), Gedung Putih menyatakan bahwa
sanksi tersebut akan memastikan bahwa oligarki Rusia yang mengambil
keuntungan dari kegiatan-kegiatan destabilitasi Kremlin, termasuk campur
tangannya terhadap pemilihan demokratis di Barat pada 2016 dan 2017,
menerima konsekuensi atas tindakan mereka.
"Kami tidak bisa
membiarkan mereka yang menabur kebigungan, perselisihan dan dendam
menjadi sukses," kata Presiden Donald Trump lewat pernyataan yang
dirilis Gedung Putih.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengutip penjajahan Rusia di Krimea,
serta upaya berkelanjutan untuk membantu Pemerintah Bashar Al Assad di
Suriah sebagai salah satu alasan jatuhnya sanksi.
Pejabat senior
AS yang membrifing wartawan terkait sanksi tersebut mengatakan, mereka
telah mempertimbangkan sanksi tersebut selama beberapa waktu. Sanksi
itu, menurut pejabat yang tidak disebut namanya itu, tidak berlaku hanya
sebagai tanggapan satu peristiwa. Melainkan "tanggapan atas fitnah
pemerintah Rusia di seluruh dunia."
Daftar nama pengusaha Rusia
yang terkena sanksi antara lain, Oleg Deripaska, miliader Rusia yang
memiliki hubungan dekat dengan Ketua Kampanye Trump, Paul Manafort. Lalu
Kiril Shamalov, eksekutif energi yang pernah menikahi putri bungsu
Putin,Katerina Tikhonova. Juga Suleiman Kerimov, yang diduga membawa
uang tunai jutaan euro ke Perancis dalam sebuah koper.
Sanksi dijatuhkan setelah 60 diplomat AS meninggalkan Rusia sebagai
balasan atas pengusiran diplomatnya di Washington terkait kasus
peracunan eks agen ganda Rusia di Inggris. Langkah AS diikuti 20 negara
lainnya sebagai solidaritas terhadap Inggris dengan mengusir lebih dari
100 diplomat dan perwira intelijen Rusia.
Sebanyak 17 pejabat
senior Rusia yang asetnya dibekukan antara lain Nikolai Patrushev,
Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Vladimir Kolokoltsev, Menteri
Dalam Negeri Rusia serta Evgeniy Shkolov, ajdan Putin.
Perusahaan-perusahaan
yang dibidik AS termasuk GAZ Group, produsen kendaraan komersial
terkemuka Rusia milik Deripaska, dan Russian Machines dan Renova Group,
dana investasi dan manajemen yang beroperasi di sektor energi di Rusia.
Kementrian Luar Negeri Rusia menyatakan akan memberikan tanggapan keras atas sanksi tersebut.
"Washigton
terus menakut-nakuti dengan penolakan visa Amerika dan mengancam
pengusaha Rusia dengan membekukan properti dan aset keuangan, melupakan
bahwa penyitaan properti pribadi dan uang orang lain adalah perampokan,"
kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernaytaannya.
Ditambahkan bahwa bahasa sanksi tidak akan berhasil untuk Rusia.
"Kami
sarankan kepada Washington untuk menyingkirkan ilusi bahwa kita bisa
bicara dengan bahasa sanksi," kata pernyataan tersebut.
Kedutaan
Rusia di Washington juga mengecam sanksi tersebut. "AS kembali mengambil
langkah keliru dengan menghancurkan kebebasan berusaha dan persaingan,
proses integrasi dalam perekonomian global," kata kedutaan seperti
dilansir CNN.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa AS ingin
memecah belah rakyat Rusia, dan itu tidak akan berhasil. "Di bawah
tekanan dari luar, negeri ini selalu bersatu di sekitar pemimpinnya.
Pemilihan Presiden Rusia baru-baru ini menunjukkan dukungan mayoritas
warga Rusia kepada Vladimir Putin," kata kedutaan Rusia.
Juru bicara Rosoboronexport menyatakan sanksi terbaru AS adalah bentuk persaingan tidak sehat.
Adapun Oleg Deripaska menggambarkan keputusan AS sebagai "tidak beralasan, konyol dan absurd."
MOSKOW
- Pemimpin pertama Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW), Jose
Bustani, mengatakan mustahil untuk mengetahui jenis racun saraf yang
digunakan terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya dalam
waktu singkat.
Namun, Inggris menuduh Rusia sebagai dalang
serangan racun saraf Novichok terhadap Skripal dalam waktu kurang dari
24 jam setelah serangan.
"Anda tidak dapat memutuskan dalam 24
jam apa jenis racun yang digunakan dan dari mana asalnya," kata Bustani,
yang juga seorang diplomat Brasil, dalam sebuah wawancara dengan Russia Today.
Mantan
bos OPCW itu merasa heran dengan pemerintah Inggris yang tidak segera
memanggil OPCW ketika menduga Skripal diserang racun saraf ganas.
"Mengapa
mereka tidak segera memanggil OPCW?," tanya Bustani. "Dan mengapa OPCW
tidak secara sukarela mengambil tindakan? Karena itu adalah peran
organisasi untuk segera pergi dan menganalisis para korban."
"Pengawas
senjata kimia, menjadi organisasi internasional untuk melakukan jenis
pekerjaan ini," papar Bustani, yang dilansir Minggu (8/4/2018).
Menurutnyam, OPCW memiliki semua kemampuan yang diperlukan untuk
menyelidiki setiap contoh penggunaan agen atau racun saraf.
"Mereka
bisa melakukannya sebelumnya, sebelum menuduh Rusia secara langsung,"
ujarnya."Tuhan tahu apa yang akan terjadi," imbuh dia yang menyerukan
semua pihak sabar sampai penyelidikan organisasi di bawah PBB itu
selesai.
Di tengah penyelidikan, Inggris meminta bantuan OPCW dan
melibatkan Prancis. Namun, London menolak tawaran kerja sama Moskow dan
tuntutan untuk menyodorkan bukti atas tuduhannya.
Sebelumnya,
misi tetap Rusia di OPCW mengirim surat ke sekretariat teknis pengawas
senjata kimia tersebut. Surat itu berisi 13 pertanyaan tentang transaksi
Inggris dengan OPCW, prosedur OPCW, dan keterlibatan Prancis dalam
penyelidikan.
“Dan kemudian, sekali lagi, ada banyak pertanyaan
yang berkaitan dengan racun ini. Misalnya, bagaimana Anda mengontrol dan
membatasi penggunaan racun ini hanya untuk dua orang?," ujar Bustani
yang merasa kasus Skripal janggal.
"Jika itu adalah Novichok,
seperti yang mereka umumkan, itu bukan sesuatu yang tidak akan
memengaruhi lebih banyak orang di sekitar Anda. Ada begitu banyak
pertanyaan yang belum terjawab," imbuh dia.
Namun, Bustani
percaya Rusia akan mempercayai penyelidikan OPCW jika itu dilakukan
secara profesional. "Kami bisa mengandalkan hasil pemeriksaan, saya
lebih suka berpikir seperti ini," katanya.
MOSKOW
- Jose Bustani, kepala Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW)
mengaku diancam John Bolton sebelum Amerika Serikat (AS) menginvasi Irak
tahun 2003 atas tuduhan rezim Saddam Hussein memiliki senjata kimia.
Ancaman muncul saat dia mencoba memasukkan Irak dan Libya ke organisasi
di bawah PBB itu.
John Bolton adalah mantan Duta Besar AS untuk
PBB di era Presiden Bush. Bolton kini ditunjuk menjadi Penasihat
Keamanan Nasional AS oleh Presiden Donald Trump untuk menggantikan
Jenderal HR McMaster.
Upaya Bustani mengajak Irak dan Libya
bergabung di OPCW adalah untuk membuang senjata kimia seperti yang
dituduhkan rezim Bush kala itu, sehingga invasi AS dan sekutunya
terhadap Irak tidak terjadi.
Tuduhan kepemilikan senjata kimia
itu ternyata palsu, dan rezim Saddam Hussein digulingkan. Dampak invasi
AS terhadap Irak adalah kekacauan karena memunculkan konflik sektarian
yang hingga kini masih terjadi.
Bustani, seorang diplomat Brasil,
memimpin OPCW dari tahun 1997 hingga 2002. Dia disingkirkan karena
tidak disukai oleh AS kala itu. Ancaman dari Bolton pada saat itu adalah
tekanan agar dia mengundurkan diri dalam waktu 24 jam sejak berupaya
memasukkan Irak dan Libya ke OPCW.
"Jelas bahwa selama Perang
Irak pertama semua (senjata kimia) telah hancur (oleh Irak),"
katanya."Tidak ada yang tersisa bagi Irak untuk dituduh memiliki senjata
kimia," katanya dalam wawancaranya dengan Russia Today, yang dilansir Minggu (8/4/2018).
Pada
tahun 2001, inspektur OPCW memeriksa fasilitas Irak. Menurut Bustani,
itu adalah operasi yang sukses. Setelah dialog informal Bustani dengan
Irak dan Libya, dua negara itu hendak diajak bergabung dengan OPCW.
Namun,
upaya diplomatik dan perdamaian yang dilakukan Bustani tidak sesuai
dengan kehendak Washington."Karena mereka sudah memiliki rencana untuk
mengambil tindakan militer terhadap Irak," kata Bustani.
Tak lama setelah itu, pemerintahan Bush mulai dengan agresif melobi untuk pemecatannya sebagai kepala OPCW.
"Saya
mendapat telepon dari John Bolton. Ini adalah pertama kalinya saya
dihubungi dia, dan dia mengatakan dia mendapat instruksi untuk
diberitahukan kepada saya bahwa saya harus mengundurkan diri dari
organisasi, dan saya bertanya mengapa," papar Bustani.
"Dia (Bolton) mengatakan bahwa gaya manajemen (saya) tidak menyenangkan kepada Washington," kenang Bustani.
Dia
dengan tegas menolak untuk mengundurkan diri dan hanya melihat Bolton
di markas OPCW di Den Haag beberapa minggu setelah percakapan telepon.
"Dia datang ke kantor saya dan berkata; 'Anda harus mengundurkan diri
dan saya memberi Anda waktu 24 jam, ini yang kami inginkan. Anda harus
pergi, Anda harus mengundurkan diri dari organisasi Anda, direktur
jenderal'," beber Bustani menirukan ancaman Bolton.
Bustani
mengatakan bahwa dia tidak berutang kepada AS, karena penunjukannya
sebagai kepala OPCW atas kehendak semua negara di organisasi itu. Dia
saat itu tetap menolak mengundurkan diri. Bolton melanjutkan ancamannya
dengan berkata;"Oke, jadi akan ada pembalasan. Bersiaplah untuk menerima
konsekuensinya. Kami tahu di mana anak-anak Anda berada."
Menurut Bustani, dua anaknya berada di New York pada saat itu, dan satu
lagi berada di London. Dia memberi tahu Bolton; "Keluarga saya tahu apa
yang terjadi, jadi (mereka) siap menghadapi konsekuensi".Jawaban Bustani
itu membuat Bolton terkejut.
Pada 21 April 2002, sebuah
pertemuan khusus akhirnya diadakan di Den Haag. Bustani akhirnya
digulingkan melalui voting. Sebanyak 48 suara menentang atau menuntut
Bustani lengser dan tujuh suara membela diplomat Brasil tersebut.
Sebanyak 43 suara abstain.
Menurut Bustani, mereka yang abstain
berasal dari negara-negara berkembang. Tragisnya, pemerintahannya
sendiri di Brasil tidak membelanya.
Nama Najib Razak mencuat sebagai tokoh
reformasi. Namun, belakangan dia dikaitkan dengan skandal korupsi 1MDB.
(REUTERS/Olivia Harris)
Jakarta, CB -- Pemerintahan Perdana Menteri Najib Razak selama ini diguncang dugaan keterlibatannya dalam upaya penjarahan yayasan investasi negeri Malaysia, 1MDB (1Malaysia Development Berhad).
Namun,
dengan pembungkaman lawan-lawan politik dan peningkatan perekonomian
domestik, dia diperkirakan akan memenangkan masa jabatannya yang ketiga
lewat pemilihan umum beberapa pekan ke depan.
Najib membubarkan
parlemen pada Jumat (6/4) dan komisi pemilu setempat akan menentukan
tanggal pemungutan suara dalam hitungan hari.
Dia sudah berkuasa sejak 2009, menggantikan Abdullah Ahmad Badawi yang dinilai menunjukkan performa buruk pemerintahan.
Saat itu, Najib yang merupakan pendukung partai berkuasa UMNO sekaligus
putra pendiri negara Malaysia, mempresentasikan diri sebagai tokoh
reformasi.
Dia membuat sejumlah perubahan terbatas, seperti
mengganti peraturan keamanan yang banyak dikritik karena dianggap
merupakan alat pembungkam perbedaan pendapat, menawarkan secercah
harapan bahwa kekuasaan represif koalisi pimpinan UMNO yang telah
berlangsung selama enam dekade mungkin akan berakhir.
Skandal 1MDB sempat memicu protes besar. (AFP Photo/Mohd Rasfan)
Namun, tak lama setelah memenangkan masa jabatan keduanya pada 2013
lalu, 1MDB, yayasan yang diluncurkan Najib untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi, tergelincir ke dalam lubang utang dan dugaan penyelewengan
dana.
Pada 2015, The Wall Street Journal mempublikasikan
sejumlah dokumen yang diduga menunjukkan bahwa Najib menerima $681 juta
atau Rp9 triliun dari yayasan tersebut ke rekening pribadinya.
Najib dan 1MDB terus menampik tudingan tersebut.
Sejak saat itu,
dugaan-dugaan lain terus bermunculan. Kementerian Kehakiman Amerika
Serikat mengajukan gugatan sipil untuk menyita $1,7 miliar (Rp23
triliun) aset yang diduga dibeli dengan uang dari 1MDB, mulai dari real
estate hingga barang kesenian dan yacht mewah.
Dalam pidato tahun
lalu, Jaksa Agung AS Jeff Sessions mengkritik pihak-pihak yang diduga
terlibat dalam skandal: "Ini merupakan kleptokrasi terburuk."
Belok kanan
Sementara kontroversi menguat, Najib menikung tajam ke kanan dalam spektrum politik.
Musuh-musuhnya
ditangkap atas beragam tuduhan dan para pengkritik dibersihkan dari
pemerintahan, sementara penyelidikan domestik membersihkan namanya dari
dugaan kejahatan.
UMNO telah memimpin Malaysia sebagai kepala
koalisi Barisan Nasional (BN) sejak kemerdekaan dari Inggris dan
mempunyai cengkraman yang kuat.
Bahkan dengan oposisi Mahathir Mohamad, lelaki 92 tahun yang sempat
menjabat sebagai PM selama dua dekade, sejumlah analis mengatakan masih
ada banyak halangan untuk menggulingkan Najib.
Meski 1MDB merebut
perhatian internasional, di wilayah-wilayah pedesaan negara mayoritas
Islam itu skandal tersebut bukan merupakan isu utama.
Keberadaan Mahathir di koalisi oposisi dianggap bisa mempersulit upaya Najib kembali berkuasa. (AFP Photo/Manan Vatsyayana)
Para pemilih lebih khawatir dengan peningkatan biaya hidup dan masalah agama serta ras.
Najib
mendapatkan dorongan kuat dari peningkatan ekonomi dan janjinya
melindungi etnis Melayu, yang telah lama menikmati posisi menguntungkan
di masyarakat di bawah program pemerintah.
Walau demikian, sejumlah pihak meyakini langkah kontroversial pemerintah
beberapa pekan terakhir, mengajukan pemetaan ulang kursi parlemen, juga
hukum baru tentang berita palsu, bisa membuat Najib kehilangan suara.
"Najib
membuat pemilu ini tidak hanya tentang dirinya sendiri, tapi tentang
masa depan demokratis negaranya," kata Bridget Welsh, pakar Malaysia
dari John Cabot University kepada AFP.
KUALA LUMPUR
- Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak meluncurkan manifesto mewah
dengan slogan kampanye mirip dengan jargon Donald Trump saat pemilu
Amerika Serikat 2016. Manifesto diluncurkan sehari setelah dia
membubarkan parlemen.
Pada hari Jumat, Najib mengumumkan pembubaran parlemen Malaysia dan membuka jalan bagi pemilu dalam waktu 60 hari.
Pemimpin
berdarah Bugis berusia 64 ini bertekad membuat Barisan Nasional (BN),
partai berkusa, memenangkan pemilu dengan slogan kampanye "buat Malaysia
hebat". Jika menang pemilu, dia akan berkuasa untuk masa jabatan yang
ketiga kalinya.
Pemilu tahun ini akan jadi pertaruhan Najib
setelah dia dirundung skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan
lembaga keuangan negara atau 1MDB. Kasus korupsi ini sedang diselidiki
di Amerika Serikat dan negara-negara lain karena melibatkan praktik
pencucian uang lintas batas.
Manifesto BN setebal 220 halaman
mencakup 364 janji. "Jadikan negara saya hebat dengan BN," bunyi slogan
kampanye BN dalam manifesto tersebut. Slogan ini mirip jargon kampanye
Donald Trump saat pemilu AS 2016 yang berbunyi; "Jadikan Amerika hebat
lagi".
"Pemilu ini bukan tentang Najib melawan pemimpin oposisi.
Pemilihan ini bukan tentang BN melawan oposisi," kata Najib di hadapan
puluhan ribu pendukungnya dalam upacara peluncuran manifesto di stadion
olahraga dekat Kuala Lumpur.
"Pertanyaan kuncinya adalah pihak
mana yang dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuk Anda,
keluarga Anda, anak-anak dan cucu Anda, serta masa depan mereka,"
sambung Najib.
Dia mengatakan jika koalisi BN mempertahankan
kekuasaan, dia akan menaikkan upah minimum menjadi 1.500 ringgit
(USD388) per bulan, memodernisasi infrastruktur transportasi,
menciptakan 3 juta pekerjaan baru, menyediakan perumahan yang lebih
terjangkau dan pengasuhan anak universal dan memperkuat institusi
keagamaan.
"Pemilu ke-14 adalah persimpangan jalan. Ini adalah
pemilu yang akan menentukan kelangsungan hidup Malaysia. Itu akan
menentukan takdir kita," katanya, seperti dilansir Reuters, Minggu (8/4/2018).
"BN akan terus berjuang untuk nasib masing-masing warga Malaysia, setiap warga Malaysia penting bagi BN," imbuh dia.
Najib
dan koalisinya menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi
sebelumnya dari mantan mentornya yang juga mantan perdana menteri
Mahathir Mohamad. Dalam pemilu kali ini, Mahathir bergabung dengan musuh
lamanya.
MANILA
- Presiden Filipina Rodrigo Duterte tidak mengesampingkan Amerika
Serikat (AS) mungkin akan sangat terganggu dengan kebijakannya
mendapatkan senjata dari Rusia dan China. Menurutnya, keputusannya itu
bisa dinilai Washington sebagai ancaman.
Filipina tengah mencari
senjata modern dan senjata ringan untuk meningkatkan pertempuran melawan
kelompok yang terkait dengan ISIS. Namun, Washington menolak untuk
memasok senjata untuk Manila dengan alasan hak asasi manusia.
Duterte
pun mencari pemasok baru. Manila, yang telah lama bergantung pada AS
untuk senjata, beralih ke China dan Rusia untuk mengisi kekosongan itu.
"Faktanya
adalah, Amerika benar-benar tidak menghormati kata-kata mereka,” kata
Duterte menjelaskan keputusannya untuk mencari mitra alternatif seperti
dikutip dari Russia Today, Jumat (6/4/2018).
Beijing dan Moskow menjawab seruan itu, bahkan setuju untuk memberikan beberapa senjata secara gratis.
“Jadi
saya pergi ke China untuk meminta Presiden China Xi Jinping membantu
kami: 'Saya butuh senjata,'” kata Duterte dalam pidato panjangnya.
"Xi Jinping berkata, 'Tidak masalah. Jangan bayar saya, itu semua milik Anda'," imbuhnya.
“Jadi
saya pergi ke Rusia. Saya datang ke sini untuk meminta bantuan Anda!
Tidak apa-apa, saya akan memberikannya kepada Anda, gratis,'" Duterte
meniru pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin selama pertemuan mereka
tahun lalu.
Menyusul kunjungan Duterte ke Moskow pada Mei tahun
lalu, Rusia memang mengirimkan pengiriman senjata sederhana ke negara
Asia. Pada Oktober tahun lalu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu
secara pribadi mengawasi pengiriman sekitar 5.000 senapan serbu
Kalashnikov dan sekitar satu juta butir amunisi, yang disumbangkan
sebagai bagian dari hubungan baru antara Moskow dan Manila.
Selain senapan mesin dan amunisi, Armada Pasifik Rusia juga mengirimkan 20 truk militer untuk Angkatan Bersenjata Filipina.
Beijing
juga mengirim senjata ke Manila, menyumbangkan ribuan serangan dan
ratusan senapan sniper, serta amunisi, ke Filipina sebagai isyarat
hubungan yang ramah dan kooperatif pada bulan Juni dan Oktober tahun
lalu.
Namun, tidak satupun dari ini berarti Manila berusaha
menjauhkan diri dari Washington dan bergabung dengan blok militer
Beijing atau Moskow yang entah bagaimana dapat mengancam AS, pemimpin
Filipina menekankan.
"Tidak ada aliansi militer. Saya belum siap untuk itu," katanya.
"Sampai hari ini Rusia dan China belum meminta bahkan untuk meminta selembar kertas atau pensil," sambungnya.
"Setidaknya,
jika pesawat saya meledak, atau jika beberapa bom di tepi jalan
meledak, mungkin Anda bisa bertanya pada CIA," cetus Duterte dalam
bahasa campuran Filipina dan Inggris, tidak mengesampingkan bahwa
beberapa di AS mungkin menemukan argumennya tidak meyakinkan.
“Itu pengalaman saya. Saya berbagi dengan Anda," tukasnya.
Jakarta, CB -- Militer Afghanistan menewaskan seorang panglima milisi negara Islam (ISIS) dalam sebuah serangan udara, satu tahun setelah dia membelot dari Taliban dan mendirikan ISIS di Afghanistan.
"Qari
Hekmat tewas dalam serangan pesawat tanpa awak di Distrik Darz Aab,
Provinsi Jawzjan, sebelah utara Afghanistan, Kamis sore," kata Hanif
Rezaee, juru. bicara Korps Udara Tentara Nasional Afghanistan seperti
dilaporkan kantor berita Reuters, Sabtu (7/4).
Dia menyatakan Mawlavi Habib Ur Rahman telah ditunjuk sebagai penerus kepemimpinan ISIS di wilayah utara Afghanistan.
Kelompok milisi yang juga dikenal sebagai Daesh, mendirikan kubu.
baru di provinsi itu tahun lalu, setelah Hekmat membelot dari Taliban,
dan menarik perhatian militer Amerika Serikat.
ISIS mengklaim
bertanggung jawab atas serangan bunuh diri dekat masjid-masjid Syhiah di
Herat dan Kabul bulan lalu. Baik peemrintah yang didukung Barat di
Kabul maupun kelompok milisi Islam Taliban sama-sama melawan ISIS.
Kelompok milisi itu pertama kali muncul di Afghanistan, tiga tahun lalu.
Demikian pula kubu utamanya di wilayah timur Provinsi Nangarhar, yang
berbatasan dengan Pakistan, dimana anggota-anggota milisinya telah aktif
di Afghanistan Utara.
Adapun kekerasan sektarian di Afghanistan
yang mayoritas Sunni sangat jarang, serangkaian serangan dalam beberapa
tahun terakhir telah menewaskan ratusan warga Syiah. Sebagian besar
diklaim oleh ISIS.
Tentara Suriah berjaga di sebelah
kendaraan lapis baja, di perbatasan kota Harasta, wilayah timur
Damaskus, pinggiran Ghouta, Suriah, Kamis (22/3/2018).(REUTERS/OMAR
SANADIKI)
Damaskus, Suriah (CB) - Pasukan pemerintah Suriah
melancarkan serangan darat ke Distrik Douma di Ghouta Timur, pinggiran
ibu kota Damaskus, setelah kegagalan pembicaraan mengenai evakuasi
gerilyawan dan keluarga mereka menuju Suriah Utara.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang berpusat di London,
mengatakan pasukan Suriah, yang didukung oleh serangan udara Rusia,
melancarkan serangan darat terhadap Tentara Islam di Distrik Douma dari
dua arah.
Total ada 300 serangan udara dan pengeboman udara yang menyasar Douma
pada Jumat (6/4), sehari setelah rombongan keempat gerilyawan Tentara
Islam dan keluarga mereka menolak meninggalkan Douma sebagaimana
direncanakan di dalam kesepakatan yang dicapai belum lama ini antara
kelompok gerilyawan itu dan pihak Suriah serta Rusia.
Kelompok pengawas pro-gerilyawan tersebut mengatakan pertempuran sengit
berkecamuk antara anggota Tentara Islam dan pasukan Pemerintah Suriah,
dengan pengeboman bertubi-tubi dari pasukan Suriah dan Rusia ke Douma
menurut siaran kantor berita Xinhua.
Pasukan Suriah melancarakn serangan mereka terhadap Douma dari daerah
pertanian Rehan di sebelah timur Douma dan kota kecil Mesraba di sebelah
barat-daya Douma, kelompok tersebut menambahkan.
Observatorium menyatakan jumlah korban jiwa akibat serangan udara dan pemboman itu mencapai 32.
Sementara itu, kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan personel
Garda Republik militer Suriah mulai memasuki lahan pertanian Douma pada
Jumat, dan menuduh gerilyawan merusak kesepakatan dengan tidak
mengosongkan distrik tersebut, menembakkan bom mortir ke Damaskus, dan
menolak membebaskan orang-orang yang culik.
Pasukan militer Suriah telah memasuki lahan pertanian di pinggir Douma,
kata SANA, menambahkan empat orang tewas akibat serangan mortir
gerilyawan di Damaskus pada Jumat.
Di dalam laporan sebelumnya, Observatorium mengatakan Tentara Islam
sedang membahas kesepakatan baru dengan pihak Suriah dan Rusia setelah
menangguhkan pengungsian dan pembebasan orang yang mereka culik.
Menurut laporan tersebut, kelompok Tentara Islam mengajukan saran baru
kepada pihak Rusia, terutama mengenai tetap tinggal di Douma dengan
senjata mereka.
Usul baru itu juga menyentuh situasi Tentara Islam di Douma dan daerah
kantung lain, tempat anggotanya masih ada di wilayah Qalamoun Timur dan
Damaskus Selatan.
Setelah itu, Observatorium menyiarkan apa yang dikatakannya sebagai
reaksi Rusia bagi tuntutan Tentara Islam. Rusia mendesak gerilyawan
menyerahkan senjata mereka dalam jangka waktu tiga hari.
Mereka yang menyerahkan senjata akan dibersihkan catatannya dan akan
dimasukkan ke dalam daftar pasukan polisi lokal yang akan dibentuk Rusia
di Douma.
Setelah pembersihan catatan gerilyawan, batalion polisi akan dibentuk di
Douma dari bekas petempur Tengara Islam, yang akan menerima senjata
buatan Rusia dan ikut dalam perang melawan gerilyawan yang memiliki
hubungan dengan Al-Qaida serta ISIS di sebelah selatan Damaskus. Tapi
perundingan tersebut tampaknya tidak mencapai akhir yang baik, yang
menjelaskan serangan baru itu.
Douma adalah area terakhir yang dikuasai gerilyawan di Ghouta Timur
setelah kota-kota pinggiran lain menyaksikan evakuasi 43.000 gerilyawan
dan keluarga mereka menuju Provinsi Idlib.
Pengunjuk rasa Palestina berlari saat
bentrok dengan pasukan Israel di perbatasan Israel-Gaza di bagian
selatan Jalur Gaza pada 5 April 2018. (REUTERS/IBRAHEEM ABU MUSTAFA)
Berlin, Jerman (CB) - Pemerintah Federal Jerman
menyampaikan keprihatinan mengenai laporan-laporan bahwa tentara Israel
menembakkan peluru aktif ke demonstran Palestina di perbatasan Jalur
Gaza.
Semua tindakan untuk mempertahankan kepentingan keamanan Israel perlu
dilakukan "secara sepadan", kata Reiner Breul, Juru Bicara Kantor
Kementerian Luar Negeri Jerman, kepada pers di Berlin pada Jumat (6/4)
Breul menekankan bahwa "para pemrotes tak boleh ditembaki", dan
menyatakan bahwa rakyat Palestina juga harus menahan diri dari melanggar
hak kebebasan berekspresi dan demonstrasi damai.
Menurut juru bicara tersebut, Pemerintah Jerman telah menyaksikan
"laporan yang bisa dipercaya" mengenai banyaknya pemrotes yang cedera di
rumah sakit di Kota Gaza.
"Banyaknya jumlah korban dengan luka tembak sulit disandingkan dengan
pelaksanaan tindakan terukur hak untuk membela diri," kata Breul
sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.
Sebagai akibat dari peristiwa tersebut, Berlin mengharapkan penyelidikan menyeluruh mengenai insiden tersebut.
Sedikitnya 18 orang Palestina dan lebih dari 1.000 orang lagi cedera
sejak protes dimulai pada 30 Maret di perbatasan antara Jalur Gaza dan
Israel. Demonstrasi lanjutan diumumkan untuk Jumat, yang memicu militer Israel mengancam mereka dengan respons keras.
Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi Zeid Ra'ad
Al-Hussein telah mendesak Israel mencegah penggunaan kekuatan secara
berlebihan atas nama Angkatan Bersenjatanya.
Dua warga Palestina, termasuk seorang wartawan
tewas setelah ditembak tentara Israel dalam bentrokan di perbatasan.
(REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Jakarta, CB -- Dua warga Palestina, termasuk seorang wartawan tewas setelah ditembak tentara Israeldalam bentrokan di perbatasan. Kematian mereka menambah jumlah korban kekerasan terbaru di Jalur Gazamenjadi sembilan orang.
Ribuan
pengunjung rasa mendekati pagar perbatasan di sekitar Jalur Gaza untuk
Jumat kedua berturut-turut. Mereka membakar ban-ban dan melemparkan batu
ke arah tentara Israel, yang membalas dengan gas air mata dan peluru
tajam.
Selain sembilan tewas, sedikitnya 491 orang luka-luka akibat tembakan Israel, kata Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza.
Di antara mereka yang tewas adalah Yasser Murtaja, seorang fotografer yang bekerja untuk kantor berita Ain Media di Gaza. Dia meninggal akibat luka tembak oleh tentara Israel.
Perusahaan
media tempat Murtaja bekerja, memastikan kematiannya. Para saksi
mengatakan dia berada di depan aksi protes di Gaza Selatan saat
tertembak. Sebuah foto yang dilansir AFP memperlihatkan dia tewas dengan mengenakan rompi pers.
Sindikat
Jurnalis Palestina menyatakan lima jurnalis lainnya juga ditembak saat
aksi protes. Meski mereka mengenakan pakaian yang jelas menunjukkan
bahwa mereka wartawan.
Kementerian Kesehatan Gaza juga
mengumumkan kematian Hamza Abdel Aal, 20 tahun, yang ditembak di
Al-Bureij, Gaza tengah. Sembilan korban tewas akan dimakamkan, Sabtu.
Muslim Imran, Presiden Organisasi Kebudayaan Palestina di
Malaysia (PCOM) mengungkapkan jumlah korban tewas selama delapan hari
mencapai 29 orang, 2.850 luka-luka. Dari jumlah tersebut 24 di antaranya
perempuan, 81 anak-anak.
"29 warga Palestina tewas dan 2.850
luka-luka dalam delapan hari. Di antaranya 1.296 akibat peluru tajam dan
79 mengalami luka yang serius.," kata Imran lewat pesan WhatsApp kepada
CNNIndonesia.com, Sabtu (7/4).
Dilansir kantor berita ,
Israel memperkirakan jumlah aksi mencapai 20 ribu orang. Mereka
disebut-sebut ingin menerobos perbatasan.
Namun menurut Imran, aksi tersebut merupakan aksi damai warga
Palestina untuk kembali ke rumah-rumah mereka di Jalur Gaza yang
dikuasai militer Israel sejak 1948.
Aksi damai tersebut dihadang
serangan tentara Israel yang menembak dengan peluru tajam, gas air mata
dan peluru baja berlapis karet. Pada aksi Great Return March (GRM)
pertama yang digelar pada 30 Maret lalu, sebanyak 18 warga Palestina
tewas dan 1.400 lainnya luka-luka.
Aksi GRM adalah upaya serius
para pengungsi Palestina untuk merebut hak-hak mereka untuk kembali ke
tanah yang dicaplok Israel dan menembus pengepungan yang diberlakukan di
Jalur Gaza selama 12 tahun terakhir.
Resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) 194 tertanggal 11 Desember 1948 memberikan dasar hukum bagi GRM.
Dalam
resolusi tersebut dinyatakan dengan jelas bahwa pengungsi Palestina
dapat kembali ke rumah dan tinggal secara damai dengan tetangga mereka.
"Hukum internasional, khususnya dalam kerangka hukum hak-hak pengungsi,
serta prinsip-prinsip hak asasi manusia universal mewajibkan komunitas
internasional untuk membantu para pengungsi kembali ke rumah mereka,"
kata Imran.
Aksi GRM juga menyerukan kepada PBB untuk bertanggung
jawab penuh melindungi para pengungsi Palestina agar dapat kembali ke
Tanah Air-nya. "Setelah 70 tahun penjajahan dan berbagai upaya
diplomatik untuk menyelesaikan konflik, warga Palestina menuntut untuk
mengakhiri tekanan penjajahan aparheid Israel, " kata Imran.
Aksi
GRM menyerukan "Kami lelah menunggu. Kami akan kembali di bawah
konvensi hak asasi manusia internasional." Aksi tersebut rencananya
akan digelar hingga pertengahan Mei, di Hari Bencana atau Nakba,
peringatan dimulainya penjajahan Israel atas tanah Palestina. Presiden
Amerika Serikat Donald Trump disebut-sebut akan berkunjung untuk
meresmikan pembukaan kedutaan AS di Yerusalem, sesuatu yang terlarang
menurut hukum internasional.
Kementerian Kesehatan di Gaza Palestina
menyatakan 9 warga Palestina tewas ditembak tentara Israel dalam aksi
demonstrasi kedua di perbatasan Israel-Gaza. (REUTERS/Ibraheem Abu
Mustafa)
Jakarta, CB -- Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan sembilan warga Palestina tewas ditembak tentara Israel dalam aksi demonstrasi Jumat kedua di perbatasan Israel-Gaza.
Dilansir media Israel, Haaretz,
Sabtu (7/4), Kementerian Kesehatan mencatat 1.070 demonstran Palestina
luka-luka, 293 di antaranya akibat luka tembakan militer Israel. Dua
belas perempuan dan 48 anak-anak termasuk dalam korban luka-luka.
Sebanyak 25 korban yang tertembak dalam kondisi kritis, dan dua tewas akibat luka-lukanya.
Sebanyak 442 demonstran dievakuasi ke rumah-rumah sakit di Gaza.
Lebih banyak lagi yang diobati di lokasi kejadian, sebagian besar karena
terlalu banyak menghirup asap.
Juru bicara militer Israel, Ronen
Manelis menyatakan 20 ribu warga Palestina menggelar aksi protes di
lima tempat di seluruh Jalur Gaza. Para demonstran melempar batu-batu
dan bom molotov ke arah pagar perbatasan.'
Ketegangan di dua sisi perbatasan Gaza-Israel menjelang "Jumat
Api" atau "Ban-ban Jumat", kedua dalam rangkaian aksi "Pawai Pulang",
yang rencananya bakal digelar hingga pertengahan Mei.
Tujuan dari
aksi "Pawai Pulang" adalah untuk menyeberangi pagar perbatasan untuk
kembali ke tanah air Palestina, yang dicaplok Israel tujuh dekade lalu.
Jelang
aksi pawai Jumat, warga Palestina mengumpulkan ribuan ban untuk dibakar
di perbatasan sisi Gaza. Tujuannya menciptakan tirai asap hitam untuk
mengaburkan pandangan para penembak jitu Israel.
GAZA - Pasukan Israel semakin kalap di Gaza
dengan membunuh delapan demonstran Palestina pada hari Jumat. Jumlah
korban tewas terbaru ini menambah daftar korban jiwa di pihak Palestina
menjadi 30 orang sejak demon pekan lalu.
Pejabat kesehatan Gaza mengatakan ratusan demonstran dirawat di rumah sakit pada hari Jumat.
Situasi
di sepanjang perbatasan Gaza semakin bergejolak ketika demonstran
Palestina membakar tumpukan ban untuk membuat asap hitam guna
menghalangi pandangan sniper Israel.
Menurut Kementerian
Kesehatan Gaza, dalam insiden hari Jumat sebanyak 1.070 orang terluka,
termasuk 293 orang yang terkena tembakan pasukan Israel.
Dari 293 korban dengan luka tembak, 25 orang di antaranya berada dalam kondis serius.
Demo
"Great Return March" yang dimulai sejak pekan lalu itu akan berlanjut
hingga beberapa minggu ke depan. Para demonstran menyatakan aksi itu
sebagai pesan kepada dunia bahwa rakyat Palestina tidak akan pernah
melupakan tanahnya yang diduduki Israel.
"Israel mengambil segala
sesuatu dari kami, tanah air, kebebasan, masa depan kami," kata Samer,
27, seorang demonstran Palestina yang menolak memberikan nama lengkap
karena khawatir akan menerima pembalasan dari Israel.
"Saya punya dua anak, laki-laki dan perempuan, dan jika saya mati, Tuhan akan merawat mereka," ujarnya.
Jumlah
pengunjuk rasa pada hari Jumat lebih besar dari pada beberapa hari
terakhir. Militer Israel memperkirakan massa demonstran yang beraksi di
perbatasan Gaza kemarin sekitar 20.000 orang.
Juru bicara pemerintah Israel, David Keyes, menuduh Hamas telah menghasut protes dengan kekerasan di sepanjang perbatasan Gaza.
"Ini
adalah parodi bagi rakyat Palestina bahwa pemerintah Hamas mendorong
rakyatnya untuk menyerang Israel, (kelompok) itu mendorong
orang-orangnya untuk melakukan tindakan kekerasan," katanya, seperti
dikutip Reuters, Sabtu (7/4/2018).
Seorang pejabat
Hamas, Yehya Al-Sinwar, yang berbicara di sebuah perkemahan demonstran
memuji massa Palestina yang tetap berani menghadapi pasukan Israel.
"Kami
akan mencabut perbatasan, kami akan mencabut hati mereka, dan kami akan
berdoa di Yerusalem," katanya sembari menegaskan bahwa demo akan terus
berlanjut.
Sebelumnya, juru bicara Hamas, Hazem Qassem, mendesak para pengunjuk
rasa untuk menjaga agar aksi unjuk rasa berlangsung damai.
"Mempertahankan sifat damai dari protes akan menyerang semua propaganda
Zionis yang rapuh," kata Qassem dalam sebuah pernyataan.
Presiden
Palestina Mahmoud Abbas, yang memegang sedikit kekuasaan di Gaza,
mengutuk apa yang dia gambarkan sebagai "tindakan pembunuhan dan
penindasan Israel terhadap demonstran damai".
Pembunuhan pasukan
Israel terhadap puluhan demonstran Palestina secara brutal telah memicu
kecaman masyarakat internasional dan kelompok-kelompok HAM. Pasukan
Pertahanan Israel (IDF) telah mengerahkan sniper, menggunakan tank dan pesawat tempur untuk membunuh para demonstran di Gaza.
20.000 orang Palestina ikuti aksi di perbatasan Gaza-Israel
Aktivis Palestina mengumpulkan ban untuk
dibakar di sepanjang perbatasan Israel-Gaza, di selatan Jalur Gaza,
Selasa (3/4/2018). (REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa)
Jerusalem (CB) - Sebanyak 20.000 orang Palestina
berdemonstrasi di lima lokasi di sepanjang perbatasan Jalur Gaza-Israel,
puncak kedua pertemuan terbuka anti-Israel selama enam-pekan, yang
dikenal dengan nama "Pawai Akbar Kepulangan".
Pada Jumat pagi, kantor hak asasi manusia PBB mencela penggunaan
kekuatan secara berlebihah oleh tentara Israel, yang diberitakan, selama
protes pekan lalu di Jalur Gaza. Lebih dari 16 orang tewas dan lebih
dari 1.000 orang lagi cedera dalam peristiwa pekan lalu.
Namun, protes pada Jumat lebih kecil dalam jumlah dibandingkan dengan
Jumat lalu, yang diperkirakan diikuti oleh sebanyak 30.000 orang
Palestina.
Militer Israel menanggapi dengan cara pembubaran huru-hara, dan
melepaskan tembakan sejalan dengan doktrin keterlibatan, kata Pasukan
Pertahanan Israel (IDF) di dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Jumat
sore.
Berbagai upaya dilakukan oleh orang Palestina guna menyusup ke dalam
wilayah Israel dengan tameng asap tebal, selain bahan peledak dan bom
api yang dilemparkan ke arah prajurit IDF, kata Xinhua. Orang Palestina
juga berusaha merusak pagar keamanan, kata IDF.
"IDF takkan membiarkan kerusakan apapun pada prasarana keamanan atau
pagar keamanan, yang melindungi warga sipil Israel, dan akan bertindak
melawan perusuh serta pelaku teror yang berusaha melakukannya," katanya.
Asap tebal yang diciptakan oleh ban yang dibakar menghalangi sebagian
pandangan pemrotes, tapi suara tembakan senjata api dan teriakan dapat
terdengar dengan jelas.
"Kami telah menyaksikan banyak upaya untuk menaruh bom di sepanjang
pagar, upaya untuk melintasi pagar dan upaya untuk menyabot pagar," kata
Juru Bicara Militer Isrel Let. Kol. Jonathan Conricus di lokasi di
dekat perbatasan antara Israel Israel dan bagian utara Jalur Gaza.
"Keprihatinan kami ialah HAMAS akan berusaha memanfaatkan kerusuhan ini
sebagai kedok dan mengirim agennya untuk melewati pagar dan kemudian
menyerang sasaran Israel," kata Conricus.
Militer Israel pada Kamis mengancam HAMAS dengan reaksi militer yang
lebih keras terhadap demonstrasi yang direncanakan diselenggarakan Jumat
di perbatasan Israel dan Jalur Gaza.
Jumat pekan lalu, hari pertama aksi "Pawai Akbar Kepulangan", berakhir
dengan tewasnya 16 orang Palestina dan cederanya lebih dari 1.000 orang
lagi, demikian laporan Kementerian Kesehatan Palestina.
NEW DELHI
- India sedang mencari kontraktor pertahanan top dunia yang cocok untuk
memproduksi sekitar 110 pesawat jet tempur. New Delhi ingin membeli
ratusan jet tempur tersebut melalui lelang tender.
Angkatan Udara
India mengumumkan pembukaan persaingan tendera tersebut pada hari Jumat
(6/4/2018). Nilai proyek ratusan jet tempur ini mencapai lebih dari
USD15 miliar.
Boeing, Lockheed Martin, Saab dan Dassault Aviation adalah beberapa kontraktor pertahanan yang diharapkan ikut bersaing.
Ke-110
jet tempur yang akan dibeli harus dibangun di India. Proyek ini bagian
dari upaya Perdana Menteri Narendra Modi untuk membangun basis industri
domestik.
Menurut Angkatan Udara India, 85 persen harus pembuatan jet-jet tempur itu wajib dikerjakan di India oleh Badan Produksi India.
Seorang juru bicara Dassault Aviation yang membuat mesin kembar Rafale menolak berkomentar.
Sebelumnya, kementerian pertahanan setempat telah meminta pernyataan minat dari kontraktor pertahanan Lockheed Martin dan Saab.
Negara
yang jadi rival China di kawasan Asia ini sedang mencari
pesawat-pesawat tempur baru untuk menggantikan pesawat jet tempur MiG
buatan era Soviet yang sudah uzur.
Lockheed Martin Amerika
Serikat (AS) diketahui telah bekerja sama dengan Tata Advanced Systems
India untuk membangun pesawat lokal. Sedangkan Saab Swedia telah
menjalin kemitraan dengan Adani Group.
Kontraktor pertahanan lainnya belum mengumumkan mitra lokalnya sebagai daya tawar untuk merebut proyek besar tersebut.
Menurut pengumuman Angkatan Udara India yang dilansir Reuters, informasi lelang tender terbuka ini berlaku hingga Juli 2018.
Permintaan
untuk proposal akan dikeluarkan setelah evaluasi penawaran dan
negosiasi kontrak. Prosesnya bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Arsip: Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (REUTERS/Carlos Barria)
Texas (CB) - Garda Nasional Texas sudah mulai mengerahkan
pasukannya untuk membantu mengamankan perbatasan Amerika Serikat dengan
Meksiko di selatan saat Presiden Donald Trump belum berhasil membuat
Kongres atau Meksiko bersedia mendanai pembangunan dinding di sepanjang
perbatasan tersebut.
Pengiriman pasukan, yang diumumkan oleh para pejabat Texas, dilakukan
setelah Trump memerintahkan Menteri Pertahanan James Mattis agar meminta
personel Garda Nasional untuk membantu Departemen Keamanan Dalam Negeri
mengamankan perbatasan di empat negara bagian AS di barat daya,
termasuk Texas.
Mattis pada Jumat mengesahkan pendanaan bagi pengerahan 4.000 anggota
pasukan Garda Nasional untuk mejalankan operasi hingga 30 September,
menurut nota Departemen Pertahanan.
Pasukan itu akan berada di bawah "komando dan pengendalian" gubernur masing-masing, bunyi surat keterangan tersebut.
Trump selama ini gagal membujuk pemerintah Meksiko ataupun Kongres AS
untuk secara penuh mendanai pembangunan dinding perbatasan yang
diinginkannya.
Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto pada Kamis mengecam Trump atas rencana itu.
Garda Nasional Tentara Texas mengatakan bahwa 250 personel serta
pesawat, kendaraan dan peralatan pengawas akan dikirimkan ke perbatasan
Texas-Meksiko dalam 72 jam mendatang.
Kepastian rinci soal misi tersebut, termasuk jumlah keseluruhan tentara
yang dikerahkan beserta biayanya, belum ditentukan, kata komandan Garda
Nasional Tentara Texas, Brigadir Jenderal Tracy Norris, dalam acara
jumpa pers.
Garda Nasional telah menjalankan operasi di sepanjang perbatasan selama
berpuluh-puluh tahun. Sekitar 100 anggota Departemen Militer Texas saat
ini ditugaskan di sepanjang perbatasan dengan tugas untuk "mengamati dan
melaporkan", kata Norris.
Di Arizona, sekitar 150 anggota Garda Nasional akan dikirimkan ke
perbatasan pekan depan, kata Gubernur Arizona Doug Ducey pada Jumat
melalui Twitter.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS telah mengidentifikasi kerentanan
keamanan yang bisa ditangani oleh Garda Nasional, kata Mattis dan
Menteri Keamanan Dalam Negeri Kirstjen Nielsen dalam pernyataan bersama
pada Jumat.
Nielsen mengatakan pekan ini bahwa pasukan tersebut tidak akan dilibatkan dalam tugas-tugas penegakan hukum.
Sebagai pendukung, pasukan Garda Nasional akan membantu para personel
Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS dalam menghentikan
imigran-imigran ilegal memasuki wilayah AS, kata Nielsen, demikian
Reuters.
Kapal induk pasukan Pasukan Bela DIri
Maritim Jepang, Izumo, meninggalkan pangkalan laut Yokosuka (latar
belakang) di Perfektur Kanagawa, barat daya Tokyo, Senin (1/5/2017).
(Mandatory credit Kyodo/via REU)
... keadaan pertahanan dan keamanan semakin sulit di sekitar Jepang, pertahanan pada kepulauan kami menjadi mandat penting...
Sasebo/Tokyo (ANTARA News) - Jepang, Sabtu, untuk pertama kalinya
sejak Perang Dunia II, mengerahkan satuan kapal perang Pasukan Bela Diri
Maritim Jepang. Pengerahan pasukan di kepulauan Jepang ini di sepanjang
tepi Laut Cina Timur, yang ditakutkan Tokyo rentan terhadap serangan
China.
Dalam upacara di pangkalan militer dekat Sasebo di pulau barat daya,
Pulau Kyushu, sekitar 1.500 anggota Brigade Tanggap Cepat Amfibi (ARDB),
yang mengenakan samaran, berbaris di luar di tengah cuaca dingin
berangin.
"Mengingat keadaan pertahanan dan keamanan semakin sulit di sekitar
Jepang, pertahanan pada kepulauan kami menjadi mandat penting," kata
Wakil Menteri Pertahanan Jepang, Tomohiro Yamamoto, dalam pidatonya.
Pasukan itu menyimulasikan operasi militer merebut kembali pulau terpencil selama 20 menit dari kekuatan musuh.
Pembentukan brigade laut Jepang dianggap kontroversial, karena unit
amfibi ini dapat memproyeksikan kekuatan militer dan kritikus
memperingatkan hal ini dapat digunakan untuk mengancam negara tetangga
Jepang. Dalam konstitusi Jepang pasca-Perang Dunia Kedua, Jepang tidak
memiliki angkatan perang.
Brigade tersebut merupakan komponen terbaru dari angkatan laut yang
sedang berkembang, mencakup kapal induk helikopter, kapal amfibi,
pesawat terbang militer tiltrotor Bell-Boeing V-22 Osprey
pengangkut pasukan dan kendaraan serbu amfibi, yang dimaksudkan untuk
menghalangi China saat mereka mendorong akses yang lebih mudah ke
Pasifik Barat.
China, yang mendominasi Laut China Selatan, melampaui Jepang dalam hal
pembelanjaan pertahanan. Pada 2018, Beijing, yang mengklaim sekelompok
pulau tak berpenghuni di Laut Cina Timur yang dikendalikan Tokyo, akan
membelanjakan 1,11 triliun yuan (176,56 miliar dolar Amerika Serikat)
untuk angkatan bersenjatanya, tiga kali lipat lebih banyak dari Jepang.
Aktivasi dari 2.100 ARDB yang kuat membawa Jepang selangkah lebih dekat
untuk menciptakan kekuatan yang mirip dengan Unit Ekspedisi Laut Amerika
Serikat (MEU), yang mampu merencanakan dan melaksanakan operasi di laut
yang jauh dari pangkalannya.
"Mereka telah menunjukkan kemampuan untuk menyusun MEU untuk saat ini.
Tetapi untuk memiliki kemampuan MEU yang solid dan kokoh membutuhkan
upaya bersama," menurut Grant Newsham, seorang peneliti di Forum Jepang
untuk Studi Strategis.
"Jika Jepang berpikir hal tersebut, dalam satu tahun atau satu setengah
tahun mereka dapat memiliki kemampuan yang layak," jelasnya.
Newsham, yang membantu melatih pasukan amfibi pertama Jepang sebagai
perwira penghubung kolonel Marinir Amerika Serikat yang ditugaskan ke
Pasukan Bela Diri Darat (GSDF) Jepang, mengatakan, Jepang masih
membutuhkan kapal markas amfibi Angkatan Laut Gabungan untuk
mengoordinasikan operasi serta lebih banyak kapal amfibi untuk membawa
pasukan dan peralatan.
Perencana militer Jepang telah mempertimbangkan beberapa tambahan
tersebut. Angkatan Pertahanan Diri Udara (ASDF) ingin mendapatkan F-35B Lighting II untuk beroperasi dari kapal induk Izumo dan Ise, atau dari pulau-pulau di sepanjang Laut Cina Timur, menurut sumber.
Amerika Serikat pada bulan lalu mengerahkan F-35B Lighting II
untuk operasi pertama mereka di atas kapal penyerangan amfibi USS Wasp,
yang berbasis di Sasebo. Pelabuhan di Kyushu juga merupakan rumah bagi
kapal induk Jepang, Ise, dan dekat dengan basis ARDB.
Secara terpisah, GSDF dapat memperoleh kapal amfibi kecil hingga
sepanjang 100 meter panjang untuk mengangkut pasukan dan peralatan antar
pulau-pulau dan dari kapal ke pantai, menurut dua sumber yang akrab
dengan diskusi itu. Pasukan darat Jepang belum mengoperasikan kapal
mereka sendiri sejak Perang Dunia II.
"Idenya adalah membawa pasukan dan perlengkapan di kapal besar ke pulau
utama Okinawa dan kemudian menyebarkannya ke pulau lain dengan kapal
lebih kecil," kata sumber, yang meminta tidak dikenali karena tidak
berwenang berbicara dengan media.