Jumat, 29 September 2017

Sri Lanka kecam biksu yang menyerang warga Rohingya


Sri Lanka kecam biksu yang menyerang warga Rohingya
Seorang perempuan pengungsi Rohingya yang kelelahan menyentuh pantai setelah menyebrangi perbatasan Bangladesh-Myanmar dengan kapal melalui Teluk Bengal, di Shah Porir Dwip, Bangladesh, Senin (11/9/2017). (REUTERS/Danish Siddiqui)



Kolombo (CB) - Pemerintah Sri Lanka, Rabu (27/9), mengecam sekelompok biksu Buddha radikal yang menyerang pengungsi Rohingya dan menyebutnya "binatang".

Juru bicara kabinet Rajitha Senaratne mengatakan bahwa pemerintah mengecam serangan pada Selasa ke sebuah rumah perlindungan PBB tempat 31 pengungsi Rohingya, termasuk 16 anak dan tujuh perempuan, diberi tempat tinggal.

"Sebagai seseorang yang beragama Buddha, saya malu atas apa yang terjadi," ujar Senaratne kepada wartawan.

"Ibu yang membawa anak-anak kecil dipaksa keluar dari tempat perlindungan mereka yang diserang oleh gerombolan yang dipimpin segelintir biksu," katanya.

Massa tersebut menghancurkan pintu bangunan bertingkat di dekat ibu kota Kolombo, memecahkan jendela dan perabotan saat pengungsi yang ketakutan berkumpul di lantai atas.

Tidak ada laporan korban jiwa di antara pengungsi, yang kemudian dibawa ke lokasi lain, tetapi dua petugas kepolisian mengalami cedera dan dibawa ke rumah sakit.

Senaratne mengatakan bahwa polisi telah diperintahkan untuk mengambil tindakan pendisiplinan terhadap petugas yang tidak berusaha mengendalikan massa.

"Ini bukan yang diajarkan Buddha. Kita harus menunjukkan belas kasihan kepada para pengungsi ini. Biksu yang melakukan serangan itu sebenarnya bukan biksu, tetapi binatang," katanya.

Biksu Buddha Sri Lanka memiliki hubungan dekat dengan rekan ultranasionalis mereka di Myanmar. Keduanya telah dituding mendalangi aksi kekerasan terhadap minoritas muslim di kedua negara, demikian AFP.





Credit  antaranews.com






Senator desak Trump bertindak soal muslim Rohingya


Senator desak Trump bertindak soal muslim Rohingya
Seorang pengungsi pria Rohingya menarik seorang anak kecil saat mereka berjalan ke pantai setelah menyebrangi perbatasan Bangladesh-Myanmar dengan kapal melalui Teluk Bengal, di Shah Porir Dwip, Bangladesh, Minggu (10/9/2017). (REUTERS/Danish Siddiqui)
...

Washington (CB) - Sekelompok senator dari Partai Republik dan Partai Demokrat, Kamis, mendesak pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, agar menggunakan pengaruhnya untuk membantu penanganan krisis Rohingya di Myanmar dan Bangladesh.

Dalam krisis itu, lebih dari 480.000 orang terpaksa mengungsi dari Myanmar.

Sepucuk surat yang sempat dibaca Reuters menunjukkan, empat senator asal Republik dan 17 Demokrat dari Senat, yang beranggotakan 100 orang, membubuhkan tanda tangannya untuk mendesak pemerintahan Trump.

Para anggota itu juga meminta Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson, serta Kepala Badan Amerika Serikat untuk Pembangunan Internasional, Mark Green, agar memberikan bantuan kemanusiaan lebih banyak.

"Walaupun sudah dikecam dunia internasional, pihak berwenang Burma (Myanmar) masih saja membantah (melakukan) kekejaman," demikian bunyi surat itu.

Surat juga mencatat bahwa undang-undang Amerika Serikat yang berlaku saat ini, termasuk UU Global Magnitsky, memungkinkan Trump untuk mengeluarkan sanksi terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pelanggaran hebat terhadap hak asasi manusia. 




Credit  antaranews.com








Korea Utara bantah tuduhan kematian mahasiswa AS akibat penyiksaan


Korea Utara bantah tuduhan kematian mahasiswa AS akibat penyiksaan
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. (KCNA via REUTERS)



Seoul (CB) - Korea Utara, menyatakan, mahasiswa Amerika Serikat, Otto Warmbier, tidak disiksa selama 17 bulan ditahan. Mereka katakan ini sehari setelah dokter koroner Ohio menyatakan kematian Warmblier diakibatkan kekurangan oksigen dan darah ke otak oleh cedera yang tidak diketahui.

Warmbier dihukum 15 tahun kerja paksa karena mencoba mengambil barang yang mengandung slogan propaganda dari hotelnya, kemudian mahasiswa Universitas Virginia tersebut ditahan oleh Korea Utara sejak Januari 2016 sampai dibebaskan pada 15 Juni.

Warmbier meninggal beberapa hari setelah tiba di Amerika Serikat, dan orangtuanya mengatakan anak mereka telah disiksa saat berada di Korea Utara.

Korea Utara telah memberikan perawatan medis kepada Warmbier meskipun sedang menyatakan permusuhannya dengan Amerika Serikat, dan mengklaim tindakan penyiksaan merupakan fitnah tanpa dasar yang ditujukan untuk melawan Korut, demikian juru bicara Kementerian Luar Negeri Korea Utara, seperti yang dikutip kantor berita negara KCNA.


Credit  antaranews.com


Trump tuduh Korut siksa mahasiswa AS Otto Warmbier


Trump tuduh Korut siksa mahasiswa AS Otto Warmbier
Mahasiswa Amerika Serikat Otto Warmbier menangis di ruang sidang di sebuah lokasi tak disebutkan di Korea Utara, dalam foto yang dirilis Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) di Pyongyang, Rabu (16/3/16). Mahkamah Agung Korea Utara menhukum Warmbier, mahasiswa Universitas Virginia berusia 21 tahun, yang ditahan saat sedang berkunjung tersebut, 15 tahun kerja paksa atas kejahatan menentang negara. (REUTERS/KCNA/djo/16)



Washington (CB)  - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (26/9) menuduh Korea Utara (Korut) menyiksa mahasiswa AS yang ditahan di sana, mengatakan bahwa pemuda itu "disiksa di luar batas".

Otto Warmbier (22) meninggal pada Juni beberapa hari setelah dipulangkan dalam kondisi koma secara misterius, menyusul penahanan lebih dari setahun di penjara Korea Utara.

Trump sebelumnya menyalahkan rezim brutal Pyongyang atas penderitaan Warmbier, namun itu pertama kalinya sang presiden secara publik menuduh Korea Utara melakukan penyiksaan dalam kasus tersebut.

Para pejabat AS mengatakan Trump secara pribadi terkejut dengan kematian Warmbier dan komentarnya pada Selasa menambah tekanan terhadap rezim Kim Jong-Un.

Warmbier terbukti bersalah atas pelanggaran terhadap negara karena mencoba mencuri poster propaganda dari sebuah hotel Pyongyang dan dijatuhi hukuman kerja paksa 15 tahun.

"Otto disiksa di luar batas oleh Korea Utara," ujar Trump di Twitter.

Pesannya diunggah menyusul penyiaran wawancara dengan orangtua Warmbier.

"Mereka menculik Otto, mereka menyiksanya, mereka sengaja melukainya. Mereka bukan korban, mereka teroris," kata Fred Warmbier ayah Otto pada Selasa dalam acara "Fox and Friends", demikian AFP.





Credit  antaranews.com











Trump tak layak jadi presiden, kata mayoritas responden sebuah survei


Trump tak layak jadi presiden, kata mayoritas responden sebuah survei
Donald Trump (REUTERS/David Becker)



Washington (CB) - Menurut sebuah survei oleh Quinnipiac University, mayoritas responden mengaku Donald Trump tidak layak menjadi presiden Amerika Serikat dan hanya 36 persen setuju dengan kinerja sang kepala negara di Gedung Putih.

Opini rakyat AS sangat ditentukan oleh partai, jenis kelamin dan ras terkait apakah Trump layak menjabat sebagai presiden, menurut survei yang dirilis pada Rabu (27/9) waktu setempat.

Sebagian besar dari mereka sepakat Trump harus berhenti mengeluarkan pernyataan melalui Twitter.

Sebanyak 69 persen dari 1.412 pemilih yang disurvei secara nasional oleh Quinnipiac menyatakan Trump harus berhenti menggunakan Twitter, sementara 26 persen pemilih mengaku mendukung sang presiden untuk terus melontarkan pernyataan di jejaring sosial tersebut.

Secara keseluruhan, 56 persen responden mengatakan Trump tidak layak menjabat sebagai presiden sementara 42 persen berpendapat ia layak memimpin.

Sebanyak 94 persen pendukung Partai Demokrat mengatakan Trump, yang merupakan kader Republik, tidak layak menjadi presiden sementara lima persen koresponden mengaku ia layak.

84 persen pendukung Republik mengatakan Trump layak memimpin AS sementara 14 persen mengatakan tidak layak.

Sejumlah 49 persen pria AS mengaku Trump layak memimpin sementara 49 persen lainnya mengaku tidak layak. Margin untuk koresponden perempuan yakni 63 persen mengaku layak dan 35 persen mengaku tidak layak.

Sebanyak 50 persen koresponden masyarakat kulit putih mengaku Trump layak menjadi presiden sementara 48 persen mengaku ia tidak layak.

Mayoritas warga kulit hitam mengatakan Trump tidak layak menjadi pemimpin mereka, dengan margin 94 persen berbanding empat persen.

Sebagian besar warga Hispanik dengan margin 60 berbanding 40 persen mengaku Trump tidak layak berada di Gedung Putih.

57 persen dari mereka yang disurvei mengatakan tidak setuju dengan pekerjaan yang dilakukan Trump sebagai presiden dengan 36 persen mengatakan setuju.

Sejumlah 51 persen mengatakan malu memiliki Trump di Gedung Putih sementara 27 persen mengatakan  bangga.

"Tidak ada yang terbalik," kata Tim Malloy, asisten direktur Poll Universitas Quinnipiac.

"Presiden Donald Trump harus menghadapi kenyataan keras bahwa mayoritas pemilih Amerika merasa bahwa dia tidak layak untuk bertugas di kantor tertinggi di negeri ini," imbuhnya.

Jajak pendapat tersebut, yang dilakukan pada 21 hingga 26 September memiliki margin error plus atau minus 3,1 poin persentase, demikian AFP.




Credit  antaranews.com







Dua panda raksasa bertolak dari Chengdu ke Jakarta


Dua panda raksasa bertolak dari Chengdu ke Jakarta
Giant Panda (Reuters)



Chengdu (CB) - Dua panda raksasa telah berangkat dari Wolong National Nature Reserve di Provinsi Sichuan, China barat daya, untuk sebuah proyek kerja sama penelitian selama 10 tahun dengan Indonesia.

Dua panda berusia tujuh tahun itu diterbangkan dari Chengdu ke Jakarta dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia pada Kamis pukul 04.00 waktu setempat, menurut laporan Xinhua.

Panda tersebut lahir di Ya'an Bifengxia, bagian dari Pusat Penelitian dan Konservasi China untuk Panda Raksasa di Sichuan.

Caitao, panda jantan, memiliki berat 127 kilogram, sementara panda betina, Huchun, berbobot 120 kilogram.

Petugas penjaga panda dan dokter hewan akan menemani mereka ke Indonesia.

Caitao dan Huchun akan tinggal di taman panda seluas 4.00 meter persegi di Taman Safari Indonesia, Jawa Barat.

Taman panda terletak 1.700 meter di atas permukaan laut untuk memastikan mereka berada pada ketinggian yang sama dengan tempat asal mereka, kata Jansen Manansang, direktur Taman Safari Indonesia.

Taman hewan tersebut mengirimkan beberapa dokter hewan terlatih dan penjaga hewan ke Wolong pada Agustus untuk mengenal panda.

Pembicaraan mengenai panda dimulai pada tahun 2010 saat China dan Indonesia merayakan hubungan diplomatik yang ke-60.

Sebuah nota kesepahaman ditandatangani oleh perwakilan China Wildlife Conservation Association dan Taman Safari Indonesia pada 1 Agustus tahun lalu di Guiyang, China.

Pusat Penelitian dan Konservasi China telah menjalin hubungan kerja sama penelitian dengan 14 kebun binatang di 12 negara dan wilayah.

Saat ini, sebanyak 33 panda raksasa telah berpartisipasi dalam proyek kerja sama penelitian dan 18 anak panda telah lahir di luar negeri, dengan 11 di antaranya telah dikembalikan ke China, demikian Xinhua.



Credit  antaranews.com




Panda Cai Tao-Hu Chun dikarantina di TSI


Panda Cai Tao-Hu Chun dikarantina di TSI
Seekor giant panda betina bernama Hu Chun berada di dalam kandang saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (28/9/2017). Pemerintah Indonesia melalui Taman Safari Indonesia mendapatkan peminjaman pengembangbiakan (breading loan) sepasang Giant Panda dari pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk sepuluh tahun ke depan. Sepasang panda tersebut bernama Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)



Tangerang (CB) - Badan Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Kementerian Pertanian akan memantau panda Cai Tao (jantan) dan Hu Chun (betina) asal Negeri Tirai Bambu yang baru tiba di Indonesia selama sebulan untuk proses karantina di Taman Safari Indonesia (TSI) 1 Bogor.

"Iya dokter hewan dari Taman Safari Indonesia yang melakukannya dan kita ikut memantau selama masa karantina di TSI Bogor. Ada tim yang memang disipakan untuk karantina kedua panda ini," kata Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani Kementerian Pertanian Mulyanto di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis.

Karantina panda Cai Tao yang berbobot 128 kilogram (kg) dan Hu Chun yang berbobot 113 kg ini, menurut Mulyanto, memang tidak dilakukan di bandara seperti satwa-satwa lainnya, tetapi langsung dilakukan di Rumah Panda Indonesia yang disiapkan TSI 1 Bogor:

Menurut Mulyanto, tim karantina setidaknya tiga hari sekali dalam satu bulan ke depan akan mendatangi TSI 1 Bogor.

Namun demikian ia mengatakan lamanya waktu karantina juga bisa berubah, tidak musti satu bulan. Bisa lebih lama sangat tergantung dengan kondisi fisik maupun psikis satwa endemik yang menjadi lambang satwa dari Negeri Tiongkok ini.

"Karantina pada dasarnya untuk mencari tahu kondisi satwa tersebut, mungkin saja panda jadi anoreksia atau tidak nafsu makan, atau mencret. Itu harus diantispasi," ujar dia.

Panda Cai Tao dan Hu Chun oleh pihak Taman Safari Indonesia telah disiapkan fasilitas Rumah Panda Indonesia yang berada di ketinggian 1.800 mdpl, di sebuah lingkungan alami terpadu yang meniru habitat alami panda raksasa di Tiongkok.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya yang menyambut langsung kedatangan sepasang panda di Terminal Kargo Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta bersama perwakilan Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok mengatakan Pemerintah menunjuk TSI untuk menjalankan peminjaman pengembangbiakan (breeding loan) ini karena percaya lembaga konservasi ini mampu melakukannya.

"TSI sebelumnya juga mampu mengembangbiakkan Komodo, kita percaya juga mampu mengembangbiakkan panda," ujar dia.

Menurut dia, TSI sudah sangat baik mempersiapkan rumah bagi dua panda yang sama-sama lahir pada 2010 ini, dengan areal kurang lebih 1.300 meter persegi ditambah 10 hektare (ha) kebun bambu dengan 20 spesies sebagai pakan panda sejak 2014.





Credit  antaranews.com









Tujuh orang tewas dalam serangan bom mobil di Mogadishu


Tujuh orang tewas dalam serangan bom mobil di Mogadishu
Ilustrasi - Masyarakat menonton sisa mobil yang dipasangi bom dan menewaskan seorang pegawai pemerintah Somalia di Kota Mogadishu, Minggu (9/4/2017). (Reuters)



Mogadishu, Somalia (CB) - Tujuh orang tewas dan 10 orang lagi cedera pada Kamis malam (28/9), dalam ledakan bom mobil di satu pasar padat pengunjung di Mogadishu, Somalia, demikian konfirmasi beberapa pejabat.

Juru Bicara Pemerintah Kota Mogadishu Abditifitah Halane mengatakan kepada wartawan, mobil itu meledak di sebelah satu kendaraan layanan umum di Pasar Hamarweyne.

"Tujuh orang telah tewas dalam serangan tersebut. Semua korban berada di satu kendaraan umum ketika ledakan menghantam kendaraan mereka dan menewaskan mereka," kata Halane, sebagaimana dikutip Xinhua.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan paling akhir di negara Tanduk Afrika tersebut.

Namun, kelompok Ash-Shabaab --yang bersekutu dengan Al-Qaida-- biasanya berada di belakang serangan semacam itu.

Anggota Ash-Shabaab diusir dari Ibu Kota Somalia, Mogadishu, oleh pasukan pemelihara perdamaian Uni Afrika (AMISOM) pada 2011, tapi masih melancarkan serangan setiap hari terhadap pangkalan AMISOM dan pemerintah termasuk tempat umum.





Credit  antaranews.com







Kamis, 28 September 2017

Maduro Perintahkan Militer Venezuela Siaga di Tengah Ancaman AS



Maduro Perintahkan Militer Venezuela Siaga di Tengah Ancaman AS
Presiden Venezuela Nicolas Maduro meminta militernya siaga di tengah ancaman AS. Foto/Istimewa



CARACAS - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, telah mendesak angkatan bersenjata nasional "siap" untuk mempertahankan kedaulatan dan rakyat negara tersebut. Hal itu dilakukan di tengah ancaman oleh Amerika Serikat (AS).

"Kami secara terang-terangan terancam oleh kerajaan kriminal paling banyak dalam sejarah umat manusia," kata Maduro, merujuk pada AS seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (28/9/2017).

Pemimpin Venezuela tersebut menyampaikan sebuah pidato di parade militer yang diadakan di pangkalan udara El Libertador di negara bagian Aragua. Parade itu dilakukan  dalam rangka memperingati pembentukan Komando Strategis Operasional angkatan bersenjata Venezuela.

Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Angkatan Darat Venezuela harus menjamin perlindungan dan memiliki senapan, rudal serta tank yang siap "diminyaki" untuk melindungi setiap inci wilayah Venezuela.

"Masa depan kemanusiaan tidak bisa terletak pada ancaman serangan nuklir atau invasi militer," kata pemimpin Venezuela tersebut dalam pidatonya. Sebaliknya, hubungan internasional harus didasarkan pada rasa hormat dan solidaritas.

Maduro juga mengatakan bahwa negaranya tidak mengebom siapa pun atau mencampuri urusan dalam negeri negara manapun.

Komentar tersebut muncul di tengah cukup rendahnya hubungan antara kedua negara. Ketegangan memuncak menyusul pemilihan Majelis Konstituante Venezuela pada bulan Juli lalu. AS menyebut pemilihan tersebut tidak sah, menuduh kepemimpinan Venezuela "meremehkan demokrasi."

Meskipun pemilihan diadakan setelah berbulan-bulan demonstrasi jalanan dan bentrokan, lebih dari 8 juta orang berpartisipasi di dalamnya, memberikan suara mereka untuk 545 kandidat yang bertugas menyusun undang-undang dasar baru. Di tengah demonstrasi, Maduro dan juga pejabat lainnya mengklaim bahwa kerusuhan tersebut sebagian disebabkan oleh AS.

Setelah pemilihan, AS memberlakukan beberapa putaran sanksi terhadap Venezuela, terutama yang menargetkan sektor energi di negara kaya minyak ini. Baru-baru ini, Presiden AS Donald Trump menambahkan negara Amerika Selatan itu melakukan larangan terbang baru bersama Korea Utara (Korut), dengan alasan "ancaman terorisme".

Pada hari Selasa, Trump juga meminta Uni Eropa untuk bergabung dalam menjatuhkan sanksi kepada pemerintah Maduro. Tindakan AS memicu kemarahan Venezuela, yang menyebut tindakan Washington sebagai terorisme politik dan psikologis serta agresi.

Menteri luar negeri Venezuela, Jorge Arreaza, mencerca Trump dalam sebuah postingan di Twitter. Arreaza menuduh Trump mendedikasikan dirinya secara obsesif untuk menyerang Venezuela alih-alih menangani kebutuhan orang-orang di Puerto Rico yang dilanda badai. 


Dia juga mengkritik presiden AS karena posisi intervensi dan dukungannya terhadap elemen kekerasan dan ekstrimis di Venezuela.



Credit  sindonews.com





Rusia Hancurkan Senjata Kimia, Putin Sindir AS



Rusia Hancurkan Senjata Kimia, Putin Sindir AS
Rusia menghancurkan cadangan terakhir senjata kimia miliknya. Foto/Istimewa



MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin langsung penghancuran senjata kimia terakhir yang dideklarasikan negaranya pada hari Rabu. Ia menggambarkannya sebagai sebuah peristiwa bersejarah.

Dalam kesempatan yang sama, Putin mengeluhkan bahwa Amerika Serikat (AS) telah gagal untuk membersihkan gudang senjata kimia miliknya sendiri.

Baik Rusia dan AS menyimpan stok terbesar senjata kimia di dunia. Kedua negara itu seharusnya menghancurkan semua senjata kimia mereka pada tahun 2012 berdasarkan kesepakatan internasional, Konvensi Senjata Kimia, yang mereka tandatangani pada tahun 1993 dan mulai berlaku pada tahun 1997. Batas akhir untuk penghapusan senjata kimia pada awalnya ditetapkan pada tahun 2007. Namun, dengan kedua negara yang tidak mendekati tujuan tersebut, tenggat waktu diperpanjang hingga 2012.

Baik Rusia maupun Amerika Serikat juga tidak memenuhi tenggat waktu tersebut, walaupun Putin pada hari Rabu menyatakan bahwa Rusia tiga tahun lebih cepat dari tenggat waktu 2020 yang ditetapkan untuk dirinya sendiri.

Televisi pemerintah menunjukkan Putin memerintahkan pejabat di sebuah pusat penghancuran di desa Rusia Tengah Kizner untuk membongkar roket terakhir yang mengandung zat kimia mematikan. Roket hijau, masing-masing dihancurkan oleh mesin di dalam wadah tertutup, berisi kata-kata "Perpisahan, senjata kimia" yang ditulis dengan warna putih dalam bahasa Rusia.

"Amerika Serikat sayangnya tidak memperhatikan batas waktu untuk menghancurkan senjata kimia berdasarkan kewajiban perjanjian. Mereka telah mendorong tanggal tersebut tiga kali, dengan alasan kekurangan dana anggaran. Terus terang, ini terdengar aneh, tapi terserah mereka," kata Putin seperti dikutip dari New York Times, Kamis (28/9/2017).

Valery Kapashin, kepala agen Rusia yang bertanggung jawab atas penyimpanan dan penghancuran senjata kimia, mengatakan kepada Putin melalui link video ke rumah presiden di luar Moskow: "Kamerad komandan! Senjata kimia Federasi Rusia sekarang telah sepenuhnya dihancurkan. "

Di Washington, seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa AS sepenuhnya mematuhi perjanjian tersebut dan terus menghancurkan sisa persediaannya, yang disimpan di Pueblo, Colorado, dan Richmond, Ky. "Amerika Serikat tetap berkomitmen untuk penghancuran total stok senjata kimia yang diumumkan pada akhir tahun 2023," kata pejabat tersebut.

Hamid Ali Rao, Wakil direktur Organisasi Larangan Senjata Kimia, sebuah badan yang berbasis di Den Haag yang mematuhi konvensi 1993, menyatakan bahwa tindakan tersebut sebuah peristiwa yang benar-benar penting.

Dia mengatakan bahwa itu menandakan penghapusan semua stok bahan kimia yang diumumkan oleh Federasi Rusia. 




Credit  sindonews.com







Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi




Gudang penyimpanan amunisi tank meledak di pangkalan militer di kota Balaklia, Ukraina, 24 Maret 2017. Sebanyak 20.000 orang diungsikan ke tempat yang lebih aman. AP/Ministry of Emergency Situations

CBKyev - Lebih dari 30 ribu orang di kota Kalinovka, wilayah Vinnytsia, dievakuasi karena kebakaran besar-besaran yang melanda gudang senjata militer Ukraina.
Kobaran api terlihat di gudang, yang menampung sekitar 188.000 ton amunisi selain  meriam serta senjata ringan dengan beberapa roket terlihat terbang setelah dipicu api.

Sedikitnya dua wanita yang tinggal di dekat gedung senjata ini dirawat di rumah sakit karena terkena peluru. Lebih dari seribu petugas pemadam kebakaran dengan penjaga nasional mencoba mengendalikan api.
"Banyak rumah telah hancur, ada korban jiwa," kata seorang wanita setempat, menambahkan bahwa banyak ternak terbunuh dalam insiden itu.

Kebakaran gudang yang berdiri di area seluas 60 hektar, yang merupakan gudang senjata  terbesar di Ukraina, terjadi pada Selasa, 26 September 2017, sekitar pukul 10 malam waktu setempat.
Seorang juru bicara polisi, Yaroslav Trakalo, mengatakan kepada portal berita Pravda, lebih dari 30.000 orang di sekitar kamp militer dipindahkan dan 180 diantaranya mendapat perawatan di sebuah rumah sakit terdekat.
Sebagai tindakan pencegahan, pihak berwenang Ukraina telah menutup wilayah udara dalam radius 50 km di kota itu.
Pihak berwenang telah memerintahkan petugas polisi dari daerah Vinnytsia, Zhytomyr dan Khmelnytsky untuk bergegas ke lokasi kejadian . Polisi menutup jalan menuju Kalinovka dan sekarang membersihkan penduduk kota dan desa-desa sekitarnya karena amunisi terus meledak.
Media setempat melaporkan seorang pejabat senior pemerintah Ukraina mengklaim kebakaran itu kemungkinan disebabkan bom, yang jatuh dari pesawat tidak berawak.
Vinnytsia terletak jauh dari bagian timur Ukraina di mana pasukan Kyev telah memerangi pemberontak separatis pro-Rusia sejak tahun 2014 dalam sebuah konflik yang telah menyebabkan sepuluh ribu orang tewas.
Maret lalu, ledakan selama beberapa hari mengguncang depot senjata di dekat kota Balakliya di timur Ukraina di provinsi Kharkiv, yang berbatasan dengan Rusia. Satu orang terbunuh.
Pada saat itu, pihak berwenang Ukraina menuding Moskow dan separatis memicu ledakan itu dari bom yang dijatuhkan pesawat tidak berawak (drone).




Credit  tempo.co








Begini Isi dan Fungsi War Bag di Korea Selatan





Warga menonton sebuah program berita TV yang melaporkan peluncuran rudal Korea Utara, di Stasiun Kereta Seoul di Seoul, Korea Selatan, 29 Agustus 2017. Ini merupakan rudal Korea Utara pertama yang berhasil melintasi Jepang sejak April 2009 saat Pyongyang

CB, Seoul - Dengan adanya penngkatan terhadap kemungkinan terjadinya perang di Semenanjung Korea, warga Korea Selatan telah mengantisipasinya dengan membeli alat perlengkapan untuk bertahan hidup atau WarBag.
WarBag berisi berbagai keperluan dasar untuk jangka waktu tertentu yang dibutuhkan saat terjadi perang.

Biasanya di dalam WarBag terdapat ransum, selimut, kantung tidur ultra ringan, peralatan medis, masker gas, helm, radio portabel, lentera, kompas, jas hujan, hot pack dan pisau Swiss Army. Tipe-tipe WarBag disesuaikan ukuran waktu untuk 72 jam hingga 2 minggu tergantung kebutuhannya.
Untuk WarBag ukuran besar harganya di e-Bay Korea bisa mencapai US$ 459 atau Rp 6,1 juta.

Minat terhadap WarBag dan persiapan perang juga meningkat di kalangan masyarakat umum.
Seperti yang dilansir Korea Times pada 26 September 2017, pencarian "tas kelangsungan hidup" di situs portal belanja online terbesar Korea Selatan e-Bay meningkat.
Pencarian dengan tanda pagar atau tagar #survivalbackpack menjadi trending di Instagram Korea dengan menghasilkan gambar perangkat serta informasi terkait.
Video penggunaan WarBag juga banyak dibagikan di YouTube.
Beberapa warga Korea Selatan mengatakan bahwa video itu dapat membantu mendidik orang tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi perang, sementara yang lain pesimis, mengatakan bahwa tas sederhana tidak akan membantu jika ada bom nuklir yang dijatuhkan di negara ini.
Situs belanja online, Auction, juga melaporkan permintaan perlengkapan pertolongan pertama saat pertempuran di Korea Selatan meningkat 77 persen. Sementara radio portabel melonjak 46 persen antara 2-5 September, waktu Korea Utara melakukan uji coba nuklir keenam dan terkuatnya.




Credit  tempo.co







Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag




Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon

CB, Jakarta - Warga Korea Selatan memborong  perlengkapan pertahanan darurat menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea. Beberapa di antaranya bahkan membeli ransel untuk kelangsungan hidup dari perang nuklir atau WarBag.
Warga Korea Selatan termasuk artis yang telah membeli WarBag itu, lantas memamerkannya di media sosial, termasuk video tutorialnya di YouTube. Pencarian untuk WarBag di situs berbagi video itu menghasilkan lebih dari 7.400 video yang diunggah sejak awal tahun.

Kang Yoo-mi, komedian Korea Selatan yang terkenal, mempostingvideo berjudul, "Saya telah membeli sebuah WarBag!". Postingannya itu ditayangkan lebih dari 560.000 kali hanya dalam waktu kurang dari sebulan.
Dalam video,  Yoo-mi terlihat berlari mengelilingi rumahnya sebelum menjelaskan beberapa isi tasnya yang unik.
"Alasan saya membeli tas kelangsungan hidup adalah karena saya tidak bisa menggali tempat perlindungan bom," kata Yoo-Mi, seperti yang dilansir 9News.com.au pada 26 September 2017. "Tapi setidaknya saya bisa melakukan banyak persiapan ini, dan juga (jika perang pecah), saya benar-benar bisa bertahan."
Beberapa warga Korea Selatan mengatakan,  video-video ini sangat membantu dalam mendidik orang tentang apa yang harus dilakukan jika terjadi perang. Namun yang lain pesimis, mengatakan tidak banyak yang bisa mereka lakukan jika bom itu adalah nuklir.
WarBag biasanya mengandung ransum makanan, perlengkapan pertolongan pertama, alas tidur ringan dan radio yang dioperasikan dengan tangan. Namun ada juga yang berisi masker gas beracun, tergantung harganya.

Situs belanja online, Auction, juga melaporkan permintaan jatah tempur meningkat 77 persen, sementara radio portabel melonjak 46 persen antara 2-5 September. Ini terjadi setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir keenamnya.
Warga Korea Selatan, yang terjebak di tengah perang antara Korea Utara dan Amerika bersikap pesimis mengenai risikonya. Tapi dengan meningkatnya perang kata-kata yang menghasut antara Pyongyang dan Washington, pembelian persediaan bertahan hidup di Seoul merupakan tanda-tanda mulai adanya kekhawatiran.
Saran dari Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan juga mendorong peningkatan pembelian WarBag. Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan menyarankan warga untuk menyiapkan setidaknya satu WarBag per keluarga, yang dapat mempertahankan mereka setidaknya selama 72 jam. Ketegangan memuncak di Semenanjung Korea, sejak uji coba nuklir keenam dan terbesar Pyongyang pada 3 September 2017.


Credit  tempo.co



Hadapi Perang, Manajemen Gedung di Korea Selatan Berikan Tips




Tower Palace di Dogok-dong, Gangnam-gu, Seoul. koreatimes.co.kr

CB, Jakarta - Ancaman perang yang dilancarakan Korea Utara terhadap Korea Selatan membuat rakyat Negeri Gingseng tersebut gelisah. Untuk itu, Seoul menyiapkan sejumlah tips kepada penghuni hotel, kompleks permukiman dan kawasan komersial mewah menghadapi berbagai kemungkinan, termasuk perang di Semenanjung Korea.
Korea Times dalam laporannya Selasa, 26 September 2017, menyebutkan, kantor manajemen Tower Palace di Dogok-dong, Gangnam-gu, telah menggelar pertemuan dengan para penghuni pada 18 September 2017.
Mereka memberikan tips terhadap warga yang tinggal di kompleks terkaya di Seoul itu, apa yang harus mereka lakukan bila ada peringatan dini.
Warga diminta belajar apa yang perlu dikerjakan ketika mereka mendengar alarm serangan udara, gas beracun atau peringatan perang ketika mereka berada di dalam kota.
Warga juga diminta belajar apa saja yang perlu dikemas untuk menghadapi peristiwa darurat, termasuk menyiapkan ransel ukuran besar, masker gas, cadangan makanan selama dua minggu, menyiapkan dua botol air berisi dua literan, foto keluarga yang sudah dilaminasi, paspor dan uang kontan.
Penghuni kompleks yang tinggal di tujuh gedung terdiri dari 2.600 kamar mewah meminta kepada menajemen gedung di Korea Selatan selalu memberikan informasi kepada mereka.


Credit  tempo.co





Rudal dan Jet Tempur Korea Utara Jadul untuk Tembak Pesawat AS




Kim Jong Un memberikan bimbingan lapangan selama latihan peluncuran roket balistik oleh unit artileri Hwasong Angkatan Strategis KPA, dalam foto yang dirilis di Pyongyang, 6 September 2016. REUTERS/KCNA

CB, Jakarta -Korea Utara mengancam akan menembak jatuh pesawat tempur Amerika Serikat yang mendekati wilayahnya pada pekan lalu. Namun  ahli militer mengatakan ini sulit dilakukan militer Korea Utara karena sistem pertahanan udara yang dimilikinya sebagian besar berasal dari era perang dingin.
Pesawat bomber miliki AS, yang melakukan unjuk kekuatan Sabtu lalu terbang di atas wilayah timur Korea Utara dengan kawalan dari empat pesawat tempur di kawasan udara internasional. Penerbangan ini menjadi penerbangan dengan jarak terjauh yang ditempuh pesawat tempur AS di wilayah Korea Utara sepanjang abad 21.

Pesawat bomber supersonik B -1B memiliki sistem pengacau radar elektronik dan biasanya selalu dikawal empat pesawat tempur F-15. Menurut Bruce Bennett, seorang Ahli Militer di Rand Corporation, empat pesawat pengawal ini memiliki kemungkinan besar memenangkan pertarungan udara jika harus melawan pesawat tempur Korea Utara yang sudah tua.
“Jika Korea Utara mencoba membanjiri F-15 dengan mengirim pesawat tempur dalam jumlah besar, Amerika Serikat akan mengetahui bahwa itu sedang terjadi, dan memilih untuk terbang meninggalkan Korea Utara menuju Jepang,” kata Bennett.

Korea Utara mungkin dapat menembakkan rudal dari permukaan ke pesawat AS, namun hal itu akan sangat jarang terjadi. Menurut ahli, rudal dengan jarak tempuh yang panjang sangat kecil kemungkinan dapat mengenai sasaran yang berada di luar wilayah udara Korea Utara.
“Jika pesawat tempur AS terbang di luar garis pantai, mereka akan aman,” ucap Michael Elleman, seorang ahli rudal dari International Institute for Strategic Studies.
Pada tahun 1969 Korea Utara berhasil menembak jatuh sebuah pesawat tempur milik Angkatan Laut AS yang sedang melakukan misi pengintaian. Pesawat itu jatuh 90 mil dari garis pantai Korea Utara dan menewaskan 31 awak pesawat.
Namun dalam peristiwa itu pesawat yang digunakan AS diproduksi tahun 1940-an. Sedangkan jet terbaru AS saat ini dilengkapi sistem pengecoh, yang membuat Korea Utara tidak dapat menggunakan radar untuk melacak mereka.
Pada hari Sabtu, 23 September, Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho, mengatakan Amerika Serikat mendeklarasikan perang dengan mengirim sebuah pesawat bomber di wilayah pesisir timur Korea Utara. Ri Young Ho juga mengatakan Korea Utara berhak melakukan pertahanan, termasuk menembak jatuh pesawat tempur AS yang berusaha mendekati wilayahnya.


Credit  tempo.co


Korea Utara Pindahkan Pesawat Tempur, Bersiap Perang?






CB, Jakarta - Korea Utara telah memindahkan pesawat tempurnya dan meningkatkan pertahanan di pantai timur setelah Amerika Serikat mengirim jet pengebom B-1B ke Semenanjung Korea akhir pekan lalu.
Hal tersebut diungkapkan seorang sumber dari badan intelijen Korea Selatan pada hari Selasa, 26 September 2017.
"Amerika Serikat tampaknya telah mengungkapkan rute penerbangan jet militernya dengan sengaja karena Korea Utara tampaknya tidak sadar," demikian lapor sumber tersebut, seperti yang dilansir Reuters pada 26 September 2017.

Dinas Intelijen Nasional Korea Selatan belum mengkonfirmasi laporan tersebut.
Penguatan sistem pertahanan Korea Utara dilakukan setelah pada Senin, 25 September 2017, Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong Ho menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mendeklarasikan perang. Dengan demikian Pyonyang merasa memiliki hak menembak jatuh bomber Amerika jika memasuki wilayah Korea Utara.

Pernyataan keras Ri Yong Ho itu disampaikan menanggapi pidato Trump di Sidang Umum PBB pekan lalu disusul cuitan di akun Twitter pada Sabtu, 23 September 2017. Trump, melalui akun Twitter, memperingatkan para menteri dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bahwa kepemimpin mereka "tidak akan bertahan lama" jika mereka terus menerus melakukan ancaman dan mendeklarasikan perang.
Namun, juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, menolak tudingan Korea Utara. Amerika sama sekali tidak pernah mendeklarasikan perang, seraya menyebut bahwa tuduhan tersebut konyol.



Credit  tempo.co





AS Bakal Sebar Aset Militer Strategisnya di Semenanjung Korea



AS Bakal Sebar Aset Militer Strategisnya di Semenanjung Korea
Salah satu aset militer strategis AS, pesawat pembom B-52. Foto/Istimewa



SEOUL - Amerika Serikat (AS) berjanji untuk menyebar aset militer strategisnya di dekat Semenanjung Korea di tengah meningkatnya ketegangan dengan Korea Utara (Korut). Kepala Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan (Korsel), Chung Eui-yong mengatakan, penyebaran perangkat keras AS dapat dimulai pada akhir tahun ini.

"AS telah berjanji untuk memperluas penggelaran rotasional aset strategisnya di dekat semenanjung Korea," kata Chung. Dia menyampaikan klaim tersebut setelah didesak apakah ada "celah" dalam aliansi dengan AS.

"Penyebaran akan dimulai sejak akhir tahun ini, dan ini akan membantu kita memperluas kemampuan pertahanan kita," lanjut Chung seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (28/9/2017).

Chung tidak spesifik tentang jenis perangkat keras militer mana yang mungkin dikirim AS. Dalam debat pertahanan Korsel, "aset strategis" AS dapat merujuk pada apapun mulai dari kunjungan kapal induk, kapal selam bertenaga nuklir, bom berat, dan bahkan pesawat tempur stealth dan sistem pertahanan rudal. Pentagon tidak menanggapi permintaan klarifikasi mengenai hal ini.

Pembicaraan mengenai penumpukan militer di sekitar semenanjung Korea terjadi setelah meningkatnya eskalasi dalam perang kata-kata antara Donald Trump dan Kim Jong-un pekan lalu. Puncaknya sebuah klaim pada hari Senin oleh menteri luar negeri Korut, Ri Yong-ho, bahwa Trump telah "mengumumkan perang" dalam sebuah tweet sehari sebelum mengatakan bahwa pemimpin rezim tersebut "tidak akan lama lagi".

Ri mengatakan negaranya akan dibenarkan untuk menembaki pembom AS, bahkan jika mereka berada di wilayah udara internasional. Dalam sebuah demonstrasi kekuatan pada hari Sabtu, pembom B-1B AS dan pendamping tempur terbang di lepas pantai Korut di utara zona demiliterisasi yang memisahkan bagian utara dan selatan semenanjung, untuk pertama kalinya abad ini.

Dalam beberapa hari terakhir, Korut dilaporkan memperkuat pertahanan di pesisir timurnya dengan memindahkan pesawat, bahan bakar dan perlengkapan militer lainnya.

Korsel sedang mengupayakan jaminan baru terhadap jaminan pertahanan AS saat Korut bergerak menuju pembangunan hulu ledak nuklir yang cukup kecil untuk memasang sebuah rudal yang mampu mencapai daratan AS. Jika terjadi konflik, kota-kota AS akan berisiko jika Washington turun tangan ke pihak Korsel - meningkatkan keraguan di Seoul mengenai apakah pemerintah AS pada akhirnya akan mengambil risiko itu.

Beberapa politisi di Korea Selatan telah menyerukan pemindahan senjata nuklir taktis AS di semenanjung, namun sampai saat ini, seruan semacam itu telah ditolak oleh AS. 



Credit  sindonews.com









Korut Kerahkan Jet Tempur, Trump Kembali Ancam Aksi Militer


Korut Kerahkan Jet Tempur, Trump Kembali Ancam Aksi Militer 
Presiden Trump kembali melontarkan ancaman bagi Korea Utara. (REUTERS/Jonathan Ernst)


Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Donald Trump kembali mengeluarkan peringatan bagi Korea Utara pada Selasa waktu setempat (26/9), mengatakan Amerika Serikat siap menggunakan langkah militer jika diperlukan.

Berbicara di samping Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy, Trump menegaskan bahwa AS "benar-benar siap" jika harus menggunakan opsi militer dan itu akan "menghancurkan" Korut.

"Jika kami mengambil opsi itu maka itu akan menghancurkan--menghancurkan--Korea Utara," kata Trump di Rose Garden dalam konferensi pers. "Itu yang disebut opsi militer."


"Dia bertindak sangat buruk," kata Trump merujuk pada pemimpin Korut, Kim Jong-un. "Dia mengatakan hal-hal yang semestinya tidak pernah dia katakan."

Ancaman itu dilontarkan setelah dua sumber mengatakan kepada CNN bahwa Korut memindahkan sejumlah jet tempur, tangki bahan bakar eksternal dan peluru kendali udara-ke-udara ke pesisir timur untuk menggenjot kesiapan militer.

Langkah itu terlihat pada citra satelit Amerika Serikat dan dianggap AS sebagai upaya Korut menggenjot kesiapan militernya di sektor timur. Pengerahan ini memungkinkan pesawat untuk terbang ke arah timur lebih jauh dari biasanya.

Gambar yang diperoleh sejauh ini menunjukkan pesawat Mig-29 di bandara yang berada di pesisir timur Korut. Sejumlah rudal dan tangki bahan bakar ada pada pesawat itu, tapi untuk saat ini, tidak ada satu pun jet yang dipasangkan kedua peralatan itu sekaligus.

Pada Senin, Korea Utara telah mengancam untuk menembak jatuh pesawat AS yang terbang di dekat garis pantainya, walaupun berada di ruang udara internasional.

Para sumber mengatakan AS masih memiliki pemantauan udara dan kemampuan radar yang mencukupi di kawasan untuk memantau jika ada pesawat yang lepas landas dari Korea Utara.


Trump mengatakan AS merespons provokasi Kim, namun menegaskan jawabannya itu hanya merespons retorika Pyongyang. Dia juga menyesalkan situasi di sana, mengatakan ada "kekacauan" yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya.

"Saya akan menyelesaikan kekacauan itu," kata Trump. "Kita lihat apa yang akan terjadi."






Credit  cnnindonesia.com






Pemerintah Palestina Mulai Pegang Kendali Atas Gaza



Pemerintah Palestina Mulai Pegang Kendali Atas Gaza
Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengatakan, pemerintah Palestina saat ini mulai memikul tanggung jawabnya di Jalur Gaza. Foto/Istimewa



RAMALLAH - Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah mengatakan, pemerintah Palestina saat ini mulai memikul tanggung jawabnya di Jalur Gaza. Ramallah mulai pegang kendali atas Gaza, setelah Hamas sepakat untuk membubarkan pemerintahan mereka di Gaza, sebagai syarat pembicaraan damai.

Berbicara di sebuah rapat kabinet di Ramallah, Hamdallah mengatakan bahwa pemerintah akan membentuk sejumlah komite menteri untuk mengawasi penyerahan pos perbatasan, keamanan, dan departemen pemerintah di wilayah yang telah diperintah oleh kelompok Hamas sejak 2007.

"Komite juga akan menindaklanjuti dan menangani masalah administratif dan hukum dari keretakan antar kedua pihak di Palestina," ucap Hamdallah, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (27/9).

Hamdallah sendiri dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Gaza dalam waktu dekat. Dia berada di Gaza untuk memimpin sebuah rapat kabinet untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

Seperti diketahui, telah terjadi perpecahan selama satu dekade terakhir antara Gaza dan Tepi Barat yang diduduki sejak Hamas menguasai daerah kantung pantai, menyusul perselisihan internal yang dipicu oleh kemenangan Hamas dalam pemilihan tahun 2006, yang ditolak oleh kelompok Fatah  dan masyarakat internasional.

Meskipun beberapa putaran perundingan persatuan, kesepakatan tentang pemerintah persatuan untuk mengakhiri perpecahan antara Gaza dan Tepi Barat belum diimplementasikan sebelumnya.

Hamas pekan lalu telah menyepakati sejumlah syarat untuk diadakannya pembicaraan damai, yang merupakan awal dari pembicaraan mengenai pemerintah persatuan, dan juga pemilu selanjutnya di Palestina. 




Credit  sindonews.com







Barzani Minta Dunia Internasional Hormati Referendum Kurdi



Barzani Minta Dunia Internasional Hormati Referendum Kurdi
Presiden Kurdi Irak, Masoud Barzani meminta kepada dunia internasional untuk menghormati referendum kemerdekaan yang berlangsung di wilayahnya. Foto/Reuters



ERBIL - Presiden Kurdi Irak, Masoud Barzani meminta kepada dunia internasional untuk menghormati referendum kemerdekaan yang berlangsung di wilayahnya. Dalam referendum yang berlangsung Senin lalu itu, mayoritas warga Kurdi Irak memutuskan ingin merdeka dari Baghdad.

Dalam pidato pertama pasca referendum, pemimpin Pemerintah Kurdi Irak atau KRG tersebut menyatakan jutaan orang terlibat dalam pemungutan suara pada Senin, dan dunia internasional harus menghormati pilihan mereka.

"Kami mungkin menghadapi kesulitan, tapi kami akan mengatasinya. Kami kekuatan dunia untuk menghormati kehendak jutaan orang yang memberikan suara dalam referendum," kata Barzani, seperti dilansir Reuters pada Rabu (27/9).

Di kesempatan yang sama, dia juga meminta pemerintah pusat Irak di Baghdad untuk terlibat dalam dialog serius mengenai hasil referendum, dan bukannya mengancam KRGi dengan sanksi.

Sebelumnya, Perdana Menteri Irak Haider el-Abadi menyatakan, pihaknya tidak akan melakukan pembicaraan dengan KRG mengenai hasil referendum kemerdekaan yang terjadi di wilayah otonomi Irak itu.

Abadi menuturkan, untuk saat ini pihaknya belum siap untuk melakukan pembicaraan dalam bentuk apapun dengan KRG mengenai hasil referendum tersebut. Hasil referendum itu sendir menggambarkan kalau mayoritas penduduk Kurdi menginginkan merdeka dari Irak. 




Credit  sindonews.com






Referendum, Warga Kurdi Pilih Merdeka dari Irak



Referendum, Warga Kurdi Pilih Merdeka dari Irak
Warga Kurdi Irak mengibarkan bendera dan bergembira setelah hasil referendum mendukung kemerdekaan penuh dari Irak. Foto/Istimewa



BAGHDAD - Warga yang tinggal di Irak utara mendukung kemerdekaan untuk Wilayah Kurdistan dalam referendum kontroversial hari Senin. Komisi pemilihan mengatakan 92% dari 3,3 juta orang Kurdi dan non-Kurdi yang memberikan suara mereka mendukung pemisahan diri.

Pengumuman hasil referendum tersebut tetap diumumkan meski ada seruan terakhir agar hasilnya "dibatalkan" dari perdana menteri Irak. Haider al-Abadi mendesak orang Kurdi untuk melakukan dialog dengan Baghdad "dalam kerangka konstitusi".

Pemimpin Kurdi mengatakan suara "Ya" akan memberi mereka mandat untuk memulai negosiasi pemisahan diri dengan pemerintah pusat di Baghdad dan negara-negara tetangga seperti dikutip dari BBC, Kamis (28/9/2017).

Sementara itu, parlemen Irak meminta perdana menteri untuk mengerahkan tentara ke wilayah Kirkuk yang kaya minyak dan daerah-daerah sengketa lainnya yang dipegang oleh pasukan Kurdi.

Pejuang Peshmerga Kurdi menguasai Kirkuk, sebuah wilayah multi-etnis yang diklaim oleh pemerintah pusat Kurdi dan pemerintah pimpinan Arab, ketika militan jihad dari negara Islam disebut (ISIS) menyapu seluruh Irak utara pada tahun 2014 dan tentara Irak ambruk.

Referendum tersebut diadakan di tiga provinsi Irak yang membentuk Wilayah Kurdistan, dan juga "wilayah Kurdistan di luar wilayah administrasi".

Pejabat komisi pemilihan mengatakan pada sebuah konferensi pers di Irbil pada hari Rabu sore bahwa 2.861.000 orang telah memilih "ya" untuk merdeka dan 224.000 telah memilih "tidak". Jumlah pemilih adalah 72,61% di antara yang berhak memilih.

Dalam sebuah pidato di parlemen sebelum diumumkan, Abadi bersikeras bahwa dia "tidak akan pernah berdialog" mengenai hasil referendum dengan Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG).

Pemungutan suara tersebut ditentang keras oleh Baghdad dan sebagian besar masyarakat internasional. Mereka mengungkapkan keprihatinan tentang efeknys yang berpotensi mendestabilisasi, terutama dalam pertempuran melawan ISIS.

Abadi mengatakan bahwa prioritasnya sekarang adalah untuk "melestarikan keamanan warga negara" dan berjanji untuk "membela warga Kurdi di dalam atau di luar" Wilayah Kurdistan.

"Kami akan memberlakukan peraturan Irak di semua distrik di wilayah tersebut dengan kekuatan konstitusi," tambahnya. 

Perdana menteri juga menegaskan kembali ancamannya untuk mencegah penerbangan internasional langsung ke Wilayah Kurdistan jika Baghdad tidak diberi kendali atas bandara Irbil dan Sulaimaniya pada hari Jumat sore.

Terkait hal itu, Menteri transportasi KRG mengatakan bahwa dia mencari klarifikasi dari Baghdad.

"Kami tidak mengerti bagaimana memberi mereka dua bandara. Mereka sudah tunduk pada Otoritas Penerbangan Sipil Irak," kata Mowlud Murad kepada wartawan.

Amerika Serikat (AS), yang "sangat kecewa" bahwa referendum diadakan, juga mempertanyakan ancaman Abadi untuk melarang penerbangan internasional.

Juru bicara departemen luar negeri Heather Nauert mengatakan pada hari Selasa bahwa tindakan semacam itu "tidak akan menjadi contoh keterlibatan secara konstruktif".

Sementara itu, Middle East Airlines Lebanon dan EgyptAir memperingatkan pelanggan bahwa mereka akan menghentikan penerbangan ke Irbil dari Jumat sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Abadi juga menuntut kontrol semua penyeberangan dan pendapatan minyak.

Suku Kurdi adalah kelompok etnis terbesar keempat di Timur Tengah namun mereka tidak pernah mendapatkan negara dengan status tetap.

Di Irak, di mana mereka membentuk sekitar 15% sampai 20% dari populasi 37 juta orang, Kurdi menghadapi penindasan selama bertahun-tahun sebelum memperoleh otonomi pada tahun 1991.



Credit  sindonews.com














'ARSA Hanya Jadi Pembenaran Myanmar untuk Persekusi Rohingya'


'ARSA Hanya Jadi Pembenaran Myanmar untuk Persekusi Rohingya' 
Organisasi kemanusiaan menyebut krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar, bukan dipicu oleh kelompok bersenjata ARSA. (Reuters/Danish Siddiqui)


Jakarta, CB -- Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyebut krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar, bukan dipicu oleh kelompok bersenjata Pasukan Penyelamat Rohingya Arakan atau ARSA yang selama ini disalahkan oleh pemerintah setempat.

Salah satu ketua tim SOS ACT, Anca Rahadiansyah, mengatakan serangan terkoordinasi ARSA pada 25 Agustus lalu itu semata terjadi karena kelompok tersebut putus asa menanggapi kekerasan dan persekusi yang selama ini terjadi pada Muslim Rohingya.

"Mengenai isu ARSA, saya dapat informasi dari relawan lokal dan para pengungsi Rohingya saat bahwa ARSA memang ada tapi mereka bukan pemicu kerusuhan. Justru mereka yang menyerang pada 25 Agustus lalu itu melakukannya karena hopeless (putus asa) atas kekerasan yang dilakukan junta militer beberapa hari sebelumnya," kata Anca dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (27/9).


"Tapi serangan ARSA itu malah dijadikan pembenaran supaya junta militer bisa melakukan operasi pembersihan di Rakhine dengan menembaki dan membakar kampung-kampung Rohingya di sana."

Myanmar kembali menjadi sorotan setelah krisis kemanusiaan di Rakhine kembali mencuat sejak militer Myanmar melancarkan operasi pembersihan terhadap etnis Rohingya dengan alasan menumpas ARSA, 25 Agustus lalu.

Sejak itu pun militer mengerahkan operasi pembersihan untuk menangkap para pelaku penyerangan. Alih-alih menangkap kelompok bersenjata, militer Myanmar malah diduga menyiksa hingga membunuh warga Rohingya secara membabi-buta di Rakhine.

Sejumlah pemantauan menggunakan foto citra satelit dan laporan saksi mata yang dibuat beberapa kelompok pemerhati HAM seperti Amnesty International juga menunjukkan adanya pembakaran secara sengaja kampung-kampung Rohingya di wilayah itu.

Selain itu, gelombang pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke negara tetangga seperti Bangladesh pun, tutur Anca, menambah keyakinan bahwa ada kekerasan yang dilakukan secara sistematis oleh otoritas di sana.

"Ratusan ribu orang [Rohingya] rela sebrangi sungai Naf dan teluk Bengali secara bergelombang untuk sampai ke Bangladesh. saya rasa tidak mungkin hal ini hanya karena ARSA yang ganggu militer Myanmar," ujar Anca.

Sejak awal September, Anca bersama timnya telah bertolak ke Bangladesh untuk menyalurkan sejumlah bantuan kemanusiaan bagi pengungsi Rohingya di perbatasan negara itu.

Selama di sana, Anca menuturkan, perbatasan tidak pernah sepi didatangi pengungsi Rohingya yang baru datang.

"Keadaan mereka lusuh dan lelah. Sebagian dari para pengungsi yang baru datang itu perempuan bahkan ada anak-anak hingga bayi yang baru lahir. Mereka berjalan untuk sampai perbatasan Bangladesh hingga belasan hari lamanya, bayangkan," kata Anca.

Dia mengatakan tenda dan tempat penampungan atau shelter menjadi hal yang saat ini paling dibutuhkan para pengungsi. Sebab, kamp-kamp penampungan sudah hampir terlalu penuh untuk menempatkan para pengungsi yang terus berdatangan.

ACT bahkan memprediksi Bangladesh telah menerima sekitar 1 juta pengungsi Rohingya sejak akhir Agustus lalu.


Credit  cnnindonesia.com


Militer Myanmar, Kekuatan di Luar Kendali Suu Kyi


Militer Myanmar, Kekuatan di Luar Kendali Suu Kyi 
Panglima Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing mempunyai peran penting dalam pemerintahan Myanmar. (Reuters/Hla Hla Htay)


Jakarta, CB -- Penasihat Negara Aung San Suu Kyi tengah menjadi pusat kritik dan kecaman akibat krisis kemanusiaan yang menimpa masyarakat Rohingya. Namun, pemimpin de facto Myanmar itu bisa dikatakan memang tidak mempunyai kuasa penuh di negaranya.

Sejumlah analis secara spesifik menyebut Suu Kyi tidak bisa mengendalikan kekuatan militer yang melakukan operasi brutal terhadap etnis minoritas Muslim tersebut. Sejak 25 Agustus, diperkirakan sudah ada 1.000 orang yang tewas akibat persekusi oleh tentara Myanmar.

Junta militer, kekuatan yang menguasai negara itu dengan tangan besi sejak 1962 hingga 2011 lalu, masih menguasai pasukan keamanan, kepolisian dan posisi kunci dalam kambinet pemerintahan. Suu Kyi yang pernah menjadi tahanan politik di masa-masa kelam itu pun kini tidak bisa apa-apa untuk mengubahnya.


"Di bawah Konstitusi, panglima (angkatan bersenjata Myanmar) adalah bos bagi dirinya sendiri, dia tidak melapor pada Aung San Suu Kyi. Dia tidak bisa dipecat," kata Aaron Connelly, peneliti Program Asia Timur di Institut Lowy, Sydney.

"Jika militer mesti memilih antara kekuasaan atau hormat internasional, mereka akan memilih kekuasaan. Pertanyaannya adalah seberapa banyak mereka mau mengalah. Kita belum pernah melihat bukti mereka mau mengalah lebih banyak dari apa yang mereka relakan dalam konstitusi 2008," ujarnya, Jumat (22/9).

Sejak 25 Agustus, ketika kelompok bersenjata Rohingya disebut pemerintah menyerang sejumlah pos polisi dan sebuah pangkalan militer, angkatan bersenjata Myanmar memulai "operasi pembersihan" yang mengincar masyarakat Rohingya.


Selain memakan banyak korban jiwa, operasi itu juga memaksa lebih dari 400 ribu orang mengungsi ke negara tetangga, Bangladesh. Mereka yang berhasil melarikan diri menyebut rumahnya dibakar dan bercerita soal sanak keluarga yang menghilang entah ke mana.

Masih Berkuasa

Sebagaimana dirangkum CNN, pada 2008, konstitusi baru mengalokasikan seperempat kursi parlemen untuk militer. Reformasi konstitusi itu adalah cara mereka untuk mempermudah langkah Myanmar kembali dari perasingan di masyarakat internasional.

Selain itu, mereka juga melakukan sejumlah langkah lain, termasuk mengembalikan pemerintahan sipil dan membebaskan Suu Kyi dipenjara karena menentang pemerintahan junta. Namun, dalam konstitusi baru itu, militer masih dimungkinkan untuk bergeliat ketika kekuasaannya terasa diancam.

Di antara dekrit dalam dokumen itu adalah syarat yang tidak memungkinkan warga dengan dua kewarganegaraan untuk menjadi presiden. Karena mendiang suami dan kedua putra Suu Kyi yang kini sudah dewasa menyandang status warga negara Inggris, dia tidak bisa maju sebagai presiden.

Walau demikian, dia bisa memainkan peran besar dalam posisi yang sengaja dibuat untuknya, Penasihat Negara. Dalam pemilihan umum 2015, dia mengatakan "saya akan berada di atas presiden" jika partainya menang.

Sementara itu, dalam Konstitusi, peran Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar kerap tumpang tindih dengan Presiden. Selain memungkinkan Panglima untuk menominasikan kandidat militer untuk menempati kedua kamar parlemen, Konstitusi juga memperbolehkannya untuk "mengambil alih dan menerapkan kekuatan kedaulatan negara" dalam keadaan darurat.

Konstitusi juga melarang hukum "retrospektif." Peraturan itu berarti militer tidak bisa didakwa karena kejahatan yang sudah lalu, termasuk menjebloskan Suu Kyi ke tahanan rumah dan mengingkari pemilu 1990 yang sebenarnya bisa secara efektif melucuti kekuatan para jenderal.

Saat berpidato di hadapan diplomat di Myanmar, 19 September lalu, Suu Kyi menegaskan bahwa pemerintahannya masih muda dan upaya untuk menegakkan demokrasi masih seumur jagung.


"Setelah separuh abad atau lebih di bawah kekuasaan otoriter, sekarang kita berada dalam proses mengasuh negara kita," ujarnya. "Kita adalah negara yang muda dan rapuh dihadapkan pada banyak masalah, tapi kita harus bisa bertahan. Kita tidak bisa hanya berkonsentrasi pada beberapa hal saja."

Advokat pemenang penghargaan Nobel ini mesti bertahan dihadapkan pada kemarahan dan kecaman atas kekejaman terhadap Rohingya. Sementara itu, hari-hari Panglima Jenderal Senior Min Aung Hlaing justru berlangsung seperti biasanya.

Sementara Suu Kyi memilih untuk membatalkan pidatonya di Perserikatan Bangsa-Bangsa demi menyelesaikan permasalahan di dalam negeri, Min Aung Hlaing justru menjamu diplomat asing, berbicara pada audiensi militer dan menerima bantuan kemanusiaan untuk korban "kekacauan" yang dipicu kelompok bersenjata Rohingya.


Credit  cnnindonesia.com



Massa Ekstremis Buddha Serang Pengungsi Rohingya di Sri Lanka


Massa Ekstremis Buddha Serang Pengungsi Rohingya di Sri Lanka 
Ilustrasi pengungsi Rohingya. (Reuters/Danish Siddiqui)

Jakarta, CB -- Sekelompok pendeta radikal Buddha menyerang rumah aman Perserikatan Bangsa-Bangsa yang menampung pengungsi Rohingya di Sri Lanka, Selasa (26/9), dan memaksa otoritas untuk merelokasi penghuninya.

Para pendeta mengenakan selendang kuning memimpin massa yang mendobrak gerbang dan memasuki kompleks bangunan tingka di Mount Lavinia, pinggiran Colombo sementara para pengungsi ketakutan dan berkumpul di lantai atas.

Dua polisi terluka dalam insiden tersebut yang disertai pelemparan batu dan pengrusakan itu.


Tidak ada laporan mengenai korban di antara kelompok pengungsi yang termasuk 16 anak-anak.

"Kami telah mengusir massa dan para pengungsi direlokasi ke tempat lebih aman," kata pejabat yang dikutip anonim oleh AFP.

Polisi menyatakan sedang mendalami rekaman media lokal dan Facebook untuk mencari para pelaku kekerasan beserta pendeta yang memancing mereka.

Salah satu pendeta yang menyerbu bangunan mengunggah video yang direkam oleh Pasukan Nasional Sinhala di media sosial tersebut. Di sana, dia tampak membujuk orang-orang lain untuk bergabung dan melakukan pengrusakan.

"Mereka adalah teroris Rohingya yang membunuh pendeta Buddha di Myanmar," kata pendeta itu dalam video, sembari menunjuk ibu-ibu Rohingya yang menggendong anak.

Ratusan ribu Rohingya mengungsi ke luar negeri untuk menghindari kekerasan.
Ratusan ribu Rohingya mengungsi ke luar negeri untuk menghindari kekerasan. (Reuters/Danish Siddiqui)
Sebanyak 31 pengungsi Rohingya diselamatkan oleh angkatan laut Sri Lanka sekitar lima bulan lalu setelah ditemukan terombang-ambing di kapal di lepas pantai utara negara tersebut. Mereka diduga merupakan korban penyelundupan manusia.

Mereka akhirnya ditempatkan kembali di negara ketiga, kata pejabat tersebut.

Ekstremis Buddha Sri Lanka telah menutup hubungan dengan kelompok sesamanya di Myanmar. Keduanya diduga mengotaki kekerasan terhadap minoritas Muslim di negara-negara tersebut.

Ratusan ribu Muslim Rohingya telah melarikan diri dari gelombang kekerasan di Myanmar.

Para Muslim Rohingya diincar persekusi yang didukung pemerintah dan diskriminasi di negara yang penduduknya bermayoritas Buddha itu.

Banyak pihak memandang mereka sebagai imigran ilegal dari Bangladesh, meski sudah lama berada di Myanmar.





Credit  cnnindonesia.com





Sekjen PBB Apresiasi Kontribusi Indonesia di Rakhine



Sekjen PBB Apresiasi Kontribusi Indonesia di Rakhine
Menlu Indonesia, Retno Marsudi, bertemu dengan Sekjen PBB Antonio Guterres di kantor PBB, New York, AS. Foto/Kemlu RI



NEW YORK - Sekjen PBB mengapresiasi kontribusi dan kerja sama Indonesia dengan PBB selama ini dalam menjaga perdamaian dan stabilitas global. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno L.P. Marsudi, seusai pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, di Markas Besar PBB, New York, Selasa (26/9/2017).

Dalam kesempatan ini, Menlu Retno Marsudi menjelaskan tentang diplomasi marathon untuk kemanusiaan dalam kunjungannya ke Myanmar dan Bangladesh awal bulan September lalu. Selanjutnya, Menlu RI dan Sekjen BB bertukar pikiran mengenai pemecahan krisis kemanusiaan di Rakhine State.

Menlu RI menyampaikan pentingnya dunia internasional membantu krisis pengungsi baik di negara bagian Rakhine maupun di perbatasan.

“Penting sekali bagi dunia internasional untuk membantu penyelesaian masalah pengungsi”, tegas Menlu RI dalam rilis yang diterima Sindonews, Kamis (28/9/2017).

Selanjutnya Menlu Retno juga menyampaikan perkembangan pembahasan isu Myanmar di ASEAN.

“Ketua ASEAN telah mengeluarkan Chair’s Statement mengenai isu Rakhine State, dalam pertemuan informal akhir pekan lalu, yang menunjukan perhatian ASEAN kepada isu kemanusiaan di Rakhine State dan kesiapan ASEAN melalui AHA Center untuk menyalurkan bantuan”, demikian jelas Menlu RI.

Dalam pertemuan ini, Menlu RI juga menyampaikan perlunya upaya untuk menghentikan ketegangan antar masyarakat yang cenderung meningkat. Ketegangan ini memperlambat upaya distribusi bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan. Untuk membantu mengatasinya, Indonesia akan memanfaatkan jalur kepada para tokoh agama dan masyarakat agar membantu meredakan ketegangan.

Di akhir pertemuan, Menlu RI juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap reformasi PBB. Indonesia memandang reformasi ini mutlak diperlukan.

“Tantangan dunia telah semakin kompleks, memerlukan PBB yang lincah dan responsif sehingga Indonesia mengharapkan Sekjen PBB dapat memajukan upaya reformasi ini”, pungkas Menlu RI.

Antonio Guterres memangku jabatan Sekjen PBB sejak 1 Januari 2017. Sebelumnya, Antonio Guterres adalah Komisioner Tinggi UNHCR yang mengurusi masalah pengungsi. Sekjen PBB, yang juga mantan Perdana Menteri Portugal ini menggantikan Sekjen PBB sebelumnya, Ban Ki-Moon, yang berasal dari Republik Korea atau Korea Selatan (Korsel). 




Credit  sindonews.com






Kemlu RI dan Iran Bahas Perkembangan Kerja Sama Serta Isu Kawasan dan Internasional



Kemlu RI dan Iran Bahas Perkembangan Kerja Sama Serta Isu Kawasan dan Internasional
Dirjen Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) RI, Duta Besar Desra Percaya, bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Iran Morteza Sarmadi. Foto/Kemlu RI/KBRI Teheran



TEHERAN - Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Morteza Sarmadi, mengapresiasi dan menyambut baik kunjungan Dirjen Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Duta Besar Desra Percaya. Kunjungan itu dilakukan pada tanggal 24-26 September 2017 untuk menghadiri Pertemuan ke-7 Komite Konsultasi Bilateral (KKB). Hal ini sebagai bukti semakin erat dan luasnya hubungan persahabatan dan kerja sama kedua negara.

Menurut Sarmadi, Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim Sunni terbesar dan Iran sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim Shiah terbesar di dunia sudah seharusnya bekerjasama menampilkan citra Islam yang membawa kedamaian di dunia, serta mampu mencarikan solusi yang damai dan bermartabat bagi segala permasalahan yang dihadapi oleh dunia Islam dewasa ini.

Berbagai konflik terjadi di berbagai kawasan di dunia, di kawasan Timur Tengah. Misalnya, terjadinya perang saudara di Suriah, munculnya terorisme dan ekstremisme oleh ISIS di Irak dan Suriah, serta krisis kemanusiaan yang menimpa Muslim Rohingya di Myanmar mengharuskan kita untuk bekerjasama melawan kekerasan dan menumpas terorisme atau ekstremisme di manapun ia muncul.                      

Selain itu Iran juga sangat prihatin dengan situasi di kawasan Asia Timur yang dekat dengan Indonesia. Konflik yang terjadi di Semenanjung Korea, Laut Tiongkok Selatan dan sikap politik luar negeri Amerika Serikat saat ini sangat mempengaruhi tidak hanya stabilitas di  kawasan namun juga internasional.

Di bidang kerja sama ekonomi, sosial dan budaya, Iran mencatat berbagai perkembangan yang positif, diharapkan kedua belah pihak mampu menyelesaikan kendala yang menghambat kerja sama tersebut dengan baik. Selain itu Iran juga siap membuka peluang kerja sama lainnya.

Menanggapi hal tersebut, Dirjen Aspasaf meyampaikan bahwa sudah sepatutnya kedua negara berpartisipasi aktif menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan dan internasional melalui mekanisme yang konstruktif.

Lebih lanjut disampaikan bahwa kemitraan RI-Iran tidak hanya sebatas kerja sama politik dan keamanan akan tetapi kerja sama di bidang ekonomi (perdagangan dan investasi) serta sosial budaya.

Perkembangan yang cukup signifikan menunjukkan bahwa kedua Negara memiliki komitmen bersama untuk secepatnya mengimplementasikan sejumlah kerja sama yang telah disepakati begitu bunyi rilis yang diterima Sindonews, Kamis (28/9/2017).




Credit  sindonews.com






Oktober, Dokumen Terakhir Pembunuhan Kennedy Dipublikasikan




Oktober, Dokumen Terakhir Pembunuhan Kennedy Dipublikasikan
Presiden AS John F Kennedy sesaat sebelum tewas ditembak oleh Lee Harvey Oswald. Foto/Istimewa



WASHINGTON - Berkas terakhir yang berkaitan dengan pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) John F. Kennedy pada 1963 lalu akan dirilis pada 26 Oktober. Namun pihak intelijen AS mungkin akan mengajukan banding ke Presiden Donald Trump untuk menyimpan arsip-arsip tersebut ketimbang dipublikasikan.

Undang-Undang Pembunuhan Kennedy pada tahun 1992 mensyaratkan bahwa Washington akan mengumumkan semua dokumen yang berkaitan dengan pembunuhan Kennedy dalam waktu 25 tahun artinya, pada bulan Oktober 2017. Sejak undang-undang tersebut disahkan, lebih dari 4 juta berkas telah dilepaskan ke publik.

Namun berkas terakhir mungkin tetap dirahasiakan oleh Arsip Nasional. Pada bulan Agustus, Politico melaporkan bahwa pejabat Kongres dan pejabat pemerintah lainnya secara pribadi mengatakan kepada mereka bahwa CIA dan FBI akan mengajukan banding ke Trump untuk menyimpan beberapa file yang disegel untuk selamanya. Namun kedua badan itu tidak mengkonfirmasi atau membantah tuduhan tersebut.

"Saya yakin masyarakat Amerika perlu mengetahui yang sebenarnya. Masih sulit bagi saya untuk percaya bahwa itu adalah perbuatan satu orang (yang membunuh Kennedy), tapi pada saat yang sama saya tidak memiliki bukti bahwa itu tidak benar," kata legislator Republik Walter Jones seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (28/9/2017).

"Tidak ada alasan bahwa informasi - dari sudut pandang keamanan - tidak boleh dipublikasikan. Begitu banyak yang diketahui tentang pembunuhan itu Mengapa tidak menutup bab ini?" kata Jones.

Tampaknya tidak mungkin beberapa ribu file merubah secara drastis apa yang selama ini terpancang tentang hari yang amat penting di Dallas itu. John Tunheim, Hakim Ketua Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Minnesota dan mantan ketua Assassinations Records Review Board yang memutuskan kapan dan dokumen mana yang akan dirilis, mengatakan bahwa dia merasa tidak mungkin dokumen tersebut mengungkapkan informasi baru.

"Namun, mungkin ada beberapa permata di sana karena pada tingkat pengetahuan kita di tahun 1990-an mungkin berbeda dengan hari ini," kata Tunheim.

Larry Sabato, seorang sarjana Kennedy dan direktur Pusat Politik Universitas Virginia, juga mengatakan bahwa publik Amerika pantas mengetahui fakta-fakta, atau setidaknya mereka pantas mengetahui apa yang telah disembunyikan oleh mereka dari semua ini selama beberapa tahun.

Pertanyaan terbesar yang masih belum terjawab tentang pembunuhan tersebut adalah kegiatan Lee Harvey Oswald dalam beberapa bulan menjelang peristiwa itu. Pada bulan September 1963, dua bulan sebelum pembunuhan tersebut, Oswald pergi ke Mexico City di mana dia mengunjungi kedutaan Kuba dan Uni Soviet.

Masih banyak yang belum diketahui mengenai apa yang terjadi di kedutaan-kedutaan ini. Namun banyak komisi pemerintah AS yang telah mempelajari pembunuhan tersebut tidak pernah menemukan teori bahwa Oswald bertindak sesuai arah pemerintah atau badan intelijen yang dapat dipercaya.

Mungkin bom terbesar yang datang dari rilis ini karena Kennedy Assassination Records Collection Act adalah merilis laporan CIA tahun 2013. Laporan itu mengklaim bahwa agensi tersebut telah melakukan apa yang mereka sebut "penutup jinak" untuk mencegah Komisi Warren 1963 tidak menyimpang dari apa yang diyakini CIA sebagai 'kebenaran terbaik' - bahwa Lee Harvey Oswald, karena motif yang belum ditentukan, telah bertindak sendiri dalam membunuh John Kennedy. 

Baru-baru ini, sebuah memo CIA tahun 1975 yang dirilis pada bulan Agustus 2017 mengklaim bahwa Oswald mungkin telah bertindak sebagai aset pemerintah Kuba yang tidak disengaja, karena ia mungkin telah terinspirasi oleh pernyataan diktator Kuba Fidel Castro, yang dikagumi Oswald, untuk membunuh Kennedy.




Credit  sindonews.com




Europol: Ransomware Ancaman Teratas Epidemi Cybercrime pada 2017



Europol: Ransomware Ancaman Teratas Epidemi Cybercrime pada 2017
Foto/Ilustrasi/Istimewa



THE HAGUE - Ransomware mengalahkan sebagian besar bentuk cybercrime lainnya seiring melonjaknya kejahatan on-line pada 2017. Demikian pernyataan badan kepolisian Eropa, Europol, mengutip serangan profil tiggi seperti "WannaCry" yang mencapai jutaan komputer.

Europol mengkoordinasikan beberapa operasi lintas batas yang sukses melawan penjahat dunia maya tahun lalu. Namun otoritas nasional sangat perlu untuk mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk menargetkan pengembang alat hacking.

"Tahun lalu sungguh luar biasa, mengingat ukuran dan jenis serta jangkauan serangan yang telah kami lihat," kata direktur Europol Rob Wainwright, yang merinci sebuah ulasan tahunan mengenai ancaman kejahatan internet seperti dikutip dari Reuters, Rabu (27/9/2017).

Wainwright mengatakan menumbuhkan kecanggihan dalam komunitas cybercrime, di mana kelompok kriminal bergabung untuk memberikan layanan cybercrime, menjadi mesin utama pertumbuhan kejahatan online yang dilakukan untuk keuntungan ilegal.

"Ransomware telah melampaui ancaman cyber lainnya. Secara diskriminatif mempengaruhi korban di beberapa industri baik di sektor publik maupun swasta," kata laporan tersebut.

Laporan setebal 80 halaman tersebut juga menyebutkan data pelanggaran, pasar gelap, pemerasan pemuda untuk pornografi anak-anak dan penipuan pembayaran sebagai ancaman yang bertumbuh.

Wainwright juga mengatakan Europol sedang menyiapkan unit khusus untuk memerangi operasi pasar gelap, di mana informasi kartu kredit semakin banyak dijual di samping obat-obatan terlarang, yang berdampak pada industri retail, maskapai penerbangan dan hotel. 





Credit  sindonews.com






Intelijen AS Pantau Ratusan Ribu Warga Asing


Intelijen AS Pantau Ratusan Ribu Warga Asing 
Ilustrasi. (Reuters/Dado Ruvic)


Jakarta, CB -- Sejumlah pejabat senior Amerika Serikat menyebut Badan Keamanan Nasional (NSA) tengah melakukan pengawasan terhadap 100.000 warga asing di luar negeri.

Operasi ini dilakukan di bawah payung Undang-Undang Pengawasan Intelijen Asing (FISA) ayat 702. Aturan yang diadopsi pada 2008 lalu itu mengizinkan NSA secara legal melacak surat elektronik hingga sambungan telepon pribadi seorang individu asing selain warga AS.

Operasi 702 ini diakui banyak membantu komunitas intelijen untuk mengidentifikasi ancaman kejahatan dunia maya dari pemerintah asing serta menelusuri dan menghentikan rencana teror ISIS.


"[Pemantauan] ini jelas merupakan masalah utama komunitas intelijen. Ini adalah salah satu prioritas utama kami tahun ini," ucap Direktur Intelijen Nasional, Dan Coats, kepada wartawan.



Meski UU kontroversial ini hanya untuk warga asing, komunitas intelijen AS masih kerap mengawasi dokumen pribadi warga negaranya sendiri.

Sejumlah pejabat intelijen senior AS berdalih, Section 702 membantu pihak berwenang melindungi Negeri Paman Sam dari terorisme, proliferasi senjata, hingga spionase asing.

Pejabat senior yang berwenang mewakili NSA bahkan menganggap UU tersebut "sebagai satu-satunya aturan operasional tunggal yang dimiliki NSA dan tidak tergantikan."

"Section 702 yang diadopsi pada 2008 layaknya 'pengubah permainan'. Karena sejak itu, Section 702 memberi fleksibilitas dan kegesitan bagi NSA untuk bertarung melawan ancaman teror," tutur seorang analis NSA, seperti dikutip CNN.

Sementara itu, seorang pejabat yang berwenang berbicara atas nama Biro Investigasi Federal (FBI) juga mengatakan Section 702 ini sangat membantu komunitas intelijen untuk melumpuhkan rencana terorisme.

Sebagai contoh, dia menuturkan, pengawasan di bawah Section 702 menjadi kunci keberhasilan intelijen menghentikan rencana ISIS dan mempercepat identifikasi lokasi teror di Istanbul, Turki, pada Januari lalu.

Meski begitu, Section 702 masih memicu perdebatan bahkan dalam pemerintahan AS sendiri.

Senator Partai Demokrat dari Oregon, Ron Wyden menganggap Section 702 ini mengancam privasi dan kebebasan warga AS. Ia mendesak perlindungan hak privasi yang lebih baik lagi bagi masyarakat.




Credit  cnnindonesia.com






Trump Gagal Cabut Obamacare, Partai Republik Cekcok Internal


Trump Gagal Cabut Obamacare, Partai Republik Cekcok Internal 
Upaya partai Republik membatalkan Obamacare gagal di Senat setelah sempat menuai protes (AFP Photo/Saul Loeb)


Jakarta, CB -- Kegagalan Presiden Donald Trump mencabut Obamacare membuat marah sayap konservatif Partai Republik dan meningkatkan ketegangan internal menjelang pemilihan umum Kongres 2018.

Para donor dan pegiat yang marah karena kegagalan undang-undang layanan kesehatan di Senat mengatakan hal tersebut memperkuat tekadnya untuk mendukung kandidat konservatif tahun depan, bahkan jika itu berarti harus menggulingkan petahana dari Partai Republik.

"Saya muak. Saya sangat frustrasi," kata Mica Mosbacher, pengumpul dana Partai Republik asal Houston yang dikutip Reuters, Rabu (27/9). Dia juga mengaku "sangat kecewa pada Ted Cruz," senator Republik asal Texas yang sempat mengancam akan menentang UU layanan kesehatan terbaru karena ia ingin melihat perubahan.


Semasa kampanye 2016, Trump bersumpah akan menghapus Akta Layanan Terjangkau 2010, capaian pendahulunya yang berasal dari Partai Demokrat, Barack Obama. Sementara partai tersebut mengklaim telah memperluas jangkauan asuransi kesehatan bagi jutaan orang lewat undang-undang yang dikenal dengan Obamacare itu, Partai Republik justru melihatnya sebagai pemborosan.

Undang-undang terbaru untuk membatalkan Obamacare gagal pada Selasa waktu setempat setelah tiga senator Republik, termasuk Susan Collins dan konservatif Rand Paul, mengatakan mereka tidak bisa memberikan dukungan. Partai Republik menguasai kamar atas Kongres itu dengan perbandingan tipis, 52-48.

Pada November 2018, seluruh 435 kursi Dewan Perwakilan dan 33 kursi di Senat akan diperebutkan dalam pemilu. Di Senat, angka itu termasuk 23 jabatan yang kini dipegang Demokrat dan delapan dari Republik.

Jika sejumlah besar anggota Republik terpaksa melawan anggota partai sendiri dalam pemilu primer, Demokrat bakal mencari cara untuk mengeksploitasi kelemahan para kandidat untuk bergulat merebut kuasa di Dewan Perwakilan dan Senat dari lawannya.

Pergeseran pada kedua kamar Kongres ke tangan Demokrat bakal membuat Trump semakin kesulitan untuk meloloskan agenda reformasi pajak, memperkeras hukum imigrasi dan mencabut Obamacare. Sejak Trump menjabat, Partai Republik sejauh ini belum juga meloloskan legislasi yang signifikan bagi AS.





Credit  cnnindonesia.com




Interpol terima Palestina jadi negara anggota


Interpol terima Palestina jadi negara anggota
Bendera Palestina berkibar di samping bendera PBB (Reuters/Andrew Kelly)



Beijing (CB) - Interpol pada Rabu (27/9), menerima Palestina sebagai negara anggota organisasi kepolisian internasional tersebut meski mendapatkan penentangan keras dari Israel.

Hal itu merupakan bagian dari upaya Palestina untuk menjadi anggota berbagai organisasi internasional untuk diakui seluruh dunia sebagai negara.

Israel secara konsisten menentang upaya tersebut dan berusaha keras melobi agar Palestina gagal mewujudkan impian mereka. Rezim Zionis mengklaim meraih kemenangan tahun lalu ketika Palestina gagal menjadi anggota Interpol.

Pencalonan Palestina sebagai anggota disetujui bersama Kepulauan Solomon dalam konferensi tahunan Interpol di Beijing.

"Negara anggota baru Negara Palestina dan Kepulauan Solomon menjadikan jumlah anggota Interpol 192 negara," menurut keterangan Interpol di Twitter.

Palestina memperoleh status negara pengamat di PBB pada 2012 dan sejak saat itu bergabung dengan lebih dari 50 organisasi internasional dan konvensi, menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Palestina.

Beberapa organisasi tersebut antara lain Mahkamah Pidana Internasional dan badan kebudayaan PBB UNESCO, demikian AFP. 





Credit  antaranews.com