ANKARA
- Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengatakan, Amerika
Serikat (AS) berniat untuk mempertahankan kehadirannya di wilayah udara
Suriah, setelah penarikan pasukannya dari negara itu.
Kalin dalam sebuah pernyataan menyatakan, niatan AS untuk mempertahankan kehadiranya di langit Suriah disampaikan oleh Penasinat Nasional AS, John Bolton saat melakukan kunjungan ke Turki pada pekan lalu.
"Minggu lalu, delegasi AS yang dipimpin oleh Bolton menyampaikan kepada kami sebuah dokumen berisi lima poin tidak resmi," ucap Kalin, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (16/1).
Kalin dalam sebuah pernyataan menyatakan, niatan AS untuk mempertahankan kehadiranya di langit Suriah disampaikan oleh Penasinat Nasional AS, John Bolton saat melakukan kunjungan ke Turki pada pekan lalu.
"Minggu lalu, delegasi AS yang dipimpin oleh Bolton menyampaikan kepada kami sebuah dokumen berisi lima poin tidak resmi," ucap Kalin, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (16/1).
"Dalam dokumen itu AS mengkonfirmasi penarikan pasukannya dari Suriah, tekad untuk melanjutkan perjuangan melawan ISIS dan niat Washington untuk mempertahankan kehadirannya di wilayah udara Suriah sebagai bagian dari koalisi," sambungnya.
Pernyataan Kalin ini datang sehari setelah Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengatakan bahwa ia telah mencapai apa yang dia sebut pemahaman bersejarah dengan Presiden AS, Donald Trump dalam pembicaraan telepon, menekankan bahwa Ankara akan membuat zona aman 32 kilometer di Suriah Utara, yang dapat diperluas.
Zona
ini akan bertindak sebagai daerah penyangga di Suriah yang akan
memastikan keamanan pasukan Kurdi Suriah, yang merupakan sekutu AS di
Suriah dan mencegah teroris menyerang Turki.
Credit sindonews.com