Ilustrasi pasukan AS di Suriah. (Courtesy Arnada Jones/U.S. Army/Handout via Reuters)
"Anggota angkatan bersenjata AS tewas akibat sebuah ledakan saat sedang melakukan patroli rutin," demikian pernyataan resmi koalisi penggempur ISIS di Suriah, sebagaimana dikutip Reuters.
Kelompok pemantau konflik Syrian Observatory for Human Rights melaporkan bahwa secara keseluruhan, serangan itu menewaskan 16 orang.
Serangan tersebut terjadi di Manbij, kota yang sebenarnya dikuasai oleh milisi pendukung AS. Insiden ini pun disebut-sebut sebagai serangan paling mematikan terhadap personel militer AS sejak ISIS menunjukkan taringnya pada 2015 lalu.
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan AS mengatakan bahwa sebelumnya, paling banyak dua personel militer sekaligus yang tewas dalam serangan-serangan semacam ini.
Insiden ini terjadi sebulan setelah Presiden Donald Trump memutuskan untuk menarik 2.000 personel militer AS dari Suriah karena ISIS sudah kalah di tanah tersebbut.
Pengumuman tersebut disebut-sebut sebagai pemicu pengunduran diri Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, yang selama ini menyuarakan kekhawatiran atas perkembangan terorisme di Suriah.
Credit cnnindonesia.com